Disusun oleh :
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Pengertian Life Skill.......................................................................................................6
B. Tujuan Pendidikan Life Skill..........................................................................................7
C. Fungsi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills).........................................................8
D. Jenis kecakapan hidup (life skills)..................................................................................8
E. Nilai-nilai Agama sebagai Landasan dalam Muatan Life Skills...................................10
F. Pendekatan dan Strategi Pengembangan Muatan Life Skills pada Pembelajaran
diSekolah..............................................................................................................................10
G. Implementasi Life Skill di Sekolah...............................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
Kesimpulan...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan beberapa strategi, salah
satunya adalah bimbingan kelompok. Menurut Romlah (2001: 3) bimbingan kelompok
merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat
mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat,
serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan
potensi siswa. Dalam pelaksanaannya tentu memerlukan metode dan teknik tertentu agar
bimbingan dapat terlaksana dengan sistematis. Penggunaan teknik dalam bimbingan
kelompok dapat membantu Guru BK untuk lebih memfokuskan kegiatan agar dapat
mencapai tujuan bimbingan. Penggunaan teknik dalam bimbingan juga dapat membangun
suasana bimbingan agar peserta didik tidak cepat jenuh atau bosan. Pemilihan teknik
dalam bimbingan juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain, tujuan bimbingan,
sasaran layanan atau peserta didik yang menjadi anggota kelompok, situasi dan kondisi
yang ada.
Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, salah
satunya adalah teknik diskusi kelompok. Diskusi kelompok adalah suatu teknik
bimbingan kelompok yang digunakan agar para anggota kelompok dapat mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan, dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan jalan
mendiskusikan masalah tersebut secara bersamasama (Miftakus, 2013:32). Menurut
Dewa Ketut Sukardi (2008) diskusi kelompok merupakan suatu pertemuan dua orang atau
lebih yang bertujuan untuk menghasilkan keputusan bersama melalui proses saling tukar
pengalaman dan pendapat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian life skill bimbingan kelompok?
2. Bagaimana Fungsi life skills?
3. Apa saja Jenis kecakapan hidup (life skills)
4. Apa Tujuan Pendidikan Life Skill ?
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Life Skill.
2. Memahami teknik life skills.
3. Mengetahui tujuan life skills
4. BAB II PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Life Skill
Pengertian Life Skill telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Muhaimin berpendapat bahwa
Life Skill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau hidup dan berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
1. Anwar berpendapat bahwa Life Skill adalah kemampuan yang diperlukan untuk berinteraksi
dan beradaptasi dengan orang lain atau masyarakat lingkungadimana ia berada, antara lain
keterampilan dalam mengambil keputusan,pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir
kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri,
berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stress yang merupakan bagian dari pendidikan.
2. Menurut World Health Organization (WHO) dalam Life Skills Education in Schools, Life
Skills adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku
positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan
dalam hidupnya sehari-hari secara efektif.
3. Sementara itu TimBroad-Based Education menafsirkan Life Skill sebagai kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dankehidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Jika melihat dari definisi model pendidikan Life Skill di atas, nampak jelas bahwa pendidikan
kecakapan hidup (Life Skill) berusaha untuk lebih mendekatkan pendidikan dengan kehidupan
sehari-hari seorang anak, dan mempersiapkannya menjadi orang dewasa yang dapat hidup dengan
baik di manapun dia berada. Secara umum, tujuan dari pengembangan kecakapan hidup (Life
Skill) adalah untuk memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan
potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang. Adapun secara
khusus, pengembangan kecakapan hidup (Life Skill) memiliki beberapa tujuan, yang meliputi:
a. Melayani warga masyarakat supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan
sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.
b. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan
problem yang dihadapi.
c. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi
kehidupan di masa datang.
d. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberikan
peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat.
f. Membekali peserta didik kecakapan sehingga mereka mampu mandiri, produktif dan
memiliki kontribusi pada masyarakat.
Fungsi pendidikan life skills adalah nantinya untuk membantu melatih siswa dalam
keterampilannya dan mengembangkan juga meyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
hidupnya. Fungsi daripendidikan kecakapan hidup (life skill) yang masih bersifat umum seperti
diantaranya:
Dalam fungsi pendidikan kecakapan hidup ini juga nantinya siswa sudah siap
menjalani kehidupan di masyarakat tanpa harus dibimbing lagi. Siswa juga siap bersaing
dengan life skill yang dimilikinya diera yang akan datang dimana siswa akan menemukan
banyak hal dalam kehidupannya terutama dalam dunia kerja yang memiliki banyak saingan.
Menurut Siti Irene Astuti bahwa jenis kecakapan hidup dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kecakapan Mengenal Diri Sendiri. kecakapan mengenal diri (self awarness) atau kecakapan
personal (personalskill) mencakup:
1) Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga
negara.
2) Menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, dan menjadikannya
sebagai modal untuk meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan lingkungan.Pada dasarnya, kecakapan kesadaran diri adalah renungan bagi seorang
hamba Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, untuk
menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang kita dimiliki, sekaligus
menjadikannya bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan masyarakat.
b. Kecakapan Berpikir Rasional
Kecakapan berpikir yaitu kecakapan yang menggunakan pikiran/rasio secara optimal
Kecakapan berpikir seperti :
sikap kita yang penuh pengertian dan komunikasi ada dua arah perlu ditekankan,
karena yang dimaksud berkomunikasi di sini bukan sekedar menyampaikan pesan, akan
tetapi juga isi pesannya sampai dan membawa kesan baik yang dapat menumbuhkan
hubungan harmonis kepada orang lain.Menurut Suparno, dalam belajar dengan orang lain
kecakapan kecakapan yang memungkinkan seseorang dapat diterima oleh lingkungannya
sekaligus dapat mengembangkan dirinya secara optimal yaitu Membangun relasi
pertemanan10Selanjutnya, Machasin yang dikutip Pardjono memberikan beberapa contoh
kecakapan sosial dan inter personal yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan
yaitu: Interaksi secara positif, yakni memberi dan menerima atau saling belajar.
Pengalaman dan jati diri orang lain, disamping sikap dan tindakannya menjadi pelajaran
yang berharga untuk meningkatkan kecakapan diri.
Nilai-nilai agama sangat penting keberadaannya dalam life skillas, karena betapapun
tingginya kecakapan hidup seseorang tanpa dibarengi dengan nilai-nilai agama akan terasa
hampa. Atau dengan kata lain, harus dilandasi oleh kecakapan spiritual, yakni keimanan,
ketaqwaan, moral, etika dan budi pekerti yang luhur. Dengan demikian, pendidikan kecakapan
hidup diarahkan pada pembentukan manusia yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat,
mandiri, serta memiliki produktivitas dan etos kerja yang tinggi, sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional itu sendiri, yakni mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota
masyarakat yang sehat dan cerdas dengan dilandasi oleh:
Pendekatan life skills pada setiap pembelajaran di sekolah harus menggunakan prinsip-prinsip
pendekatan broad based education (pendidikan berbasis luas).Pendidikan berbasis luas merupakan
suatu pendekatan yang memiliki karakteristik bahwa proses Pendidikan bersumber pada nilai-nilai
hidup yang berkembang secara luas di masyarakat.
Wadiman (1998) menyebutkan Pendidikan berbasis luas merupakan system baru yang
berwawasan keunggulan, menganut prinsip tidak mungkin membentuk sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki keunggulan, kalau tidak diawali dengan pembentukan dasar
(fondasi) yang kuat. Dengan demikian broad based education diartikan bahwa pendekatan
Pendidikan yang harus memberikan orientasi yang lebih luas, kuat dan mendasar sehingga
memungkinkan warga masyarakat memiliki kemampuan penyesuaian diri terhadap kemungkinan
yang terjadi pada dirinya baik yang berkaitan dengan usaha atau pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep danAplikasi. Bandung:
Alfabeta, 2006
Indrajati Sidi, Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui
Pendekatan Berbasis Luar (Broad-Based Education). Jakarta:Ditjen Dikdasmen, 2002
Jamal Ma’mur Asmani, Sekolah Life Skills, Lulus Siap Kerja. Yogyakarta: Diva Press, 2009
Pardjono, Kecakapan Hidup (Life Skills) dan Urgensinya Bagi Sekolah Menengah Kejuruan.
Dimuat dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan edisi Mei 2003 oleh LPM-
UNY, 2003 Tim Broad-Based Education, Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup,
Departemen Pendidikan Nasional, 2002