Oleh Kelompok 1 :
1. Laili Kamilatul Hasanah (202044510111)
2. Siti Inayah Wulandari Nur (202044510114)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAM ISLAM AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KENCONG JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat .............................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1 Definisi Konseling kelompok ............................................................................. 2
2.2 Tahapan-tahapan Konseling kelompok .............................................................. 2
2.3 Tujuan Konseling kelompok ............................................................................... 5
2.4 Resisten .............................................................................................................. 6
2.5 Teknik-Teknik Menangani Konseli Yang Resistance ........................................ 7
BAB III. PENUTUP .................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 8
3.2 Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan umum dan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu:
a. Agar kami mendapatkan nilai dari tugas dosen mata kuliah.
b. Mengetahui teori-teori proses konseling.
c. Untuk mengetahui tujuan dari konseling.
d. Mengetahui fungsi pelayanan konseling
e. Mengetahui aspek-aspek pelayanan konseling
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Guna menambah wawasan para mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam
makalah ini.
b. Meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam membuat makalah dengan
benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sedangkan menurut Prayitno tahapan tahapan dalam konseling kelompok yaitu:
1) Tahap Pembentukkan
Yaitu tahapan untuk membentuk satu kelompok yang siap mengembangkan
dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Kegiatan yang dilakukan
adalah mengungkapkan tujuan dari konseling kelompok, menjelaskan cara-cara
dan ciri-ciri kegiatan kelompok, memperkenalkan dan mengungkapkan diri atau
pengakraban. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada tahap pembentukan ini
adalah :
a) Anggota kelompok memhami pengertian dan tujuan konseling kelompok.
b) Timbulnya suasanan kelompok dalam konseling kelompok yang sedang
dilaksanakan
c) Timbulnya minat anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan konseling
kelompok mulai dari awal sampai selesai.
d) Timbulnya sikap saling mengenal, percaya dan menerima.
e) Timbulnya suasana bebas dan terbuka.
f) Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan perasaan.
Berdasarkan tujuan kegiatan yang terjadi dalam tahap pembentukan ini, maka
pemimpin kelompok berperan sebagai contoh yang akan diikuti oleh semua
anggota kelompok, yaitu menampilkan diri secara utuh dan terbuka, menampilkan
diri secara hangat, tulus bersedia membantu dan empati, serta menghormati orang
lain.
2) Tahap Peralihan atau Transisi
Yaitu tahapan untuk mengalihkan kegiatan kelompok ke kegiatan
berikutnya yang lebih terarah. Kegiatannya meliputi menjelaskan kegiatan yang
akan ditempuh pada tahap berikutnya, meningkatkan dan keikutsertaan anggota.
Pada saat ini dibutuhkan keterampilan pemimpin dan beberapa hal, yaitu
ketepatan waktu, kemapuan melihat perilaku anggota, dan mengenal emosi di
dalam kelompok. Adapun hal tersebut adalah :
a) Kepekaan Waktu
Disini pemimpin kelompok dituntut untuk peka kapan ia melakukan
konfrontasi terhadap anggota, dan kapan harus memberikan dukungan, ia perlu
peka terhadap anggota saat itu.
3
b) Observasi prilaku dan pengenalan suasana emosi
Disini pemimpin perlu memperhatikan anggota yang selalu menyita waktu,
anggota yang sangat pasif, anggota yang selalu mencela, anggota yang selalu
bersalah. Pengamatan yang akurat disertai data yang kongkrit yang
dikomunikasikan oleh pemimpin akan sangat bermanfaat bagi diri siswa
(anggota kelompok)
c) Pengenalan suasana emosi
Untuk melakukan intervensi selain ketepatan waktu disertai pengamatan
yang akurat, pemimpin perlu mengenal suasana emosi di dalam kelompok.
Reaksi perasaan pemimpin dapat dipakai sebagai sebagai barometer suasana di
dalam kelompok.
3) Tahap Kegiatan
Tahap ini mengentaskan masalah pribadi anggota kelompok. Kegiatan ini
meliputi setiap kelompok mengemukakan masalah pribadi yang perlu
mendapatkan bantuan untuk pengentasannya. Klien menjelaskan lebih rinci
masalah yang dialami. Semua anggota ikut merespon apa yang disampaikan
anggota yang lain. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah :
a) Terungkap masalah yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota
kelompok
b) Terbahasnya masalah topik yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas
c) Ikut sertanya seluruh anggota secara aktifdan dinamis dalam membahas
masalah, baik yang menyangkit unsure unsure tingkah laku, pemikiran,
maupun perasaan.
4) Tahap Akhir
Yaitu tahap akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan
dan dicapai oleh kelompok serta merencanakan kegiatan lanjutan. Adapun tujuan
yang ingin dicapai pada tahapan pengahiran adalah :
a) Terungkapnya kesan kesan anggotab atau kelompok tentang pelaksanaan
kegiatan konseling kelompok
b) Terungkapnya hasil kegiatan kelompok yang telah tercapai
c) Terumuskannya rencana kegiatan lebih lanjut
d) Tetap terasakan hubungan kelompok dan rasa kebersamaan meskipun
kegiatan diakhiri.
4
Dapat disimpulkan bahwa ada 4 tahap dalam konseling kelompok yaitu
tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap akhir. Disamping itu
konseling kelompok wajib dilakukan oleh guru pembimbing karena lebih efisien, dan
lebih menjamin pemerataan pelayanan kepada seluruh siswa.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa Proses
konseling kelompok merupakan tahapan-tahapan perkembangan yang dialami oleh
kelompok selama menjalani konseling kelompok. Sedangkan tahapan-tahapan dari
konseling kelompok sendiri yaitu 1) Tahap pembentukan, 2) Tahap peralihan atau
transisi, 3) Tahap kegiatan, dan 4) Tahap akhir. Tujuan dari proses konseling yaitu
untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri maupun orang lain serta dapat
menjadisarana pemecahan masalah bagi klien dengan memanfaatkan kelompok.
Resistensi adalah semua kekuatan dalam pasien yang menentang prosedur-
prosedur dan proses-proses pekerjaan konseling. Sedangkan teknik untuk menangani
konseli yang resistance yaitu 1) Konselor membantu anggota membedakan perasaan
mereka dengan kelompok lain secara lebih tegas. 2) Teknik defensif sementara, 3)
Teknik konfrontasi langsung
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://fathimariaulfa.wordpress.com/2017/07/07/psikoterapi-analisis-resistensi-
assertive-training-dan-rational-emotive-therapy-ret/
https://islamiceducation001.blogspot.com/2019/02/hambatan-hambatan-dalam-
mewujudkan.html
Pancariatno, Sunu. 2004. Layanan Konseling Kelompok, Jawa Tengah: Departemen dan
Kebudayaan.
Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.