Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING

A. Konsep pelaksanaan layanan konseling


Bimbingan konseling merupakan proses bantuan yang diberikan oleh guru BK
kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun secara kelompok agar mampu
mandiri dan berkembang secara optimal, baik dalam bidang pribadi, belajar, social dan
karir dengan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan
norma -norma yang berlaku agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal.
Dalam pelaksanaan kegiatan konseiling di sekolah seorang guru BK harus harus perlu
memahami secara benar dan tepat tentang konsep dasar penelenggaraan BK disekolah,
sehingga pelaksanaan BK di sekolah sesui dengan keilmuaan yang ada. Oleh karena itu
seorang guru BK harus terus menggali pengetahuan mereka tantang BK itu sendiri.

Pelaksanaan bimbingan konseling disekolah adalah guru pembimbing, sesuai dengan


SK mendikbud NO.25/0/1995, kegiatan tersebut adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik , baik secara optimal dalam dalam bimbingan pribadi, social, belajar, dan
bidang bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma -norma yang berlaku ( prayitno, 1997 ). Dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling guru BK disekolah melakukan kegiatan bimbingan kepada
siswa asuhnya sesuai dengan ketetapan yang ada . setap guru BK wajib mengasuh siswa
sebanyak 150 orang siswa sebagai siswa asuhnya. Oleh karena itu jumblah siswa pada
satu sekolah lebih dari 150 orang, maka layanan bimbingan konseling dilaksanakan
oleh beberapa orang guru bimbingan,. Setiap guru pembimbing memilik tanggung
jawab secara pribadi dan juga secara kelompok. Untuk mewujudkan tanggung jawab
kelompok diperlukan koordinasi yang memerlukan seorang koordinator bimbingan dan
konseling yang bertugas mengkoordinir seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan disekolah.dalam kegiatan menejemen pada unit bimbingan dan
konseling di sekolah, coordinator bimbingan berfungsi sebagai menejer yang harus
menjalankan fungsi -fungsi menejemen.

B. Tahap-tahap pelaksanaan layanan dalam konseling

a. Mengidentifikasi masalah

1
Pada langkah awal ini hal yang harus diperhatikan oleh seorang konselor
yaitu memahami kebutuhan yang dimiliki oleh konseling. Biasanya konselor
akan memberikan angket atau pengmpulan data yang nantinya akan berfungsi
mengungkap data masalah dan kebutuhan para siswa. Setelah data-data dari
tahap mengidentifikasi masalah dan kebutuhan siswa dikumpulkan langkah
yang harus dilakukan konselor yaitu mengevaluasi data tersebut untuk
menemukan inti masalah dan kebutuhan yang sedang dialami oleh konseling
tersebut.
b. Melakukan diagnosis
Pada langkah diagnosis ini konselor menetapkan masalah tersebut
berdasarkan dari analisis latar belakang yang menjadi penyebab munculnya
masalah yang dihadapi oleh siswa hal yang paling penting dari tahap diagnosis
ini adalah kegiatan pengumpulan data dari berbagai hal yang menjadi latar
belakang masalah yang dihadapi oleh konseling.
c. Menetapkan prognosis
Dalam konteks pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling prognosis
adalah perencanaan tindakan dalam memberi bantuan kepada konseling setelah
dilakukan tahapan diagnosis terhadap permasalahan dalam tahap prognosis ini
konselor menetapkan alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam
memberikan bantuan kepada konseling.
d. Pemberian bantuan
Langkah pemberian bantuan ini dilakukan dengan berbagai pendekatan dan
teknik agar tindakan yang dilakukan konselor bisa memberikan dampak yang
efektif dalam membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh.
Pelaksanaan pemberian bantuan ini biasanya tidak dilakukan hanya sekali atau
dua kali pertemuan saja bisa juga dengan berbagi ulang- ulang. Hal ini
dilakukan supaya proses bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik
e. Evaluasi dan tindakan
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang baik harus dilakukan
evaluasi tanpa adanya evaluasi seorang konselor tidak akan pernah tahu
keberhasilan dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Evaluasi ini
dilakukan dalam beberapa kali pertemuan evaluasi dapat dilakukan selama
proses bimbingan dalam konseling berlangsung sampai pada akhir pemberian

2
bantuan. Pengumpulan data untuk evaluasi bisa dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik, seperti melalui wawancara, angket, observasi, diskusi, atau
dokumentasi. Kemudian dari hasil evaluasi ini nantinya oleh konselor akan
digunakan untuk memberikan layanan tindak lanjut atau layanan remedial dalam
memberikan layanan bimbingan dan konseling.

C. Manfaat pelaksanaan layanan konseling

1. Dapat memperoleh pemahaman tentang diri sendiri

2. Dapat meningkatkan penerimaan diri sendiri,kepercayaan diri sendiri, dan dapat


penghargaan diri sendiri.
3. Memiliki kesensitifan yang tinggi terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.

4. Memahami nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan

5. Mampu menentukan satu pilihan yang tepat dan dilakukaan dengan cara yang
bijaksana.
6. Dapat membantu individu mengatasi masalah – masalah pribadi dan social yang
dihadapi selama belajar.

D. Tujuan pelaksanaan layanan konseling

Yaitu untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi,khususnya pada


kemampuan berkomunikasi dan mengentaskan masalah individu.secara lebih khusus
pelaksanaan konseling ini bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan,
pikiran, persepsi, wawasan serta sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang
efektif. Yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik ferbal maupun nonverbal.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan konseling ini yaitu penguasaan informasi
untuk tujuan yang lebih luas. Pengembangan pribadi dan pembahasan masalah yang ada
dalam diri individu, secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota
kelompok. Dan semua anggota kelompok dapat membantu untuk mengembangkan serta
dapat memberi masukan demi terentaskannya masalah individu peserta layanan.

Anda mungkin juga menyukai