Anda di halaman 1dari 9

TAHAP PELAKSANAAN BIMBINGAN

KELOMPOK

MAKALAH

Di ajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Bimbingan konseling kelompok
Dosen Pengampu: Drs. Khumaedi, M.Pd

Di Susun Oleh:
Nurkhojin ( 21.03.3974 )
Semester: 4 ( Empat )

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


JURUSAN DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES (STAI)
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang " TAHAPAN PELAKSANAAN
BIMBINGAN KELOMPOK ”. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruhsemesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas pendidikan agama dengan judul " TAHAPAN PELAKSANAAN
BIMBINGAN KELOMPOK ". Di samping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga terealisasikan lah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa
di perbaiki.

Brebes, 18 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
1. Tahap I Pembentukan ...............................................................................
2. Tahap II Peralihan
3. Tahap III Kegiatan
4. Tahap IV Pengakhiran

BAB III.................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagai makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari manusia
lainnya.Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling
membutuhkan dan saling berhubungan. Dalam hubungan ini akan terjadilah suatu
proses saling mempengaruhi. Dalam kaitannya dengan kelompok ,antara anggota
yang satu dengan anggota kelompok yang lain akan terjadi saling pengaruh
mempengaruhi. Proses saling mempengaruhi ini dalam kehidupan kelompok itulah
yang sebenarnya yang dijadikan landasan di selenggarakannyabibingan kelompok.
Istilah bimbingan kelompok dalam pengertian yang sederhana adalah
bimbingan yang diterapkan terhadap sekelompok individu, disamping istilah
bimbingan kelompok seringkali dikaitkan dengan bagian dari program bimbingan
dan dilaksanakan dalam rangka bimbingan belajar dari individu- individu siswa,
dengan bimbingan dari konselor atau pembimbingnya.
Dengan bimbingan kelompok kemungkinan beberapa individu siswa dapat
memanfaatkan dinamika kelompok semaksimal mungkin dalam memecahkan
masalahnya.Maka dari itu peranan konselor atau pembimbing dalam kegiatan
kelompok sangat dibutuhkan terutama dalam mengarahkan kegiatan kelompok ke
arah yang positif sehingga klien dapat mengembangkan dirinya sendiri dalam
menanggulangi masalahnya.
B. Rumusan masalah
1. Tahap I Pembentukan
2. Tahap II Peralihan
3. Tahap III Kegiatan
4. Tahap IV Pengakhiran

Suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga
akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Dari awal sampai akhir akan saya jabarkan disini
sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses pemberian Layanan Bimbingan
Kelompok. Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat
tahapan, yaitu:

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tahap I Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan diri ke
dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling
memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin
dicapai baik oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota. Memberikan penjelasan
tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing anggota akan tahu apa arti dari
bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta
menjelaskan aturan main yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini. Jika ada
masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti bagaimana cara
menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan kepada seluruh anggota agar orang
lain tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada mereka.

2. Tahap II Peralihan

Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Ada kalanya jembatan
ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota kelompok dapat segera
memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada kalanya juga
jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya para anggota kelompok enggan
memasuki tahap kegiatan keompok yang sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Dalam keadaan
seperti ini pemimpin kelompok, dengan gaya kepemimpinannya yang khas, membawa para
anggota meniti jembatan itu dengan selamat.
Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu: 1) Menjelaskan kegiaatan yang akan
ditempuh pada tahap berikutnya; 2) menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah
siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya; 3) membahas suasana yang terjadi; 4)
meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota; 5) Bila perlu kembali kepada beberapa
aspek tahap pertama.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin, yaitu:

1. Menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka


2. Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau mengambil alih
kekuasaannya.
3. Mendorong dibahasnya suasana perasaan.
4. Membuka diri, sebagai contoh dan penuh empati.

3. Tahap III Kegiatan

Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan
pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian
yang seksama dari pemimpin kelompok. ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin

2
dalam tahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan
tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati.
Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:

1. Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan.


2. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu
3. Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.
4. Kegiatan selingan.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya masalah atau topik yang
dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. Selain itu dapat terbahasnya
masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota
secara aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,
pemikiran ataupun perasaan.

4. Tahap IV Pengakhiran

Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada berapa
kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu.
Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong
kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh.
Dalam hal ini ada kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti
melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali untuk melakukan kegiatan. Ada
beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

1. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.


2. Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.
3. Membahas kegiatan lanjutan.
4. Mengemukakan pesan dan harapan.

Setelah kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok


hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota
kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari (dalam suasana kelompok), pada
kehidupan nyata mereka sehari-hari.

3
BAB III

KESIMPULAN

Dalam bimbingan kelompok kita mengenal dengan adanya persiapan melalui tahapan tahapan
persiapan bimbingan kelompok, adapun yang harus disiapkan dalam tahapan itu.

Suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus dilalui
sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Dari awal sampai akhir akan saya
jabarkan disini sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok. Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40)
ada empat tahapan, yaitu:

1. Tahap I Pembentukan
2. Tahap II Peralihan
3. Tahap III Kegiatan
4. Tahap IV Pengakhiran

Demikianlah proses tahapan tahapan persiapan dalam bimbingan kelompok. Yang


perlu dipersiapkan oleh seorang konselor ketika menghadapi konseling.

4
DAFTAR PUSTAKA

Narti, Sri. 2014. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam untuk
Meningkatkan Konsep Diri Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: PT Rafika Aditama.
Surya, Moh. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai