Anda di halaman 1dari 15

METODE DAN TEKNIK BIMBINGAN KONSELING

ISLAMI UNTUK MEMBANTU PERMASALAHAN


PEMBELAJARAN PAI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Pengembangan Sistem Pembelajaran PAI

Dosen Pengampuh: Drs. M. Muhtar Arifin S., M.Lib

Disusun Oleh :

M. Izul Ma’ali : 21501800012

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah melimpahan Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Adapun makalah yang berjudul Metode Dan
Teknik Bimbingan Konseling Islami Untuk Membantu Permasalahan Pada Anak-Anak, ini
dimaksudkan guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Islam.

Makalah ini dapat terselesaikan atas usaha kami dan bimbingan dan pembinaan dari
berbagai pihak.Oleh sebab itu kami menyampaikan terima kasih pada pihak yang turut
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Dan kami berterima
kasih kepada Bapak Drs. M. Muhtar Arifin S., M. Lib selaku dosen pengampu yang telah
membimbing pada mata kuliah Bimbingan Konseling Islam.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu
kami berharap kepada pembaca memberikan kritik dan saran untuk perbaikan tulisan
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, pembaca pada umumnya.

Semarang, 30 November 2019

Penyusun

M. Izul Ma’ali

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Pengertian Metode Konseling Islam..........................................................................................2
B. Macam-Macam metode bimbingan konseling Islam..................................................................2
1. Konseling dengan Metode Pembelajaran Langsung..............................................................2
2. Konseling dengan Metode Suri Teladan................................................................................3
3. Konseling dengan Metode Dialog..........................................................................................4
4. Metode keteladanan...............................................................................................................4
5. Metode Penyadaran...............................................................................................................5
C. Teknik Dalam Bimbingan Konseling Islam...............................................................................5
1. Konseling...............................................................................................................................6
2. Nasihat...................................................................................................................................6
3. Bimbingan kelompok.............................................................................................................6
4. Konseling kelompok..............................................................................................................7
5. Mengajar Bernuansa Bimbingan............................................................................................8
D. Langkah-Langkah Melakukan Konseling Islam........................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam merupakan suatu kegiatan


yang dilakukan untuk membimbing siswa dimana seorang guru pembimbing
(BK) mempunyai suatu perencanaan program dan metode yang akan diberikan kepada
siswa melalui layanan-layanan bimbingan konseling agar siswa mampu
menyelesaikan permasalahan sedang dihadapinya. Metode adalah cara yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki. Guru BK mempunyai berbagai macam metode yang dilakukan untuk
mengentaskan berbagai macam permasalahan yang dihadapi siswa.

Bukan hanya guru BK, sekolah juga mempunyai kewajiban untuk membimbing
dan membantu siswa dalam menyelesaikan kesukaran yang ada dalam diri anak
didiknya. Selain proses kegiatan belajar dan mengajar sekolah juga menyediakan
fasilitas bagi siswa agar bisa leluasa berkonsultasi dengan guru bimbingan dan
konseling dan menyampaikan permasalahan yang ada dalam dirinya. Disini
pelaksanaan bimbingan dan konseling Islami sangat di perlukan guna mewujudkan
mengentaskan masalah yang dihadapi siswa, selain itu dapat merubah perilaku sesuai
dengan ajaran-ajaran agama islam terutama dalam pengamalan ibadahnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek psikoogis pada anak?
2. Apa saja aspek psikologis anak dalam proses Pembelajaran dan Pendidikan?’

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Konseling Islam

Bimbingan dan konseling islam adalah proses pemberian bantuan terhadap


individu atau klien agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia maupun di akhirat.1

Dalam pengertian harfiyyah, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan, karena kata metode berasal dari meta yang berarti melalui dan
hodos berarti jalan. Metode lazim diartikan sebagai jarak untuk mendekati masalah
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan pernerapan
metode tersebut dalam praktek. Oleh karenanya, berbeda sedikit dari bahasan-bahasan
dalam berbagai buku tentang bimbingan dan konseling, metode bimbingan dan
konseling Islam ini akan diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi tersebut.2

Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga dapat
diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan penerapan metode
dalam praktek. Metode dan teknik bimbingan dan konseling islam adalah suatu cara
konselor dalam memberikan bantuan kepada klien.

