Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan
Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan
Dosen pengampu :
Disusun Oleh:
Firmansah (P2A223024)
Zulhelmi (P2A223028)
2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur pemakalah ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pembelajaran Dan Pengambilan Keputusan” ini dengan tepat waktu. Dan tak lupa
juga sholawat beserta salam tak lupa pemakalah sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad
Pemakalah menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan, baik dari penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran yang
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................7
A. Pembelajaran.............................................................................................................7
1. Pengertian Pembelajaran.....................................................................................7
2. Ciri-Ciri Dari Pembelajaran................................................................................7
3. Komponen Dari Pembelajara..............................................................................9
4. Prinsip Dari Pembelajaran..................................................................................12
B. Pengambilan Keputusan...........................................................................................15
1. pengertian pengambilan keputusan....................................................................15
2. fungsi dan tujuan pengambilan keputusan.........................................................18
3. dasar-dasar pengambilan keputusan...................................................................19
4. proses pengambilan keputusan..........................................................................22
5. permasalahan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan.............................26
BAB III PENUTUP............................................................................................................29
A. Kesimpulan...............................................................................................................29
B. Saran.........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................31
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara pembelajaran maka yang menjadi sorotan dan orientasi yang utama
dibandingkan dengan negara-negara maju, kita sebut Negara Malaysia yang dulu
mereka banyak berguru di Indonesia, namun saat sekarang Malaysia jauh lebih maju
dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi (Salusu, 1996: 47). Proses ini
manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak tampak dalam kegiatan diskusi.
sesungguhnya adalah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan. Sering kali
ia merasa hampa apabila dalam satu hari tidak mengmbil suatu keputusan. Tidak
menjadi soal apakah keputusan itu benar atau mengandung kelemahan. Oleh sebab
4
itu banyak manajer yang berpendapat bahwa lebih baik membuat enam kesalahan
dari sepuluh keputusan yang ia buat daripada sama sekali tidak membuat keputusan.
Bagi pejabat tersebut yang paling penting timbul rasa kepuasan karena dapat
begitu banyak disiplin yang berusaha mengabalisis dan membuat sistematika dari
organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh
kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu mengikuti pola desentralisasi atau pola
sentralisasi. Berbeda dengan hal tersebut, beberapa ahli memberi perhatian pada
B. Rumusan Masalah
5
6. Bagaimana fungsi dan apakah tujuan pengambilan keputusan?
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran
1. Pengertian pembelajaran
merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak
2014: 3-134)
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan demikian
pembelajaran adalah suatu proses yang terjadi dalam suatu lingkungan belajar
karena adanya interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
2. Ciri-ciri pembelajaran
terlepas dari ciri-ciri tertentu, menurut Edi Suardi dalam Remiswal dan Rezki,
Kegiatan dari pada belajar yaitu untuk membentuk anak didik dalam suatu
7
pehatian. Adanya suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan,
Aktifitas anak didik, baik secara fisik ataupun secara mental harus aktif
dalam kelas. Dalam hal ini guru harus bisa mengembangkan atau
menarik dan mneyenangkan bagi peserta didik, serta peneglolaan kelas yang
Disiplin dalam hal ini adalah suatu pola tingkah laku yang diatur
sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh guru dan murid.
berbuat baik, menjadi contoh, sabar, dan penuh perhatian. Guru harus
diri.
Hal ini merupakan salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan, karena setiap
bahan pelajaran harus diberi waktu tertentu kapan bahan tersebut harus
8
mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah aktivitas yang perlu diperhatikan
dan ditampilkan oleh pengajar agar waktu dapat dilaksanakan secara efesien
e. Evaluasi
belajar. Tidak terkecuali tentang merencakan tujuan, dalam hal ini tujuan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan penyusunan atau
penggarapan materi, metode dan pendekatan serta strategi yang ada agar
dilakukan.
3. Komponen pemebelajaran
Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
merupakan penentu dari berhasil atau tidaknya suatu poses pembelajaran. Oleh
9
karena itu proses pembelajran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama
a. Siswa
seorang tokoh bijaksana. Atau bisa juga dikatakan orang yang belum
siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian,
minat dan bakat, motivasi belajar dan gaya belajar siswa itu sendiri
b. Tujuan
komponen peserta didik sebagai subjek belajar. Mau dibawa kemana peserta
didik, apa yang harus dimiliki oleh siswa semuanya tergantung pada tujuan
c. Isi/Materi
10
Materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi kurikulum, yakni berupa
mata pelajaran atau bidang studi yang terdiri dari topik/sub-topik dan
rinciannya. Secara umum isi kurikulum atau bahan pelajaran tersebut dapat
dipilah menjadi tiga unsur yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Materi
pelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain materi pelajaran salah satu unsur
d. Metode
Metode yang digunakan dalam pelajaran dipilih atas dasar tujuan dan
bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode adalah suatu cara yang
yang ingin dicapai, juga harus memperhatikan bahan pelajaran yang akan
diberikan, kondisi anak didik, lingkungan dan kemampuan dari guru itu
sendiri.
