LITERATURE REVIEW
i
PENGARUH TERAPI BERMAIN FLASHCARD TERHADAP TINGKAT
KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK AUTISME
LITERATURE REVIEW
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
Seiring dengan doa dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
1. Orang tua saya Bapak Jaenal Arifin dan Ibu Nanik Kusmiati yang selalu tiada
henti dan lelah dalam mendampingi, mengasuh dan menjaga saya setiap saat.
Sekalipun jarak memisahkan bapak dan ibu selalu memberikan semangat, doa
2. Adik saya Bintang Dwi Syahputra serta keluarga besar saya yang mohon maaf
tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan semangat,
3. Ibu Harnanik Nawangsari, SST., M.Keb, Ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep., Ns.,
ini. Saya sangat berterima kasih untuk semua ilmu pengalaman yang telah
4. Kekasih saya Devi Putriani yang selalu sabar menemani saya, selalu
ix
6. Game Mobile Legend dan PUBG karena menjadi perantara untuk mengisi
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
sehingga Tugas Akhir Literature Review dengan judul “ PENGARUH TERAPI
BERMAIN FLASHCARD TERHADAP TINGKAT KETERAMPILAN SOSIAL
PADA ANAK AUTISME” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan Literature Review ini diajukan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang. Dalam penyusunan tugas akhir literature review ini
penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu saya
mengucapkan terimakasih kepada H. Imam Fatoni, SKM., M.M selaku ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Harnanik Nawangsari,
SST., M.Keb Selaku Ketua Dewan Penguji. Ibu Inayatur Rosyidah,
S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Kaprodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang, sekaligus pembimbing ketua yang telah banyak
memberi pengarahan, motivasi dan masukan dalam penyusunan literature review ini.
Bapak Baderi, S.Kom.,M,M selaku pembimbing anggota yang telah banyak memberi
motivasi, pengarahan dan ketelitian dalam penyusunan literature review ini. Beserta
seluruh civitas akademik program studi S1 Keperawatan. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada kedua orang tuaku yang selalu memberi do'a, dukungan dan
semangat tiada henti dan selalu memberi dukungan baik moral maupun material
dalam penyusunan tugas akhir literature review ini. Serta teman-teman S1
Keperawatan yang saya sayangi sudah menjadi teman yang luar biasa selama empat
tahun ini yang selalu membantu baik secara langsung maupun tidak langsung serta
memberikan saran dan dorongan sehingga terselesaikannya tugas akhir literature
review ini.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan menyelesaikan tugas akhir literature
review ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir literature review
ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis, namun
xi
peneliti berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan. Maka dengan
segala kerendahan hati penulis mengharap saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan Literature Review ini. Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi profesi keperawatan amin.
Penulis
xii
ABSTRAK
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KETERAMPILAN
SOSIAL PADA ANAK AUTIS
Literature Review
Anak autisme di dunia memiliki perbandingan 1 dari 160 anak dan autisme
telah muncul sejak lahir atau balita yang membuat penderita tidak dapat melakukan
keterampilan social dengan baik dan cenderung dijauhi oleh orang lain.
Metode dalam pencarian sumber data artikel dilakukan melalui database e-
resources Perpusnas, PMC, Ebsco, ProQuest dan Google scholar (2015-2020) untuk
mengambil artikel yang relevan yang diterbitkan dalam Bahasa inggris dan Bahasa
Indonesia. Istilah dan frasa kunci yang terkait dengan autism, keterampilan social dan
terapi bermain flashcard digunakan dalam pencarian subjek terkait. Inklusi study
design menggunakan Pra-eksperimental dan Systematica / Literature Review
Abstrak atau teks lengkap makalah penelitian ditinjau sebelum dimasukkan kedalam
ulasan sesuai dengan kriteria inklusi dan penelitian kualitas menggunakan pedoman
strobe.