B. Macam-Macam metode bimbingan konseling Islam

Metode dalam bimbingan konseling agama yaitu:

1. Konseling dengan Metode Pembelajaran Langsung

Metode pembelajaran langsung adalah dimana pembimbing melakukan


komunikasi secara langsung (bertatap muka) kepada orang yang di bimbing.

Hal ini dilakukan dengan cara mengemukakan kesalahan dengan menerangkan


penyebabnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Umar bin
Abu Salamah bahwa Ia berkata, “Dahulu kala, di saat aku masih ada di bawah
tanggungan Rosulullah, tanganku selalu aktif berpindah dari satu piring makanan

1
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan Konseling Islam, Jogjakarta: UII Press, 2000, Hlm. 4
2
Ibid, Hlm. 53

2
ke satu piring yang lainnya di saat aku sedang makan. Lalu Rosulullah bersabda
padaku “ Wahai anak muda, sebutkanlah nama Allah, makan dengan tangan
kananmu dan makanlah apa yang dekat denganmu”

Dari hadist ini kita dapat mengambil manfaat sebagai berikut.

Sesungguhnya Rosulullah makan bersama anak kecil. Menunjukkan hubungan


jiwa yang kuat antara pendidik dan yang dididik hingga iya bisa berdialog
dengannya dan memperbaiki kesalahannya.

Rosulullah mencari waktu yang tepat dan memperbaiki kesalahan, yaitu pada
saat pekerjaan itu terus dilakukan. Hal ini membutuhkan perbaikan langsung
sebelum akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit diubah.

Panggilan Rosulullah kepada Umar (anak didiknya) dengan sebutan, Wahai


anak muda adalah panggilan yang sangat disenangi oleh anak didiknya. Hal ini
bisa dijadikan suatu sinyal agar sang anak memperhatikan, mendengarkan
kemudian melaksanakan nasihat yang akan diberikan.

Rosulullah melakukan perbaikan gegabahnya tangan seorang anak kecil


dengan mengamati gerakannya. Hingga bisa dikatakan, hendaknya seorang
pendidik dalam memperbaiki kesalahan sesuatu dengan melakukan
pengamatannya terlebih dahulu dan barulah kemudian dicari pemacahan
masalahnya dari akar-akarnya.

Dalam melakukan terapi dan perbaikan, Rosulullah telah melakukan susunan


acceptable dan realistis dengan mengatakan, “Sebutlah Bismillah (nama Alla)”,
untuk langkah pertama, “Makan dengan tangan kananmu” sebagai langkah kedua
dan “makan apa ynag dekat deganmu” sebagai langkah ketiga.

2. Konseling dengan Metode Suri Teladan

Pengaruh keteladanan sangatlah kuat. Karenanya, hendaknya seorang


konselor, pendidik ataupun orang tua mampu menjadi teladan dalam ibadah,
zuhud, tawadhu, sikap lemah lembut ataupun sikap pemberani, sebagai mana
Allah berfirman:

3
ۡ‫ف َۡعن ُه م‬ َ ۖ ‫ب لَٱن َفضُّواْ ِم ۡن َح ۡلِو‬
ُ ‫ك فَٱ ۡع‬ َ ‫نت فَظًّا َغلِي‬
ِ ‫ظ ٱ ۡلَق ۡل‬ ۖ
َ ‫نت هَلُ مۡ َولَ ۡو ُك‬
ِ ِ ِّ ‫فَبِما ر ۡحم‬
َ ‫ةم َن ٱللَّه ل‬ َ َ َ
ِ ۡ ُّ ِ‫رهَل مۡ وشا ِۡوره مۡ يِف ٱ ۡلأَ مۡ ۖر فَِإ َذا عز مۡ ت َفتو َّك ۡلعلَى ٱللَّ ۚ ِه إِ َّن ٱللَّه حُي‬Uۡ ‫س ۡغِف‬
َ ‫ب ٱ ل ُمَت َو ِّكل‬
‫ني‬ َ َ َ َ َ ََ ِ ُ ََ ُ َ‫َوٱ ۡت‬

١٥٩

“Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu.3 kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (QS: Ali Imron:159)”.

