Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

Format kegiatan bimbingan dan konseling

Kelompok 9:

1.sofiya Khairunnissa

2.Muhammad Iqbal

3.Rizky Maulana

4.Jefrizal

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang  professional,
yang menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan
seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan  psikomotori.Pekerjaan ini sangat
penting sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan
antara guru dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 :  Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan
oleh program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor
dalam bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai
bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu  pelaksanaan, langkah-langkah
dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan  bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimakah bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?

2. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling ?

3. Bagaimakah bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling ?

4. Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling ?

5. Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling ?

6. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling ?

C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk


mendeskripsikan

1. Bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling


2. Bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
3. Bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling
4. Bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
5. Bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling
6. Bntuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling
BAB II

PEMBAHASAN

A. Format kegiatan klasikal


Bimbingan dan konseling Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani klien dalam satu kelas. Misalnya jika ada suatu masalah
yang timbul didalam suatu kelas, maka seorang konselor harus  berperan untuk dapat
membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi tersebut, namun cara
menyelesaikannya yaitu dengan cara dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas
tersebut karena masalah yang dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama
dengan dibimbing oleh seorang konselor tersebut Menurut Santoso (2011:139)
bimbingan kelas (klasikal) adalah  program yang dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal,
konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan
bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah  pendapat).
Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut :
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli  
b. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara
Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta didik dapat
menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di kelas.
c. Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konseling melakukan tatap
muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi  peserta didik dan suasana
belajar di kelas.
d. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya  pencegahan,
penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan 4  pengembangan pikiran, perasaan,
dan kehendak serta prilaku peserta didik.

1. Pelaksanaan Bimbingan Klasikal bimbingan dan konseling


Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam  bimbingan dan
konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga
memiliki beberapa ketentuan dalam  pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara
mengajar dan membimbing :
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau
menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang
dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan informasi
yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh aspek  perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain  bimbingan dan
konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek
perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru  bimbingan dan konseling atau
konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling yang
memendirikan peserta didik atau konseli.

2. Langkah-langkah bimbingan klasikal


Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik, ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan, menyiapkan
instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data, analisis data, dan
merumuskan pemahaman ).
b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan klasikal bagi peserta
didik/konsli atas dasar hasil pemahaman  peserta didik.
c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian layanan  bimbingan
klasikal ( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasidiskusi, atau ceramah-tugas-
diskusi ).
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara tertulis
merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi layanannya
disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab
disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan
layanan bimbingan klasikal dan  persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan
dan Konseling dan atau Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan bimbingan
klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk mengetahui
bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan atau perkembangan sikap
dan prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. Secara umum
aspek yang dievaluasi meliputi : kesesuaian program dalam  pelaksanaan,
keterlaksanaan program, hambatan-hambatan yang dijumpai, dampak terhadap
kegiatan belajar mengajar, dan respon  peserta didik personal sekolah, dan orang tua
serta perubahan  perkembangan peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau
perkembangan belajar, pribadi, sosial, dan karirnya.

B. Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling


Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut.
Misalnya seorang konselor mengarahkan atau membimbing klien dalam sejumlah
kelompok, yang ketika ada  permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara
kelompok, yang dibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional. Prayitno (2008:
61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai
tujuan-tujuan bimbingan dan konseling,  bimbingan kelompok lebih menekankan suatu
upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok”.

1. Tujuan konseling kelompok meliputi:


a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang  banyak.
b. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang  banyak.
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.

