Anda di halaman 1dari 35

Bimbingan Konseling

Bimb Konseling
Pendekatan Bimb Konseling
KONSELING ?
Konseling adalah ...
 Proses pemberian bantuan
 Konselor
 Konseli
 Perubahan:
 Pikiran
 Perasaan
 Tindakan/tingkah laku
Bantuan diarahkan agar
klien mampu :

 tumbuh kembang kearah yg dipilihnya


memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupanhya

MANDIRI
Tujuan Konseling
• Membantu klien agar merasa bebas dan bertanggung
jawab atas arah kehidupan yang dipilihnya
• Menghilangkan penghambat aktualisasi potensi diri
• Menemukan dan menggunakan kebebasan memilih
• Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi klien
menyadari keberadaannya secara otentik
• Memahami potensinya dan menyadari bahwa ia dapat
bertindak sesuai dengan potensinya/ kemampuannya
VARIABEL 1. Konselor
DALAM  Konselor sbg
KONSELING pribadi
 Sikap &
keterampilan
konselor

2. Klien/ Konseli
3. Situasional
Konseling Profesional
• Layanan terhadap klien yang dapat
dipertanggungjawabkan dasar keilmuan
dan teknologinya
• Bertitik tolak dari pendekatan-
pendekatan yang dijadikan sebagai
dasar acuannya
Tingkat Keprofesionalan
Layanan Konseling

1. Pragmatik
2. Dogmatik
3. Sinkretik
4. Eklektik
5. Mempribadi
Pragmatik
• Penyelenggaraan konseling yang
menggunakan cara-cara yang menurut
pengalaman konselor pada waktu terdahulu
dianggap memberikan hasil yang optimal,
meskipun cara-cara tersebut sama sekali tidak
berdasarkan pada teori tertentu.
Dogmatik
• Konselor telah menggunakan pendekatan
tertentu, bahkan pendekatan tersebut dijadikan
dogma untuk segenap permasalahan dari
semua klien

• Siapapun kliennya dan apapun


permasalahannya konselor menggunakan
pendekatan yang telah dijadikan dogma
Sinkretik
• Konselor telah menggunakan sejumlah
pendekatan konseling, namun penggunaan
pendekatan tersebut bercampur aduk tanpa
sistematika ataupun pertimbangan yang
matang

• Pendekatan-pendekatan yang digunakan


sekedar dicomot dan diterapkan untuk
menangani permasalahan tanpa
memperhatikan relevansi dan ketepatannya
Eklektik
• Konselor memiliki pemahaman yang mendalam tentang
berbagai pendekatan konseling dengan berbagai teknologinya,
dan berusaha memilih serta menerapkan sebagian atau satu
kesatuan pendekatan beserta teknologinya sesuai dengan
kondisi dan permasalahan klien
• Konselor tidak mencampur aduk pendekatan yang digunakan,
namun dipilah-pilah, masing-masing dipilih secara cermat
untuk menangani permasalahan klien
• Konselor tidak mengangungkan atau menjadikan suatu
pendekatan konseling tertentu sebagai dogma
• Konselor secara mendasar memahami kapan menggunakan
atau tidak menggunakan pendekatan konseling tertentu.
Mempribadi
• Konselor secara mendalam menguasai sejumlah
pendekatan konseling beserta teknologinya

• Konselor mampu memilih dan menerapkan secara


tepat pendekatan berserta teknologinya untuk
menangani permasalahan klien

• Konselor mampu memberi warna pribadi yang khas


sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar
ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik
Sistem konseling yang dirancang dan didesain
berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya
sehingga muwujudkan suatu struktur
performansi konseling

Pendekata
n
Konseling
Pendekatan Konseling
1. Psikoanalisis
2. Behavioristik
3. Gestalt
4. Client Centered
5. Trait and Factor
6. Reality
7. Eksistensial Humanistik
8. Rational Emotif
9. Analisis Transaksional
Tahapan Konseling
1. Pendahuluan
• Ketemu/kontak
• Rapport building
• Menggali permasalahan awal
• Menetapkan tujuan
2. Inti
• Menggali permasalahan
• Menetapkan permasalahan
• Pembahasan alternatif pemecahan
• Pengambilan keputusan
• Pelaksanaan keputusan
• Evaluasi
3. Penutup
• Menyimpulkan
• Tindak lanjut
Tahapan Konseling Carkhuff (1987)
(Kegiatan Klien)
1. Keterlibatan 3. Pemahaman
• Memperlihatkan diri • Memahami makna pribadi
• Datang menghadap • Memahami problem
• Mengungkapkan diri dg pribadi
bicara • Memahami perasaan
• Mengungkapkan hal pribadi
pribadi yg relevan • Memahami tujuan pribadi

2. Pengungkapan 4. Tindakan
• Ungkap keadaan • Menetapkan tujuan
• Ungkap makna pribadi • Memilih cara
• Ungkap perasaan pelaksanaannya
• Ungkap alasan perasaan • Mengembangkan langkah-
langkah
• Melaksanakan langkah-
langkah
Tahapan Konseling Carkhuff (1987)
(Kegiatan Konselor)
1. Memperhatikan 3. Mempribadikan
• Mempribadikan makna
• Memberi perhatian • Mempribadikan masalah
scr fisik • Mempribadikan tujuan
• Mengamati
• mendengarkan 4. Memulai tindakan
• Menetapkan tujuan
2. Menanggapi • Mengembangkan program
• Menanggapi • Merancang jadwal &
pembicaraan klien penguatan
• Persiapan melaksanakan
• Menanggapi langkah2
perasaan klien • Memulai mengecek langkah-
• Menanggapi makna langkah
Karakteristik Konselor

