Anda di halaman 1dari 22

Kelas : STTI TanjungUban

Interpersonal Skill
[ Efective Listening ]
Hengki Eka Putra
2115606

TEKNIK INDUSTRI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,


karunia dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah
Interpersonal Skill ini dalam salah satu pembahasan tentang Efective
Listening.
Makalah ini dipersiapkan dan diolah berdasarkan kumpulan dari bahanbahan yang
disusun dan didapat dari berbagai sumber dengan memanfaatkan search
engine yakni Google.
Dengan kesadaran akan keterbatasan yang kami miliki, makalah ini dibuat
sebisa mungkin dan dimungkinkan jauh dari kesempurnaan. Masih
membutuhkan beberapa research dari para pakar /ahli dan relawan
expertise yang mampu mengembangkannya.
Sebagai mana harapan kami adalah semoga makalah ini dapat membantu
kami serta
mahasiswa /wi STTI Tanjung Uban dalam mempelajari dan memahami
tentang Efective Listening.
Kami juga mengharapkan input berupa Kritik dan Saran dari
pembaca,terutama dari dosen dan rekan-rekan Mahasiswa / wi di STTI
Tanjung Uban sehingga pembahasan tentang Efective Listening dapat
diimplementasikan dalam suatu kehidupan kita
suatu hari nanti.

Tanjung Uban, Mei 28, 2015


Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR
ISI.......................................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
4
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................
5
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Interpersonal

skill...............................................................................
6
2.2 Keterampilan listening (mendengarkan) ........................................................
7

2.3 Pentingnya Mendengarkan...............................................................

11

2.4 Komponen proses mendengarkan...................................................


BAB. III

PENUTUP...........................................................................................

32
3.1
Kesimpulan................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

34

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak manusia terlahir, manusia telah terbiasa untuk
berkomunikasi dan mengemukakan keinginannya. Komunikasi
verbal & non verbal saling terkait dan mendukung satu dengan
lainnya. Seseorang yang tumbuh dengan kebebasan
berkomunikasi akan berbeda dengan seseorang yang tidak
terbiasa berkomunikasi di dalam keluarganya. Seseorang yang
bisa meng-ekspresikan dan mengkomunikasikan siapa dirinya &
keahlian yang dimilikinya merupakan contoh seseorang yang
dapat memenangkan persaingan untuk meraih kesempatan
kerja. Dan seseorang yang memiliki keahlian berkomunikasi
yang effektif & sopan akan mampu mendelegasikan
pekerjaannya & wewenangnya dengan baik. Dalam kehidupan
seharihari, keahlian berkomunikasi merupakan keahlian yang
tidak dimilki secara mutlak, yang artinya kemampuan
berkomunikasi dapat dirubah dan diperbaiki ke arah yang lebih
baik melalui keberanian & latihan (practical practice). Kita tidak
dapat mengetahui keahlian seseorang sampai dengan kita

berkomunikasi dan melihat hasil yang dikerjakannya. Sehingga,


dalam banyak hal, komunikasi memegang peranan sangat
penting di kehidupan seharihari maupun dalam dunia bisnis.
Semua penjualan dan relasi bisnis didasarkan pada komunikasi
interpersonal.
Karena
itu
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi merupakan salah satu faktor terpenting yang
mempengaruhi sukses berbisnis & bekerja. Selanjutnya dalam
makalah ini akan dibahas tentang komunikasi interpersonal,
dan interpersonal skill serta pentingnya interpersonal skill
terhadap komunikasi interpersonal.
B. Rumusan Masalah
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa dapat memahami pentingya memiliki kemampuan
mendengarkan ( listening) sebagai salah satu bagian dari memiliki kompetensi Interpersonal
Skill

C. Tujuan
Setelah mempelajari pokok bahasan dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan perbedaan antara listening dan hearing, dan dapat mengaplikasikannya dalam
berbagai kesempatan di kehidupan dunia kampus dan dunia kerja serta kehidupan sehari-hari

BAB. II PEMBAHASAN

Listening
Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang
dimiliki oleh seseorang ketika mereka memiliki kecakapan
interpersonal skills yang baik. Sebuah komunikasi yang efektif
dapat dilakukan oleh seseorang bila memiliki kemampuan
mendengarkan yang baik pula. Dan kemampuan
mendengarkan menjadi hal yang pokok harus dimiliki
seseorang bila menginginkan terjalinnya komunikasi secara
efektif
Layaknya sebuah komunikasi. Dalam proses komunikasi ada
komponen sender, channel, message, reciever, effect yang

menjadi satu kesatuan komponen ketika proses komunikasi


berlangsung. Salah satu komponen dari proses komunikasi
adalah menerima pesan. Bagaimana menerima pesan dengan
baik adalah salah satunya dengan cara mendengarkan dengan
baik.
Mendengarkan bukan hanya secara harafiah menggunakan alat
pendengaran ( telinga ), tetapi memiliki arti yang lebih luas
dengan penggunaan alat penerima pesan lainnya. pembedaan
istilah mendengarkan dengan mendengar adalah untuk
membedakan pengertian seperti halnya dalam bahasa ingris
antara kata listening dengan hearing.
Dalam bahasa ingris listen berpadanan dengan pay attention
atau memberikan perhatian terhadap sesuatu, dan bukan
terhadap suara semata. Adakalanya proses komunikasi
menggunakan bahasa tubuh, di mana proses mendengarkan
bukan menggunakan telinga sebagai alat penerima pesan,
melainkan menggunakan mata sebagai penerima pesan, yang
selanjutnya informasi visual tersebut akan diterjemahkan
menjadi pesan yang dapat dimengerti.
Pentingnya Mendengarkan
Sebuah survey yang pernah dilakukan berhasil memberikan
ilustrasi bagaimana kegiatan mendengarkan amat penting
dalam kehidupan. Senada dengan survey dari Brown (1982),
bahwa sebagian para eksekutif menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk berkomunikasi (60%) dengan mendengarkan.
Beberapa survey mengatakan bahwa kemampuan
mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari
kemampuan berbicara. Dan kemampuan mendengarkan
menempati urutan teratas yang wajib dimiliki oleh seorang
manajer yang ideal ( winsor et. Al,1997).
Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk
mendengarkan sebagai komunikasi yang wajib dimiliki, banyak
orang tidak menyadari bahwa kemampuan mendengarkan
merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Sangat jarang

orang mau untuk meningkatkan kemampuannya


mendengarkan.
Beberapa alasan mengapa orang perlu untuk
mendengarkan

Untuk memahami dan memperoleh informasi


Anlisa terhadap kualitas informasi
Membangun dan memelihara hubungan
Menolong orang lain

Pada saat seseorang mau mendengarkan dan memberikan


perhatian dengan tulus serta serius kepada permasalahan yang
kita sampaikan, hampir sebagian besar masalah kita tertolong
karena kita mendapat persfektif dan pandangan baru dari
orang lain.
Komponen proses mendengarkan
Proses mendengarkan memiliki 5 (lima) komponen yaitu :
memberikan perhatian, memahami, mengingat dan
memberikan respon atau umpan balik.

Mendengar
Proses mendengar adalah aspek fisik dari mendengarkan.
Orang yang memiliki kesulitan dalam mendengar
memerlukan upaya keras untuk mendengar secara efktif.
Mendengar adalah komponen dasar dari hampir seluruh
proses mendengarkan. Pada proses ini terdapat bamyak
kemungkinan gangguan yang akan mempengaruhi
kualitas proses mendengarkan secara efektif.

Memberi perhatian

Jika memdengar lebih pada asfek fisik, maka proses


memberi perhatian merupakan aspek psikologis. Proses
memberi perhatian adalah proses menyaring informasi
yang ingin kita dengar saja yang mendapat perhatian.
Kebutuhan, keinginan, perhatian, gairah, dan kepentingan
akan menentukan informasi apa yang akan menjadi fokus
perhatian kita dalam menyaring informasi yang kita
dengar.
Mengerti
Mengeri adalah memahami informasi yang ingin
disampaikan oleh pengirim pesan. Banyak faktor yang
membuat seseorang memahami dan mengerti informasi
yang didengarnya, namun kesamaan bahasa menjadi
faktor utama dalam memahami pesan yang disampaikan.
Faktor yang lain yang turut mengiringi diantaranya adalah
faktor budaya, frame work,motivasi, isi pesan, kesiapan
mental.
Mengingat
Kemampuan untuk merecall kembali informasi yang telah
kita terima. Menurut penelitian informasi yang kita dengar
akan langsung dilupakan segera setelah kita
mendengarkan. Segera setelah mendengarkan kita masih
mengingat informasi hingga 50%, 8 jam kemudian
kemampuan mengingat turun menjadi 85%, dan tersisa
tinggal 25% saja setelah 2 bulan.
Memberi respon
Memberi respon adalah hal yang paling utama dalam
proses komunikasi dan sangat menentukan untuk
mengetahui apakah proses komunikasi telah berjalan
efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Di dalam proses mendengarkan, memberi respon merupakan
indikator utama apakah seseorang mendengarkan dengan baik
atau tidak. Respon yang diberikan akan sangat menentukan
hasil dari proses komunikasi secara keseluruhan.

Beberapa tipe respon mendengarkan :


1. Mendengarkan dengan diam
2. Mengajukan pertanyaan:
Memperjelas makna
Mendapatkan konsep, perasaan dan keinginan lain
Mendorong berbicara lebih lanjut
Mendorong pencarian lebih lanjut
Mendapatkan informasi detail
Menyampaikan pesan
Menyatakan empati
Memberikan dukungan
Melakukan analisa
Melakukan evaluasi
Memberikan pendapat
Hambatan dalam mendengarkan secara efektif

Mendengarkan bukanlah mendengarkan


Proses kegiatan mendengarkan bukan perkara mudah
Kendala pada kemampuan mendengar
Informasi yang terlalu banyak
Adanya kepentingan pribadi
Kemampuan berpikir manusia
Gangguan dari pihak luar
Setiap pendengar tidak menerima pesan yang sama

Kebiasaan buruk dalam mendengarkan


Pseudo listening,
orang yang menunjukan perilaku mendengarkan padahal
sedang tidak mendengarkan.
Stage hogging,
orang yang hanya tertarik dengar ide dan konsep
pemikiran sendiri saja, seakan mereka mendengarkan,
sesaat setelah jeda, merek berbicara dengan konsep
pemikirannya sendiri.

Selective listening,
orang yang hanya memberikan respon terhadap apa yang
menjadi perhatiannya. Topik pembicaraan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pendengar saja yang akan
diresponnya.
Filling in gaps,
orang merasa tahu dengan segala persoalan yang sedang
dihadapi pembicara, konsep pemikirannya saja yang lebih
dipentingkannya.
Insulated listening,
orang yang sering kali mengabaikan atas informasi yang
disampaikan oleh pembicara.
Defensive listening,
orang yang tidak merasa aman dengar dirinya dan sering
melakuakn penyerangan dengan kata-kata demi
mempertahanan diri.
Ambushing,
orang yang mendengarkan dengan seksama dengan
maksud untuk melakukan penyerangan balik kepada
komunikator.
Ciri-Ciri Active Listener
Menurut Mr. Yaslis Ilyas dalam bukunya Kiat Sukses
Manajemen Tim Kerja. Salah satu komponen penting dalam
berkomunikasi adalah menjadi active listener. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa dalam komunikasi aktif tidaklah cukup duduk
atau berdiri dan membuka telinga lebar-lebar, tetapi harus
mencerminkan bahwa Anda mendengarkan dan lebih
menyimak lawan bicara dengan sungguh-sungguh.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan jika kita ingin menjadi
seorang active listener, yaitu :
1. Targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang
pesan dengan kata-kata sendiri);

2. Mengecek kembali (perseption check), ini penting


dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang dimaui
pengirim;
3. Behaviour discription (gambaran perilaku sender),
maksudnya adalah agar kita bisa menilai apakah sang
pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda
saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat
menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan
kondisi si pengirim.
Pada dasarnya ada enam (6) unsur mendengarkan
secara aktif, yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hearing,
Understanding,
Remembering,
Intrepreting,
Evaluating,
Responding.

Urut-urutan keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut


dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah
dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan
yang disampaikan oleh seorang komunikator. Noice atau
gangguan komunikasi yang sering muncul adalah suara bising
dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, hindari membicarakan
sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting di
tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi
dalam menerima informasi.
2. Understanding
Disini kita perlu melakukan paraphrasing atau melakukan
pengulangan isi pesan dengan kata-kata sendiri guna
menghindari kesalahan dalam menerima isi pesan. Disamping
itu untuk meningkatkan daya konsentrasi, kita perlu bersikap
emphaty selama mendengarkan dalam arti berusahalah

mendengarkan dengan hati dan kepala, cobalah merasakan


perasaan lawan bicara kita.
3. Remembering
Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, siapkan
kertas catatan kecil guna mencatat poin-poin penting dari isi
informasi yang diberikan oleh komunikator, sehingga tidak ada
alasan bahwa kita lupa dengan informasi yang disampaikan itu.
Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah
pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin
didengar oleh seorang pemimpin.

4. Intrepreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan
maksud sang pembicara. Kemampuan kita dalam
mengintrepretasikan di sini menjadi penting guna menemukan
metode yang tepat guna mengetahui secara persis maksud
pesan dari komunikator.
5. Evaluating
Evaluasi adalah hal terpenting dari sebuah proses
mendengarkan secara aktif. Mengevaluasi adalah mengetahui
persepsi kita sudah sesuai dengan komunikator, sehingga
sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan kembali kebenaran
pesan yang disampaikan (perception chek) perlu disampaikan.
Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh seorang
ketika sedang mendengarkan.
6. Responding
Respon adalah muara dari sebuah proses mendengarkan
secara aktif. Sebagai seorang pendengar yang baik, ada
beberapa hal yang harus kita lakukan agar respon yang terjadi
merupakan respon yang memiliki kesamaan maksud dengan
sang komunikator, yakni : cobalah mendengarkan dengan
sungguh-sungguh. Tatap mata lawan bicara dengan

secukupnya, perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah,


kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa
tubuh semisal anggukan serta hindari menginterupsi saat
komunikator sedang berbicara.
Pendengar yang Efektif
Mendengarkan sering kali dianggap sebagai tindakan pasif dan
tidak penting. Padahal, mendengarkan dengan baik merupakan
proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh.
Pendengar mesti mengerti dan memahami, serta bersedia
memberikan tanggapan atas pesan-pesan pembicara.
Dengan mendengar secara baik komunikasi menjadi lancar.
Maka,mendengar yang baik akan menjadi kunci sukses
pergaulan sehari-hari.

Di bawah ini sepuluh kiat menjadi pendengar yang efektif :


Sebelum menghadiri suatu seminar, rapat, atau pertemuan
bisnis,kita perlu mempersiapkan diri dengan membaca
bahan-bahan yang ada hubungannya dengan topik
pertemuan atau mempersiapkan pokok-pokok pikiran
penunjang.
Tangkap kata-kata kunci dan konsep utuh pembicaraan.
Meskipun demikian jangan melupakan detailnya, yang bisa
memperjelas gambaran yang akan kita bentuk.
Pusatkan perhatian pada yang diucapkan pembicara,
pikirkan yang menjadi pesan dari topik pembicaraan, lalu
ajukan pertanyaan /tanggapan yang dianggap perlu.
Konsentrasikan pikiran hanya pada pembicaraan yang
sedang berlangsung. Jangan biarkan pikiran melayang ke
mana-mana.
Tunjukkan sikap kesediaan mendengar dengan menatap
pembicara, mengangguk, atau memberi tanggapan.
Jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Dengarkan dulu
seluruh pembicaraan, ajukan pertanyaan, baru kita ambil
kesimpulan. Atasi segala gangguan di sekitar kita dengan

betul-betul memusatkan perhatian pada pembicaraan yang


sedang berlangsung.
Jangan memusatkan perhatian pada gaya, penampilan, atau
pakaian si pembicara.
Kalau menghadiri seminar/lokakarya, catat kata-kata kunci,
ungkapan, dan ide yang belum jelas, untuk nantinya
ditanyakan. Jangan menuliskan semua kata-kata pembicara
Untuk mengatasi kebosanan, carilah sesuatu yang
berharga/membangun dari pesan-pesan si pembicara atau
perhatikan kata/ungkapan yang menarik untuk dijadikan
bahan evaluasi.
Bersikaplah rendah hati, terbuka, sabar, dan tidak terbawa
emosi. Tampaknya mendengarkan merupakan pekerjaan
berat, tapi sebenarnya tidak jika tujuan kita adalah
menyerap yang dikatakan si pembicara.

2.1 Interpersonal Skill (keterampilan interpersonal)


sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain
maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat
secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill
adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal
maupun non verbal.
Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan interpersonal)
adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap
dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagimana seseorang mampu
membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau
orang lain.
10 Cara untuk meningkatkan skill interpersonal anda:
1.

Smile. Sedikit orang yang ingin berada di sekitar seseorang yang selalu terlihat
tak bahagia. Lakukan yang terbaik untuk menjadi seseorang yang friendly dan
antusias dengan rekan-rekan kerja anda. Bangun sikap positif dan ceria mengenai
pekerjaan dan mengenai kehidupan. Seringlah tersenyum. Energi positif yang anda
pancarkan akan menarik yang lain kepada anda
2.
Jadilah apresiatif. Carilah satu hal positif tentang setiap orang yang anda bekerja
sama dan biarlah mereka mendengarnya. Jadilah murah hati dengan pujian dan

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

kata-kata yang mengobarkan semangat. Ucapkan terima kasih ketika seseorang


menolong anda. Buatlah kolega anda merasa diterima ketika mereka menelepon
atau datang ke kantor anda. Jika anda membiarkan orang lain mengetahui bahwa
mereka dihargai, mereka akan mau memberikan yang terbaik untuk anda.
Perhatikanlah orang lain. Cermatilah apa yang sedang terjadi dalam kehidupan
orang lain. Ketahuilah momen-momen bahagia mereka, dan tunjukkanlah perhatian
dan simpati pada situasi-situasi sulit seperti waktu sakit atau kematian. Buatlah eye
contact dan ingatlah orang dari nama pertama mereka. Tanyakan yang lain akan
opini-opini mereka.
Latihlah mendengarkan dengan aktif. Untuk mendengarkan dengan aktif adalah
dengan mendemonstrasikan bahwa anda memang mau untuk mendengar dan
mengerti akan pandangan orang lain. Itu berarti menegaskan kembali, dengan
bahasa anda sendiri, apa yang orang lain telah katakan. Dengan cara ini, anda
mengetahui bahwa anda mengerti apa yang mereka maksudkan dan mereka
mengetahui bahwa respon anda melebihi lip service. Rekan-rekan kerja anda akan
menghargai mengetahui bahwa anda benar-benar mendengarkan dengan apa yang
telah mereka katakan.
Bawalah kebersamaan. Ciptakanlah lingkungan yang mengajak orang lain untuk
bekerja sama. Perlakukanlah setiap orang dengan sama, dan jangan bermain `siapa
yang favorit.` Hindari berbicara tentang orang lain di belakang mereka. Tindak
lanjutkan apa yang orang lain sarankan atau minta. Ketika anda membuat
pernyataan atau pengumuman, pastikan bahwa anda telah dimengerti. Jika rekanrekan anda melihat anda sebagai seseorang yang solid dan fair, mereka akan
mempercayai anda.
Tangani konflik-konflik. Ambillah sebuah langkah mudah untuk membawa
kebersamaan, dan menjadi seseorang yang menangani konflik-konflik ketika akan
terjadi. Pelajari bagaimana menjadi mediator yang efektif. Jika ada rekan-rekan kerja
yang ber-cekcok mengenai permasalahan personal atau professional, aturlah agar
kedua pihak duduk bersama dan bantu mengatasi perbedaan mereka. Dengan
mengambil peranan memimpin, anda akan mendapatkan respek dan kekaguman
dari orang sekitar anda.
Berkomunikasi dengan jelas. Perhatikanlah apa yang anda katakan dan
bagaimana anda mengatakannya. Seorang komunikator yang jelas dan efektif
menghindari salah pengertian dengan rekan-rekan kerja, kolega-kolega, dan rekan
sejawat anda. Kelancaran verbal anda memproyeksikan gambaran akan intelijensi
dan kedewasaan, tidak peduli berapa pun usia anda. Jika anda tetap mengeluarkan
semua apa yang ada di pikiran anda, orang tidak akan terlalu menaruh perhatian
dengan kata-kata ataupun opini anda.
Hiburlah mereka. Janganlah takut untuk menjadi lucu ataupun pandai. Banyak
orang yang mau berada di dekat orang-orang yang bisa membuat mereka tertawa.
Gunakanlah rasa humor anda sebagai alat efektif untuk menurunkan batas dan
menghimpun perhatian orang.
Lihatlah dari sisi mereka. Empati berarti menjadi mampu untuk menaruh diri anda
dalam sepatu orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Cobalah untuk
melihat situasi dan respon-respon dari perspektif orang lain. Ini bisa terjadi dengan
tetap berhubungan dengan emosi-emosi anda sendiri; orang-orang yang

menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit untuk ber-empati


dengan orang lain.
10. Janganlah mengeluh. Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang pengeluh
yang kronis ataupun perengek. Jika anda harus mengemukakan tentang sesuatu,
simpanlah itu dalam buku harian anda. Jika anda harus mengungkapkan dengan
kata-kata keluhan-keluhan anda, ungkapkan kepada teman terdekat anda dan
keluarga saja, dan jadikanlah singkat. Bagikan itu kepada semua orang sekitar anda
atau yang lainnya dan anda akan mendapatkan reputasi buruk.

2.2 Keterampilan listening (mendengarkan)


Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah
satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan
alat pendengaran (telinga) , tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan
alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang
perlu mendengarkan :

Untuk memahami dan memperoleh informasi


Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
sukses, baik secara pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang,
menguasai informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah,
memahami pesan, memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak
informasi dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi
kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.

Analisis terhadap kualitas Informasi


Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat
bertindak tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan
meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan
mengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau
keadaan dapat diambil.

Membangun dan memelihara hubungan


Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal.
Banyak survey telah membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk
mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya,
sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk
hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik

Menolong orang lain

Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan
pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau mendengarkan
dan memberikan perjhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita
sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal
dapat memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi
masalah yang kita hadapi.

2.3Pentingnya Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari


kemampuan berbicara. Dan kemampuan mendengarkan menempati urutan
teratas yang wajib dimiliki oleh seorang manajer yang ideal.
Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk mendengarkan
sebagai komunikasi yang wajib dimiliki, banyak orang tidak menyadari bahwa
kemampuan mendengarkan merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Sangat
jarang orang mau untuk meningkatkan kemampuannya mendengarkan.
2.4 Komponen proses mendengarkan
Proses mendengarkan memiliki 5 (lima) komponen yaitu : memberikan
perhatian, memahami, mengingat dan memberikan respon atau umpan balik.

1.Mendengar
Proses mendengar adalah aspek fisik dari mendengarkan. Orang yang memiliki
kesulitan dalam mendengar memerlukan upaya keras untuk mendengar secara
efktif. Mendengar adalah komponen dasar dari hampir seluruh proses
mendengarkan. Pada proses ini terdapat bamyak kemungkinan gangguan yang
akan mempengaruhi kualitas proses mendengarkan secara efektif.
2. Memberi perhatian
Jika mendengar lebih pada asfek fisik, maka proses memberi perhatian
merupakan aspek psikologis. Proses memberi perhatian adalah proses
menyaring informasi yang ingin kita dengar saja yang mendapat perhatian.
Kebutuhan, keinginan, perhatian, gairah, dan kepentingan akan menentukan
informasi apa yang akan menjadi fokus perhatian kita dalam menyaring
informasi yang kita dengar.
3. Mengerti
Mengerti adalah memahami informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim
pesan. Banyak faktor yang membuat seseorang memahami dan mengerti
informasi yang didengarnya, namun kesamaan bahasa menjadi faktor utama

dalam memahami pesan yang disampaikan. Faktor yang lain yang turut
mengiringi diantaranya adalah faktor budaya, frame work,motivasi, isi pesan,
kesiapan mental.
4. Mengingat
Kemampuan untuk merecall kembali informasi yang telah kita terima. Menurut
penelitian informasi yang kita dengar akan langsung dilupakan segera setelah
kita mendengarkan. Segera setelah mendengarkan kita masih mengingat
informasi hingga 50%, 8 jam kemudian kemampuan mengingat turun menjadi
85%, dan tersisa tinggal 25% saja setelah 2 bulan.

5. Memberi respon
Memberi respon adalah hal yang paling utama dalam proses komunikasi dan
sangat menentukan untuk mengetahui apakah proses komunikasi telah berjalan
efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik)


Umpan Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada
seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya
terhadap anda atau orang lain.

Keterampilan persuading (membujuk)


Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan
sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan
sukarela kehendak seseorang.

Keterampilan resolving conflicts


adalah kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang lain.

