Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kode Etik Bimbingan &
Konseling
Disusun Oleh:
Taufiqurrahman (204103030037)
FAKULTAS DAKWAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Memahami standar
kompetensi konselor . Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung
Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan penulisan, meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks.Perkembangan Teknologi dan
Informasi sangat pesat dengan banyak macamnya dan kemudahan akses. Ini mengisyaratkan
bahwa kehidupan masa mendatang akan menjadi sarat pilihan yang rumit dan manusia akan
didesak ke arah kehidupan yang sangat kompetitif.Situasi kehidupan semacam ini dapat
menyebabkan manusia menjadi serba bingung atau bahkan larut ke dalam situasi baru tanpa
dapat menyeleksi lagi jika tidak memiliki ketahanan hidup yang memadai. Oleh karena itu,
keberadaan Bimbingan Konseling (BK) dalam kerangka pendidikan dianggap cukup urgent.
Keberadaan bimbingan konseling dalam pendidikan merupakan salah satusistem dalam
proses pendidikan di samping bidang kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan
supervisi. Bimbingan konseling merupakan usaha pemerintah dalam membantu optimalisasi
perkembangan diri siswa di samping pelayanan instruksional dalam bentuk kegiatan belajar
mengajar.
Konselor merupakan salah satu profesi yang keberadaannya sejajar dengan guru. Hal ini
sebagai mana dijelaskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 6
yang berbunyi ”Pendidik adalah tenaga. kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan”. Pasal ini menjelaskan bahwa keberadaan konselor dalam sistem pendidikan
nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru,
dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi konselor ?
2. Bagiamana konselor disebut beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Es
3. Bagiamana konselor yang taat beribadah sesuai ajaran agama masing-masing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kompetensi konselor
2. Untuk mengetahui konselor yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa
3. Untuk mengetahui konselor yang taat beribadah sesuai ajaran agama masing-masing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi Konselor
Konselor adalah seorang profesional karenanya layanan bimbingan dan konseling diatur
dan didasarkan dalam kode etik. Konselor bekerja dalam berbagai setting, keragaman
pekerjaan konselor mengandung maknanya adanya pengetahuan sikap dan keterampilan
bersama yang harus dikuasai oleh konselor dalam setting manapun. Pada kapasitas sebagai
pendidik konselor berperan dan berfungsi sebagai pendidik psikologis dengan perangkat
pengetahuan dan keterampilan psikologis yang dimilikinya untuk membantu individu
mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Pengawas melakukan pembinaan dan
pengawasan apakah konselor yang ada di sekolah memiliki kompetensi sebagai konselor.
Secara Etimologi, beriman bermakna pembenaran yang bersifat khusus, Makna yang
bersifat khusus berarti pembenaran yang sempurna dengan hati , yang melazimkan lahirnya
amalan-amalan hati dan anggota tubuh, Jadi iman itu merupakan pengucapan dari lisan dan
keyakinan dari hati.
Menurut bahasa, takwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan
Allah SWT, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Takwa (taqwa) berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga
diri agar selamat dunia dan akhirat. Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni
melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.
Pengertian takwa menurut istilah yakni melaksanakan semua perintah Allah, menjauhi
larangannya, dan menjaga diri agar terhindari dari api neraka atau murka Allah SWT.
Seorang konselor yg beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT selalu mendatangkan
kebahagiaan dan akan berbuat baik,serta senantiasa meninggalkan perbuatan jahat yang dapat
merugikan orang lain , anatara lain sebagai berikut;
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi profesional konselor adalah kiat dalam penyelenggaraan pepelayanan
bimbingan dan konseling yang memandirikan, yang ditumbuhkan serta diasah melalui latihan
yang lama serta beragam situasinya dalam konteks otentik di lapangan yang dikemas sebagai
Pendidikan Profesi Konselor (PPK), di bawah penyeliaan konselor senior yang bertindak
sebagai pembimbing atau mentor
Seorang konselor yg beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT selalu mendatangkan
kebahagiaan dan akan berbuat baik,serta senantiasa meninggalkan perbuatan jahat yang dapat
merugikan orang lain.
B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling pihak konselor perlu memahami
beberapa hal terkait Standar kompetensi Konselor, karena tanpa adanya pemahaman kegiatan
tersebut proses bimbingan konseling tidak akan berjalan dengan efektif, oleh karena itu
konselor harus bisa memahami standar kompetensi konselor yang baik dan benar serta apa
saja dasar hukum dan kode etik yang sesuai dengan aspek kinerja profesional seorang
konselor.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988, hlm. 880
Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan, 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
https://books.google.com/books/about/Profesi_Kependidikan.html?
hl=id&id=_DQnEAAAQBAJ#v=onepage&q=Standar%20kompetensi%20konselor&f=false