3. Konseling dengan Metode Dialog

Dalam sebuah hadist Abdullah bin Amr Amr Ibnul-Ash berkata, “Aku
mendengar Rosulullah bersabda, Apakah kalian mengetahui siapakah orang
muslim itu? Para sahabat menjawab, ‘ Allah dan Rosul-Nya lebih mengetahui.’
Lalu beliau berkata, ‘Muslim adalah membuat kaum muslimin lainnya selamat
dari tangan dan lisannya.”

4. Metode keteladanan

Digambarkan dengan suri teladan yang baik, sebagaimana firman Allah dalam
surah (Al-Ahzab ayat 21) :

ِ ِ ‫لََّق ۡد َكا َن لَ ُك مۡ فِي ر ُس‬


َ‫ة لِّ َمن َكا َن يَ ۡرُجواْ ٱللَّهَ َوٱ ليَ ۡوَم ٱأۡل ٓخ َر َوذَ َك َر ٱللَّه‬ٞ َ‫ول ٱللَّ ِه أُ ۡسَوةٌ َح َسن‬
ۡ
َ
‫َكثِيرا‬

“Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
3
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan dan lain-lainnya.

4
5. Metode Penyadaran

Banyak menggunakan ungkapan-ungkapan nasehat dan juga at-Targhib wat-


Tarhib (janji dan ancaman). Allah berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 1-2:

‫اع ِة َش ۡيءٌ َع ِظيم‬ َّ َ‫َّاس َّٱت ُقواْ َربَّ ُك مۡۚ إِ َّن َز ۡلَزلَة‬
َ ‫ٱلس‬ ُ ‫يأي َها ٱلن‬
ُّ
‫ات َح مۡ ٍل‬ ِ َ‫ضع ُك ُّل ذ‬
ُ َ َ‫ض َع ۡت َوت‬َ ‫ض َع ٍة َع َّمٓا أَ ۡر‬
ِ ‫ي ۡوم َتر َۡنو َها تَ ۡذ َهل ُك ُّل ۡمر‬
ُ ُ َ َ َ
‫اب ٱللَّ ِه َش ِديد‬ ِٰ ٰ ِ‫ح مۡلَها وَترى ٱلنَّاس س َٰكر ٰى وما ُهم ب‬
َ ‫س َك َر ٰى َولَك َّن َع َذ‬ُ ََ َ ُ َ َ َ َ َ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari
kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada
hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang
menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala
wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.”4

C. Teknik Dalam Bimbingan Konseling Islam

Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk


membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, dan mengajar bernuansa bimbingan.

1. Konseling

Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan


untuk mengubah sikap dan perilaku individu. Konseling dilaksanakan melalui
wawancara (konseling) langsung dengan individu. Konseling ditujukan kepada
individu yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan
hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan,
dan kehidupan sosial.

Dalam konseling berisi proses belajar yang ditujukan agar konseli


(individu) dapat mengenal diri, menerima, mengarahkan, dan menyesuaikan diri
secara realistis dalam kehidupannya di kampus ataupun luar kampus. Dalam
konseling tercipta hubungan pribadi yang unik dan khas dengan hubungan
4
Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, Jakarta: Gema Insani, 2005, Hlm. 37

5
tersebut individu diarahkan agar dapat membuat keputusan, pemilihan, dan
rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih baik di
lingkungannya.5

2. Nasihat

Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh
konslor ataupun pembimbing. Pemberian nasihat hendaknya memerhatikan hal-
hal sebagi berikut.
Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh klien (individu),

a. Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang


dihadapi
b. Nasihat yang diberikan bersifat alternative yang dapat dipilih oleh individu,
disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.
c. Hendaknya, individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan
yang diambilnya.

