Anda di halaman 1dari 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA

DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Ignatia Yulistyowati

119114055

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

JANGAN TUNDA !

Bila hidup terkadang membosankan laluilah semua dengan


senyuman, biarkanlah itu mengalir apa adanya….

SEMANGAATTT NAATT !!! SEMANGAAATT DEEKK !!! 

Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak
akan hilang

Roma 12: 12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lukas 1:37
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

Pengkhotbah 3:11a
Ia membuat segala sesuatu
indah pada waktu-Nya

Terimakasih yang tak terhingga untuk Yesus Kristus


Penolong dan Penerangku, aku tahu Engkau tidak pernah
meninggalkanku. Aku mencintai-Mu, Yesus 

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA


DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE

Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ignatia Yulistyowati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kesesuaian citra merek
dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu Nike. Hipotesis pada penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang positif antara self congruity dan niat membeli sepatu Nike.
Penelitian ini melibatkan 279 subjek yaitu konsumen remaja dan dewasa awal dengan rentang usia
12 tahun sampai 30 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Semantic
Differential pada kedua variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik
korelasi Spearman’s rank correlation coefficient dalam program SPSS for windows versi 22.0
dikarenakan sebaran data dari variabel self congruity dan niat membeli tidak normal. Hasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif, signifikan, dan cukup kuat (r: 0,319; p: 0,000 <
0,05) pada usia remaja dan (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) pada usia dewasa antara self congruity dan
niat membeli. Hal ini berarti semakin tinggi self congruity konsumen maka semakin tinggi juga
niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike dan begitu juga sebaliknya.

Kata kunci : niat membeli, self congruity, citra diri, citra merek

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONGRUITY AND PURCHASE


INTENTION OF NIKE RUNNING SHOES
Study in Faculty of Psychology in Sanata Dharma University
Ignatia Yulistyowati

ABSTRACT

This research aimed to determine the correlation between self congruity and purchase
intention. The hypothesis in this research there is a positive correlation between self congruity and
purchase intention. This research involve 279 subjects were consumer of adolescences and early
adulthoods with the range of age about 12-30 years old. Data collected by use Semantic
Differential scale for both variable. Data analysed by Spearman’s rank correlation coefficient in
SPSS for windows version 22.0 because the distribution of data from self congruity variable and
purchase intention variable were abnormal. The result showed that there was a positive,
significant, and strong enough relationship (r: 0,319; p: 0,000 < 0,05) at the age of adolescent
and (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) at the age of early adulthoods between self congruity and purchase
intention. That result means the higher of self congruity, the higher of purchase intention too and
also on the other way.

Keywords : purchase intention, self congruity, brand image, self image

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Hubungan Kesesuaian Citra Merek dengan Citra Diri (Self Congruity)

dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi, Universitas

Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung dan

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang mendukung sepenuhnya dalam membantu penulis mengerjakan

skripsi, merevisi, menjelaskan terkait bahan skripsi, memberikan motivasi dan

menyempatkan waktu walaupun sibuk untuk anak-anak bimbingannya.

Terimakasih mbak Ettaaa..

4. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing dari semester 1

hingga 4.

5. Ibu Debri Pristinella M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester

5 hingga 10 yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan penulisan

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skripsi dengan segera dan melancarkan serta memberikan jalan terbuka untuk

penulis agar dapat melanjutkan ke tahap berikutnya  Thank you so much Ibu

cantikkss..

6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan dukungan, ajaran,

didikan, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan segala hal yang baru yang saya

dapatkan dari Bapak dan Ibu semua sehingga saya mampu menyelesaikan

studi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Segenap Dosen Fakutas Pendidikan Matematika dan Dosen Fakultas

Matematika Murni yang telah bersedia dan berbaik hati meluangkan waktunya

untuk memberikan penjelasan serta pemahaman kepada penulis.

8. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik,

Mas Gandung, Mas Muji, Mas Donny, Pak Gik dan lain-lainnya) atas

kebaikan, keramahan, dan bantuan, dalam memberikan informasi demi

kelancaran studi penulis.

9. Bapak, Ibu, Mas Eris, Mbak Atha, Nael dan Mas Dimas yang selalu

mendukung baik fisik, finansial, jiwa, raga, dan ketulusan kalian yang

membuat penulis menjadi selalu ingat akan skripsi, semangat, bahagia, dan

semua-muanya yang sudah kalian berikan pada saya.. I LOVE YOU SO

MUCH  

10. Semua saudara-saudara yang telah mendukung melalui semangat, doa dan

bantuan. Serta seluruh subjek penelitian dimanapun kalian berada, terimakasih

telah bersedia mengisi skala penelitian saya 

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Haiii Antonius Putra Wahyudi, S.T. terima kasih untuk doa, dukungan baik

fisik, batin, pikiran, finansial, hiburan, suka, duka dan energimu yang telah

diberikan dengan tulus untuk saya. Makasih yaaa … 

12. Seluruh teman-teman satu bimbingan Mbak Etta: yunis, yosi, rara, lia, ayik,

iga, elis, ika, betrik, andrini, anoy, ajik, sikak, awang yang mendukung dan

setia bersama dalam menunggu mbak Etta, berbagi informasi dan cerita.

