Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KEBIJAKAN POLITIK BAHASA NASIONAL”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dr. Muh. Agus, M.Pd.

Disusun Oleh :
ASRIANI
105611112321
IAN 1C

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " KEBIJAKAN POLITIK BAHASA
NASIONAL " dengan tepat waktu.
Saya menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam
penyusunan makalah, tak lepas dari kekurangan dan kekeliruan di dalamnya, baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari dosen pengampu serta pembaca yang lain.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca terutama diri kami
pribadi.

Makassar , 15 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. 1


KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Kebijakan Politik Bahasa Nasional..................................... 5
B. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Nasional .......................................................6
C. Pembinaan dan Pengembangan Serta Pengembangan dan Pengajaran ...........9
D. Bahasa Pengantar.............................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................11
B. Saran .................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
perkembangannya, Indonesia diperkaya dengan bahasa daerah yang tersebar di seluruh
nusantara. Sehingga terdapat hubungan saling mengisi dengan bahasa daerah. Awal
penciptaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia yaitu pada tanggal 28 Oktober
1928 yang bermula dari Sumpah Pemuda, yang salah satu dari ketiga butir Sumpah Pemuda
tersebut menyatakan “Kami poetra poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia”. Sejak saat itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan yang
memperlihatkan ciri-cirinya sebagai alat komunikasi yang mutlak diperlukan oleh bangsa
Indonesia.

Akan tetapi, di era globalisasi ini, banyak sekali budaya asing yang masuk ke Indonesia,
termasuk bahasa asing. Sehingga, sudah bukan hal yang langka ketika Bahasa Indonesia
digabung dengan bahasa asing. Terutama di kalangan remaja, banyak kata-kata baru yang
sering disebut dengan ''bahasa gaul''. Hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Dasar Kebijakan Politik Bahasa Nasional!


2. Seperti Apa Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Nasional? 
3. Jelaskan Pembinaan dan Pengembangan Serta Pengembangan dan Pengajaran!
4. Apakah Yang Dimaksud Dengan Bahasa Pengantar?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui Dasar Kebijakan politik bahasa Indonesia Nasional;


2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa;
3. Untuk Mengetahui Pembinaan dan Pengembangan Serta Pengembangan dan Pengajaran;
4. Untuk Mengetahui Bahasa Pengantar;

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar
a. Kebijaksanaan Nasional

Politik bahasa nasional ialah kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan,

dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar pengolahan keseluruhan masalah

kebahasaan. Masalah kebahasaan di Indonesia merupakan jaringan masalah yang dijalin oleh:

1. Masalah bahasa nasional

2. Masalah bahasa daerah

3. Masalah pemakaian dan pemanfaatan bahasa-bahasa asing tertentu di

Indonesia.

Pengolahan keseluruhan masalah bahasa ini memerlukan adanya satu kebijaksanaan nasional

yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pengolahan masalah bahasa ini benar-benar

berencana, terarah dan menyeluruh.

b. Bahasa Nasional

Bahasa nasional ialah bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28

Oktober 1928, dan yang dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dinyatakan

sebagai bahasa negara, dan yang dirumuskan lebih lanjut dalam Kongres Bahasa Indonesia di

Medan pada tahun 1945

5
c. Bahasa Daerah

Bahasa daerah ialah bahasa yang di samping bahasa nasional dipakai sebagai bahasa

perhubungan intradaerah di wilayah Republik Indonesia. Bahasa-bahasa daerah merupakan

bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup, sesuai dengan penjelasan Undang-Undang

Dasar 1945, yang berhubungan dengan Bab XV, Pasal 36.

d. Bahasa Asing

Bahasa asing untuk Indonesia ialah semua bahasa kecuali bahasa Indonesia, bahasa-bahasa

daerah, dan bahasa Melayu. Dalam rangka pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia,

perlu dibedakan antara bahasa asing modern dan bahasa asing klasik. Namun, perlu diingat

pula, bahwa masalah pengembangan bahasa-bahasa asing tersebut tidaklah termasuk dalam

masalah kebahasaan di Indonesia.

B. Kedudukan dan Fungsi

Salah satu masalah kebahasaan yang perumusan dan dasar penggarapannya perlu dicakup

oleh kebijaksanaan nasional di dalam bidang kebahasaan adalah kedudukan dan fungsi

bahasa-bahasa yang ada di Indonesia.

Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang

nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang

bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian

bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu didalam kedudukan yang

diberikan kepadanya.

a. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini

dimiliki oleh bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28

6
Oktober 1928, dan dimungkinkan bahwa bahasa Melayu yang mencikalbakali bahasa

Indonesia telah dipakai sebagai lingua france selama berabad-abad sebelumnya di seluruh

kawasan tanah air, dan di dalam masyarakat pun tidak terjadi “persaingan bahasa” yaitu

persaingan di antara bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai

kedudukan sebagai bahasa nasional. Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa

Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara; sesuai dengan ketentuan yang tertera di

dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

 Lambang kebanggaan nasional

 Lambang identitas nasional

 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya

dan bahasanya

 Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah

Sedangkan kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

 Bahasa resmi kenegaraan

 Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan

 Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan

 Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan serta teknologi modern

b. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah

Dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa-bahasa daerah berkedudukan sebagai

bahasa daerah. Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah adalah salah satu

7
unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara, sesuai dengan bunyi penjelasan

Pasal 36, Bab XV, Undang-Undang Dasar 1945.

Bahasa daerah berfungsi sebagai:

 Lambang kebanggaan daerah

 Lambang identitas daerah

 Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah

Sedangkan dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi

sebagai:

 Pendukung bahasa nasional

 Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk

memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain

 Alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah

c. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing

Dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, bahasa asing kecuali bahasa Indonesia dan

bahasa daerah (termasuk bahasa Melayu), berkedudukan sebagai bahasa asing. Kedudukan

ini didasarkan atas kenyataan bahwa bahasa asing tertentu diajarkan di lembaga-lembaga

pendidikan pada tingkat tertentu. Dalam kedudukan demikian, bahasa asing tidak bersaing

dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Bahasa asing berfungsi sebagai:

 Alat penghubung antara bangsa

 Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern

 Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan

nasional

8
C. Pembinaan dan Pengembangan Serta Pengembangan dan Pengajaran

Yang dimaksud dengan pembinaan dan pengembangan dalam hubungan dengan masalah
kebahasaan di Indonesia ialah semua usaha dan kegiatan yang bertujuan untuk memelihara
dan mengembangkan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan pengajaran bahasa asing sebagai
upaya untuk dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya. Usaha dan kegiatan ini menyangkut
masalah kesusastraan.

Guna mewujudkan pemakaian bahasa Indonesia yang efisien dan efektif harus diawali

dengan usaha pembakuan dalam segala aspeknya. Untuk pembinaan dan pengembangan

bahasa daerah perlu diawali dengan usaha inventarisasi bahasa daerah. Selanjutnya,

inventarisasi ini disusul dengan penelitian bahasa daerah dengan segala aspeknya. Pembinaan

dan pengembangan bahasa daerah dilakukan dengan maksud untuk mempercepat

pembangunan yang merata di seluruh pelosok tanah air, karena bahasa daerah merupakan alat

komunikasi (secara lisan) yang praktis di daerah pedesaan.

Pengembangan dan pengajaran berupa usaha kegiatan ditujukan pengajaran bahasa ialah

untuk membentuk penutur bahasa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap

positif terhadap bahasa yang dipergunakannya.

Untuk mewujudkan tujuan pengembangan pengajaran bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa

daerah maupun bahasa asing diperlukan program yang akurat. Program ini meliputi penelitian

masalah pengajaran bahasa, perumusan kurikulum, persiapan program khusus pengajaran

bahasa yang secara langsung dapat menghasilkan ahli bahasa, penentuan didaktik dan

metodik, dan pengembangan kepustakaan.

9
D. Bahasa Pengantar

Secara luas, bahasa pengantar adalah bahasa yang dipakai secara resmi untuk mengadakan

komunikasi dengan sejumlah orang yang formal, seperti rapat umum, rapat kerja, simposium,

dan sebagainya. Dalam pengertian sempit, bahasa pengantar adalah bahasa resmi yang

dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran kepada murid di lembaga-lembaga

pendidikan.

Dalam hubungan ini, penggunaan ketiga macam bahasa yang dirumuskan di atas (bahasa

Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing) sebagai bahasa pengantar akan dibatasi pada

pengertian sempit itu.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai

sebagai bahasa pengantar di semua jenis dan tingkat lembaga pendidikan di seluruh wilayah

Republik Indonesia, kecuali di daerah-daerah tertentu.

Bahasa daerah dapat dipakai sebagai bahasa pengantar mulai dari kelas satu sampai dengan

tingkat tertentu di daerah-daerah tertentu dengan catatan bahwa bahasa Indonesia sebagai

mata pelajaran diajarkan juga mulai dari kelas satu sekolah dasar.

Bahasa asing dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar dalam menyajikan mata pelajaran

bahasa asing yang bersangkutan. Bahasa asing dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar

di perguruan tinggi pada jurusan bahasa asing tersebut. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris

dapat dipergunakan sebagai bahasa pengantar di perguruan tinggi oleh tenaga pengajar atau

ahli asing yang tidak menguasai pemakaian bahasa Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Politik Bahasa Indonesia adalah kebijakan nasional yang berisi perencanaan,
pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
memecahkan masalah bahasa. Politik bahasa nasional adalah kebijakan di bidang
kebahasaan dan kesastraan nasional, yaitu kebijakan yang bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan penggunaan bahasa asing.
Bahasa   adalah   sarana   komunikasi   antar anggota   masyarakat dalam
menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut
menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan tulisan lambang digunakan
untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang
baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata
dalam suatu sistem.

B. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami
bagaimana penggunaan diksi yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu
selalu dibebankan dan berkelut dengan karya-karya tulis dalam setiap tugas
perkuliahannya.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Rahardi, Kunjana, 2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Bahasa Nasional https://smartlaserpointer.com/news/read/politik-


bahasa-nasional/ . 2005. politik bahasa Nasional. 16 Oktober 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai