Anda di halaman 1dari 11

KETERAMPILAN KUNCI DALAM KONSELING

(CONFRONTING & ELABORATING)


MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikro Konseling yang diampu oleh
ibu Evi Aeni Rufaedah, M. Pd.

Disusun Oleh :
1.Iko Rizqonah (862080120005)

2. Maulida Indah Utami ( 742010120015)

3.Trisna Septiani (61201012008)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WIRALODRA

i
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KETERAMPILAN KUNCI
DALAM KONSELING (KONFRONTING & ELABORATING)" dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mikro Konseling.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengembangan
kualitas, keterampilan, dan pengetahuan dalam mendengarkan bagi para pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Evi Aeni Rufaedah., M. Pd., selaku
dosen Mata Kuliah Mikro Konseling. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Indramayu, 20 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Keterampilan Konseling............................................................................................2
2.2 Confronting..............................................................................................................2
2.2.1 Tujuan Confronting............................................................................................3
2.2.2 Langkah-langkah Confronting............................................................................3
2.3 Elaborating...............................................................................................................4
2.3.2 Tujuan Elaborating............................................................................................4
2.3.2 Langkah-langkah Elaborating............................................................................4
BAB 3......................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................5

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Setiap tahapan proses konseling membutuhkan keterampilan-
keterampilan yang tepat. Disamping itu, dinamika hubungan konseling
ditentukan oleh penggunaan keterampilan yang bervariasi. Dengan
demikian proses konseling tidak dirasakan oleh peserta konseling
(konselor-klien) sebagai hal yang menjemukan. Akibatnya keterlibatan
mereka dalam proses konseling sejak awal hingga akhir dirasakan sangat
bermakna dan berguna. Untuk itu ada beberapa keterampilan konseling
yang dapat dipelajari,. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang
konfronting & elaborating

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu keterampilan konseling?


2. Apa yang dimaksud dengan konfronting & elaborating?
3. Apa tujuan dari konfronting & elaborating?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pa itu keterampilan mendengarkan?


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konfronting &
elaborating?
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari confronting & elaborating?

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Konseling

Pengertian keterampilan konseling adalah bentuk skill yang dimiliki


konselor atau guru dalam menerapkan praktek-praktek konseling. Keterampilan
dasar yang dimaksud disini adalah keterampilan konseling sebagai salah satu
kompetensi dasar guru bimbingan dan konseling di sekolah. Keterampilan tersebut
merupkan kompetensi yang harus dikuasai dalam setiap melakukan konseling
individual. Keterampilan tersebut merupakan salah satu strategi di dalam
melakukan wawancara dengan konseli. Untuk lebih berpengalaman dan menguasai
konseling maka ada strategi yang fektif yaitu dilakukan lebih dahulu arena latihan
konselor sejawat kemudian diaplikasikan kepada konseli yang sebenarnya (Carl
Rogers, 1983: 261). Selanjutnya Rogers mengatakan bahwa konselor yang
profesional sebaiknya harus mengalami seluk beluk seperti konseli, sehingga
konselor akan mendapatkan

2.2 Confronting

Confronting adalah teknik untuk menantang konseli karena ketidak-


sesuaian (kesenjangan) konseli tentang pikiran, perilaku, dan perasaan yang
dimilikinya. Dengan kata lain, konfrontasi adalah ketrampilan konselor untuk
menunjukkan adanya kesenjangan, diskrepansi, atau inkongruensi dalam diri
konseli dan kemudian konselor memberikan feedback kepada konseli.

Confronting yang baik adalah yang tidak menyerang konseli namun


dilakukan dengan lembut, suportif, dan secara akurat merefleksikan apa yang
dibagikan konseli. Tujuannya adalah supaya konseli lebih dalam lagi melihat
konfliknya, dengan tujuan mendapatkan gambaran baru tentang ide atau rencana
yang akan menguntungkan konseli.

2
2.2.1 Tujuan Confronting
Tujuannya Confronting adalah untuk membantu proses perkembangan konseli
yang sementara ini nampak terganggu oleh adanya kesenjanagan tersebut.
Kesenjangan itu terjadi:

 Kesenjangan antara pikiran dan perasaan


 Kesenjangan antara perasaan dan tindakan
 Kesenjangan antara pikiran dan tindakan
 dan kesenjangan gabungan antara ketiganya

2.2.2 Langkah-langkah Confronting


Ada tiga langkah yang perlu diambil untuk melakukan Confrontation adalah :

1. Mengidentifikasi kesenjangan, ketidak-sesuaian dari pesan yang disampaikan


konseli
2. Konselor mendampingi dan menolong konseli untuk memperoleh kesadaran
tentang kesenjangan yang ditunjukannya
3. mengevaluasi efektifitasnya.

Sifat teknik konfrontasi ini istimewa, yaitu baru dapat digunakaan apabila
hubungan antara konselor dan konseli sudah terbina dengan baik dan sudah
mencapai kepercayaan, jika tidak justru terjadi resistensi di pihak konseli dan
menjadi defensif.

Teknik ini digunakan pada saat konselor menemukan kesenjangan, ketidak-


cocokan, dan ketidak-sesuaian antara kata-kata, pikiran, perasaan, dan tindakan
konseli.

contoh:

“Anda mengatakan bahwa anda ingin study lanjut namun anda belum pernah
menjari informasi tentang jurusan yang anda minati”

“Anda mengatakan bahwa anda mencitainya namun anda memperlakukannya


dengan kurang baik”

3
2.3 Elaborating

Penguraian (elaboration) yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu


dengan rinci secara jelas. Bentuk kegiatan elaborasi dapat dilakkan melalui
diskusi kelompok, pembelajaran kooperatif, pameran, membuat
laporan/karya/produk, presentasi, kompetisi, studi kepustakaan, browsing internet,
dan lain-lain yang menantang pengembangan kognisi dan kreativitas.

2.3.2 Tujuan Elaborating

Tujuan utama Elaborating adalah untuk memunculkan atau menimbulkan


kepercayaan diri yang tinggi tentang kemampuan dan eksistensi dirinya.

2.3.2 Langkah-langkah Elaborating


Langkah-langkah elaborating khususnya bagi tenaga pengajar adalah
sebagai berikut :
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain


untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,


dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan


prestasi belajar;

6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk


lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun


kelompok

Teori elaborasi merupakan sebuah teori mengenai desain pembelajaran dengan


dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari materi yang sederhana

4
menuju pada harapan yang kompleks dengan mengembangkan pemahaman pada
konteks yang lebih bermakna sehingga berkembang menjadi ide-ide yang
terintegrasi.

Contoh :

1. Membiasakan peserta didik membaca dan membuat data dalam bentuk


tabel atau diagram.
2. Menerjemahkan peta undangan, poster dan lain sebagainya

5
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa

1) Keterampilan konseling adalah bentuk skill yang dimiliki konselor atau


guru dalam menerapkan praktek-praktek konseling.
2) Confronting adalah teknik untuk menantang konseli karena ketidak-
sesuaian (kesenjangan).
3) Penguraian (elaboration) yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu
dengan rinci secara jelas

6
Daftar Pustaka

Raka,Joni,T,dkk.2007. Penajaman Teknik Konseling & Psikoterapi.


Universitas Negeri Malang: Program Pasca Sarjana.
http://www.counsellingconnection.com/index.php/2009/11/10/confrontation/

Sri Esti Wuryanti, Dra. 1991. Latihan Ketrampilan Berkomunikasi


dalam Konseling. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
http://www.mastersincounseling.org/confrontation-skill-what-you-need-to-
know.html

Anda mungkin juga menyukai