Berdasarkan hasil literature review dari 10 jurnal yang terdiri dari karakteristik
6 jurnal jenis terapi bermain flashcard dan 4 jurnal jenis keterampilan sosial yang
dinyatakan bahwa Ha atau hipotesis alternatifnya diterima. Dengan adanya pengaruh
terapi bermain terhadap kemampuan berbicara dan interaksi sosial yang meningkat,
didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh terapi bermain flashcard terhadap tingkat
keterampilan sosial pada anak autis karena kemampuan berbicara maupun interaksi
sosial merupakan indicator dari keterampilan sosial
Berdasarkan literature review dari 10 jurnal penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain terhadap tingkat keterampilan
sosial pada anak autis dimana terapi bermain yang sangat beragam macamnya dapat
meningkatkan indicator - indikator keterampilan sosial seperti interaksi sosial,
komunikasi dan penerimaan teman sebaya.
xiii
ABSTRACT
THE EFFECT OF PLAY THERAPY ON SOCIAL SKILLS IN AUTISOR
CHILDREN
Literature Review
Children with autism in the world have a ratio of 1 in 160 children and autism
has appeared since birth or toddlers that make sufferers unable to perform social skills
properly and tend to be shunned by others.
The data source for article search was conducted through the e-resources
database of the National Library, PMC, Ebsco, ProQuest and Google scholar (2015-
2020) to retrieve relevant articles published in English and Indonesian. Key terms and
phrases related to autism, social skills and flashcard play therapy were used in the
search for related subjects. Abstracts or full text of research papers were reviewed
prior to inclusion in the review according to the inclusion criteria and research quality
using strobe guidelines.
Based on the results of a literature review of 6 journals on the type of flashcard
playing therapy and 4 journals on the types of social skills, it is stated that Ha or the
alternative hypothesis is accepted. With the effect of play therapy on speaking skills
and increased social interaction, the results show that there is the effect of playing
flashcard therapy on the level of social skills in autistic children because the ability to
speak and social interaction are indicators of social skills.
Based on a literature review of 10 research journals, it can be concluded that
there is an effect of playing flashcard therapy on the level of social skills in children
with autism where social skills are needed for the development of children with
autism, both for themselves and for their surroundings.
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL LUAR ............................................................................ i
HALAMAN JUDUL DALAM ........................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xv
DAFTAR TABLE ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xx
DAFTAR LAMBANG .................................................................................... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
1.4. Manfaat ......................................................................................... 2
1.4.1. Manfaat teoritis ................................................................... 2
1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................... 3
xv
2.3.4 Manfaat Terapi Bermain Flashcard....................................... 12
2.4 Penelitian Terkait ........................................................................... 12
BAB 3 METODE
3.1 Strategi Pencarian Literature .......................................................... 14
3.1.1 Framework yang digunakan .................................................. 14
3.1.2 Kata kunci ............................................................................. 14
3.1.3 Database atau Search engine ................................................. 14
3.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ............................................................ 15
3.2.1 Hasil pencarian dan seleksi studi .......................................... 16
3.2.2 Daftar artikel hasil pencarian ................................................ 18
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Analisis Terapi Bermain Flashcard Terhadap
Tingkat Keterampilan Sosial ................................................................ 30
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 32
6.2 Saran .............................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Tabel 2.2.4 Indikator Keterampilan Sosial .................................................. 9
Tabel 3.1 Kriteria inklusi dan ekslusi dengan format PICOS .................. 15
Tabel 3.2 Daftar artikel hasil pencarian .................................................. 19
Tabel 4.1 Karakteristik umum dalam penelesaian studi........................... 25
Tabel 4.1.2 Karakteristik Terapi Bermain Flashcard terhadap Tingkat
Keterampilan Sosial ................................................................ 27
Tabel 4.2 Terapi Bermain flashcard Terhadap Tingkat
Keterampilan Sosial Pada Anak Autis ..................................... 27
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
DAFTAR SINGKATAN
xx
DAFTAR LAMBANG
% : Prosentase
: Alfa (tingkat signifikansi)
d : Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
> : Lebih besar
< : Lebih kecil
H1 : Hipotesis alternative
xxi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Autisme merupakan kondisi yang terdapat pada seseorang sejak lahir atau
balita yang membuat penderita tidak bisa melakukan hubungan sosial atau
komunikasi secara normal, sehingga anak autis cenderung dijauhi dari manusia yang
normal dan terjerumus dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif
(Setyaningsih, 2015). Karakteristik dari anak penyandang autisme ada yang lain yaitu
cuek dengan sekitar, diam ketika dipanggil dan berbicara yang tidak diketahui orang
lain sehingga mempengaruhi masalah keterampilan social. Anak autis mengalami
gangguan yang kompleks pada keterampilan sosial yang meliputi gangguan
perkembangan komunikasi, gangguan sosial dan gangguan keterlambatan untuk
berimajinasi.
(WHO, 2019) Jumlah anak autism di dunia memiliki perbandingan 1 dari
160 anak, Estimasi ini mewaikili angka rata-rata dan pravalensi yang dilaporkan
bervariasi secara substansial diseluruh penelitian didunia. Sedangkan di Indonesia
diperkirakan penyandang autisme yaitu 2,4 juta orang dengan pertambahan
penyandang baru 500 orang/tahun (Kemenpppa, 2018). Menurut data dari
kemendikbud (2016) ada sekitar 13 ribu siswa anak autisme di jawa timur.
Penyebab autis sampai saat ini belum ditemukan, namun sudah dapat
dideteksi sejak masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak seharusnya menjadi masa yang
menyenangkan dengan mampu melakukan perilaku sosial seperti berempati kepada
orang lain, berbagi denfan sebayanya, peduli dengan memberikan bantuan dan
melakukan kegiatan dengan teman sebayanya. Namun keadaan tersebut tidak ada
pada diri anak autis, sehingga masalah ini dapat mengganggu dan mempengaruhi
perkembangan sosial komunikasi dan minat sehingga anak autis cenderung
menyendiri. Dengan hal ini dapat mempengaruhi hubungan dan penerimaan teman
sebaya maupun kegagalan dalam penyesuaian di lingkungannya, sehingga berdampak
terhadap penurunan keterampilan sosial pada anak autis.
1
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian dengan judul “ Pengaruh terapi bermain
flashcard terhadap tingkat keterampilan sosial pada anak autis ” dalam menambah
ilmu dalam kemampuan keterampilan sosial pada anak autis.
3
4
5
& W.S. Scherer dalam (Jamaris, 2018). Menjelaskan bahwa autisme bisa
disebabkan oleh mutasi kromosom dan penelitian tersebut diperkuat dengan
adanya penelitian yang dilakukan pada anak kembar yang menjelaskan hampir
90% autisme disebabkan oleh faktor genetik.
2.1.3 Klasifikasi Autisme
Menurut (Jamaris, 2018) autisme dibagi menjadi tiga jenis yaitu
autisme spectrum disorder (ASD), Asperger syndrome dan pervasive
developmental disorder not otherwise specified (PDD-NOS). Untuk jenis ASD
dan Asperger Syndrome ini mengakibatkan rendahnya dalam kognitif dan
perkembangan komunikasi pada anak autis, namun untuk PDD-NOS ini
diberikan jika karakteristik pada kedua jenis diatas tidak ditemukan pada anak
(Jamaris, 2018).
Autisme terjadi akibat adanya kelainan pada diri anak autis yang
disebut rare mutation (Jamaris, 2018). Anak autisme yang termasuk dalam
kelompok ASD menunjukan perilaku yang hyperaktif dan cenderung dapat
memberi ancaman bagi sekitar menurut laporan catatan anecdote (Jamaris, 2018).
Menurut (Handojo, 2003) Asperger syndrome memiliki tingkat
interaksi sosial yang rendah namun masih bisa berkomunikasi dengan cukup baik
dan anak sering melakukan tindakan tidak wajar, minat yang terbatas serta
mengalami kesulitan interaksi dengan teman sebaya. Autisme PDD-NOS masih
memiliki tingkat interaksi dan komunikasi yang rendah namun terkadang masih
dapat melakukan kontak mata dengan baik (Handojo, 2003).
