Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING


“Jenis-Jenis Format Kegiatan Bimbingan dan Konseling”

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Hj. Neviyarni SM.S.
Soeci Izzati Adlya, S.pd., M.Pd.

NAMA: Fahri Rahman


NIM: 21086358

Prodi/ Jurusan PENJASKESREK


Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)

Universitas Negeri Padang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami
selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “ Jenis-jenis Format Kegiatan
Bimbingan dan Konseling” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah
ini dapat lebih baik.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Padang, 5 November 2022

Fahri Rahman
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………...
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….
A. Format Kegiatan Bimbingan dan Konseling……………………………………………
B. Jenis-Jenis Kegiatan Bimbingan dan Konseling………………………………………..
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………...
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang profesional,
yang menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan
seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan  psikomotori.Pekerjaan ini sangat
penting sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan
antara guru dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6:  Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan
oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor
dalam bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai
bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu  pelaksanaan, langkah-langkah
dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan  bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?
2. Apa itu format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling?
3. Apa itu format kegiatan individual bimbingan dan konseling?
4. Apa itu format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling?
5. Apa itu format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling?
6. Apa itu format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis format kegiatan bimbingan konseling.
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari format-format kegiatan bimbingan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format Kegiatan Bimbingan Konseling


Ada berbagai macam definisi format, tetapi dalam hal ini, pembahasan
berputar pada struktur. Baik itu struktur dokumen, bangunan, organisasi, dan lain
sebagainya. Memahami macam-macam format juga bisa membantu seseorang
menentukan bentuk dan ukuran terhadap suatu permasalahan. Sedangkan kegiatan
adalah aktivitas, usaha, atau pekerjaan. Suatu peristiwa atau kejadian yang pada
umumnya tidak dilakukan secara terus menerus.
Maka format kegiatan bimbingan konseling adalah struktur dari aktivitas atau
pelaksanaan layanan dalam bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai
bentuk yang mempunyai fungsi berbeda-beda, baik itu  pelaksanaan, langkah-langkah
dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan  bimbingan konseling.

B. Jenis – Jenis Format Kegiatan Bimbingan Konseling


1. Format Kegiatan Klasikal
Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani klien dalam satu kelas. Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul
didalam suatu kelas, maka seorang konselor harus berperan untuk dapat
membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi tersebut, namun cara
menyelesaikannya yaitu dengan cara dikumpulkan semua klien yang ada
didalalam kelas tersebut karena masalah yang dihadapi itu akan didiskusikan
secara bersama-sama dengan dibimbing oleh seorang konselor tersebut .
Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul didalam suatu kelas, maka
seorang konselor harus berperan untuk dapat membantu menyelesaikan maslah
yang sedang terjadi tersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara
dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yang
dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing oleh
seorang konselor tersebut.
Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai
berikut:
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara Guru Bimbingan
dan Konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli
b. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung
antara Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta
didik dapat menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di
kelas.
c. Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konseling melakukan
tatap muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan
suasana belajar di kelas.
d. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya pencegahan,
penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan 4 pengembangan pikiran,
perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta didik.
Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga
memiliki beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara
mengajar dan membimbing:
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau
menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang
dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi
yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.  
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan
konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek
perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau
konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang
memendirikan peserta didik atau konseli.

2. Format Kegiatan Kelompok


Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui
dinamika kelompok tersebut. Misalnya seorang konselor mengarahkan atau
membimbing klien dalam sejumlah kelompok, yang ketika ada permasalahan
diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara kelompok, yang dibantu oleh
seorang konselor yang sudah prefesional.
Misalnya seorang konselor mengarahkan atau membimbing klien dalam
sejumlah kelompok, yang ketika ada permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan
melalui secara kelompok, yang dibantu oleh seorang konselor yang sudah
prefesional.
Prayitno (2008: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan
dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling, bimbingan
kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan kepada individu melalui
kelompok”.
Tujuan konseling kelompok meliputi:
1) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.  
2) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
3) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
4) Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok
Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga
kegiatan tersebut disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada
dalam konseling kelompok yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam
rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok
maupun anggota kelompok yang lainnya.  
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya
kegiatan konseling kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang
konselor atau psikolog yang profesional dengan latihan khusus bekerja
dengan kelompok.
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah
sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses
kelompok dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor
duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran
masing-masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan
konseling kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

