Anda di halaman 1dari 13

Miskonsepsi Cahaya

Pada Pembelajaran Ipa Kelas IV SD

Kelompok            :6


Nama Kelompok        : Berka Seftiana        (2019143068)
Nadiah Alfania         (2019143062)
                  Nurijah Ratimawadah (2019143048)
                 Ristina Dahlia               (2019143080)
Kelas                : 3B
Semester            : 3/Ganjil
Dosen pengampu        : Henni Riyanti M.Pd
   

Universitas PGRI Palembang


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mengkaji tentang


sebab dan akibat dari kejadian yang terjadi di alam yang merupakan suatu produk
dan proses. Produk IPA meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum.
Sedangkan proses IPA meliputi cara kerja, cara berpikir, cara memecahkan
masalah dan cara bersikap.Oleh karena itu, IPA merupakan kumpulan
pengetahuan secara sistematis dari gejala alam. Karakteristik materi IPA adalah
berjenjang. Salah satu contoh materi IPA yang berjenjang adalah gerak–gaya–
usaha–energi–gelombang–cahaya. Sebelum mempelajari materi cahaya, siswa
terlebih dahulu mempelajari materi gelombang. Gelombang merupakan energi
yang merambat.

Berdasarkan arah getar nya gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu


gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Sedangkan berdasarkan
sifatnya gelombang dibedakan menjadi empat yaitu: gelombang mekanis,
gelombang elastis, gelombang permukaan dan gelombang elektro magnetik. Jika
ditinjau dari arah rambat gelombang, cahaya termasuk gelombang transversal
karena arah rambat gelombang tegak lurus arah getar partikel–partikel medium
dan cahaya termasuk gelombang elektro magnetik karena sifat gelombang cahaya
yang mempunyai cepat rambat yang bergantung pada besaran–besaran listrik
danmagnet.Untuk dapat memahami karakteristik materi cahaya dan sifatnya maka
diperlukan pemahaman materi gelombang. Karakteristik tersebut akan
menyebabkan kesulitan pada siswa, jika kesulitan tersebut berlangsung terus-
menerus maka akan terjadi kesalahan konsep.

Cahaya adalah suatu bentuk pancaran energi yang mana mempunyai


kapasitas atau kemampuan untuk merangsang sensasi penglihatan. Agar dapat
melihat, cahaya harus datang dari objek dan masuk kedalammata.Cahaya mungkin
diproduksi oleh objek tersebut atau dipantulkan oleh objek tersebut. Cahaya
dalam berbagai hal memperlihatkan karakteristik sebagai gelombang, tetapi dalam
gerakan cahaya itu merupakan garis lurus dan dalam hal tertentu cahaya disebut
sinar. Namun kata sinar ini biasanya dipakai untuk menunjukkan bentuk energi
gelombang elektomagnetik, misalnya sinarX, sinar gammar dan sinar kosmis.
Cahaya dapat dirubah ke dalam bentuk energi panas. Energi panas ini dapat
ditransfer dari satu tempat ke tempat lain melalui suatu gerakan partikel (energi
kinetik) atau melalui rambatan vibrasi yang dikenal sebagai suatu gelombang.
Oleh karena itu bahwa cahaya berupa gelombang atau partikel. Issac Newton
menyatakan bahwa cahaya suatu partikel dan merambat dalam satu garis lurus.
Pendapat Newton ini dikenal sebagai teori corpuscular.

Materi dalam IPA yang mempelajari tentang sifat-sifat cahaya untuk itu
guru harusdapat menyampaikan konsep-konsep IPA dengan baik dan benar agar
tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa seperti materi sifat-sifat cahaya. Akibat
dari karakteristik tersebut, maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk
mempelajari adanya interaksi antara anak dengan lingkungan sekitarnya,
merupakan ciri dari pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA bertujuan memahami
konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat untuk perkembangan
suatu masyarakat dan kehidupannya yang akan datang.

Karena itu pembelajaran IPA tidak hanya mengharapkan agar siswa


mengetahui dan memahami konsep, akan tetapi mampu menerapkannya di
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya salah konsep tersebut mengakibatkan siswa
mempunyai kesalahan dalam memahami penjelasan guru atau siswa dapat
mengalami kesalahan konsep (miskonsepsi). Miskonsepsi adalah pengertian
tentang suatu konsep yang tidak tepat, salah dalam menggunakan konsep nama,
salah dalam mengklasifikasikan contoh-contoh konsep, keraguan terhadap
konsep-konsep yang berbeda, tidak tepat dalam menghubungkan berbagai macam
konsep dalam susunan hirarki atau pembuatan generalisasi suatu konsep yang
berlebihan atau kurang jelas.
BAB II

PEMBAHASAN

Miskonsepsi Siswa kelas IV SD Tentang Materi Cahaya

Miskonsepsi Siswa Tentang Cahaya Merambat Lurus

Miskonsepsi Siswa Konsep Yang Benar


Cahaya membelok apabila Sifat-Sifat Cahaya Sebagai gelombang
menembus kaca dan partikel, cahaya memiliki beberapa
sifat, yaitu mampu menembus benda
beningBenda bening adalah benda yang
dapat ditembus oleh cahaya, seperti kaca,
mika, plastik bening, dan air jernih.
Berdasarkan kemampuan menembus
benda, terdapat tiga jenis benda: 1. benda
bening/transparan, 2. benda translusens,
dan 3. benda opak (opaque)/tidak dapat
ditembus.
Seperti namanya, benda bening dapat
ditembus oleh cahaya, sehingga kita
mampu melihat menembus benda
tersebut karena cahaya diteruskan dan
tidak dipantulkan. Benda translusens
merupakan benda yang mampu
meneruskan sebagian cahaya. Kita
mampu melihat menembusnya, tapi tidak
terlalu jelas, seperti air keruh.

Sementara itu, benda opak tidak dapat


ditembus oleh cahaya sama sekali.
Cahaya langsung dipantulkan dan
ditangkap oleh mata, sehingga kita dapat
melihat warna dan bentuknya. Benda
opak banyak ditemukan di sekitar kita,
seperti smartphone, buku, tembok, dan
meja.

Cahaya Dapat Di Pantulkan

Miskonsepsi Siswa Konsep Yang Benar


Warna Biru pada laut Cahaya adalah nama yang
merupakan pantulan cahaya diberikan manusia pada radiasi yang dapat
dari langit dilihat oleh mata manusia. Cahaya
termasuk gelombang
elektromagnetik dan gelombang transversal.
Cahaya merambat lurus dan tidak berbelok.
Cahaya menurut jenisnya dibedakan
menjadi cahaya yang tampak dan cahaya
yang tidak tampak. Cahaya tampak dibagi
lagi menjadi monokromatik dan
polikromatik. Monokromatik adalah satu
cahaya yang terdiri dari satu warna,
contohnya merah. Sedangkan Polikromatik
adalah satu cahaya yang terdiri dari
beberapa warna. Contohnya ungu,
merupakan gabungan antara merah dan biru.

Benda yang tidak dapat memancarkan


cahayanya sendiri disebut benda gelap.
Sebaliknya, benda yang dapat memancarkan
cahaya disebut sumber cahaya.

Ada yang disebut sumber cahaya alami,


yaitu sumber cahaya yang bercahaya dari
benda itu sendiri, bukan dibuat oleh
manusia. Sifat dari cahaya alami ini adalah
merambat ke segala arah. Sumber cahaya
alami yang terbesar di dunia ini
adalah matahari.

Dalam bab cahaya, ada dua peristiwa yang


sangat berhubungan erat dengan ini. Yaitu
pembiasan cahaya dan pemantulan cahaya.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa
pembelokan cahaya yang merambat dari
satu medium ke medium lainnya yang
berbeda kerapatannya. Sedangkan
pemantulan cahaya adalah peristiwa
memantulnya cahaya.

Laut adalah kumpulan air yang sangat


banyak yang terkumpul di bumi. Laut
memisahkan daratan satu dengan daratan
lain, dan benua satu dengan benua yang
lain. Sebagian besar laut di bumi ini terlihat
seolah berwarna biru.
Cahaya putih terdiri atas semua warna
baik primer maupun sekunder dalam spektru
m. Tiap warna dibedakan dari tingkat
penebaran dan penyerapan cahaya masing-
masing. Ketika cahaya matahari menyentuh
air laut, sebagian di antaranya diserap
sedangkan sisanya ditebarkan ke semua arah
sehabis bertumbukan dengan air. Ketika
cahaya matahari menyentuh air yang jernih,
cahaya merah dan inframerah terserap
dengan cepat sedangkan cahaya biru agak
lambat. Menurut Curtiss O. Davis dari Jet
PropulsionLaboratoryCaliforniaInstituteof
Technology, "Hanya cahaya biru
kehijauan dapat ditransmisikan ke dalam,
kemudian ditebarkan, dan ditransmisikan
kembali ke luar dari air tanpa diserap." Pada
waktu cahaya mencapai bagian laut dengan
kedalaman 10 fathom 18 meter) sebagian
besar cahaya merah telah terserap.

Selain itu, kadar garam yang terkandung


dalam laut juga mempengaruhi tingkat
kebiruan laut. Semakin tinggi kadar
garamnya, maka semakin biru laut tersebut.

Lautan mengandung banyak sekali mulai


dari ikan, karang, plankton, dan sebagainya.
Materi- materi inilah yang menyebabkan
penyerapan cahaya matahari sehingga hanya
menyisakan warna biru gelap bagi lautan.

Sebagian orang berpendapat bahwa warna


biru pada laut merupakan pantulan dari
langit. Namun setelah diteliti, pendapat
tersebut sangat tidak mungkin. Tidak
mungkin laut yang hanya menerima
pantulan cahaya dari langit bisa memiliki
warna biru yang lebih tua daripada langit
yang memantulkan warna biru tersebut. Bila
dilihat, langit berwarna biru muda dan laut
berwarna biru tua. Itulah segi
ketidakmungkinannya. Namun, jika langit
mendung, langit tidak berwarna biru,
melainkan berwarna kehitaman. Dan saat
terbit dan terbenam matahari, laut juga tidak
berwarna biru, melainkan berwarna
kemerahan. Dari fakta tersebut disimpulkan
bahwa warna langit memberikan andil bagi
warna laut, tetapi kecil sekali.