2.1.4 Karakteristik Autisme
Anak autisme dapat ditandai dengan perilaku sangat tampak yaitu
berbeda dan adanya masalah pada anak (Jamaris, 2018). Autis dapat diketahui
dari umur dua tahun (Jamaris, 2018). Menurut (Jamaris, 2018) autisme muncul
beberapa tanda yang bervariasi namun masih dapat diklasifikasikan ke tiga
bagian yaitu :
a. Kelainan Dalam interaksi Sosial
6
Kelainan interaksi sosial ini dikenal pada autis ASD dan kondisinya
sudah dapat dilihat dari kecil. Dalam hal ini dapat ditemukan bahwa bayi
yang mengalami autisme tidak memperlihatkan perhatian terhadap stimulus
yang dikasih untuk anak autis seperti berbahagaia dengan orang tua dan acuh
terhadap orang yang memanggilnya.
Pada usia lima tahun, anak autis menampakkan kemampuan yang
kurang terhadap interaksi ke lingkungannya, misalnya menghampiri orang
secara tidak sopan, tanpa berkata, merespons dan berkomunikasi secara
nonverbal dan juga tidak dapat bersabar menunggu giliran. Meski anak
autisme tidak menyukai sentuhan lembut kasih saying tetapi dia dapat
membentuk suatu kedekatan dengan pengasuhnya.
b. Kemampuan Berkomunikasi
Menurut Braaten & Felopulus sudah banyak penelitian tentang anak
autisme dan semua itu menunjukan bahwa dua pertiga bahkan sampai
setengah dari jumlah anak autis tidak dapat berkembang secara normal
dalam hal bahasa dan berkomunikasi sehingga mengalami kesulitan.
Kelainan ini sudah tampak sejak anak lahir yang dilihat dalam terlambatnya
dalam meramban dan menunjukan isyarat-isyarat yang aneh, tidak merespon
sapaan dan ungkapan vocal yang tidak sesuai apa yang diajarkan. Pada
umumnya anak autis membisu, akan tetapi sewaktu mereka berbicara
mereka akan menirukan kata yang dibicarakan orang lain.
c. Perilaku Berulang
Anak autis selalu melakukan berbagai bentuk pengulangan perilaku yang
tetap dan tidak berubah. Keragaman pengulangan tersebut dapat terjadi
dalam beberapa kelompok menurut RBS-R yaitu :
1. Stereotype yaitu pengulangan gerakan seperti bertepuk tangan,
mengeluarkan suara tertentu dan menggoyangkan bagian tubuh.
2. Compulsive behavior yaitu perilaku yang mengikuti peraturan misalnya
membariskan sejumlah mainan dengan sama seperti awalnya.
3. Sameness yaitu melakukan perilaku yang berulang.
7
pada masa ini merupakan kemampuan anak untuk bersosialisasi dalam hal
meningkatkan keterampilan sosial. Menurut harlock pada (Agusniatih &
Monepa, 2019) ada tiga cara untuk melakukan sosiali dengan baik yaitu :
a. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.
Anak harus belajar dengan lingkungannya, bagaimana caranya dia
bersosialisasi dengan baik di sekitarnya.
b. Memainkan peran sosial yang dapat diterima.
Agar dapat berinteraksi social dengan baik anak harus dapat bermain peran
social di lingkungannya
c. Perkembangan sikap sosial.
Agar dapat diterima di lingkungan masyarakat anak harus melakukan
perkembangan social yang baik.
No Aspek Indikator
1 Keterampilan 1. Anak dapat berbicara lebih sopan pada
komunikasi orang yang lebih tua
2. Anak mampu berbicara lebih sopan
pada teman sebaya
3. Anak dapat mengutarakan opininya
idenya saat melihat gambar tersebut. Hal ini sesuai dengan susilana dan
riyana dalam (Nurwidayati, 2015)flashcard merupakan media pembelajaran
yang berupa kartu berukuran 25x30cm. Gambar yang ada di flashcard
memiliki keterangan dan pesan yang dapat mengeluarkan ide-ide pada anak
tersebut (Nurwidayati, 2015).