3. Format Kegiatan Individual


Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini,
seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapi oleh
seorang konselor tersebut, karena dengan pormat laayanan individual inilah
seorang konselor bisa memberikan masukan-masukan, seperti memberikan
masukan motivasi biar klien tersebut bisa mendiri. Format layanan individual ini
akan diaplikasikan kedalam layanan  perorangan, yang mana seorang klien untuk
menyelesaikan masalahnya diperlukan dengan cara bertatap muka antara konselor
dan klien. Dan disinilah perlu pemahaman konselor tentang pemahaman individu
kliennya, yang mana Pemahaman individu merupakan awal dari kegiatan
bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu, sangat
sulit bagi Guru Pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya
bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka
pelaksanaan bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut:
1) Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan
pribadi
2) Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3) Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
4) Sikap dan minat
5) Watak dan tempramen
6) Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7) Aktivitas social
8) Hobi dan pengisian waktu luang
9) Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
10) Latar belakang keluarga siswa.
4. Format Kegiatan Lapangan
Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan.
Misalnya, seorang konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan
membina kliennya untuk membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
kliennya ketika kliennya itu berada diluar kelas atau diluar ruangan, yang
dioselesaikan oleh konselor itu dilapangan dimana masalah itu berada.
Kegiatan bimbingan konseling lapangan bisa dilakukan dengan cara Praktek
Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah yaitu disebut dengan PLBK
Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan,
keterampilan, dan sikap dari siswa atau klien tersebut. Dan disilah konselor atau
guru bisa memberikan bimbingan dan konselingnya pada siswa atau kliennya
tersebut. Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapat
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya
dalam bersosialisasi pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya, supaya anak
tersebut dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungan sekolah,
dirumah dan masyarakat sekitar.

5. Format Kegiatan Jarak Jauh


Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak jauh, seperti
surat dan sarana elektronik. Pada saat ini, alat elektronik merupakan peminat
terbanyak diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan Jarak Jauh
bimbingan dan konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik
penghubung dalam berkomunikasi adalah, seperti internet dan handphone.
Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh orang dewasa, orang
yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Layanan format kegiatan
jarak jauh bimbingan dan konseling sebagai alat komunikasi antara konselor
dengan konseli dapat menggunakan telepon suara dan Video Conference.
Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada masing-masing sekolah
disediakan sarana internet, komputer dengan kamera (webcam) atau laptop
sebagai piranti utama untuk menjalankan program ini. Melalui video conference
ini antar konselor serta siswa/ konseli bisa bertatap muka secara langsung
walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah
tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk layanan bimbingan dan
konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan konsultasi, layanan informasi,
layanan konseling individual, layanan konseling kelompok, beserta layanan lain
yang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai dengan
kebutuhan konseli.
6. Format Kegiatan Formatif
Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan
bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan
dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif dalam
kamus bahasa indonesia sama dengan kolaborasi. Kolaborasi adalah proses
bekerja sama untuk menyalurkan ide atau gagasan dan menyelesaikan
masalah secara bersama-sama menuju visi bersama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam
bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai
bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu  pelaksanaan, langkah-langkah
dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan  bimbingan konseling. Jenis-jenis format
kegiatan BK yaitu; format klasikal, format kelompok, format individual, format
lapangan, format kolaboratif, dan format jarak jauh.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, format kegiatan bimbingan dan konseling
merupakan hal harus dipegang teguh oleh konselor/guru pembimbing dalam
memberikan pelayanan pada konseli/ siswa, agar pelayanan dalam bimbingan
konseling berjalan dengan baik dan terstruktur. Maka dari itu penulis memberikan
saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa
disebut sebagai seorang guru pembimbing dan calon guru (mahasiswa), agar tetap
selalu bertanggung jawab atas keberhasilan konseli dalam rangka mencetak
kepribadian yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers. 


Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta:Rineka Cipta.

Salahudin. Anas. 2010. Bimbingan & Konseling. Bandung: Pustaka Setia.

Kamaluddin. 2013. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan. Vol 7 No.4.

Anda mungkin juga menyukai