3. Bimbingan kelompok

Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang


dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa
penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah
pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.

Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok


kecil (2 – 6 orang), kelompok sedang (7 – 12 orang), dan kelompok besar (13 –
20 orang) ataupun kelas (20-40 orang). Pemberian informasi dalam bimbingan
kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang
kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karier, ataupun
kehidupan. Aktivitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan
mengembangkan pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, penyesuaian diri,
serta pengembangan diri.6

5
Dr. Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan Dan Konseling, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, Hlm. 22
6
Ibid, Hlm:22-23

6
4. Konseling kelompok

Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi


kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada
pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling
kelompok bersifat pencegahan dalam arti, bahwa individu yang bersangkutan
mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat,
tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu
kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat
memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti
memberi kesempatan, dorongan, juga pengarahan kepada individu-individu yang
bersangkutan untuk mengubah sikap dan perilakunya selaras dengan
lingkungannya.

Individu dalam konseling kelompok pada dasarnya adalah individu normal


yang memiliki berbagai kepedulian dan kemampuan, serta persoalan yang
dihadapi bukanlah gangguan kejiwaan yang tergolong sakit, hanya kekeliruan
dalam penyesuaian diri.7

5. Mengajar Bernuansa Bimbingan

Bimbingan waktu mengajar yang dapat dilakukan oleh dosen berupa


menjelaskan tujuan dan manfaat perkuliahan, cara belajar, mata kuliah yang
diberikan, dorongan untuk berprestasi, membantu mengatasi kesulitan yang
dihadapi individu, penyelesaian tugas, merencanakan masa depan, memberikan
fasilitas belajar, member kesempatan untuk berprestasi, dan lain-lain.

Secara umum, bimbingan yang dapat diberikan guru/dosen sambil mengajar


adalah mengenal dan memahami individu secara mendalam:

a. Memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual


b. Memperlakukan individu secara manusiawi
c. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal;
d. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

7
Ibid, Hlm 24

7
D. Langkah-Langkah Melakukan Konseling Islam

Untuk melaksanakan konseling islami dapat ditempuh langkah berikut:

1. Menciptakan hubungan psikologis yang ramah, hangat, penerimaan, keakraban,


keterbukaan.
2. Meyakinkan klien akan terjaganya rahasia dari apapun yang dibicarakan dalam
proses konseling sepanjang klien tidak diketahui orang lain.
3. Wawancara awal berupa pengumpulan data, sebagai proses mengenal klien,
masalahnya, lingkungannya dan sekaligus membantu klien mengenali dan
menyadari dirinya.
4. Mengekplorasi masalah dengan perspektif islami (pada langkah ini konselor
mencoba menelusuri tingkat pengetahuan dan pengetahuan dan pemahaman
individu akan hakikat masalah-masalahnya dalam pandangan islam).
5. Mendorong klien untuk melakukan muhasabah (mengevaluasi diri apakah ada
kewajiban yang belum dilakukan, adakah sikap dan perilaku yang salah, sudah
bersihkah jiwanya dari berbagai penyakit hati).
6. Mengekplorasi tujuan hidup dan hakekat hidup menurut klien, selanjutnya
merumuskan tujuan-tujuan jangka pendek yang ingin dicapai klien sehubungan
dengan masalahnya.
7. Mendorong klien menggunakan hati dalam melihat masalah dan sekaligus
mendorong klien menggunakan a’qalnya, dan bertanya kepada hati nuraninya.
8. Mendorong klien untuk menyadari dan menerima kehidupan yang diberi Allah
penuh keridhoan dan keikhlasan.
9. Mendorong klien untuk selalu bersandar dan berdo’a serta mohon dibukakan jalan
keluar dari masalahnya kepada Allah SWT, dengan cara memperbanyak ibadah
sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.
10. Mendorong klien untuk mengambil keputusan-keputusan strategis yang berisi
sikap dan perilaku yang baik (ma’ruf) bagi terselesaikannya masalah yang sedang
dihadapinya.
11. Mengarahkan klien dalam melaksanakan keputusan-keputusan yang dibuatnya.
12. Mengarahkan dan mendorong klien agar selalu bersikap dan berperilaku yang
islami, sehingga terbentuk sikap dan perilaku yang selalu bercermin pada Al-
Qur’an dan Hadist.