Listening
Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang dimiliki oleh seseorang ketika
mereka memiliki kecakapan interpersonal skills yang baik. Sebuah komunikasi yang efektif dapat
dilakukan oleh seseorang bila memiliki kemampuan mendengarkan yang baik pula. Dan

kemampuan mendengarkan menjadi hal yang pokok harus dimiliki seseorang bila menginginkan
terjalinnya komunikasi secara efektif
Layaknya sebuah komunikasi. Dalam proses komunikasi ada komponen sender, channel, message,
reciever, effect yang menjadi satu kesatuan komponen ketika proses komunikasi berlangsung.
Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah menerima pesan. Bagaimana menerima
pesan dengan baik adalah salah satunya dengan cara mendengarkan dengan baik.
Mendengarkan bukan hanya secara harafiah menggunakan alat pendengaran ( telinga ), tetapi
memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerima pesan lainnya. pembedaan istilah
mendengarkan dengan mendengar adalah untuk membedakan pengertian seperti halnya dalam
bahasa ingris antara kata listening dengan hearing.
Pentingnya Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari kemampuan
berbicara. Dan kemampuan mendengarkan menempati urutan teratas yang wajib dimiliki oleh
seorang manajer yang ideal.
Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk mendengarkan sebagai komunikasi
yang wajib dimiliki, banyak orang tidak menyadari bahwa kemampuan mendengarkan merupakan
kemampuan yang harus dimiliki. Sangat jarang orang mau untuk meningkatkan kemampuannya
mendengarkan.
Di dalam proses mendengarkan, memberi respon merupakan indikator utama apakah seseorang
mendengarkan dengan baik atau tidak. Respon yang diberikan akan sangat menentukan hasil dari
proses komunikasi secara keseluruhan.
Beberapa tipe respon mendengarkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Mendengarkan dengan diam


Mengajukan pertanyaan:
Memperjelas makna
Mendapatkan konsep, perasaan dan keinginan lain
Mendorong berbicara lebih lanjut
Mendorong pencarian lebih lanjut
Mendapatkan informasi detail
Menyampaikan pesan
Menyatakan empati
Memberikan dukungan
Melakukan analisa
Melakukan evaluasi
Memberikan pendapat
Hambatan dalam mendengarkan secara efektif :
Mendengarkan efektif bukanlah mendengarkan biasa. Proses kegiatan mendengarkan efektif bukan
perkara mudah. Kendala pada kemampuan mendengar antara lain :

1.
2.
3.

Informasi yang terlalu banyak


Adanya kepentingan pribadi
Kemampuan berpikir manusia

4.

Gangguan dari pihak luar

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi interpersonal membentuk hubungan dengan orang lain, dapat
berbentuk diadik dan triadic, juga interaksi intim, percakapan social,

interogasi dan pemeriksaan, serta wawancara. Komunikasi interpersonal


menyangkut bagaimana kita berpersepsi, mempunyai konsep diri, atraksi
interpersonal, dan membentuk hubungan interpersonal. Tujuan
komunikasi interpersonal adalah menemukan diri sendiri, menemukan
dunia luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, berubah
sikap dan tingkah laku, untuk bermain dan kesenangan, dan untuk
membantu.
Keterampilan interpersonal adalah ketrampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta
keinginan orang lain. Ketrampilan interpersonal mencakup bagaimana diri
kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami
dan merespon masnusia atau orang lain. Kemampuan interpersonal
sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri kita terhadap
orang lain, dan bagaimana kita mempersepsikan diri kita. Ketika kita
memiliki ketrmapilan interpersonal yang tinggi kita akan memiliki rasa
percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain, dan pada
akhirnya kita kan membangun hubungan yang harmonis dengan orang
lain. Dalam dunia kerja, ketrampilan interpersonal yang tinggi akan
membawa kesuksesam dalam pekerjaan dan tentunya membawa
keuntungan material dan spiritual. Cara meningkatkan interpersonal skill
kita dengan mengatasi persepsi negative, menerima pesan dengan baik
dengan cara mendengarkan, menekan ego pribadi, meningkatkan
knowledge, memperhatikan juga bahasa non-verbal, memperbanyak
bertemu dengan orang-orang baru, menghindari judgement, open
minded, empati, dan mengadapi konflik.

DAFTAR PUSTAKA

https://thestarwithnoname.wordpress.com/2014/04/29/listening-interpersonalskill/
https://alfisatrianti.wordpress.com/2013/06/26/interpersonal-skill-keterampilaninterpersonal

Anda mungkin juga menyukai