1. Empati
2. Hangat
3. Tulus
4. Hormat
5. Unconditional
positive regard
6. Keterampilan
berkomunikasi
7. Bertanggung
jawab
Karakteristik Konselor

8. Kematangan
mental & emosi
yg stabil
9. Paham
kemampuan &
keterbatasan diri
10.Menerima klien
11.Tidak
menghakimi
Karakteristik Konselor

12. Sense of humor


13. Congruen
(selaras)
14. Positif self
concept
1. Opening
Keterampilan 2. Attending
3. Probe
Konselor dlm
4. Paraphrase (restatement)
Konseling
5. Refleksi perasaan
6. Klarifikasi
7. Leading
8. Structuring
9. Summary
10. Terminasi
•membuka ataupun memulai
komunikasi/hubungan dalam
proses konseling
Opening •Contoh :
“Selamat pagi/ siang/sore..”

“Silakan duduk”

“Nampaknya Anda terlihat


murung, apakah ada yg ingin
Anda ceritakan?”
• Keterampilan memusatkan
perhatian pd klien

Attending • Contoh :
KL : “Saat ini saya bertengkar
dgn ibu karena..”

KS: “(tetap memandang,


mendengarkan, dan
merespon apa yang
disampaikan oleh klien)”
• Upaya menggali lebih
dalam masalah klien
• Contoh :
Probing KL : “Kemarin sy habis
bertengkar dgn pacar sy”

KS : “Apa permasalahannya?
Coba Anda ceritakan.”
• Mengulang / menyatakan
kembali pernyataan klien yg
Paraphrasing dianggap penting
• Contoh :
KL : “Sy hobi main musik & cita2
sy mjd musisi. Tapi ayah
melarang sy..”

KS : “Jadi ayah Anda melarang


Anda utk mjd musisi..”
• Memantulkan perasaan /
sikap yg tercermin di balik
Refleksi dan pernyataan klien
penyimpulan
perasaan • Contoh :
KL: “Anak muda jaman skrg suka
bicara kasar, tidak sopan pd
yg lebih tua. Sy tdk tahu mau
jd apa mereka nanti”

KS: “Nampaknya Anda sangat


sebal sekali”
• Mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dg
menggunakan kata2 baru &
segar
Klarifikasi
• Contoh :
KL: “Kadang sy ingin lari dr
semuanya, byk sekali
pekerjaan, sy merasa keteteran
& overload”

KS: “Pada intinya, Anda ingin


menyelesaikan dgn senang hati
tanpa perasaan tertekan”
• Mengarahkan pembicaraan
klien dr satu hal ke hal lain scr
langsung menggunakan kalimat
Leading tanya
• Contoh :
KL : “Kemarin sy habis bertengkar
dgn pacar sy”

KS :
Lead khusus :
“Apa permasalahannya?”
Lead umum :
“Coba ceritakan!”
• Memberi pembatasan dlm proses
konseling
• Ada 4 macam :
Structuring 1. Time limit
2. Role limit
3. Problem limit
4. Action limit

• Contoh :
KL : “Saat ini sy sdg memliki masalah
dgn ibu di rumah, dan ingin
membicarakan dgn Ibu krn permasalaha
tsb sdh mengganggu konsentrasi belajar
di sekolah (sambil merobek kertas)”
Structuring
Time limit Role limit Problem limit Action limit
KS : “Bagus KS : “Baik, KS : “Dlm KS : “Tenang..
sekali Anda menurut masalah yg Perlu diketahui
datang kemari pemahaman sy Anda bahwa ini adl
utk berdiskusi, ttg konseling ini kemukakan, ruangan
tetapi perlu sy akan menjaga ada dua konseling, jadi
Anda tahu kerahasiaan masalah yg dimohon agar
bahwa kita masalah Anda, jd Anda hadapi. Anda bisa
memiliki waktu tenang sj Kiranya menjaga
45 menit utk masalah Anda masalah mana kebersihan di
yg dulu yg akan ruangan ini demi
membicarakan tdk akan sy
segera dicari kenyamanan kita
hal tsb, shg kita ceritakan pd
solusinya?” bersama”
manfaatkan siapa2”
waktu dgn
sebaik2nya”
• Meringkas pernyataan klien
• Proses memadukan bbrp ide &
perasaan dlm satu pernyataan
pd akhir suatu konseling
Summary
• Contoh :
KS: “Sejauh ini dpt diambil
kesimpulan bahwa kita telah
membahas masalah Anda dg
ortu. Jadi skrg mari kita cari
alternatif solusi yg dpt
membantu mengatasi masalah
tsb.”
• Mengakhiri konseling utk
dilanjutkan pertemuan selanjutnya /
konseling betul2 berakhir.
Terminasi
• Contoh :
KS: “Baik, waktu telah menunjukkan
pukul 12.00, sesuai dengan
kesepakatan diawal pertemuan tadi
bahwa pertemuan ini hanya sampai
pukul 12.00, maka marilah kita
memanfaatkan waktu yang tinggal
sedikit ini. Coba ungkapkan
kembali pokok-pokok dari
pembicaraan kita tadi?”
Hal-hal yang harus dihindari konselor:
– memberikan nasehat
– banyak bicara
– terlalu membuka diri
– memandang terlalu rendah klien
– bersikap defensif
– rendah diri (usia, pengalaman, dan pengetahuan)
– memperioritaskan kebutuhan, nilai-nilai dan pandangan hidup
diri
– harapan yang berlebihan terhadap klien
– bersikap inkonsisten
– bersikap subyektif
– memiliki perasaan tertentu terhadap klien
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai