Anda di halaman 1dari 18

FORMAT DAN BIDANG LAYANAN

BIMBINGAN KONSELING

Disusun oleh :
Winda Maria Habeahan
1173111106

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan anugerah-Nya yang melipah sehingga saya dapat menyesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas rutin.
Terima kasih kepada ibu Roida Sri Martini Rumapea selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan tugas mengenai “FORMAT DAN BIDANG LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING”. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang membantu dan memberi masukan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah yang saya susun ini bermanfaat bagi pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun untuk ke depannya lagi.
Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, September 2017

Winda Maria Habeahan

2
Daftar Isi

Cover .......................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................... 2
Daftar Isi..................................................................................................................... 3
Mind Mapping............................................................................................................ 4
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Makalah ............................................................................................. 5
D. Manfaat Makalah ........................................................................................... 6
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................ 7
A. Format Layanan Bimbingan Konseling .......................................................... 7
B. Bidang Bimbingan dan Konseling .................................................................. 12

BAB III : PENUTUP................................................................................................ 17


A. Kesimpulan ................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................. 17
Daftar pustaka ..................................................................................................... 18

3
Mind Mapping

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 : Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
bidang dan format yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh
konselor dalam bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format ini dibuat
dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu
pelaksanaan, langkah-langkah dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan
bimbingan konseling.
Untuk itu perlu halnya kita untuk mengetahui lebih dalam lagi bagaimana
cara kerja dan fungsi-fungsi dari format dan bidang yang ada di dalam bimbingan
konseling.

B. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka saya menyusun rumusan masalah-masalah
pokok yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :
 Apa Saja format layanan bimbingan dan konseling ?
 Apa saja bidang dari bimbingan dan konseling ?

5
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang saya susun, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
 Menjelaskan Apa saja format dari layanan bimbingan dan konsling
 Menjelaskan apa saja bidang dari layanan bimbingan dan konsling

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah ;
 Untuk memberikan kemudahan Dan informasi kepada pembaca agar lebih
memudahkan dalam mendapatkan dan memaham tentang apa saja bidang
pelayanan dari bimbingan dan konseling.
 Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang bidang layanan
bimbingan konsling dan format dari bimbingan dan konseling.

6
BAB II PEMBAHASAN
A. FORMAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Format Lapangan.

Format lapangan merupakan format yang paling lazim ditempuh ketika


peserta layanan melakukan kegiatan lapangan ke luar kelas atau ruangan
atautempat lain dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi
layanan. Dalam hal ini peserta mengunjungi obyek-obyek lapangan yang
dimaksud. Lapangan merupakan format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
Format lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan.
Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan. Misalnya :
Seorang konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan membina
kliennya untuk membantu meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kliennya,
ketika kliennya itu berada diluar kelas atau diluar ruangan, konselor bisa
menjumpai kliennya dilapangan mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa
diketahui dan diselesaikan.
Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita lakukan
dengan cara Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah yaitu
disebut dengan PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap dari siswa atau klien tersebut.
Dan disilah konselor atau guru bisa memberikan bimbingan dan konselingnya
pada siswa atau kliennya tersebut.
Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapat
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya dalam
bersosialisasi pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya, supaya anak tersebut
dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungan sekolah, dirumah
dan masyarakat sekitar.

2. Format Klasikal.

Format klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
klien dalam satu kelas.
Misalnya jika ada suatu masalah yang timbul didalam suatu kelas, maka
seorang konselor harus berperan untuk dapat membantu menyelesaikan maslah
yang sedang terjadi tersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara
dikumpulkan semua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yang
dihadapi itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing oleh
seorang konselor tersebut

7
Format layanan klasikal ini diaplikasikan kedalam layanan orintasi dan
informasi yang mana pada diri klien tersebut dikenalkan dengan masalah yang
dihadapi mereka tersebut. Kegiatan ini dapat dilaksanakan di dalam kelas dengan
syarat obyek-obyek yang hendak dibahas dibawa ke dalam kelas, dalam bentuk
contoh, miniatur, tampilan video dan/atau bentuk-bentuk gambar dan replika
lainnya.Objek-objekini disajikan, diamati, dipersepsi, dicermati, didiskusikan, dan
diberi perlakuan secara bebas dan terbuka. Semua kegiatan itu dilakukan di dalam
kelas, oleh peserta sebanyak satu kelas.
Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain
sebagai berikut :
Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli
Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung
antara Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik, khusus bagi
peserta didik dapat menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi atau
curhat di kelas.
Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konseling melakukan
tatap muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan
suasana belajar di kelas.
Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya pencegahan,
penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan pikiran,
perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta didik.
3. Format Kelompok.

Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan


konseling yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui
dinamika kelompok tersebut. Misalnya seorang konselor mengarahkan atau
membimbing klien dalam sejumlah kelompok, yang ketika ada permasalahan
diwaktu itu maka diselesaikan melalui secara kelompok, yang dibantu oleh
seorang konselor yang sudah prefesional.
Polanya sama dengan format klasikal yang dilakukan dalam kelompok
yang terdiri atas sejumlah peserta secara terbatas. Dibandingkan format klasikal,
format kelompok memungkinkan dilakukannya akses yang lebih intensif terhadap
obyek layanan. Di samping itu kegiatan layanan juga dapat memanfastkan
dinamika kelompok sehingga hasil layanan dapat lebih optimal.
Tujuan konseling kelompok meliputi:
Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota
kelompok.
Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
Adapun unsur-unsur yang ada dalam konseling kelompok yaitu:

8
Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah
dalam rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin
kelompok maupun anggota kelompok yang lainnya.
Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya
kegiatan konseling kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang
konselor atau psikolog yang profesional dengan latihan khusus bekerja
dengan kelompok.
Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah
sama.
Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada
proses kelompok dan perasaan kelompok.
Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor
duakan.
Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran
masing-masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan
konseling kelompok.
Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

4. Format Individual.

Format ini merupakan format khusus, dilakukan terhadap individu-individu


tertentu, dengan isi layanan yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan
pribadi individu yang bersangkutan.
Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini,
seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapi oleh
seorang konselor tersebut, karena dengan pormat laayanan individual inilah
seorang konselor bisa memberikan masukan-masukan, seperti memberikan
masukan motivasi biar klien tersebut bisa mendiri.
Format layanan individual ini akan diaplikasikan kedalam layanan
perorangan, yang mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya
diperlukan dengan cara bertatap muka antara konselor dan klien.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka
pelaksanaan bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :
Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan
pribadi
Kondisi jasmaniah dan kesehatan
Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
Sikap dan minat
Watak dan tempramen

9
Cita-cita sekolah dan pekerjaan
Aktivitas social
Hobi dan pengisian waktu luang
Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
Latar belakang keluarga siswa.

5. Format Kolaboratif.

Selain keempat format di atas, dalam layanan ORIN dapat ditempuh


format atau strategi kolaboratif, dalam arti konselor berupaya menghubungi dan
mengaktifkan pihak-pihak di luar peserta layanan untuk memberikan dukungan
dan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan menguntungkan para
pesertanya. Dengan strategi ini perencanaan dan persiapan layanan dipermudah
dan pelaksanaannya dipelancar, sehingga hasil-hasil layananan menjadi
optimal.Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan
bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan atau
masukan dan hal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif
dalam kamus bahasa indonesia sama dengan kolaborasi.
Jadi Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi, kompromi
beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang
terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat.
Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan
persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih
sayang serta berbasis masyarakat.
Tujuan Kolaborasi
Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga
ketika terjadi permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahli konselor untuk
dapat melakukan penanganan bimbingan konseling.
Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan baik.
Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling yang dibutuhkan
konseli, melalui ahli-ahli lain.
6. Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan
konseling.
Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak jauh, seperti
surat dan sarana elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan
peminat terbanyak diseluruh dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan
Jarak Jauh bimbingan dan konseling, dan yang sering kita pakai sebagai alat
elektronik penghubung dalam berkomunikasi adalah, seperti internet dan hp.
Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh orang dewasa,
orang yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Salah satu layanan
Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling sebagai alat komunikasi
antara konselor dengan konseli adalah sebagai berikut :

10
 Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Videoconference
Videoconference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia
teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya,
yaitu video = video, conference = konferensi, maka video conference adalah
konferensi video dimana data yang ditransmisikan dalam bentuk video atau
audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio
dan video sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa
dua lokasi yang berebeda (point to point) atau mengikutsertakan beberapa lokasi
sekaligus di dalam satu ruangan konferensi (multi-point).
Melalui video conference ini antar kosnelor serta siswa/ konseli bisa
bertatap muka secara langsung walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan
yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Bentuk
layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan yaitu: layanan konsultasi,
layanan informasi, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok,
beserta layanan lain yang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor dan
sesuai dengan kebutuhan konseli.
 Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon
Pada prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah
teelpon tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah
menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh.
Dan telepon merupakan pelayanan komunikasi yang sangat bagus dalam aspek
pelayanan bimbingan dan konseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam
mendukung sesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon berasal dari suku kata “tele” artinya jauh dan “phone” artinya
suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang
semodern ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah
telewicara dan pengiriman pesan secaraa otomatis. Dan oleh sebab itu, Layanan
Bimbingan dan Konseling jarak jauh, bukan saja bekembang tetapi sudah banyak
dipakai dan diminati oleh manusia seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan
sebagainya.

11
B. BIDANNG-BIDANG BIMBINGAN KONSELING

1) Bidang bimbingan pribadi

Pelayanan bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa mengenal,


menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Meliputi:
pemantapan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Pemahaman diri dan arah pengembangannya, pemahaman bakat
dan minat pribadi, pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya,
pengalaman dan pengamalan hidup sehat.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang pribadi :
a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencakup :
 Kurang motivasi untuk mempelajari agama sebagai pedoman hidup;
 Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup;
 Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan manusia diawasi oleh
Tuhan;
 Masih merasa malas untuk melaksanakan shalat;
 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
b. Perolehan system nilai, meliputi :
 Masih memiliki kebiasaan berbohong;
 Masih memiliki kebiasaan mencontek;
 Kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan).
c. Kemandirian emosional, meliputi :
 Belum mampu membebaskan diri dari perasaan atau perilaku
kekanakkanakan;
 Belum mampu menghormati orang tua atau orang lain secara ikhlas.
 Masih kurang mampu menghadapi atau mengatasi situasi frustrasi (stress)
secara positif.
d. Pengembangan keterampilan intelektual, meliputi :
 Masih kurang mampu mengembil keputusan berdasarkan pertimbangan
yang matang;
 Masih suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik-buruknya,
untuk-ruginya.
e. Menerima diri dan mengembangkan secara efektif, meliputi :
 Kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri;
 Merasa rendah diri, apabila bergaul dengan orang lain yang mempunyai
kelebihan (seperti teman yang lebih cantik/ cakep)
Disekolah Pelayanan bimbingan sosial bertujuan membantu siswa
memahami diri dalam kaitnya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial. Meliputi:
 pengembangan kemampuan

12
 berkomunikasi, pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan
 sosial, pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya,
pemaham
 dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah.

Contoh: peralihan dari perasaan sangat sedih menjadi sangat gembira,


ingin meraih cita-cita tapi tidak mengetahui caranya. Kemudian seorang
mahasiswa yang berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul tanggung
jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi realitas yang bertentangan dengan
dirinya/keinginannya.
Klien, terutama para remaja pada umumnya malu untuk bertanya pada orang tua,
atau pada orang dewasa lainnya, sedangkan bila bertanya pada teman sebaya juga
tidak tahu. Bimbingan menekankan bagaimana sikap dalam menghadapi masalah
yang timbul. Bimbingan pribadi diberikan malalui bimbingan individual maupun
kelompok.

2) Bidang bimbingan sosial

Bimbingan social merupakan bimbingan untuk membantu para individu


dalam memecahkan masalah-masalah social pribadi. Yang tergolong dalam
masalah-masalah social pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman,
dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri
dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan
penyelesaian konflik.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang sosial :
a. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab, meliputi :
 Kurang menyenangi kritikan orang lain;
 Kurang memahami tata karma (etika) pergaulan;
 Kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di kampus maupun di
masyarakat.
b. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, meliputi :
 Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis;
 Merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik.
 Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, meliputi :
 Sikap yang kurang positif terhadap pernikahan;
 Sikap yang kurang positif terhadap hidup berkeluarga.

3) Bidang bimbingan belajar

Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto (2008 : 19 ) adalah sebagai


berikut: “belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha
untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan

13
maksud memperoleh perubahan dalam dirinya,baik berupa pengetahuan,
ketrampilan ataupun sikap.”
Berdasarkan pendapat soeparman (2003 : 41 – 42), bimbingan konseling
belajar adalah layanan bimbing yang di berikan kepada siswa untuk dapat
membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan
menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Jadi Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk
membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
belajar. Yang tergolong masalah-masalah belajar yaitu : pengenalan kurikulum,
pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugasdan latihan,
pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan
lain-lain. Bimbingan belajar dilakukan dengan cara mengembangkan sussana
belajarmengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar,
mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam
belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/
pendidikan.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang akademik :
 Kurang memiliki kebuasaan belajar yang baik;
 Kurang memahami cara belajar yang efektif;
 Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar,
 Kurang memahami cara membaca buku yang efektif,
 Kurang memahami cara membagi waktu belajar,
 Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu.
Secara rinci akan dijelaskan fungsi bimbingan belajar ditinjau dari berbagai segi
yaitu sebagai berikut :
Dilihat dari bentuk program bimbingan belajar, maka bimbingan belajar
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Penyaluran yaitu menyalurkan potensi belajar yang dimiliki siswa pada
suatu hal yang sesuai.
b) Adaptasi yaitu mengadaptasi program belajar mengajar di sekolah agar
sesuai dengan kemampuan belajar siswa.
Dilihat dari bentuk layanan bimbingan dan konseling, maka bimbingan
belajar mempunyai fungsi:
a) Pemahaman yaitu dengan bimbingan belajar dapat dihasilkan pemahaman
oleh siswa atau pihak terkait tentang potensi belajar siswa dan lingkungan
yang mempengaruhinya.
b) Pencegahan yaitu tercegahnya segala masalah belajar siswa, sehingga
dalam aktivitas belajarnya siswa tidak mengalami hambatan.
c) Perbaikan yaitu terselesaikannya masalah-masalah belajar siswa baik di
sekolah maupun di luar sekolah.