e. Alat
mencapa tujuan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
oleh Sasmi Nelwati bahwa yang dimaksud dengan alat pendidikan adalah
11
segala usaha yang dilakukan dengan sengaja baik benda maupun berupa
tujuan pendidikan
f. Media
g. Evaluasi
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan
4. Prinsip-prinsip pembelajaran
bersifat persial (terpisah), tapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung,
12
Prinsip-prinsip pembelajaran muncul dari penemuan para ahli dalam
a. Aktivitas
aktivitas fisik maupun psikis. Seluruh peranan dan kemuan dikerahkan dan
diarahkan supaya daya itu tetap aktif mendapatkan hasil pembelajaran yang
b. Azas Motivasi
motivasi ini sangat penting sekali dalam proses pembelajaran. Menurut Crider
motivasi adalah hasrat keinginan dan minat yang timbul dari seseorang dan
motivasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau
c. Azas Individualitas
13
intelegensi, perbedaan fisik, watak dan sebagainya. Setiap individu
d. Azas Keperagaan
e. Azas Ketauladanan
spritual dan sosial peserta didik. Hal ini karena pendidik merupakan contoh
terbaik dalam pandangan peserta didik yang akan ditirunya dalam tindak
tanduk, dan tata santunnya, disadar atau tidak bahkan terpatri dalam jiwa dan
f. Azas pembiasaan
kepribadian anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan oleh pendidik adalah
terciptanya suatu kebiasaan bagi peserta didik. Kebiasaan adalah tingkah laku
berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi. Untuk itu pembiasaan ini sangat
penting sekali diterapkan oleh seorang pendidik kepada peserta didik untuk
14
g. Azas korelasi
Asas korelasi adalah asas yang menghendaki agar materi pembelajaran antara
satu dengan mata pelajaran lainnya disajikan secara terkait dan integral.
Prinsp korelasi ini bertitik tolak dari teori Gestal yang menyatakan bahwa
bagian itu baru ada arti jika dihubungkan dalam satu kesatuan dan terpadu
terhadap sesuatu itu. Menurut Crow and Crow minat diartikan sebagai
B. Pengambilan Keputusan
maka perlu disampaikan lebih dulu tentang apa pengertian keputusan itu.
15
pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari
rencana semula.
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila suatu fakta
2) Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
3) Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan
16
(Hasan, 2002: 9)Setelah mengetahui definisi dari keputusan maka
memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai
dengan situasi (Salusu, 1996: 47). Proses ini untuk menemukan dan
dunia manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak tampak dalam
17
keputusan ke dalam suatu model matematis, yang mencerminkan
hubungan yang terjadi di antara faktor- faktor yang terlibat. Apapun dan
terikat pada keputusan tersebut. Hal ini, adalah proses tersulit. Walaupun
bertahap, sistematik, konsisten, dan dalam setiap langkah sejak awal telah
masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan dari semua
aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secar
artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, di mana
dapat berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai dengan mudah dan efisien.
18
Ini merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh pimpinan organisasi.
Kerap kali pengambilan keputusan itu hanya merupakan satu segi saja,
misalnya hanya menyangkut segi keungan saja dan kalau dipecahkan tidak
menimbulkan efek sampingan atau akibat lain. Tetapi ada kemungkinan dapat
Oleh karena itu tujuan pengambilan keputusan itu dibedakan menjadi dua,
keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah
(atau lebih), yang bersifat kontradiktif atau yang tidak bersifat kontradiktif.
dapat pula keputusan dibuat berdasarkan rasio. Tetapi tidak mustahil, bahkan
19
banyak terjadi terutama dalam lingkungan instansi pemerintah maupun di
a. Intuisi
kelemahan.
pendek.
dan keabsahannya.
4) Pengalaman
20
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
penyelesaiannya.
b. Fakta
yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan
c. Wewenang
21
1) Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
d. Rasional
konsekuensinya.
dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap- tahap ini merupakan
22
kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/ spesifik dan lebih
a. Penemuan masalah
jelas sehingga perbadaan antara masalah satu dan bukan masalah (misalnya
b. Pemecahan masalah
Tahap ini merupakan tahap di mana masalah yang sudah ada atau sudah
sebagai berikut.
5) Pengambilan keputusan
23
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan
lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko,
1. Mengidentifikasi masalah
jelas apakah itu memang masalah (problem) atau sekedar isu (issue) belaka.
harus dipecahkan)
2. Menganalisis masalah
diperoleh data dan informasinya. Dengan kata lain, lebih dulu harus didapat
penting sebab kemungkinan juga akan ada informasi yang masuk yang
24
alternative, maka masing-masing alternatif harus ditunjukkan kekurangan
dan kelebihannya.
hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Bidang ilmu
statistik dan riset operasi merupakan model yang baik untuk menilai
5. Melaksanakan keputusan
Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan
akan tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan
tersebut sulit diterapkan maka keputusan itu tidak ada artinya. Pengambil
25
keputusan membuat keputusan berkaitan dengan tujuan yang ideal dan
pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa yang diharapkan dari
tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang bersifat khusus dan mudah
proses kebijakan.
benar- benar tepat itu memeng sulit. Namun sekedar pedoman umum cara
pengambilan keputusan
26
dalam prakteknya selalu ada saja masalah atau kendala yang dihadapi
sehingga tujuan tidak selalu dapat dicapai dengan mulus.Oleh karena itu yang
untuk kemudian dipilih satu yang sekiranya paling tepat untuk masalah
keputusan dalam suatu organisasi maka masalah yang dihadapi itu merupakan
27
d. menentukan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan;
masalah;
lain;
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu
proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik baik interaksi secara langsung
seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan
cara pemecahan masalah. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara
pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan dari semua
aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secar
Secara garis besarnya proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap yaitu
masalah yang dirinci kemudian disusun manalah yang bulat dan menyeluruh. Dunn
secara keseluruhan.
29
B. Saran
oleh karenanya kami berharap bapak ibu dapat memberikan kritik dan masukan yang
30
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Press.
Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam Pembelajaran
2014), h. 3-134
Sabri, Ahmad. 2007. Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam.
31