Disusun Oleh :
ASRIANI
105611112321
IAN 1C
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " KEBIJAKAN POLITIK BAHASA
NASIONAL " dengan tepat waktu.
Saya menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam
penyusunan makalah, tak lepas dari kekurangan dan kekeliruan di dalamnya, baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari dosen pengampu serta pembaca yang lain.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca terutama diri kami
pribadi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
perkembangannya, Indonesia diperkaya dengan bahasa daerah yang tersebar di seluruh
nusantara. Sehingga terdapat hubungan saling mengisi dengan bahasa daerah. Awal
penciptaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia yaitu pada tanggal 28 Oktober
1928 yang bermula dari Sumpah Pemuda, yang salah satu dari ketiga butir Sumpah Pemuda
tersebut menyatakan “Kami poetra poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia”. Sejak saat itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan yang
memperlihatkan ciri-cirinya sebagai alat komunikasi yang mutlak diperlukan oleh bangsa
Indonesia.
Akan tetapi, di era globalisasi ini, banyak sekali budaya asing yang masuk ke Indonesia,
termasuk bahasa asing. Sehingga, sudah bukan hal yang langka ketika Bahasa Indonesia
digabung dengan bahasa asing. Terutama di kalangan remaja, banyak kata-kata baru yang
sering disebut dengan ''bahasa gaul''. Hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar
a. Kebijaksanaan Nasional
Politik bahasa nasional ialah kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan,
dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar pengolahan keseluruhan masalah
kebahasaan. Masalah kebahasaan di Indonesia merupakan jaringan masalah yang dijalin oleh:
Indonesia.
Pengolahan keseluruhan masalah bahasa ini memerlukan adanya satu kebijaksanaan nasional
yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pengolahan masalah bahasa ini benar-benar
b. Bahasa Nasional
Bahasa nasional ialah bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928, dan yang dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dinyatakan
sebagai bahasa negara, dan yang dirumuskan lebih lanjut dalam Kongres Bahasa Indonesia di
5
c. Bahasa Daerah
Bahasa daerah ialah bahasa yang di samping bahasa nasional dipakai sebagai bahasa
bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang
d. Bahasa Asing
Bahasa asing untuk Indonesia ialah semua bahasa kecuali bahasa Indonesia, bahasa-bahasa
daerah, dan bahasa Melayu. Dalam rangka pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia,
perlu dibedakan antara bahasa asing modern dan bahasa asing klasik. Namun, perlu diingat
pula, bahwa masalah pengembangan bahasa-bahasa asing tersebut tidaklah termasuk dalam
Salah satu masalah kebahasaan yang perumusan dan dasar penggarapannya perlu dicakup
oleh kebijaksanaan nasional di dalam bidang kebahasaan adalah kedudukan dan fungsi
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang
nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang
bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian
bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu didalam kedudukan yang
diberikan kepadanya.
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki oleh bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28
6
Oktober 1928, dan dimungkinkan bahwa bahasa Melayu yang mencikalbakali bahasa
Indonesia telah dipakai sebagai lingua france selama berabad-abad sebelumnya di seluruh
kawasan tanah air, dan di dalam masyarakat pun tidak terjadi “persaingan bahasa” yaitu
persaingan di antara bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai
kedudukan sebagai bahasa nasional. Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara; sesuai dengan ketentuan yang tertera di
Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya
bahasa daerah. Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah adalah salah satu
7
unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara, sesuai dengan bunyi penjelasan
Sedangkan dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi
sebagai:
Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk
Dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa asing kecuali bahasa Indonesia dan
bahasa daerah (termasuk bahasa Melayu), berkedudukan sebagai bahasa asing. Kedudukan
ini didasarkan atas kenyataan bahwa bahasa asing tertentu diajarkan di lembaga-lembaga
pendidikan pada tingkat tertentu. Dalam kedudukan demikian, bahasa asing tidak bersaing
nasional
8
C. Pembinaan dan Pengembangan Serta Pengembangan dan Pengajaran
Yang dimaksud dengan pembinaan dan pengembangan dalam hubungan dengan masalah
kebahasaan di Indonesia ialah semua usaha dan kegiatan yang bertujuan untuk memelihara
dan mengembangkan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan pengajaran bahasa asing sebagai
upaya untuk dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya. Usaha dan kegiatan ini menyangkut
masalah kesusastraan.
Guna mewujudkan pemakaian bahasa Indonesia yang efisien dan efektif harus diawali
dengan usaha pembakuan dalam segala aspeknya. Untuk pembinaan dan pengembangan
bahasa daerah perlu diawali dengan usaha inventarisasi bahasa daerah. Selanjutnya,
inventarisasi ini disusul dengan penelitian bahasa daerah dengan segala aspeknya. Pembinaan
pembangunan yang merata di seluruh pelosok tanah air, karena bahasa daerah merupakan alat
Pengembangan dan pengajaran berupa usaha kegiatan ditujukan pengajaran bahasa ialah
untuk membentuk penutur bahasa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
Untuk mewujudkan tujuan pengembangan pengajaran bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa
daerah maupun bahasa asing diperlukan program yang akurat. Program ini meliputi penelitian
bahasa yang secara langsung dapat menghasilkan ahli bahasa, penentuan didaktik dan
9
D. Bahasa Pengantar
Secara luas, bahasa pengantar adalah bahasa yang dipakai secara resmi untuk mengadakan
komunikasi dengan sejumlah orang yang formal, seperti rapat umum, rapat kerja, simposium,
dan sebagainya. Dalam pengertian sempit, bahasa pengantar adalah bahasa resmi yang
pendidikan.
Dalam hubungan ini, penggunaan ketiga macam bahasa yang dirumuskan di atas (bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing) sebagai bahasa pengantar akan dibatasi pada
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai
sebagai bahasa pengantar di semua jenis dan tingkat lembaga pendidikan di seluruh wilayah
Bahasa daerah dapat dipakai sebagai bahasa pengantar mulai dari kelas satu sampai dengan
tingkat tertentu di daerah-daerah tertentu dengan catatan bahwa bahasa Indonesia sebagai
mata pelajaran diajarkan juga mulai dari kelas satu sekolah dasar.
Bahasa asing dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar dalam menyajikan mata pelajaran
bahasa asing yang bersangkutan. Bahasa asing dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar
di perguruan tinggi pada jurusan bahasa asing tersebut. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris
dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar di perguruan tinggi oleh tenaga pengajar atau
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Politik Bahasa Indonesia adalah kebijakan nasional yang berisi perencanaan,
pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
memecahkan masalah bahasa. Politik bahasa nasional adalah kebijakan di bidang
kebahasaan dan kesastraan nasional, yaitu kebijakan yang bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan penggunaan bahasa asing.
Bahasa adalah sarana komunikasi antar anggota masyarakat dalam
menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut
menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan tulisan lambang digunakan
untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang
baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata
dalam suatu sistem.
B. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami
bagaimana penggunaan diksi yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu
selalu dibebankan dan berkelut dengan karya-karya tulis dalam setiap tugas
perkuliahannya.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami ke depannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12