Semangat buat kita semua !

13. Teman-teman satu Psikologi dari berbagai angkatan manapun.. Terima kasih

atas dukungan, doa, semangat, ejekannya pada saya ketika sedang menunggu

dosen, bolak-balik ruangan dosen karena itu membuat waktu saya terasa lebih

cepat saat menunggu Dosen. Hihihihii…

14. Makasih juga buat Mandana, S.Psi yg ujiannya barengan di hari Kartini :D

yang sama-sama juga merpus bareng, gossyip bareng hahaha REWEL !

15. Untuk the Gengs anak Kosan baik yang tempoe doeloe (HAAII Meettaaa,

S.Far, Reni, S.Pd, Erica, S.Pd, VinaPinul, S.Far dan Niken, S.Far) kosan baru

(Delpin anak Toraja, Maria si pikunan, Ayuk si nyablak) Tararengkyuuu

untuk kebersamaan kalian buat akuu, semangat kalian, canda kalian. Buat

Vivin, Putri, Elen (Sariayuers), buat May yg lemay (eci), Anas miss PHP dan

rempong terimakasih atas hiburan yang kalian buat selama ini. Keep it

TOUCH !

16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, untuk semua baik

atau buruk yang telah kalian berikan kepada saya terimakasihhhh..

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................. viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxi

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 12

2. Manfaat Praktis ....................................................................... 13

BAB II: LANDASAN TEORI .................................................................. 14

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Niat Membeli ................................................................................ 14

1. Pengertian Niat Membeli Konsumen ...................................... 14

2. Elemen Niat Membeli ............................................................. 15

3. Faktor-Faktor Niat Membeli ................................................... 16

B. Self Congruity ............................................................................... 31

1. Pengertian Self Congruity ....................................................... 31

2. Komponen Self Congruity ....................................................... 36

3. Dampak dari Self Congruity .................................................... 37

4. Dinamika Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli

terhadap Sepatu Lari Nike....................................................... 39

5. Hipotesis.................................................................................. 43

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 44

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 44

B. Variabel Penelitian ........................................................................ 44

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 44

1. Self Congruity ......................................................................... 44

2. Niat Membeli Sepatu Lari Nike .............................................. 46

D. Subjek Penelitian........................................................................... 46

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................ 47

1. Skala Self Congruity................................................................ 48

2. Skala Niat Membeli Sepatu Lari Nike .................................... 51

F. Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 54

1. Validitas .................................................................................. 54

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Seleksi Item ............................................................................. 54

a. Skala Self Congruity.......................................................... 55

b. Skala Niat Membeli........................................................... 56

3. Reliabilitas .............................................................................. 57

a. Skala Self Congruity.......................................................... 58

b. Skala Niat Membeli........................................................... 59

G. Metode Analisis Data .................................................................... 59

1. Uji Asumsi .............................................................................. 59

a. Uji Normalitas ................................................................... 59

b. Uji Linearitas ..................................................................... 59

2. Uji Hipotesis ........................................................................... 60

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 62

A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 62

B. Deskripsi Subjek ........................................................................... 62

C. Dekskripsi Data Penelitian ............................................................ 64

D. Hasil Penelitian ............................................................................. 66

1. Uji Asumsi .............................................................................. 66

a. Uji Normalitas ................................................................... 66

b. Uji Linearitas ..................................................................... 71

2. Uji Hipotesis ........................................................................... 73

3. Analisis Tambahan .................................................................. 76

E. Pembahasan ................................................................................... 79

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 82

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Kesimpulan ................................................................................... 82

B. Saran .............................................................................................. 82

1. Bagi Konsumen Remaja dan Dewasa Awal ........................... 82

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85

LAMPIRAN .............................................................................................. 89

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran Item Skala Self Congruity ......................................... 50

Tabel 2. Sebaran Item Skala Niat Membeli Sebelum Tryout................ 52

Tabel 3. Sebaran Item Skala Niat Membeli Setelah Tryout .................. 56

Tabel 4. Kriteria Koefisien Korelasi ..................................................... 61

Tabel 5. Deskripsi Identitas Jenis Kelamin dan Usia Subjek................ 62

Tabel 6. Deksripsi Pendidikan atau Pekerjaan Subjek .......................... 63

Tabel 7. Data Teoritis dan Empiris Kedua Variabel ............................. 64

Tabel 8. Uji One Sample t-test Self Congruity ...................................... 65

Tabel 9. Uji One Sample t-test Niat Membeli ....................................... 65

Tabel 10. Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia

Remaja..................................................................................... 67

Tabel 11. Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia

Dewasa .................................................................................... 69

