Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau
menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk
mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang
memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman
dalam menentukan arah kehidupannya. Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah
perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life
style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar
jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli,
seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau
penyimpangan perilaku. Perubahan lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup, dan
kesenjangan perkembangan tersebut, di antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang
cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi
teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur
masyarakat dari agraris ke industri.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling dapat dibagi dua bahagian yaitu bimbingan
dan konseling di dalam sekolah dan bimbingan dan konseling di luar sekolah.
a. Pelayanan bimbingan dan konseling di dalam sekolah.
2. Pengertian Konseling
Menurut bahasa konseling adalah terjemahan dari "counseling" yang berasal dari
kata kerja "to counsel" dalam kata lain berarti "to give advice" atau memberikan saran
dan nasihat atau memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face).
Dalam bahasa Indonesia, pengertian konseling juga dikenal dengan istilah
penyuluhan. Selain itu counseling dalam Indonesia juga berarti interaksi. Konseling
bahasa proses merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun
sebagai teknik.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan – kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan
telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling, yaitu Prinsip – prinsip umum dan
Prinsip – Prinsip Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua macam yaitu tujuan umum dam tujuan
khusus, antara lain:
1. Tujuan umum
Secara garis besar tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah membantu
individu mewujudkan dirinya menjadi jiwa yang lebih baik.
Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya (seperti: kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar
belakang yang ada (seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi)
serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari layanan bimbingan konseling adalah untuk membantu siswa
agar mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek-aspek.
Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Fungsi pencegahan/Preventif
2. Fungsi pemahaman
3. Fungssi perbaikan
4. Fungsi pememliharaan dan pengembangan
5. Fungsi penyembuhan
6. Fungsi penyaluran
7. Fungsi penyesuaian
8. Fungsi fasilitasi