Etika profesi bimbingan dan konseling ini merupakan sebuah acuan bagi para
konseler dalam memberikan bantuan, bimbingan maupun masukan kepada
konselinya agar dalam memberikan bantuan, bimbingan maupun masukan ini para
konseler tidak sewenang-wenang ataupun keluar dari aturan atau norma yang berlaku
di kalangan para konseler dan dikalangan masyarakat.
Adanya etika profesi dalam bimbingan konseling ini dapat membuktikan bahwa
apa yang telah dilakukan oleh konselor ataupun guru bimbingan konseling ini telah
terpenuhi sesuai dengan ciri dari profesi dan telah dilaksanakan oleh tenaga
profesional.
Tujuan adanya kode etik profesi dalam bimbingan dan konseling secara umum
adalah sebagai berikut:
2. Fungsi kode etik profesi dalam bimbingan dan konseling fungsi kode etik
1
1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Setiap anggota profesi harus menjalankan
tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang berlaku di dalam suatu
organisasi.
2) Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi
juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.
3) Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Maksud dari fungsi ini adalah untuk
mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar yang tidak berkepentingan
untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan merusak tatanan
yang sudah ada.
Pertama, tidak ada kesatuan tatanan normatif msehingga kita berhadapan dengan
banyak pandangan moral yang sering saling bertentangan. Dalam situasi demikian
kita sering bingung, tatanan norma dan pandangan moral mana yang harus diikuti.
Untuk mencapai suatu pendirian dalam pergolakan pandanganpandangan moral
tersebut, etika diperlukan.
Kedua, etika diperlukan untuk membantu kita agar tidak kehilangan orientasi dalam
situasi transformasi ekonomi, sosial, intelektual dan budaya tradisional ke modern
dan dapat menangkap makna hakiki dari perubahan nilai-nilai serta mampu
mengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ketiga, etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi ideologi baru secara
kritis dan objektif serta untuk membentuk penilaian.
2
c. Memiliki tanggung jawab profesi dan integritas pribadi terhadap dirinya maupun
terhadap masyarakat umum.
d. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat
e. Otonomisasi organisasional profesianal: memiliki kemampuan untuk mengelolal
manajemen, perencanaan kerja yang jelas,strategik dan mandiri.
f. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga
eksistensinya.
Dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling Indonesia yaitu panca sila dan
tuntutan profesi. Panca sila dijadikan dasar kode etik mengingat bahwa profesi
bimbingan dan konseling merupakan usaha pelayanan terhadap sesama manusia
dalam rangka ikut membina warga negara Indonesia yang bertanggung jawab. Hal
itu selaras dengan pengertian Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan
psikologis dan kemanusiaan kepada yang dibimbing (konseli) agar ia dapat
berkembang secara optimal, yaitu mampu memahami diri, mengarahkan diri, dan
mengaktualisasikan diri sesuai tahap perkembangan, sifat-sifat, potensi yang
dimiliki dan latar belakang kehidupan serta lingkungannya sehingga tercapai
kebahagian dalam kehidupannya.Sedangkan tuntutan profesi dijadikan dasar kode
etik karena layanan profesi bimbingan dan konseling mengacu pada kebutuhan dan
kebahagiaan konseli sesuai dengan normanorma yang berlaku. Kode etik profesi
Bimbingan dan Konseling Indonesia terdiri dari lima bab yaitu bab satu
pendahuluan, bab dua tentang Kualifikasi dan Kegiatan Profesional Konselor, bab
tiga tentang Hubungan Kelembagaan, bab empat tentang Praktek Mandiri dan
Laporan Kepada Pihak Lain dan bab lima tentang Ketaatan Profesi. Naskah lengkap
kode etik profesi Bimbingan dan Konseling.
3
hasil bahwa Gara BK atau konselor sekolah memiliki pemahaman yang relatif
rendah terkait dengan kode etik BK, bahkan yang mengejutkan yakni sebagian
konselor sekolah tidak mengenal kode etik BK.