Tabel 12. Hasil Uji Linearitas pada Usia Remaja ................................... 71

Tabel 13. Hasil Uji Linearitas pada Usia Dewasa ................................... 72

Tabel 14. Hasil Uji Korelasi pada Usia Remaja...................................... 74

Tabel 15. Hasil Uji Korelasi pada Usia Dewasa ..................................... 75

Tabel 16 Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Usia Remaja dan

Usia Dewasa ............................................................................ 76

Tabel 17 Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Usia Remaja

dan Usia Dewasa ..................................................................... 77

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 18 Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Jenis Kelamin

Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78

Tabel 19 Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Jenis Kelamin

Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana .................................. 18

Gambar 2. Teori Perilaku Terencana ........................................................ 19

Gambar 3. Skema Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli

Sepatu Lari Nike ..................................................................... 42

Gambar 4. Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia

Remaja..................................................................................... 68

Gambar 5. Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia

Remaja..................................................................................... 68

Gambar 6. Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia

Dewasa .................................................................................... 70

Gambar 7. Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia

Dewasa .................................................................................... 70

Gambar 8. Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Remaja......................... 72

Gambar 9. Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Dewasa ........................ 73

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Tryout ............................................................................ 89

Lampiran 2. Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Self Congruity ................. 98

Lampiran 3. Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Niat Membeli ................ 100

Lampiran 4. Skala Penelitian ..................................................................... 101

Lampiran 5. Hasil Uji Beda Mean One Sample t-test ............................... 109

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 110

1. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Conguity pada

Usia Remaja .................................................................... 110

2. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada

Usia Dewasa .................................................................... 110

Lampiran 7. Hasil Uji Linearitas ............................................................... 111

1. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada

Usia Remaja .................................................................... 111

2. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada

Usia Dewasa .................................................................... 112

Lampiran 8. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 113

1. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada

Usia Remaja .................................................................... 113

2. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada

Usia Dewasa .................................................................... 113

Lampiran 9. Hasil Analisis Tambahan ...................................................... 114

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Usia Remaja dan Usia

Dewasa ............................................................................ 114

2. Hasil Uji-U Self Congruity antara Usia Remaja dan

Usia Dewasa .................................................................... 114

3. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Jenis Kelamin Laki-

Laki dan Perempuan ........................................................ 115

4. Hasil Uji-U Self Congruity antara Jenis Kelamin Laki-

Laki dan Perempuan ........................................................ 115

xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsumen tidak pernah lepas dari perkembangan zaman yang terus

berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membuat konsumen ingin menampilkan

diri dengan mengesankan gaya hidup yang “up to date”. Konsumen juga ingin

menjadi pusat perhatian dalam mengikuti trend masa kini. Gaya hidup

seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah menyesuaikan

perubahan yang terjadi dalam hidupnya (Sumarwan, 2011). Oleh karena itu,

tidak heran apabila kebanyakan dari konsumen memiliki gaya hidup yang

semakin modern.

Saat ini, gaya hidup yang modern tidak hanya diukur melalui teknologi

canggih yang digunakan sehari-hari. Akan tetapi, diukur melalui gaya

berpenampilan seseorang dalam mengikuti perkembangan fashion masa kini.

Seseorang yang mengubah kehidupannya atau mengikuti perkembangan, akan

mengubah juga perilaku membeli barang dan jasa yang menjadi pilihannya

(Kotler & Armstrong, 2012). Oleh karena itu, tidak jarang konsumen

mengubah gaya fashion sehari-harinya dengan perkembangan yang lebih “up

to date”.

Salah satu perkembangan fashion dalam beberapa waktu ini ialah sepatu

lari (running shoes) yang menjadi fenomena tersendiri dalam dunia fashion.

Hal ini dikarenakan sepatu lari tersebut bukan hanya untuk berolah raga

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

saja namun juga untuk bergaya sehari-hari (www.talkmen.com). Sepatu lari

tersebut hadir dengan berbagai merek. Salah satu merek yang dikenal dunia

ialah Nike.

Setiap produk Nike menjadi trend dan model sepatu yang selalu

mengikuti perkembangan. Hampir seluruh individu di dunia ini mengenal

Nike sebagai pilihan merek yang diminati oleh banyak konsumen karena

keunggulannya dalam segi kualitas produk. Selain itu, inovasi yang diberikan

juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar Nike (www.kvltmagz.com).

Oleh karena itu, produk Nike tetap menjadi pilihan fashion konsumen. Pada

tahun 2013, perusahaan Nike semakin menunjukkan kelasnya sekaligus

membuktikan bahwa sebuah inovasi akan menghasilkan sesuatu yang besar.

Hal tersebut terbukti setelah Nike meluncurkan pembaharuan Running Shoes

yang sampai saat ini pun masih menjadi perbincangan hangat

(www.kvltmagz.com). Nike memiliki produk Running Shoes yang dibedakan

secara khusus untuk laki-laki dan perempuan.Running Shoes tersebut memiliki

berbagai model seperti Nike Air Max, Nike Free, Nike Zoom Air, dan Nike

Zurarlon (www.nike.com) dengan keunikannya masing-masing.

