Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TAHAP KEGIATAN”

(Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Teori BK Kelompok)

Dosen Pengampu :

Dr. Sulaiman Samad, M.Si

Dr. Suciani Latif, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Fauzia Vania (210404501043)

Nur Fitriani (210404502049)

Nur Amelia Torifuji (210404501042)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat, Rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun tugas makalah yang berjudul
“Tahap kegiatan” . Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah
diberikan oleh bapak Dr. Sulaiman Samad, M.Si dan ibu Dr. Suciani Latif, M.Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Teori BK Kelompok.

Kami selaku penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca, bahkan kami berharap dapat memberi wawasan lebih jauh lagi
agar pembahasan materi dari makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya teman
sejawat mahasiswa/I prodi Bimbingan dan Konseling sekalian.

Kami sebagai penyusun makalah merasa bahwasanya masih banyak kekurangan dalam
proses penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Maka dari itu
kami sangat mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 29 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

A. Pengertian Tahap Kegiatan ................................................................................... 5


B. Tujuan dari Tahap Kegiatan.................................................................................. 7
C. Langkah-langkah Tahap Kegiatan ........................................................................ 7
D. Hal yang harus diperhatikan pemimpin dalam Tahap Kegiatan ........................... 8

BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan


memanfaatkan dinamika kelompok yaitu dengan adanya interaksi saling mengeluarkan
pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok
menyediakan informasi yang bermanfaat agar dapat membantu siswa mencapai
perkembangan yang optimal. Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan
(siswa). Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan melatih siswa untuk berani
mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, melatih siswa agar dapat bersikap
terbuka di dalam kelompok, serta memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang
lain.

Adapun tahap-tahap bimbingan kelompok yaitu Tahap pembentukan, Tahap


peralihan, Tahap kegiatan, dan Tahap pengakhiran. Oleh karena itu, makalah tentang
Tahap kegiatan ini menjadi penting karena termasuk dari tahap bimbingan kelompok
yang harus diperhatikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Tahap kegiatan ?
2. Apa tujuan dari Tahap kegiatan ?
3. Apa saja langkah-langkah dari Tahap kegiatan ?
4. Apa hal yang harus diperhatikan pemimpin dalam Tahap kegiatan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Tahap kegiatan
2. Untuk mengetahui tujuan Tahap kegiatan
3. Untuk mengetahui langkah-langkah Tahap kegiatan
4. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan pemimpin dalam Tahap kegiatan

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tahap Kegiatan

Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan


yang diberikan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil mulai dari 5
sampai dengan 12 peserta didik. Pelaksanaan bimbingan kelompok ini membantu peserta
didik agar dapat merespons kebutuhan dan minatnya. Dalam bimbingan kelompok
konselor menggunakan dinamika kelompok yang ada dalam kelompok untuk mencapai
tujuan (Sugiyo, 2011).

Tahap-tahap perkembangan kelompok dalam bimbingan pendekatan kelompok


melalui sangat penting yang pada dasarnya tahapan perkembangan kegiatan bimbingan
kelompok sama dengan tahapan yang ada pada layanan konseling kelompok. Prayitno
(2004: 40-60) menjelaskan bahwa tahap-tahap bimbingan kelompok ada empat tahap,
yaitu: a) tahap pembentukan, b) tahap peralihan, c) tahap kegiatan, d) tahap pengakhiran.

Tahap Kegiatan merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang
menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu
mendapat perhatian yang saksama dari pemimpin kelompok. Ada beberapa yang harus
dilakukan oleh pemimpin dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang
sabar dan terbuka, aktif akan tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan
penguatan serta penuh empati. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar dapat
terungkapnya masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota
kelompok. Selain itu dapat dibahas masalah yang dikemukakan secara mendalam dan
tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan
baik yang menyangkut unsur tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan.

Tahap ini dilakukan setelah permasalahan anggota kelompok diketahui


penyebabnya sehingga konselor dapat melakukan langkah selanjutnya yaitu menyusun
rencana tindakan. Pada tahap ini anggota kelompok diharapkan telah dapat membuka
dirinya lebih jauh dan menghilangkan defensifnya, adanya perilaku modeling yang

5
diperoleh dari mempelajari tingkah laku baru serta belajar untuk bertanggung jawab atas
tindakan dan tingkah lakunya. Akan tetapi, pada tahap ini juga dapat saja terjadi
konfrontasi antara anggota dan transferensi. Dan peran konselor dalam hal ini adalah
berupa jaga keterlibatan dan kebersamaan kelompok anggota secara aktif.