2.3.4 Manfaat Terapi Bermain Flashcard
Ada beberapa manfaat terapi bermain flashcard yaitu :
a. Melatih kepekaan diri, rasa empati terhadap variasi perbedaan
pendapat dan tingkah laku selama permainan.
b. Untuk mengurangi kecemasan dan dapat menumbuhkan percaya
diri anak.
c. Dapat meningkatkan hubungan sosial anak kepada teman sebaya.
d. Meningkatkan sikap dan harga diri yang positif terhadap anak.
METODE
serta penjelasannya.
AND NOT) yang dipakai untuk lebih detail lagi dalam pencairan jurnal dan dapat
mempermudah pencarian jurnal yang diinginkan. Kata kunci yang digunakan adalah
ini. Dimana data yang didapatkan tidak langsung terjun pengawasan, tetapi
mengambil dari data penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan. Sumber data yang
14
15
Ebsco, ProQuest dan Google scholar yang menggunakan keyword “Autism” AND
menemukan 980 jurnal dan kemudian jurnal tersebut di seleksi, ada 640 jurnal di
ekslusi karena terbit dibawah tahun 2015 dan bahasanya tidak menggunakan bahasa
inggris atau bahasa Indonesia. Penilaian kelayakan dari 42 jurnal tersisa didapatkan
N = 940
Outcome :
Excluded (n=209)
- Rumusan masalah
(n=148)
Jurnal akhir yang dapat - Tujuan penelitian tidak
dianalisa sesuai rumusan sesuai (n=61)
masalah dan tujuan
N=10
Gambar 3.1 Diagram alur review jurnal
18
sejenis sesuai dengan hasil yang dinilai untuk menjawad tujuan dengan menggunakan
metode naratif. Jurnal yang sudah sesuai dengan inklusi dikumpulkan menjadi satu
dan diringkas meliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian
serta database.
19
Volume, Metode
Author Tah Angka Judul (Desain, Sampel, Variabel, Hasil Penelitian Database
No.
un Instrumen, Analisis)
1. Edo Lely 2017 Peningkatan D: model Kemmis & Hasil penelitian menunjukkan Google
Sagita Kemampuan Berbicara Taggart. bahwa adanya pengaruh media Scholar
Menggunakan Media S: totall sampling flashcard terhadap tingkat
Flash Card Bagi Anak V: Kemampuan Berbicara, kemampuan berbicara.
Autis Kelas Tk B Di Media Flash Card Peningkatan proses
Slb Citra Mulia Mandiri I: lembar observasi pembelajaran ditunjukkan
Yogyakarta A: analisis deskriptifdengan hasil observasi pada
kuantitatif partisipasi siswa yang tediri
dari sikap, pengetahuan dan
keterampilan siswa yang
meningkat. Kemampuan
berbicara dapat meningkat
sebesar 37% setelah diberikan
terapi.
2. Munadhoro 2015 Meningkatkan D: model PTK Kemmis S dan Hasil yang diperoleh adanya Google
h Septiany Kemampuan Berbicara Taggart R. ketuntasan peserta didik yang Scholar
Dengan Menggunakan S: total sampling telah tercapai. Kesimpulan dari
Media Kartu Gambar V: Kemampuan Berbicara, hasil penelitian ini adalah
Untuk Peserta Didik Media Kartu Gambar bahwa bermain peran dapat
Autis Kelas Iii I: tes lisan, observasi, dan meningkatkan kemampuan
wawancara berbicara.
A: analisis deskriptif
kuantitatif
20
3. Hiroko 2016 Simultaneous Training D: pre eksperimental design Perbaikan terlihat untuk PMC
Okuno, for Children with S: total sampling "Keterampilan Komunikasi"
Tomoka Autism Spectrum V: Simultaneous Training, pada skala SS anak-anak (p =
Yamamoto, Disorder and Their Social Skills Enhancement 0,029). Perbaikan yang
Aika Parents with a Focus on I: kuesioner signifikan terlihat pada skor
Tatsumi, Social Skills A: uji Wilcoxon FFFS ibu untuk "Faktor ke-4:
Ikuko Mohri Enhancement penyakit dan kekhawatiran" (p
and Masako = 0,016) dan pada skor CDQ
Taniike median untuk salah satu dari
18 item setelah STSSE (p =
0,01). Meskipun studi
tambahan dengan ukuran
sampel yang lebih besar akan
diperlukan sebelum temuan ini
dapat digeneralisasikan,
perubahan positif yang terlihat
pada orang tua dan anak-anak
sebagai akibat dari STSSE
cukup menjanjikan.
4. Citra Suraya 2020 vol. 12 Pengaruh Terapi D: Quasy Eksperimen Hasilnya adanya pengaruh Google
no. 1 Bermain Terhadap S: Total sampling setelah dilakukan pre test dan Scholar
Interaksi Sosial Anak V: Terapi Bermain, Interaksi post test didapatkan perbedaan
Autisme Di Sekolah Sosial secara bermakna dari adanya
Luar Biasa (Slb) I: kuesioner dan terapi bermain dengan
observasi. interaksi sosial
A: paired sample t-tes.
21
5. Jokthan 2017 Impact of an implicit D: A before-and-after study Enam pasien berusia 9 sampai
Guivarch, social skills training S: purposive sampling 10 tahun dievaluasi. PMC
Veena group in children with V: social skills, Impact of an Peningkatan signifikan dalam
Murdymoot autism spectrum implicit adaptasi keseluruhan dan
oo1, Sara- disorder without I: questionnaires keterampilan sosial (median 8
Nora intellectual disability: A A: Wilcoxon signed-rank tes dan 7,7 poin) di SEP
Elissalde, before-and-after stud ditunjukkan di samping
Xavier penurunan yang signifikan
SalleCollem dalam skor CARS (median: 4
iche, Sophie poin), termasuk di bidang
Tardieu, hubungan sosial. EQ
Elisabeth meningkat dua kali lipat.
Jouve,Franc
ois Poinso
6. Sutinah 2017 Vol. 6 Terapi Bermain D: one group pretest posttest adanya pengaruh terhadap Perpusnas
no. 1 Berpengaruh Terhadap S: Total sampling interaksi sosial setelah (Indonesia
Kemampuan Interaksi V:Terapi Bermain, diberikan terapi bermain. OneSearch)
Sosial Pada Anak Autis Kemampuan Interaksi
I: lembar observasi
A: Univariat Dan Bivariat
Dengan Uji T-Dependent.
7. Elodie 2018 Clinical outcomes of D: i3 method Setelah 2 tahun menggunakan PMC
Tilmont interactive, intensive S: total sampling metode 3i, 3 variabel hasil
Pittala, and individual (3i) play V: Clinical outcomes of utama kami meningkat secara
Yann Saint- therapy for children with interactive, intensive and signifikan (usia perkembangan
Georges- ASD: a two-year follow- individual, play therapy VABS sosialisasi meningkat
Chaumet, up study I: observational session and 83%, usia komunikasi 34%,
Claire a parental interview dan skor Nadel Imitasi 53%).
22
BAB 4
4.1 Hasil
tugas akhir literature review berisi tentang ringkasan dan pokok – pokok hasil dari
setiap artikel yang terpilih dalam bentuk tabel, kemudian dibawah bagian tabel
dijabarkan apa yang ada didalam tabel tersebut berupa makna dan trend dalam
No. Kategori f %
A. Tahun Publikasi
1. 2015 1 10
2. 2016 2 20
3. 2017 4 40
4. 2018 1 10
5. 2020 2 20
Jumlah 10 100
B. Desain Penelitian
1. Model Kemmis & Taggart. 2 20
2. Pre eksperimental design 1 10
3. I3 Method 1 10
4. A non-concurrent multiple baseline across participants
1 10
design
5. A multiple probe design 1 10
6. Randomized controlled trial (RCT) 1 10
25
26
Jumlah 10 100
F. Analisis Statistik Penelitian
1. analisis deskriptif kuantitatif 2 20
2. uji Wilcoxon 2 20
3. Visual analysis, PAND effect sizes and Tau-U
1 10
statistical analyses
4. Visual analy sis of level, trend, and variability 1 10
5. Linear regression analyses 1 10
6. Friedman test 1 10
7. Univariat Dan Bivariat Dengan Uji T-Dependent. 1 10
8. paired sample t-tes. 1 10
Jumlah 10 100
27
sebesar 40% dipublikasikan pada tahun 2017 dengan sebagian kecil menggunakan
desain penelitian Model Kemmis & Taggart. Penelitian literature review ini
10%.
Sosial
No. Kategori f %
A. Jenis Terapi Bermain Flashcard
1. Peningkatan Kemampuan Berbicara 2 20
Menggunakan Media Flash Card
2. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap 2 20
Interaksi Sosial
3. Play Based Intervention to Improve the 1 10
Social Play Skills
4. Clinical outcomes of interactive, intensive 1 10
and individual play therapy
B. Jenis Keterampilan Sosial
1. Simultaneous Training for Social Skills 1 10
Enhancement
2. Impact of an implicit social skills training 1 10
3. Effects of a Social Skills Intervention 1 10
4. Lego Therapy: Building social skills 1 20
Jumlah 10 100
jurnal yang termasuk dalam jenis terapi bermain flashcard dan 4 jurnal yang
termasuk dalam jenis keterampilan sosial dengan sebagian kecil jenis Peningkatan
Sosial
Tabel 4.2 Terapi Bermain flashcard Terhadap Tingkat Keterampilan Sosial Pada
Anak Autis
Jenis Terapi
Bermain flashcard
Sumber
No. Terhadap Tingkat Analisis Literature
Empiris
Keterampilan
Sosial
1. Peningkatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Munadhoroh
Kemampuan adanya pengaruh media flashcard Septiany
Berbicara terhadap tingkat kemampuan (2015); Edo
Menggunakan berbicara. Peningkatan proses Lely Sagita
Media Flash Card pembelajaran ditunjukkan dengan (2018)
hasil observasi pada partisipasi siswa
yang tediri dari sikap, pengetahuan
dan keterampilan siswa yang
meningkat. Kemampuan berbicara
dapat meningkat sebesar 37% setelah
diberikan terapi.
terhadap tingkat keterampilan sosial pada anak autis karena kemampuan berbicara
bermain yang digunakan pun bermacam-macam tetapi itu tidak membedakan jauh
dengan terapi bermain flashcard karena masih terdapat unsur untuk meningkatkan
keterampilan sosial pada anak autis dan itu terbukti signifikan untuk
BAB 5
PEMBAHASAN
30
Interaksi sosial maupun kemampuan berbicara diatas adalah sakah satu
indicator keterampilan sosial. penelitian dari (Guivarch, et al., 2017), (Roderick,
et al., 2017) dan (Levy & Dunsmuir, 2020) kelompok yang diberikan intervensi
sehingga didapatkan adanya peningkatan keterampilan sosial pada kelompok
tersebut. Dan peneliti (Okuno, et al., 2016) terdapat perbaikan juga dalam hal
keterampilan sosial yang me ggunakan intervensi dari skal SS.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori sebelumnya, menurut (Suryati,
2016) bahwa terapi bermain dapat meningkatkan interaksi sosial anak autis dan
sangat dianjurkan bahwa terapi bermain efektif untuk meningkatkan interaksi
sosial pada anak autis. Dan juga indicator lain dari keterampilan sosial yaitu
kemampuan komunikasi dapat diselaraskan dengan hasil penelitian (Fitriani,
2016) terdapat pengaruh yang signifikan pada peningkatan kemampuan
komunikasi setelah diberikan terapi bermain flashcard. Menurut penelitian dari
(Suharminir, et al., 2017) Indikator dari keterampilan sosial kemampuan
empati, komunikasi dan interaksi sosial, mengendalikan agresi, sikap terbuka,
perilaku membantu, kemampuan memahami diri dan perilaku mau
belajar.
Anak autism memiliki tingkat keterampilan sosial yang rendah,
seharusnya anak diusianya sudah dapat melakukan hal-hal yang dilakukan anak
normal sebayanya. Cara agar tidak memperburuk kondisi tersebut banyak cara
untuk meningkatkannya salah satunya adalah terapi bermain. Terapi bermain
disini memiliki banyak jenisnya dan salah satunya adalah terapi bermain
flashcard. Terapi ini dapat melatih komunikasi dan interaksi sosial di
lingkungannya. Anak autis mengalami peningkatan keterampilan sosial yang
signifikan sehingga dapat seperti teman-teman sebayanya.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan literature review dari 10 jurnal penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa terapi bermain memiliki berbagai macam model, bisa melalui
bermain peran dengan media flashcard, bermain lego dan terapi bermain yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam terapi bermain ini terbukti
berpengaruh terhadap kemampuan berbicara maupun interaksi sosial dimana
semua itu termasuk dalam indicator keterampilan sosial pada anak autis.
6.2 Saran
1. Bagi pendidik/ guru
Diharapkan sebagai pendidik sesering mungkin memberikan terapi
yang berupa terapi bermain secara teratur karena terapi bermain sangat
efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak autis. Tidak
hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa dilakukan di rumah apalagi
pada saat pandemic covid-19 ini. Pendidik harus lebih mengawasi anak
dirumah dengan bekerja sama bersama orang tua agar anak terpantau
dalam menjalani terapi bermain.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diperlukan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data penelitian untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan
penelitian lebih lanjut berdasarkan factor lainnya, variabel berbeda dan
juga lokasi yang berbeda.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Susanti, K. d., wijaya, a. & ike, h., 2019. pengaruh terapi bermain flashcard
terhadap perkembangan anak usia pra sekolah. jurnal kesehatan.
Adimayanti, E., Siyamti, D. & Susilo, T., 2019. Program Bimbingan Melalui
Terapi Bermain Untuk Mengembangkan Perilaku Adaptif Pada Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 2(2).
Adriana, D., 2011. Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Agusniatih, A. & Monepa, J. M., 2019. Keterampilan Sosial Anak Usia Dini
(Teori dan metode pengembangan). Tasikmalaya: EDU PUBLISHER.
Diahwati, R., Hariyono & Hanurawan, F., 2016. Keterampilan Sosial Siswa
Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Inklus. Jurnal Pendidikan, 1(8),
p. 1612—1620.
Levy , J. & Dunsmuir, S., 2020. Lego Therapy: Building social skills for
adolescents with an autism spectrum disorder. 37(1).
Nurwidayati, A., 2015. Peningkatan perkembangan kognitif anak usia dini melalui
permainan flashcard di pos PAUD catleya 60 di kabupaten jember.
Okuno, H. et al., 2016. Simultaneous Training for Children with Autism Spectrum
Disorder and Their Parents with a Focus on Social Skills Enhancement.
Rapmauli, T. D. & Matulessy , A., 2015. Pengaruh Terapi Bermain Flash Card
Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Anak Autis Di Miracle Center
Surabaya. Jurnal Psikologi Indonesia, 4(01), pp. 51-60.
Setyaningsih, W., 2015. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan
Sosial Anak Autisme Di Slb Harmoni Surakarta. Jurnal Kesehatan, VI(2),
pp. 123-129.
suraya, c., 2020. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Interaksi Sosial Anak
Autisme Di Sekolah Luar Biasa (Slb). Jurnal Ilmiah Multi Science
Kesehatan , 12(1).
Tri, H., 2019. Tingkat Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Setelah
Menerima Pembelajaran Permainan Tradisional Di Sd Negeri Ngrancah
Bantul Tahun Ajaran 2018/2019. jurnal pendidikan.
Lampiran 1
37
Lampiran 2
Lampiran 3
32
39
Lampiran 4
40
Lampiran 3
JADWAL KEGIATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
No Jadwal Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pendaftaran Skripsi
2. Bimbingan Proposal
3. Pendaftaran Ujian Proposal
4. Ujian Proposal
5. Revisi Proposal
6. Bimbingan Skripsi Literature
Review
7. Pendaftaran Ujian Hasil
8. Ujian Hasil