Nike juga dipercaya menjadi pilihan merek bagi banyak konsumen. Hal

ini dibuktikan dengan adanya persentase yang meningkat pada pembelian

konsumen. Berdasarkan data perbandingan tahun top brand index (TBI)

(www.topbrand-award.com), di tahun 2013 Nike menduduki peringkat

pertama dengan persentase 13,8% dibandingkan dengan merek sepatu lari

seperti Adidas yang hanya sebesar 10,9%. Di tahun 2014, Nike juga mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

persentase pembelian sebesar 17,9% dari total konsumen dibandingkan

dengan Adidas yang hanya 4,9%. Selain itu pada tahun 2015, Nike juga

mendapat persentase pembelian terbanyak sebesar 18,1% dibandingkan

dengan Adidas yang memiliki persentase sebesar 5,4%. Hal ini membuktikan

bahwa Nike merupakan sepatu lari yang menjadi pilihan konsumen

dibandingkan dengan sepatu lari merek lain.

Kelebihan dari produk Nike tersebut mendorong konsumen ingin

membeli sepatu lari Nike. Keinginan berperilaku (behavioral intentions) atau

niat dapat didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku

menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan

produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Niat atau keinginan seseorang

merupakan prediksi perilaku. Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan

Fishbein (1980; dalam Peter & Olson, 1999) menyatakan bahwa mengukur

niat membeli konsumen berarti memprediksi perilaku pembelian sebelum

konsumen melakukan pembelian. Niat membantu konsumen untuk mampu

merencanakan dan meramalkan perilaku pembeliannya. Peneliti melakukan

survey pada tanggal 04 juli 2015 untuk melihat keinginan atau rencana

konsumen membeli sepatu lari dengan pilihan merek tertentu. Survey

dilakukan dengan mengisi kuesioner yang berisi 5 pilihan merek sepatu lari

kepada 80 orangdan subjek diminta untuk memilih salah satu merek tersebut.

Survey menunjukkan bahwa konsumen lebih memiliki niat membeli pada

merek Nike dibandingkan merek sepatu lari lain. Nike memiliki persentase

terbesar yaitu 58,75 %, Adidas sebesar 15 %, Reebok sebesar 12,5 %, New


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Balance sebesar 8,75 % dan Puma memiliki persentase paling kecil sebesar 5

%.

Berkaitan dengan niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike, peneliti

juga telah melakukan wawancara pada tanggal 28 April 2015 kepada salah

satu konsumen. Peneliti bertanya mengenai ada atau tidaknya keinginan untuk

membeli sepatu lari Nike. Konsumen tersebut menjawab adanya keinginan

dan rencana untuk membeli sepatu Nike. Suatu rencana yang dimiliki oleh

konsumen meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku yang diniatkan

tersebut akan dilaksanakan (Peter & Olson, 2013). Niat tersebut diperkuat

dengan alasan konsumen yang mengatakan bahwa konsumen menyukai

produk dan merek Nike. Selain itu, konsumen juga mengatakan bahwa merek

Nike adalah merek yang sudah terkenal, produk-produk yang dikeluarkan

Nike bagus dari segi kualitas dan “up to date”. Kemudian konsumen

mengatakan keinginan membeli muncul dikarenakan dirinya merasa cocok

dengan produk dan merek Nike. Peneliti juga melakukan wawancara pada dua

orang konsumen di tanggal 26 Mei 2015 dengan pertanyaan mengenai ada

atau tidaknya niat membeli sepatu Nike. Kedua konsumen tersebut menjawab

bahwa ada niat untuk membeli sepatu Nike. Kemudian, peneliti menanyakan

kepada kedua konsumen mengenai apa yang mendasari konsumen untuk

memilih Nike. Keduanya menjawab dengan hal yang serupa yaitu karena

warna dan model sepatu Nike sesuai dengan selera. Salah satu konsumen juga

mengatakan bahwa bentuk sepatu Nike juga cocok dengan kakinya. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lainnya ialah merek Nike juga sudah terkenal membuat konsumen

berkeinginan untuk membeli.

Niat pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Perilaku

konsumen dalam memutuskan produk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain: atribut produk, merek, packaging, label, dan jasa pendukung produk

(Kotler & Armstrong, 2012). Merek menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi konsumen ketika memilih suatu produk. Hal ini dikarenakan

merek dapat menyampaikan pesan positif atau negatif pada konsumen

mengenai produk (KimandChung, 1997; dalam Bhakar, Bhakar & Bhakar,

2013). Pesan tersebut kemudian akan memunculkan citra merek pada

konsumen.