Kegiatan kelompok pada tahap ini dipengaruhi pada tahapan sebelumnya. Jadi
apabila pada tahap sebelumnya berlangsung dengan efektif maka tahap ini juga dapat
dilalui dengan baik. Begitu pun sebaliknya, jika tahap ini berjalan dengan baik, biasanya
anggota kelompok dapat melakukan kegiatan tanpa mengharapkan ikut campur tangan
pimpinan kelompok lebih jauh. Karena Tahap Ketiga merupakan inti kegiatan kelompok,
maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing
aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang saksama dari pemimpin kelompok.
Kegiatan pada Tahap Ketiga itu mendapatkan alokasi waktu yang terbesar dalam
keseluruhan kegiatan kelompok.

Pada tahap kegiatan ini pemimpin kelompok berusaha mengajak anggota


kelompok untuk mengemukakan masalah yang dialami atau yang mengganggu perasaan
peserta, sesuai dengan topik yang bahas adalah topik bebas. Tujuan yang ingin dicapai
pada tahap ini adalah; (1) terungkapnya masalah yang dirasakan, dipikirkan dan yang
dialami oleh anggota; (2) Dibahas masalah dan topik yang dikemukakan secara
mendalam dan tuntas; (3) ikut sertanya seluruh anggota secara aktif, dinamis dalam
membahas masalah, baik yang menyangkut tingkah laku, pemikiran atau perasaan.

Pada tahap ini pun pemimpin kelompok menjelaskan topik yang pertama kali
dibahas, yaitu topik tugas, topiknya; "Menumbuhkan semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran". Topik yang kedua adalah topik bebas, topik ini muncul berdasarkan
pembahasan dari topik tugas. Pembahasan kedua topik ini dilakukan bertujuan agar
perkembangan topik yang dibahas dapat dengan leluasa dicari jalan keluarnya dan
tentunya untuk kepentingan anggota kelompok.

Jadi dapat di simpulkan bahwa Tahap Kegiatan adalah tahap tengah atau ketiga
dari layanan bimbingan konseling dimana semua anggota saling bertukar pendapat atau
pengalamannya masing-masing secara bebas. Para anggota bersikap saling membantu,

6
saling menerima, saling kuat menguatkan, dan saing berusaha untuk memperkuat rasa
kebersamaan. Pada tahap inilah kelompok benar-benar sedang mengarah pada pencapaian
tujuan, anggota dapat mengembangkan diri, baik pengembangan kemampuan
berkomunikasi maupun kemampuan sosialisasi.

B. Tujuan Tahap Kegiatan

Pada tahap ini perasaan empati, keharuan, perhatian penuh, dan kedekatan
emosional kelompok berangsur-angsur tumbuh. Hal ini sebagai akibat interaksi antar
anggota kelompok dan pemahaman masing-masing anggota kelompok yang lebih baik.
Perhatian utama dalam tahap kerja adalah produktivitas kerja yang dapat dicapai melalui;
(1) saling memuji keunggulan masing-masing anggota kelompok, (2) role playing, (3)
home work, dan beberapa strategi seperti modeling, brainstorming, written projections,
dan lain-lain (Rusmana, 2009: 96).

Tahap kegiatan bertujuan membahas suatu masalah atau topik yang relevan
dengan kehidupan anggota secara mendalam dan tuntas. Dalam tahap ini pemimpin
kelompok mengumumkan suatu masalah atau topik tanya jawab antara anggota dan
pemimpin kelompok tentang hal-hal belum jelas yang menyangkut masalah atau topik
tersebut secara tuntas dan mendalam. Adapun peranan pemimpin kelompok adalah
sebagai pengatur lalulintas yang sabar dan terbuka, aktif tetapi tidak banyak bicara.

Corey (dalam Kurnanto, 2014: 160) mengemukakan tahap ini ditandai adanya
eksplorasi masalah-masalah yang nampak dengan tindakan yang efektif untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki.

C. Langkah-langkah Tahap Kegiatan


Tahap kegiatan, tahap ketiga merupakan inti kegiatan bimbingan kelompok.
Dalam tahap ketiga ini hubungan anatar anggota kelompok tumbuh dengan baik, saling
tukar pengalaman dalam bidang suasana perasaan yang terjadi, pengutaraan, penyajian
dan pembukaan diri berlangsung dengan bebas. Masing-masing anggota kelompok secara
bebas mengemukakan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu.kemudian anggota
membahas masing-masing masalah secara mendalam dan tuntas, akhir tahapan ini adalah
dihasilkan solusi atau penyelesaian masalah atas permasalahan yang telah dibahas.

7
Adapun tahap kegiatan bimbingan kelompok terdiri dari:
a) Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan yang telah dipersiapkan
b) Menjelaskan pentingnya topic tersebut dibahas dalam kelompok
c) Tanya jawab tentang topic yang digunakan pemimpin kelompok
d) Pembahasan topic tersebut secara tuntas
e) Selingan
f) Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa yang segera dilakukan
berkenaan dengan topic yang telah dibahas

D. Hal yang harus diperhatikan pemimpin dalam Tahap Kegiatan


Pemimpin yang baik dibutuhkan oleh semua tim. Hal ini disebabkan karena
pemimpin yang baik akan membawa timnya ke dalam jalan yang terang dan kesuksesan.
Pemimpin adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk mengemban jabatan
guna memengaruhi orang supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa guna mencapai
tujuan bersama.
1. Attitude yang tenang dan positif
Seorang pemimpin akan lebih dihargai jika mereka memiliki attitude yang lebih
tenang dan lebih positif dalam memimpin kegiatan. Hal ini disebabkan karena attitude
positif yang pemimpin miliki akan membantu tim lebih tenang juga dalam
menghadapi masalah dalam tim tersebut. Jika pemimpin tidak bisa memberikan rasa
tenang dan membuat tim takut pada anggotanya, maka artinya pemimpin gagal
menjadi pemimpin. Pastikan tim segan bukan takut .
2. Membuka komunikasi
Hal lain yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik adalah
dengan membuka komunikasi dengan tim kegiatan. Mari kita bandingkan pemimpin
yang mengambil jarak dengan timnya dan pemimpin yang selalu berkomunikasi
dengan timnya? Mana yang lebih memungkinkan pertumbuhan tim? Pemimpin yang
mampu berkomunikasi dengan timnya sudah pasti merupakan pemimpin yang lebih
mendorong timnya untuk bisa menjadi seperti dia. Dengan lebih dekat dengan tim,
juga pemimpin bisa bicara dari hati ke hati dan membuat tim merasa lebih leluasa
untuk mengutarakan masalah yang mereka hadapi dalam pekerjaan. Jangan lupa tetap

8
memberikan batas jangan sampai kehilangan wibawa di depan tim hanya karena
terlalu dekat dengan mereka. Pemimpin harus tahu mana batasan pemimpin yang
ramah dan pemimpin yang disepelekan.
3. Mengajari bukan memerintah
“Be a leader not a boss” merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan
hubungan antara pemimpin dan timnya. Seorang leader atau pemimpin akan
mengajari dan memimpin, memberikan contoh mengenai bagaimana sesuatu
berlangsung dan diselesaikan sedangkan perintah membuat tim Kamu bekerja sendiri.
4. Memberikan pandangan mengenai gol dan ekspektasi
Hal selanjutnya bisa menjadikan seorang pemimpin yang baik dalam memimpin
kegiatan adalah memberikan penjelasan mengenai gol dan ekspektasi dari kegiatan
usaha yang sedang dilakukan oleh tim. Dengan memberikan informasi mengenai goal
dan juga ekspektasi, pemimpin bisa menyamakan persepsi antara satu tim dengan tim
lainnya dan bisa mendorong tim untuk bekerja dengan lebih baik dan lebih keras.
5. Memberikan dan meminta feedback
Seorang pemimpin yang baik dalam memimpin kegiiatan akan selalu memberikan
feedback mengenai hasil kerja dari tim yang dimilikinya. Contohnya ketika tim
bekerja dengan baik, maka harus memberikan feedback positif. Jangan lupa untuk
meminta feedback dari kepemimpinan agar bisa belajar mengenai kesalahan selama
memimpin.

9
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahap Kegiatan adalah tahap tengah atau ketiga dari layanan bimbingan konseling
dimana semua anggota saling bertukar pendapat atau pengalamannya masing-masing
secara bebas. Pada tahap ini perasaan empati, keharuan, perhatian penuh, dan kedekatan
emosional kelompok berangsur-angsur tumbuh. Pada tahap ini juga memiliki langkah-
langkah untuk mencapai keberhasilan dari kegiatan bimbingan kelompok. Dan juga
sebagai seorang pemimpin kita perlu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
Tahap kegiatan bimbingan kelompok.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penilaian kata dan kalimat yang
kurang jelas dimengerti. Dengan ini, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempatan makalah ini. Setiap penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, H. (2021). Optimalisasi Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan


Kebiasaan Siswa Bertanya dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 4 Gowa. Jurnal
Paedagogy, 8(1), 57-66.

Kurnanto, Edi. 2014. Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Prayitno. (2004). Seri Layanan Konseling L1-L9. Padang: Universitas Negeri Padang.

Rusmana, Nandang. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok Di Sekolah (Metode, Teknik, dan
Aplikasi). Bandung: Rizqi Press.

Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya

onlinelearning.binus.ac.id.com. (2021, 21 Januari). Menjadi pemimpin yang baik. Diakses pada


26 April 2023, dari https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/01/24/5-tips-menjadi-
pemimpin-yang-baik/

11

Anda mungkin juga menyukai