2. Unsur Konseling Kelompok Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa


unsur sehingga kegiatan tersebut disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang
ada dalam konseling kelompok yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam
rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok
maupun anggota kelompok yang lainnya.
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin  jalannya kegiatan
konseling kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau
psikolog yang profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok. 7
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat  pada proses
kelompok dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor
duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran
masing-masing anggota kelompok dan juga  pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling
kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

C. Format kegiatan individual bimbingan dan konseling


Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini, seorang konselor
hanya menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapi oleh seorang konselor tersebut,
karena dengan pormat laayanan individual inilah seorang konselor bisa memberikan
masukan-masukan, seperti memberikan masukan motivasi biar klien tersebut bisa
mendiri. Format layanan individual ini akan diaplikasikan kedalam layanan  perorangan,
yang mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya diperlukan dengan cara
bertatap muka antara konselor dan klien. Dan disinilah perlu pemahaman konselor
tentang pemahaman individu kliennya, yang mana Pemahaman individu merupakan awal
dari kegiatan  bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu,
sangat sulit bagi Guru Pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya
bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi. Adapun hal-hal yang
perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka  pelaksanaan bimbingan dan
konseling, adalah sebagai berikut :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan tempramen
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas social
8. Hobi dan pengisian waktu luang
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa.

D. Format kegiatan lapangan


bimbingan dan konseling Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau
lapangan. Misalnya : Seorang konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan
dan membina kliennya untuk membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
kliennya, ketika kliennya itu berada diluar kelas atau diluar ruangan, konselor bisa
menjumpai kliennya dilapangan mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui
dan diselesaikan. Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita
lakukan dengan cara Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah yaitu
disebut dengan PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap dari siswa atau klien tersebut. Dan
disilah konselor atau guru bisa memberikan bimbingan dan konselingnya pada siswa atau
kliennya tersebut. Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapat
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam  bersosialisasi
pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya, supaya anak 9 tersebut dapat menjadi siswa
yang suka bersosialisasi pada dilinkungan sekolah, dirumah dan masyarakat sekitar.

E. Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling.


Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran  jarak jauh, seperti surat dan
sarana elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan peminat terbanyak
diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan
konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik penghubung dalam
berkomunikasi adalah, seperti internet dan hp. Disini Internet merupakan hal yang sangat
dinikmati oleh orang dewasa, orang yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak.
Salah satu layanan Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling sebagai alat
komunikasi antara konselor dengan konseli adalah sebagai berikut :
1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Videoconference Videoconference atau
konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference
dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference =
konferensi, maka video conference adalah konferensi video dimana data yang
ditransmisikan dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah
telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi  pertemuan
ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa dua lokasi yang  berebeda ( point to
point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan
konferensi (multi-point). Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada
masingmasing sekolah disediakan sarana internet, komputer dengan camera
(webcam) atau laptop sebagai piranti utama untuk menjalankan  program ini. Melalui
video conference ini antar kosnelor serta siswa/ konseli  bisa bertatap muka secara
langsung walaupun bersifat virtual, maka 10  bentuk layanan yang bisa diupayakan
adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk layanan bimbingan dan
konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan konsultasi, layanan informasi, layanan
konseling individual, layanan konseling kelompok,  beserta layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh masing-masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.

2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon Pada prinspinya, kita hidup
dalam dunia yang selalu berkembang, istilah teelpon tidak asing lagi terdengar di
telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah menjamur ke pelosok-pelosok negeri
sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon merupakan pelayanan
komunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan bimbingan dan konseling, yang
merupakan suatu cara inovatif dalam mendukung sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “ phone” artinya suara. Jadi
telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang semodern ini, bahwa
telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah telewicara dan pengiriman
pesan secaraa otomatis. Dan oleh sebab itu, Layanan Bimbingan dan Konseling jarak
jauh,  bukan saja bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan diminati oleh manusia
seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya

F. Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling.


Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada
pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang
bermanfaat kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif dalam kamus bahasa indonesia
sama dengan kolaborasi. Jadi Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi,
kompromi  beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak
yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan.

Bedarsarkan makalh diatas dapat disimpulkan bahwa jenis format layanan bimbingan dan
konseling terdiri dari.

1.format klasiakal

2.format kelompok

3.format individual

4.format lapangan

5.format jarak jauh.

Anda mungkin juga menyukai