Keputusan individu dalam memilih merek berkaitan dengan munculnya

niat pembelian yang ada pada konsumen. Pada umumnya, konsumen

memutuskan untuk melakukan pembelian pada merek yang lebih disukai

(Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen juga melakukan tahap evaluasi

dengan menggolongkan merek dan membentuk niat pembelian (Kotler &

Armstrong, 2012). Terdapat juga hasil penelitian dari Tariq, Nawaz, Nawaz &

Butt (2013) yang menunjukkan bahwa variabel citra merek, kualitas produk,

pengetahuan produk, keterlibatan produk, atribut produk, dan loyalitas merek

telah diteliti sebagai faktor dari niat pembelian konsumen dan telah ditemukan

bahwa ada hubungan positif dengan niat pembelian.

Pada umumnya, merek adalah nama dan simbol (Mirabi, Akbariyeh, &

Tahmasebifard, 2015). Menurut Keller (1993; dalam Bhakar et al., 2013) citra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merek sebagai asosiasi atau persepsi konsumen yang dibuat berdasarkan

ingatan konsumen melalui produk. Sedangkan Arslan & Altuna (2010; dalam

Tariq et al., 2013) mendefinisikan citra merek sebagai perasaan positif atau

negatif mengenai merek ketika merek tersebut muncul dalam pikiran

konsumen dengan tiba-tiba atau ketika konsumen mengingat kembali ingatan

terhadap merek.

Nike memiliki nama merek dan simbol yang telah dikenal oleh dunia.

Hal ini dikatakan pada sebuah majalah online (www.kvltmagz.com) bahwa

Nike adalah perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika

Serikat yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Nike juga memiliki logo

yang simple, unik dan khas sehingga mudah dikenal konsumen. Berdasarkan

produk dan logo yang terkenal tersebut, konsumen membangun sebuah citra

atau gambaran pada merek Nike.

Melalui wawancara pada tanggal 03 Juni 2015, peneliti meminta tiga

konsumen yang telah memiliki dan menggunakan sepatu Nike untuk

menyebutkan sifat atau karakteristik yang ada pada Nike. Sifat-sifat tersebut

antara lain nyaman, stylish, up-to-date, santai, energic, sporty, dan

fashionable. Meenaghan (1995; dalam Tariq et al., 2013) menjelaskan

kaitannya antara citra merek dengan sikap konsumen terhadap merek tertentu,

bahwa citra merek membantu konsumen memikirkan cara dan mengarahkan

konsumen untuk membuat produk pilihannya berbeda dari yang lain.

Konsumen memutuskan untuk memilih dan membeli sepatu Nike dikarenakan

merek Nike memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan berbagai merek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa membangun citra merek mampu

mengarahkan konsumen pada keputusan pembelian.

Menurut Kotler & Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, yaitu kebudayaan, sosial,

personal, dan karakteristik psikologis. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya,

sub-budaya, dan kelas sosial. Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi,

keluarga, peranan dan status. Faktor personal terdiri dari usia dan tahap daur

hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep

diri. Sedangkan pada faktor psikologis terdiri dari motivasi, persepsi,

pembelajaran, keyakinan dan sikap. Faktor-faktor tersebut dapat

mempengaruhi niat membeli konsumen. Salah satunya adalah faktor personal,

khususnya mengenai kepribadian dan konsep diri.

Kepribadian adalah karakteristik unik secara psikologis yang

membedakan seseorang atau kelompok. Kepribadian dapat berguna dalam

menganalisis perilaku konsumen untuk memilih merek atau menentukan

produk. Banyak pemasar yang menggunakan salah satu aspek kepribadian,

yaitu konsep diri seseorang (Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen lebih

suka memilih merek dengan kepribadian yang cocok dengan dirinya.

Konsumen juga biasanya melakukan pembelian dengan mengkaitkan antara

citra dirinya dengan barang atau jasa yang akan dibelinya. Citra diri termasuk

ke dalam bagian dari konsep diri yaitu mengenai identitas diri. Oleh karena

itu, barang-barang yang dimiliki konsumen menyumbang dan merefleksikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

identitas mereka, yaitu “kita adalah apa yang kita punya” (Kotler &

Armstrong, 2012).

Menurut Schiffman & Kanuk (2010) citra diri individu ialah unik,

berkembang dari latar belakang dan pengalaman yang dimiliki individu. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap konsumen memiliki gambaran terhadap diri

yang berbeda-beda. Pandangan tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada

munculnya niat individu dalam membeli. Citra diri tidak hanya mencakup

fisik seseorang tetapi evaluasi dan definisi diri seseorang seperti kuat, jujur,

humoris, canggih, pendiam, adil, bersalah, serta beribu-ribu gambaran lainnya

dan itu merefleksikan di setiap tindakan manusia, termasuk pembelian barang

dan jasa (Evan & Westfall, 1961; dalam Birdwell, 1968). Konsumen

cenderung mempertimbangkan suatu merek atau produk dengan gambaran diri

yang dimiliki. Hal tersebut dilakukan agar konsumen membeli produk dan

merek yang sesuai atau cocok dengan dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh

Schembri, Merrilees, dan Kristiansen (2010; dalam Mocanu, 2013)

menunjukkan bagaimana konsumen menggunakan kekhususan dari merek

sebagai teks narasi untuk mengkomunikasikan siapa mereka.

