Dosen pengampu:
Prof. Dr. Drs. Abdul Murad, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 6
Anggota:
1. Indah Putri Dwiyanti (1203351038)
2. David Marojahan Situmeang (1202451007)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah serta izinnyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik-Teknik
Konseling. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan pembaca
terkait materi yang dibahas yakin “Konsep Teknik Konseling: Listening”.
Dalam proses pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari peran berbagai pihak
dan kerja sama yang baik antar sesama kelompok. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang terkait.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.2 RumusanMasalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 6
3.2 Saran.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Teknik konseling listening serta prosesnya
2. Untuk mengetahui cara melakukan Teknik konseling listening dengan efektif
BAB II
PEMBAHASAN
Seorang pendengar yang baik akan mendengarkan tidak hanya apa yang dikatakan, tetapi
juga untuk apa yang terucapkan atau hanya sebagian kata. Mendengarkan secara efektif
melibatkan mengamati bahasa tubuh dan melihat inkonsistensi antara pesan verbal dan
nonverbal. Sebagai contoh, jika seseorang memberitahu Anda bahwa mereka senang dengan
kehidupan mereka, tetapi dengan gigi terkatup atau dengan air mata mengisi mata mereka,
Anda harus mempertimbangkan bahwa pesan verbal dan nonverbal berada dalam
konflik, mungkin tidak berarti seperti apa yang mereka katakan. 10 prinsip dalam
mendengarkan, yaitu :
1. Berhenti Berbicara
Jangan bicara, dengarkan. Ketika orang lain berbicara dengarkan apa yang mereka katakan,
jangan menyela. Berhenti, dengarkan saja. Ketika orang lain telah selesai berbicara Anda
mungkin perlu untuk mengklarifikasi untuk memastikan Anda telah menerima pesan
mereka secara akurat.
2. Siapkan Diri untuk Mendengarkan
Santai Saja. Fokus pada pembicara. Menempatkan hal-hal lain di luar pikiran. Pikiran
manusia mudah terganggu oleh pikiran-pikiran lain, apakah untuk makan siang, jam berapa
saya harus pergi untuk mengejar jadwal kereta saya, apakah akan hujan, dan lain
sebagainya. Mencoba untuk menempatkan pikiran dan berkonsentrasi pada pesan yang
sedang dikomunikasikan.
3. Tempatkan Pembicara Agar Merasa Nyaman
Membantu pembicara untuk merasa bebas untuk berbicara. Ingat kebutuhan dan
keprihatinan mereka. Mengangguk atau menggunakan gerak tubuh atau kata-kata lain
untuk mendorong mereka untuk melanjutkan pembicaraan. Pertahankan kontak mata,
dengan ini menunjukkan Anda mendengarkan dan memahami apa yang dikatakan.
4. Hapus Gangguan
Fokus pada apa yang dikatakan : tidak mencorat-coret kertas, melihat keluar jendela, dan
lain sebagainya. Hindari gangguan yang tidak perlu. Perilaku ini mengganggu proses
mendengarkan dan mengirim pesan ke pembicara bahwa Anda bosan atau terganggu.
5. Empati
Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain. Melihat masalah dari sudut pandang
mereka. Melepaskan prasangka. Dengan memiliki pikiran terbuka kita dapat lebih
berempati dengan pembicara, tetap berpikiran terbuka terhadap pandangan dan pendapat
orang lain.
6. Sabar
Sebuah jeda, bahkan jeda panjang, tidak berarti bahwa pembicara selesai. Bersabar dan
biarkan pembicara melanjutkan dalam waktu mereka sendiri, kadang-kadang dibutuhkan
waktu untuk merumuskan apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya.
Jangan mengganggu atau menyelesaikan kalimat untuk seseorang.
7. Hindari Personal Prejudice
Cobalah untuk tidak memihak. Jangan menjadi kesal dan jangan mengalihkan perhatian
Anda dari apa yang benar-benar mereka katakan. Semua orang memiliki cara yang berbeda
untuk berbicara—beberapa orang misalnya lebih gugup atau malu daripada yang lain,
beberapa memiliki aksen regional atau membuat gerakan lengan yang berlebihan, beberapa
orang ingin duduk diam.
8. Dengarkan Nada/Tekanan Suara
Volume dan nada menambah apa yang dikatakan. Seorang pembicara yang baik akan
menggunakan volume dan nada untuk keuntungan mereka untuk menjaga perhatian
pendengar; semua orang akan menggunakan pitch, nada dan volume suara dalam situasi
tertentu—biarkan ini membantu Anda untuk memahami penekanan apa yang dikatakan.
9. Dengarkan Gagasannya--Tidak Hanya Kata
Anda perlu untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh, bukan hanya potongan.
Mungkin salah satu aspek yang paling sulit dari mendengarkan adalah kemampuan untuk
menghubungkan bersama potongan-potongan informasi untuk mengungkapkan ide-ide
orang lain. Dengan konsentrasi yang tepat, melepaskan gangguan, dan fokus ini menjadi
lebih mudah.
10. Tunggu dan Perhatikan Komunikasi Non-Verbal
Gerak tubuh, ekspresi wajah, dan mata—semua gerakan bisa menjadi penting. Tidak hanya
mendengarkan dengan telinga saja, tetapi juga dengan mata kita—mengambil informasi
tambahan yang dikirim melalui komunikasi non-verbal.
3.1 Kesimpulan
Teknik konseling listening merupakan salah satu Teknik yang harus dikuasai oleh
konseloran. Sebab, Teknik tersebut merupakan Teknik dasar serta utama yang dilakukan
dalam proses konseling. Tanpa keterampilan listening, keterampilan-keterampilan yang
lain akan mengalami hambatan. Misalnya dalam membuat ringkasan, serangkaian ide
selama proses konseling tidak dapat disusun secara tepat apabila kemampuan listening
tidak dapat dilakukan dengan efektif. Beberapa informasi atau ide-ide penting mungkin
akan terlewatkan karena gangguan dalam proses listening. Listening yang dilakukan efekfif
dengan teknik-teknik yang benar akan membantu dalam mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan. Dalam proses listening ada beberapa prinsip dan cara yang harus dilakukan
agar proses tersebut dapat berjalan dengan efektif.
3.2 Saran
Tentu saja dengan makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengambil
pelajar dari makalah ini.Tetapi dalam pembahasan mengenai Teknik konseling Listening,
penulisa hanya mengambil informasai dari beberapa sumber saja. Untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca agar mencai informasi lebih jauh lagi mengenai materi
yang dibahas di seumbersumber lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hifsy, I., Hariko, R., & Karneli, Y. (2022). MENCIPTAKAN KONSELING YANG
KONDUSIF MELALUI TEKNIK-TEKNIK DASAR KONSELING (ATTENDING,
LISTENING DAN STRUCTURING). Ristekdik: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(2),
143-149.