Laut tidak hanya terlihat berwarna biru,


akan tetapi ada laut yang terlihat berwarna
hijau dan ada pula yang terlihat berwarna
merah. Laut yang berwarna hijau
disebabkan karena
banyaknya Fitoplankton yang sangat baik
untuk menghasilkan cahaya hijau, maka
secara umum makin banyak Fitoplankton
maka makin hijau penampilan air yang
terlihat oleh mata kita.
Sedangkan laut berwarna merah karena
pengaruh warna merah yang dihasilkan
pada ganggang. Hal itu disebabkan karena
bakteri Trichodesmiumerythraeum yang
berkembang. Selain itu ada juga faktor yang
menyebabkan laut terlihat warna merah
yaitu berasal dari gunung kaya mineral yang
disekitarnya berwarna merah.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa


penyebab laut berwarna biru adalah, pada
saat matahari menyentuh air yang jernih,
cahaya merah dan infra merah terserap
dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak
lambat. Hanya cahaya biru kehijauan yang
dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian
ditebarkan dan ditransmisikan tanpa diserap.
Selain itu, kadar garam dalam laut juga
mempengaruhi tingkat kebiruan laut.
Semakin banyak kadar garam dalam laut,
maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan
laut. Pantulan warna langit juga
menyebabkan warna biru pada laut, tetapi
pengaruhnya kecil.

Miskonsepsi Tentang Dispersi

Miskonsepsi Siswa Konsep Yang Benar


Akan Terjadi nya Pelangi setelah Pelangi akan terjadi apabila cahaya
hujan mengalami pembiasan ketika cahaya
matahari terkena air hujan.
Pembiasan Sinar Matahari.
Pelangi terbentuk karena adanya
pembiasan sinar matahari (cahaya)
yang dibelokkan berpindah tempat ke
arah lain dari perjalanan satu medium
ke medium lainnya oleh tetesan air
yang ada di atmosfer.

Sinar matahari melewati tetasan air.


Ketika cahaya matahari melewati
tetesan air maka cahaya tersebut akan
dibengkokkan sehingga akan membuat
warna-warna tersebut berpisah dengan
warna lainnya. Pembelokkan cahaya.
Setiap warna-warna pelangi akan
dibelokkan pada sudut yang berbeda

sehingga akan memberikan warna


yang indah pada pelangi.Terbentuklah
warna pelangi. Warna yang akan
pertama di belokkan adalah warna
ungu, sedangkan warna terakhir yang
akan di belokkan adalah warna merah
serta akan menyusul warna pelangi
lainnya yaitu jingga, kuning, hijau,
biru, dan nila maka kita akan melihat
warna pelangi secara utuh yang
disebabkan oleh geometri p70 dalam
proses penguraian warna.

Terbentuknya Warna Pelangi

Prosesnya berawal dari cahaya


matahari karena cahaya matahari
memiliki beberapa warna yang
memiliki peran penting dalam
pembentukan pelangi. Cahaya
matahari tersebut dinamakan
polikromatik. Cahaya yang akan
ditangkap oleh kasat mata manusia ada
7 warna yaitu merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu yang akan
muncul pada langit yang disebut
dengan cahaya tampak. Menurut ilmu
fisika cahaya tampak merupakan
gelombang elektromagnetik yang
terjadi akibat adanya medan magnet
dan medan listrik. Cahaya tampak
memiliki panjang yang berbeda-beda
dimulai dari 4000 A sampai 7000 A
dan tampak cahaya juga memiliki
frekuensi 4,3 x 1014 Hz.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Bahwa dapat disimpulkan bahwa penyebab laut berwarna biru adalah,


pada saat matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan infra
merah terserap dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak lambat. Hanya
cahaya biru kehijauan yang dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan
dan ditransmisikan tanpa diserap. Selain itu, kadar garam dalam laut juga
mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin banyak kadar garam dalam laut,
maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan laut. Pantulan warna langit juga
menyebabkan warna biru pada laut, tetapi pengaruhnya kecil.

Dan terbentuk nya pelangi di karena kan adanya pembiasan sinar


matahari , sinar matahari melewati tetes air hujan Pembelokkan cahaya.Setiap
warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan
memberikan warna yang indah pada pelangi.Terbentuklah warna pelangi. Warna
yang akan pertama di belokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir
yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi
lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru, dan nila maka kita akan melihat warna
pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri p70 dalam proses penguraian
warna.

DAFTAR PUSTAKA
1. Jounal.untan.ac.id
2. Aisyah, Ayu R. 2013. Desain DidaktisPembelajaran IPA pada Materi
Cahaya di Sekolah Dasar. Skripsi.Diterbitkan. UniversitasPendidikan
Indonesia. Bandung
3. Haris, V. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Materi Mekanika dengan
Menggunakan CRI (Certainnty of Response Index). Ta’dib, Vol16,no.1

Anda mungkin juga menyukai