Konsumen cenderung berperilaku ke arah pembelian jika suatu merek

tertentu mampu perhatian konsumen untuk menyukai dan memilih merek

tersebut. Menurut Schiffman & Kanuk (2010), produk dan merek memiliki

nilai simbolis yang dapat dievaluasikan oleh individu untuk membentuk

kesesuaian (kongruen) antara produk dan merek dengan gambaran atau citra

personal yang dimiliki konsumen. Evaluasi yang dihasilkan konsumen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tersebut akan berdampak pada munculnya niat pembelian sepatu Nike. Model

citra diri kongruen menyatakan bahwa konsumen memilih produk ketika

atribut barang tersebut cocok dengan beberapa aspek yang ada pada diri

konsumen (Solomon, 2009).

Terdapat penelitian mengenai perilaku konsumen yang menunjukkan

bahwa konsumen menggunakan suatu produk untuk nilai fungsional dan

simbolis (Sirgy, Grzeskowiak & Su, 2005; Solomon, 1983; dalam Kumar &

Nayak, 2014). Menurut Kressman et al. (2006; dalam Kumar & Nayak, 2014),

kesesuaian fungsional sebagai kecocokan antara harapan ideal konsumen

dengan persepsi konsumen mengenai fitur-fitur atau hal-hal yang sesuai

dengan penilaian konsumen terhadap suatu merek dan produk. Ketika

konsumen ingin memilih sepatu Nike, konsumen melakukan kesesuaian pada

apa yang diharapkan konsumen dengan persepsi yang dimiliki konsumen

mengenai sepatu Nike tersebut. Saleki, Saki, & Nekooi (2014) menyatakan

bahwa kesesuaian fungsional didasarkan pada fitur atau hal-hal secara

fungsional pada produk yang dianggap relevan dengan fitur yang diinginkan

konsumen.

Konsumen lebih cenderung mengevaluasi merek dengan atribut simbolis

terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh evaluasi atribut fungsional pada

merek (Kressman, Sirgy, Hermann, Huber, & Lee, 2006). Setelah merek

diterima berdasarkan atribut simbolis, konsumen menjadi sangat terlibat

dengan produk (O'Cass, 2000; Zaichkowsky, 1985; dalam Kressman et al.,

2006). Dijelaskan pula oleh (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2014) bahwa konsumen membeli produk dan merek yang mereka percaya

untuk memproses gambaran simbolis yang mirip atau melengkapi citra diri

mereka, yang nantinya akan mencapai kesesuaian diri. Sirgy et al. (1991) dan

Sirgy dan Su (2000; dalam Kumar & Nayak, 2014) juga mengemukakan

bahwa kesesuaian diri memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan

kesesuaian fungsional. Dengan kata lain, konsumen menemukan kesesuaian

yang lebih besar antara citra produk dan citra diri yang selanjutnya akan

mendorong konsumen untuk mengevaluasi kesesuaian fungsional dari sebuah

produk ke arah yang positif. Pada saat konsumen berniat membeli sepatu Nike

untuk digunakan bergaya sehari-hari, konsumen lebih cenderung melakukan

kesesuaian antara sepatu Nike dengan citra dirinya. Ketika konsumen

memiliki perasaan cocok dengan sepatu Nike tersebut, secara langsung

konsumen akan melakukan evaluasi positif terkait fungsi dari sepatu Nike

yang dipilihnya.

Sirgy (1982) menyatakan bahwa konsumen berpikir untuk lebih memilih

produk dengan gambaran yang kongruen dengan konsep diri mereka. Hal itu

melibatkan proses pertimbangan terkait citra merek yang telah dimiliki

konsumen terhadap suatu produk dengan citra diri yang dimiliki konsumen.

Penelitian Sirgy (1982; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) menunjukkan

bahwa konsumen membeli dan mengkonsumsi barang jika mereka melihat ada

kesatuan citra diri mereka dan citra terhadap merek.