8
13. Mendorong klien untuk terus menerus berusaha menjaga dirinya dari tunduk pada
hawa nafsunya, yang dikendalikan oleh setan yang menyesatkan dan
menyengsarakan hidup individu.8

Langkah langkah bimbingan dan konseling islam yang dimaksud adalah:

a. Identifikasi kasus
Langkkah ini dilakukan untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala ang
nampak. Dalam langkah ini, pembimbing mencatat kasus-kaasus yang perlu mendapat
bimbingan dan memilih kasus mana yang akan mendapat bantuan terlebih dahulu.
b. Diagnosa

Diagnosa yaitu langkah menetapkan masalah yang dihadapi klien beserta latar
belakangnya.diagnosa terdiri dari interpretasi (penafsian) data mengenai problema
yang telah dikenal gejalanya serta kekuatan dan kelemahan dalam pribadi klien.

c. Prognosa

Prognosa merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menetapkan jenis


bantuan atau terapi apa yang akan dilaksanakan.
d. Treatment

Langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan yang merupakan pelaksanaan apa-


apa yang ditetapkan dalam langkah prognosa. Pelaksanaan ini tentu memerlukan
waktu dan proses yang kontinyu dan sistematis serta memerlukan adanya pengamatan
yang cermat.

e. Follow-up

Follow-up dilakukan untuk menilai atau mengetahui sejauh mana langkah terapi
yang dilakukan dapat mencapai hasilnya. Dalam langkah ini juga dilihat
perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang lebih jauh.9

f. Pengamalan ibadah

Pengamalan adalah dari kata amal, yang berarti perbuatan, pekerjaan, segala
sesuatu yang dikerjakan, dengan maksud perbuatan kebaikan. 10 Dari pengertian
8
Erham Wilda, Konseling Islami, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hlm 120-122
9
Djumur dan Muhammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan disekolah, Bandung, CV. Ilmu, 1975, Hlm. 106-
110.
10
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. , Jakarta: Balai Pustaka, 1985. Hlm.33.

9
tersebut, dapat diartikan sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat baik, dari
hal tersebut pengamalan masih butuh objek kegiatan. Ulama fiqih mendefinisikan
ibadah adalah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh keridlaan Allah
Swt dan mendambakan pahala dari-Nya di akhirat.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ada beberapa banyak metode yang digunakan konselor antara lain, konseling
dengan metode pembelajaran langsung, konseling dengan metode suri teladan,
konseling dengan metode dialog, metode keteladanan, metode penyadaran

Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk


membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, dan mengajar bernuansa bimbingan. Metode dan teknik ini
digunakan konselor untuk mengatasi masalah pada anak yang sulit dipecahkan oleh
orang tua maupun guru.

B. SARAN

Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami
selaku penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kami
dapat memperbaiki makalah ini menjadi makalah yang sempurnah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Suci Al -Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan
30 juz,Solo: Qomari Prima Publizer, 2007

A, Hellen, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002

Az-Zahrani, Musfir bin Said, Konseling Terapi, Jakarta: Gema Insani, 2005

Djumur dan Muhammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan disekolah, Bandung, CV. Ilmu,
1975

Faqih, Aunur Rahim .Bimbingan Konseling Islam, Jogjakarta: UII Press, 2001

Nurihsan , Achmad Juntika. Bimbingan Dan Konseling, Bandung: PT Refika Aditama, 2007

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. , Jakarta: Balai Pustaka, 1985

Wilda, Erham. Konseling Islami, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

http://afattahul.blogspot.com/2016/04/teknik-dan-metode-bimbingan-konseling.html

12

Anda mungkin juga menyukai