Anggota :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami segenap tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Format Kegiatan
Bimbingan Konseling ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan Konseling pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Jambi.
Makalah ini terdiri atas tiga bab utama yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup.
Pembahasan dalam makalah ini merupakan penjabaran mengenai format pelaksanaan
kegiatan Bimbingan Konseling yaitu meliputi format klasikal, individual, kelompok,
lapangan, jarak jauh dan kolaboratif.
Demikian makalah ini disusun. Akhirnya, kami selaku tim penyusun berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam memahami bagaimana format
kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, perkembangan peserta didik sangat dipengaruhi oleh banyak
factor, baik factor internal maupun faktor eksternal. Perkembangan siswa ini tentu
memiliki keterkaitan erat dengan kepribadiannya. Berbagai permasalahan pada
mahasiswa akan memicu sikap dan perilakunya. Dalam proses pembelajaran, seharusnya
siswa mampu mengembangkan berbagai kompetensi, baik berwujud maupun tidak
berwujud. Namun hal ini sering tidak terjadi karena adanya masalah baik di dalam
maupun diluar individu siswa
Berdasarkan masalah tersebut perlulah adanya suatu wadah dalam suatu instansi
pendidikan yang khusus menangani masalah pribadi siswa ini. wadah tersebut ialah
berupa suatu layanan atau bantuan yang diberikan oleh pihak sekolah (guru) dalam
menengani masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses perkembangannya
atau disebut dengan bimbingan konseling.
Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa jenis format pelayanan bimbingan konseling
yang bisa digunakan yaitu meliputi format klasikal, format individual, format kelompok,
format jarak jauh, format lapangan dan format kolaboratif. Penggunaan semua format
tersebut dapat dikombinasikan antara satu dengan yang lain dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan klien maupun konselor. Format atau strategi kolaboratif dilaksanakan dalam
perencanaan dan persiapan layanan, dan bahkan juga selama pelaksanaannya.
Penggunaan format lapangan dapat dikombinasikan dengan format klasikal, bahkan
format kelompok. Format individual dapat merupakan tindak lanjut dari format lapangan,
klasikal dan atau format kelompok. sebaliknya, format individual juga dapat
ditindaklanjuti dengan format lapangan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
13
Proses pembinaan ini secara langsung mengacu kepada pengentasan masalah dan
pengembangan diri klien. Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi yang dapat
memudahkan terjadinya perubahan. Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh sifat
masalah, gaya dan teori yang dianut konselor, serta keinginan klien. Dalam langkah ini
konselor dan klien mendiskusikan alternatif pengentasan masalah dengan berbagai
konsekuensinya, serta menetapkan rencana tindakannya.
e. Tahap penilaian (inspection).
Upaya pembinaan melalui konseling diharapkan menghasilkan terentaskannya
masalah klien. Ada tiga jenis penilaian yang perlu dilakukan dalam konseling perorangan,
yaitu penialaian segera, penilaian jangka pendek, dan penialaian jangka panjang.
Penilaian segera dilaksanakan pada setiap akhir sesi layanan, sedang penialaian pasca
layanan selama satu minggu sampai satu bulan, dan penialian jangka panjang
dilaksanakan setelah beberapa bulan. Fokus penilaian segera diarahkan kepada
diperolehnya informasi dan pemahaman baru (understanding), dicapaianya keringanan
beban perasaan (comfort), dan direncanakannya kegiatan pasca konseling dalam rangka
perwujudan upaya pengentasan masalah klien (action). Penilaian pasca konseling, baik
dalam jangka pendek (beberapa hari) maupun jangka panjang mengacu kepada
pemecahan masalah dan perkembangan klien secara menyeluruh.
Setiap penilaian, baik penilaian segera, jangka pendek, maupun jangka panjang, perlu
diikuti tindaklajutnya demi keberhasilan klien lebih jauh. Tindak lanjut itu dapat berupa
pemelihara Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
2. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang
telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
4. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu :
a. Menurunnya kecemasan klien
b. Perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamis.
c. Pemahaman baru dari klien tentang masalah yang dihadapinya, dan
d. Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas sesuai
kondisi seperti konseling lanjutan, penerapan teknik lain, atau berupa alih tangan
kasus.
14
2.5 Format Lapangan Bimbingan Konseling
Format lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Format kegiatan Bimbingan Konseling adalah bentuk pelasanaan atau pelayanan yang
digunakan saat proses memberikan bantuan dari konselor kepada klien baik dalam hal
mengembangkan potensi maupun dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh klien.
Format kegiatan BK terdiri atas:
a. Format klasikal, yaitu Format klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani klien dalam satu kelas;
b. Format kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut;
c. Format individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
klien secara perorangan;
d. Format lapangan, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan
kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan;
e. Format jarak jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik;
f. Format kolabotatif, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan klien melalui pendekatan pada pihak-pihak yang dapat memberikan
kemudahan dalam penuntasan masalah.
Pelaksanaan suatu pelayanan Bimbingan Konseling dapat menggunakan kombinasi
format-format di atas. Format atau strategi kolaboratif dilaksanakan dalam perencanaan
dan persiapan layanan, dan bahkan juga selama pelaksanaannya. Penggunaan format
lapangan dapat dikombinasikan dengan format klasikal, bahkan format kelompok. Format
individual dapat merupakan tindak lanjut dari format lapangan, klasikal dan atau format
kelompok. sebaliknya, format individual juga dapat ditindaklanjuti dengan format
lapangan
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan
melaksanakan kegiatan Bimbingan Konseling berdasarkan format pelayanan sesuai dengan
kebutuhan klien (siswa).
17
DAFTAR PUSTAKA
18
FORMAT KEGIATAN BK
19