Lefkoff-Hagius & Mason (1993; dalam Klipfel, Barclay, &

Bockorny, 2014) menjelaskan mengenai functional congruity dimana


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

konsumen menginginkan produk yang bukan untuk menunjang secara fisik

tetapi secara manfaat ketika produk tersebut digunakan. Dari penjelasan

tersebut menekankan bahwa self congruity lebih sesuai dalam hubungannya

dengan niat beli konsumen terhadap sepatu Nike pada penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, rumusan masalah

dari penelitian ini adalah:

Apakah ada hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri

(self congruity) dan niat membeli sepatu lari Nike?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara

kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli

sepatu lari Nike.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmu khususnya pada ilmu Psikologi terkhusus pada Psikologi

Konsumen.Penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung penelitian

mengenai konsumen selanjutnya yang berkaitan dengan niat pembelian

konsumen dan kesesuaian diri (self congruity).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

bagikonsumen mengenai niat membeli dan kesesuaian citra merek dengan

citra diri (self congruity) sebagai bahan evaluasi dan refleksi terhadap

pembelian suatu merek atau produk.Selain itu, diharapkan dapat

membantu konsumen dalam pengenalan atau pemahaman mengenai diri

dan kepribadiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Niat Membeli

1. Pengertian Niat Membeli Konsumen

Ajzen (2005) mengungkapkan bahwa niat adalah prediktor yang baik

dari berbagai macam perbedaan perilaku. Adanya niat mendorong

seseorang untuk berperilaku secara nyata. Hal ini juga dijelaskan oleh

Schiffman & Kanuk (2010) bahwa niat merupakan kecenderungan

seseorang akan melakukan tindakan tertentu sebagai tindak lanjut dari

sikap individu tersebut terhadap suatu objek. Keller (2013) menambahkan

bahwa niat merupakan rencana seseorang untuk melakukan tindakan yang

diinginkan. Ketika seseorang memilih perilaku seperti apa yang akan

ditampilkan secara nyata sama artinya dengan seseorang yang

merencanakan perilaku untuk ditampilkan. Berdasarkan penjelasan

mengenai pengertian niat, telah disimpulkan bahwa niat adalah keinginan

seseorang untuk melakukan tindakan dalam mencapai objek yang dituju.

Menurut American Psychology Association (APA) Dictionary

(VandenBos, 2007), perilaku membeli merupakan jumlah total dari proses

mental dan kegiatan fisik yang berhubungan dengan membeli produk atau

jasa. Jadi, niat membeli adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan

produk atau jasa yang dituju dengan cara melakukan pembelian.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Dodds et al. (1991; dalam Siddiqui, 2014) mengemukakan dengan

singkat bahwa niat membeli adalah kesediaan untuk membeli. Kesediaan

konsumen untuk membeli selaras dengan keinginan konsumen untuk

berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan

menggunakan produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Senada dengan

pengertian tersebut, Shao et al. (2004; dalam Siddiqui, 2014)

menambahkan bahwa niat pembelian konsumen diartikan sebagai

keinginan konsumen untuk membeli produk dan berlangganan pada jasa

perusahaan.

Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan Fishbein (1980; dalam

Peter & Olson, 1999), mengukur niat membeli konsumen berarti

memprediksi perilaku pembelian sebelum konsumen melakukan

pembelian. Secara khusus, Ajzen (2005) mengungkapkan niat adalah

prediktor yang baik dari berbagai macam perbedaan perilaku. Memprediksi

artinya membantu konsumen untuk membuat pertimbangan antara baik

atau buruk, ingin membeli atau tidak ingin membeli, dan hal lainnya

sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu, niat dikatakan oleh Ajzen

(2005) sebagai prediktor yang baik bagi konsumen sebelum melakukan

pembelian.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat

membeli adalah keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang

dituju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2. Elemen Niat Membeli

Menurut Ajzen (2005), niat merupakan perilaku yang muncul lebih

terdahulu sebelum adanya tindakan yang dilakukan secara nyata. Kedua

tokoh tersebut mengatakan bahwa niat melibatkan empat elemen yang

berbeda, antara lain:

a. Action (tindakan)

Suatu keterlibatan dari perilaku yang dilakukan atau diarahkan pada

objek

b. Target (sasaran)

Objek atau sasaran dimana perilaku diarahkan

c. Contex (konteks)

Tempat kejadian perilaku yang dilakukan pada objek

d. Time (waktu)

Kapan perilaku dilakukan pada objek

Niat melibatkan empat elemen yaitu perilaku atau tindakan, objek

sebagai target dimana perilaku akan diarahkan, konteks atau situasi

dimana perilaku akan ditunjukkan, dan waktu kapan perilaku akan

ditunjukkan. Suatu pengamatan pada sebuah tindakan adalah indikator

perilaku yang sangat spesifik yang melibatkan perilaku yang ditentukan,

diarahkan pada target tertentu, dan ditunjukkan dalam konteks atau situasi

tertentu dan pada suatu titik waktu tertentu. Kecenderungan perilaku pada

elemen target dan tindakan adalah tetap, situasi atau konteks relatif stabil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dari satu kejadian pada kejadian lainnya dalam arti sesuai untuk terjadinya

perilaku, dan pada elemen waktu adalah luas dan umum.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

mengukur niat terdapat empat elemen yang dapat memprediksi perilaku

antara lain: action (tindakan), target (sasaran), contex (konteks), dan time

(waktu) yang akan digunakan dalam penelitian ini.