14
d) Pemeliharaan dan pengembangan yaitu terpeliharanya dan terkembangnya
potensial belajar siswa serta situasi belajar yang positif secara mantap dan
berkelanjutan.
Dilihat dari sifat-sifat bantuanya, maka bimbingan belajar mempunyai
fungsi dan bersifat:
a) Preventif yaitu mencegah timbulnya masalah belajar siswa.
b) Kuratif yaitu membantu memecahkan masalah-masalah siswa yang
berkaitan dengan kegiatan belajarnya.
c) Preservatif yaitu memelihara dan mempertahankan situasi dan kondisi
belajar siswa yang sudah baik.

4) Bidang bimbingan karier

Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:


 Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir
juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta
didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
 Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu
individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
 Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun
1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih
pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya
(Herr and Cramer, 1979: 6).
Jadi bimbingan karier ditujukan untuk mengenal potensi diri sebagai
prasyarat dalam mempersiapkan masa depan karier masing-masing siswa dan
untuk membnatu siswa dalam menetukan langkah-langkah menuju masa depan.
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan
mengembangkan potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier
sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh
kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih
karier yang sesuai dengan kemampuannya.

15
Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang karir :
 Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat;
 Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang dunia kerja;
 Masih bingung untuk memilih pekerjaan;
 Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
dan minat;
 Merasa cemas untuk medapat pekerjaan setelah tamat pendidikan; f)
Belum memiliki gambaran tentang lanjutan studi.
Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
 Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan
akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak
diinginkan.
 Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat
siap kerja sesuai dengan keinginannya.
 Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar
sambil bekerja.

16
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pencapaian tujuan dari bimbingan konseling, tidaklah luput dari
berbagai program dan bidang yang di sediakan oleh bimbingan konseling yang
digunakan untuk mempermudah klien dalam mmecahkan masalah-masalahnya.
Format lapangan merupakan format yang paling lazim ditempuh ketika
peserta layanan melakukan kegiatan lapangan ke luar kelas atau ruangan
atautempat lain dalam rangka mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi
layanan.
Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui
dinamika kelompok tersebut.
Format klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
klien dalam satu kelas.
Format ini merupakan format khusus, dilakukan terhadap individu-
individu tertentu, dengan isi layanan yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan pribadi individu yang bersangkutan
Format atau strategi kolaboratif, dalam arti konselor berupaya
menghubungi dan mengaktifkan pihak-pihak di luar peserta layanan untuk
memberikan dukungan dan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan
menguntungkan para pesertanya.
Adapun bidang-bidang bimbingan konseling meliputi sebagai berikut :
Bidang bimbingan pribadi
Bidang bimbingan sosial
Bidang bimbingan belajar
Bidang bimbingan karier

B. Saran
 Untuk menambah informasi lebih dalam lagi, pembaca diharap mencari
sumber yang lain agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan lengkap
lagi.
 Pembaca dan penulis diharapkan dapat mengerti dan memahami secara
mendalam apa saja bidang dan format bimbingan dan konseling

17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Bidang dan Format Bimbingan dan Konseling. Diakses pada tanggal 30
september 2017. (online)
http://digilib.uinsby.ac.id/1544/5/Bab%202.pdf

Anonim.Bimbingan Karier. Diakses pada tanggal 30 september 2017. (Online)


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/
196211121986102-SETIAWATI/BK_Pri-Sos_jg.pdf

Anonim.Bimbingan dan Konseling. Diakses pada tanggal 30 september 2017.


(online).
http://konselorkonseli.weebly.com/bimbingan-karir.html

18

Anda mungkin juga menyukai