Dosen Pengampu :
Aminullah, M.Pd
Disusun oleh :
KENCONG-JEMBER
November 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat-Nya lah penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini tidak luput dari kesempurnaan, untuk itu pemakalah mengharapkan saran
maupun kritik dari pembaca. Dan penulis mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini ada
kekhilafan atau kekurangan. Penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
I
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................8
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan di indonesia
dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan
potensinya. Oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling disekolah menjadi tanggung jawab
bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru,konselor,dan pengawas. Bimbingan
konseling ini lebih menutut kepada”pusat perhatian”untuk siswa dalam memasuki dunia
pendidikan dan guna membantu siswa dalam beradaptasi,dan sebagai fasilitas untuk kebutuhan
siswa dalam menjalankan pendidikannya. Bimbingan konseling ini meliputi,sikap
mental,kemandirian,pengarahan dalam pendidikan. Untuk mengembangkan potensi siswa dan
membantu pemecahan masalah yang dihadapinya., perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan
konseling yang terorganisir, terprogram dan terarah. Disamping itu, dituntut keahlian dari guru
pembimbing ,dan tersediannya dana serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah yang
biasanya kepada para siswa yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang normal,
tidakbermasalah, jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.
1.2Rumusan Masalah
2. Apa definisi konsep bimbingan dan konseling itu?
3. Apa manfaat bimbingan konseling?
4. Apa prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling?
5. Apa asas-asas dalam bimbingan konseling?
1.3Tujuan
1. Memahami tentang definisi konsep bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui manfaat dari bimbingan dan konseling.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling.
4. Mengetahui asas-asas dalam bimbingan konseling
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mencapai pemahaman
diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian maksimal terhadap sekolah, rumah
tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan Muh. Surya, 1995 :30 ). Bimbingan di sini berarti
bahwa bimbingan itu merupakan bantuan khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar
mereka dapat memahami, mengerti kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat
tercapai tujuan pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat. Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah suatu
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kemampuan, kepada
setiap individu untuk mengembangkan dirinya, dalam mencapai kebahagiaan.
I. Konsep penting khusus bagi pengertian bimbingan dalam lingkungan sekolah adalah :
1. Bimbingan merupakan suatu proses. Ini berarti bahwa bimbingan itu dilaksanakan
dalam rentang waktu yang relative panjang. Proses mengandung arti bahwa
bimbingan dilakukan secara sistematis dan metodis dalam sifatnya yang berencana,
berprogram dan evaluative.
2. Bimbingan mengandung arti bantuan atau pelayanan. Ini berarti bahwa bimbingan itu
tercipta atas kesukarelaan subyek bimbingan yang diwujudkan dalam sifat dan
perilaku yang tidak memaksakan kehendaknya untuk membimbing individu.
2
3. Kelancaran pelaksanaan bimbingan dan pencapaian hasil bimbingan diperlukan
adanya subyek pelaksana bimbingan yang kompeten.
4. Bantuan diperuntukkan bagi semua individu, semua peserta didik yang berada dalam
kondisi tertentu yang memerlukan bantuan.
5. Bimbingan mempunyai tujuan. Pencapaian tujuan-tujuan bimbingan yang efektif
akan memudahkan/menunjang pencapaian kesejahteraan mental dan kebahagiaan
yang dimaksudkan.
II. Fungsi Bimbingan dalam Pendidikan
3
Itulah sebabnya, maka dalam rangka pelaksanaan bimbingan, diperlukan suatu
hubungan saling mengerti dan saling membantu antar sekolah dengan orang tua
peserta didik, lembaga-lembaga, organisasi masyarakat dan sebagainya.
2.3Pengertian Konseling
Konseling secara etimologis berasal dari bahasa latin consilium yang memiliki arti “dengan”
atau “bersama” yang dirangkai dengan “memahami” atau “menerima”.
C. Patterson mengemukakan bahwa konseling yaitu proses yang melibatkan hubungan antar
pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih klien, dimana terapis menggunakan metode-
metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya
meningkatkan kesehatan mental klien. Adapun pengertian konseling secara menyeluruh
konseling adalah suatu proses yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan dalam suatu
lingkungan sosial, antara dua orang individu yang disebut konselor dan klien, dimana seorang
konselor harus memiliki kemampuan profesional dalambidang keterampilan dan pengetahuan
psikologis. Konselor berusaha membantu klien sehingga ia dapat memecahkan masalahnya
berdasarkan penentuan diri sendiri.
4
1. Prinsip-prinsip Umum
a. Dasar bimbingan dan konseling tidak dapat terlepas dari dasar pendidikan dan dasar
negara, yaitu Pancasila.
b. Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari individu yang dibimbing.
c. Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang
bersangkutan mampu membantu dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitannya.
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pelaksanaan program bimbingan harus
dipimpin oleh seseorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan.
e. Program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui
hasil dan manfaat yang diperoleh.
2. Prinsip-prinsip Khusus
a. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa.
b. Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang
dibimbing.
c. Pembimbing harus selalu menghormati dan menjaga kerahasiaannya informasi
tentang individu yangdibimbingnya.
d. Pembimbing hendaknya menggunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat
dalam melakukan tugasnya.
e. Bimbingan harus dilaksanakan secara kontinue.
5
Bimbingan dan konseling hendaknya membantu terjadinya perubahan yang lebih baik
ke arah pembaharuan pada diri siswa.
6. Kenormatifan
Usaha layanan tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlalu sehingga tidak
terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan proses dan
saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling.
7. Keahlian
Bimbingan dan konseling harus dilakukan dengan profesional dan oleh orang yang
profesional yang menuntut ketrampilan khusus dan terlatih untuk melakukan tugas ini.
8. Alih tangan
Jika usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau masalahnya di luar
kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan kepada pihak lain yang
berwenang.
9. Tut wuri handayani
Bimbingan dan konseling hendaknya secara keseluruhan dapat memberi rasa aman,
mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan dorongan serta kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan konseling ini memberi bantuan kepada siswa untuk mencapai kemandiriannya
dalam pemahaman diri ,sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
yang ada.bimbingan konseling ini membantu dan memberi layan bagi siswa seperti layanan
pribadi,sosial ,belajar dan karie untuk kedepannya.
3.2Saran
1. Saran untuk audience
Jika materi dari narasumber dirasa kurang jelas dan tepat berikan sanggahan beserta alasan
yang logis.
7
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dan Erman Amti.1999. “Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. 1991.” Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Kaminudin T. 2016. “Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar”.
https://scholar.google.co.id/scholar?
start=30&q=konsep+dasar+bk&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1663985499528&u
=%23p%3DPogCZ5vzLxkJ , Diakses pada 27 september 2022 pukul 10.35.