OLEH :
KELOMPOK 1
RASMI A1Q121046
WISNUH A1Q121081
APRIANI A1Q121004
MELINDA A1Q121039
RINA KAMELIA A1Q121016
DARTA LISTIANA A1Q121005
ICHA ARDILAWATI A1Q121065
NOVA INDAH YANI A1Q121013
TRI TESSA RAHMADHANI A1Q121021
ALYA ANANDA KURNIAWAN A1Q121059
KENDARI
2024
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah
“Pengembangan Satuan Kegiatan Bimbingan Dan Konseling Kelompok” sesuai
waktu yang telah di tentukan. Sholawat dan salam tak lupa kami curahkan kepada
Nabi Muhammmad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebrobokan
akhlak ke zaman penuh peradaban. Kami juga mengucapkan terima kasih yang
setulusnya kepada dosen pengampu Mata Kuliah Praktikum Bimbingan dan
Konseling Kelompok Bapak Sumarlin S.Pd.,M.Pd. Makalah ini disusun dan dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum bimbingan
dan konseling kelompok.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari manusia
lainnya. Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling
membutuhkan. dan saling berhubungan. Dalam hubungan ini akan terjadilah suatu
proses saling mempengaruhi. Dalam kaitannya dengan kelompok, antara anggota
yang satu dengan anggota kelompok yang lain akan terjadi saling pengaruh
mempengaruhi. Proses saling mempengaruhi ini dalam kehidupan kelompok itulah
yang dijadikan landasan di selenggarakannya bimbingan dan konseling kelompok.
Bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk layanan pemberian bantuan
kepada individu yang mempunyai suatu masalah. Layanan bimbingan dan konseling
ini dapat dibagi menjadi 2, yakni bimbingan konseling individu dan bimbingan
konseling kelompok.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Peran
a. Membantu Identifikasi Masalah: BK kelompok membantu
mengidentifikasi masalah individu dan kelompok melalui pengamatan,
diskusi, dan evaluasi.
b. Pemberian Dukungan: Melalui interaksi dalam kelompok, anggota
mendapatkan dukungan emosional dan sosial dari sesama anggota dan
konselor.
c. Pengembangan Keterampilan: Kegiatan kelompok dirancang untuk
membantu anggota mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan
keterampilan pribadi lainnya.
d. Pemberian Informasi: Konselor menyediakan informasi yang relevan dan
berguna kepada anggota kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan mereka.
e. Mendorong Pertukaran Pengalaman: Anggota kelompok dapat saling
berbagi pengalaman, strategi, dan solusi yang efektif dalam mengatasi
masalah atau tantangan yang dihadapi.
2. Implementasi
a. Perencanaan:Merencanakan kegiatan BK kelompok dengan
memperhatikan kebutuhan, minat, dan masalah yang relevan bagi anggota
kelompok.
b. Pelaksanaan: Menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
disusun, termasuk memfasilitasi diskusi, mengelola interaksi kelompok,
dan memberikan dukungan kepada anggota.
c. Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan BK kelompok
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta melakukan perubahan
atau penyesuaian sesuai dengan umpan balik dari anggota dan hasil
evaluasi.
Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap persiapan yang dilakukan konselor
sebelum memberikan layanan dengan ceramah. Hasil dari kegiatan persiapan
ini diwujudkan dalam bentuk RPBK (Rencana Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling) Aktivitas konselor dalam perencanakan meliputi:
Mengenali kebutuhan konseli.
Merumuskan kompetensi atau tujuan bimbingan
Mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Materi dapat
berupa konsep, fakta maupun generalisasi, disusun secara sistimatis sesuai
dengan tujuan
Merencanakan strategi atau prosedur pelaksanaan, langkah-demi langkah
direncanakan, sehingga tercermin kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan
oleh konselor. Dalam menyusun strategi, perlu pula diperhatikan variasi
teknik lain sebagai upaya mereduksi.
Pelaksanaan
Setelah persiapan selesai dilakukan dalam wujud penyusunan RPBK,
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, maka layanan dengan teknik
ceramah dilaksanakan, maka prosedur pelaksanaan pada tahap ini adalah
sebagai berikut;
Tahap awal atau orientasi, disebut juga sebagai pembukaan, merupakan tahap
di mana konselor/ pembimbing membuka atau memulai kegiatan pelayanan. Aktivitas
konselor pembimbing pada tahap ini antara lain memberi salam pembuka, membina
hubungan dengan lebih hangat dan akrab, memberi motivasi, menyampaikan topik,
tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan, menyampaikan aturan-aturan atau asas-
asas dalam kegiatan yang akan dilaksanakan (kontrak kegiatan), seperti jika akan
bertanya,mengangkat tangan terlebih dahulu. Jika pelayanan diberikan kepada
kelompok yang baru terbentuk, maka konselor juga harus membantu para anggotanya
untuk saling mengenal satu dengan lainnya termasuk dengan pemimpin
kelompok/konselor.
Evaluasi
Ekspositori Tertulis
Perencanaan
Pada tahap ini konselor merancang layanan yang diwujudkan dalam RPBK.
Aktivitas yang dilakukan meliputi:
Identifikasi masalah, identifikasi pengetahuan, sikap ataupun keterampilan
yang dibutuhkan konseli.
Identifikasi pengetahuan dan pengalaman awal konseli
Merumuskan tujuan layanan
Meracang materi yang akan didiskusikan.
Mengatur strategi pelaksanaan yang meliputi merancang kegiatan pada setiap
langkah pelaksanaan, termasuk menentukan model diskusi yang akan
digunakan, pengaturan waktu.
Merumuskan hasil akhir diskusi yang diharapkan termasuk mekanisme
pelaporannya.
Pelaksanaan
Pada tahap penutup konselor merefleksi hasil dan proses, merangkum hasil diskusi
dan mengadakan evaluasi hasil.
Evaluasi
Pada tahap ini konselor melakukan evaluasi terhadap layanan yang telah
dilaksanakan, apakah tujuan yang telah dirumuskan di RPLBK dapat tercapai. Di
samping evaluasi hasil juga dilaksanakan evaluasi proses yang dapat digunakan
sebagai pijakan dalam mengembangkan program berikutnya.
Dari cara pelaksanaan di atas dapat dijabarkan mengenai tahap-tahap dalam teknik
homeroom, yaitu:
Pembentukan
Peralihan
Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya pada
kegiatan bimbingan kelompok Teknik homeroom. Mengamati dan menawarkan
apakah anggota kelompok sudah siap memasuki tahap selanjutnya. Membahas
suasana yang terjadi. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota. Bila perlu
kembali pada beberapa aspek tahap pertama.
Pengakhiran
1. Bentuk (form), bentuk fisik yang dapat diamati secara langsung dan
substansi yangterkandung dari sebuah inovasi. Misalnya, bentuk dari
pendekatan bimbingan dankonseling komprehensif dapat dipahami sebagai
layanan bimbingan dan konseling yang terintegrasi dengan proses
pendidikan di sekolah dengan komponen programyang dirancang secara utuh
dan saling berkaitan—layanan dasar bimbingan, layanan responsif,
perencanaan individual, dan dukungan system.
2. Fungsi (function), kontribusi atau manfaat yang dihasilkan dari inovasi
terhadapkehidupan anggota dalam sistem sosial. Misalnya fungsi yang
diperoleh daripendekatan bimbingan dan konseling komprehensif ini
adalah memfasilitasipencapaian tugas-tugas perkembangan konseli yang
memandirikan.
3. Makna (meaning), intensitas manfaat yang diberikan inovasi terhadap
penggunainovasi sehingga dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang penting
dalam kehidupanindividu dalam sistem sosial. Misalnya, bahwa melalui
pendekatan bimbingan dankonseling komprehensif dapat mendorong
aksesibilitas semua peserta didik danpihak-pihak terkait kepala sekolah,
guru, staf administrasi sekolah, orang tua siswa,dan profesi lainnya untuk
terlibat dalam proses bimbingan dan konseling
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami
semoga dapat diterima dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rochman, Arif Nur. (2022). Perkembangan Inovasi Baru Dalam Layanan Bimbingan
Dan Konseling. Article.
Fitria, L., Neviyarni, S., Syukur, Y., & Ahmad, R. (2021). Sarana dan prasarana
sebagai penunjang kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah menengah kejuruan.
AL-IRSYAD: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 11(1), 15-21.
Capuzzi, D., & Stauffer, M. D. (2012). Introduction to group counseling. Pearson
Higher Ed.
Hasanah, Iswatun., (2022). Bimbingan Kelompok: Teori Dan Praktik. Jawa Timur :
CV. Duta Media