3. Faktor-Faktor Niat Membeli

Menurut Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005), faktor penentu

utama dari niat dan perilaku dapat dimengerti melalui ketiga hal ini, yaitu

keyakinan perilaku, normatif dan kontrol. Berbagai variabel diantaranya

terkait atau berpengaruh pada keyakinan yang konsumen pegang antara

lain: usia, jenis kelamin, budaya, status sosial ekonomi, pendidikan,

kebangsaan, agama, kelompok, kepribadian, emosi, mood, nilai dan sikap,

inteligensi, keanggotaan kelompok, pengalaman masa lalu, dukungan

sosial, kemampuan mengatasi masalah, ketersediaan informasi dan hal

lainnya. Individu tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial yang

berbeda sehingga dapat memperoleh informasi yang berbeda pula

mengenai keberagaman isu. Seperti contoh, orang tua memperoleh

informasi yang berbeda diantara anak-anak muda dan mood yang berubah-

ubah dapat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan suatu hal.

Faktor dasar dibagi ke dalam kategori personal, sosial, dan informasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Teori Perilaku Terencana (Ajzen, 2005) memperkenalkan pentingnya

faktor dasar tersebut. Sikap terhadap perilaku dapat mempengaruhi

performansi dari perilaku spesifik oleh keyakinan perilaku (behavioral

belief). Keyakinan perilaku dapat mempengaruhi sikap terhadap perilaku

dan juga niat dan tindakan. Sikap terkadang ditemukan untuk mendorong

pengaruh dari keyakinan normatif atau kontrol dan secara tidak langsung

mempengaruhi perilaku dengan mengubah norma subjektif (subjective

norm) atau persepsi dari kontrol perilaku (perceived behavior control).

Pengaruh dari faktor dasar tersebut akan berdampak pada ketiga faktor

penentu dari niat. Faktor dasar ini sebagai sikap umum (general attitude)

yang secara tidak langsung mempengaruhi niat dan perilaku karena

mempengaruhi keyakinan perilaku, normatif dan kontrol serta melalui

keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan

kontrol yang diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Faktor dasar
Personal
- Sikap umum Keyakinan Sikap
- Sifat perilaku terhadap
kepribadian objek
- Nilai-nilai
- Emosi
- Inteligensi
Sosial
Keyakinan Norma Niat Perilaku
- Usia, jenis
kelamin normatif subjektif
- Ras,
kebudayaan
- Pendidikan
- Pendapatan
- Agama
Informasi Keyakinan Kontrol
kontrol perilaku yang
- Pengalaman
- Pengetahuan diterima
- Liputan
media

Gambar 1. Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana

Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005) merupakan model

pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan dalam Ajzen dan Fishbein,

(1980; 1975). Teori Perilaku Terencana menunjukkan tiga faktor penentu

dasar ke arah niat untuk mencapai perilaku. Berdasarkan Teori Perilaku

Terencana, niat adalah fungsi dari tiga faktor penentu utama, pertama

adalah faktor personal dari individu tersebut, kedua bagaimana pengaruh

sosial, dan ketiga berkaitan dengan kontrol yang dimiliki individu (Ajzen,

2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Sikap terhadap
Perilaku

Norma Subjektif Niat Perilaku

Kontrol Perilaku
yang diterima

Gambar 2. Teori Perilaku Terencana

Teori Perilaku Terencana tersebut menunjukkan dua hal penting

berdasarkan gambar diatas. Pertama, teori mengasumsikan kontrol perilaku

yang diterima dapat berdampak pada niat. Orang yang percaya bahwa

mereka yang tidak memiliki sumber daya atau peluang untuk menunjukkan

perilaku tertentu tidak mungkin membentuk niat berperilaku yang kuat

untuk terlibat bahkan jika mereka memegang sikap terhadap perilaku yang

baik dan percaya bahwa orang lain akan menerima perilaku mereka. Hal ini

digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap niat. Kedua,

digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap perilaku. Banyak

dari contoh kinerja dari perilaku yang tidak hanya bergantung pada motivasi

untuk melakukannya tetapi juga pada kontrol yang memadai atas perilaku

yang bersangkutan. Kontrol perilaku yang diterima dapat membantu

memprediksi pencapaian tujuan yang bebas dari niat berperilaku sejauh itu

mencerminkan kontrol yang sebenarnya. Dengan kata lain, kontrol perilaku


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

yang diterima dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung, dan

melalui niat dapat digunakan untuk memprediksi perilaku secara langsung.

Ketiga faktor tersebut dapat memprediksi niat individu dalam melakukan

perilaku tertentu, antara lain sikap terhadap perilaku (attitude toward

behavior), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku yang

diterima (perceived behavioral control).

1. Sikap terhadap Objek

Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi positif atau negatif inividu

dalam menunjukkan perilaku tertentu. Sikap terhadap perilaku ditentukan

oleh belief tentang konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai

behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Behavioral belief adalah belief individu

mengenai konsekuensi positif atau negatif dari perilaku tertentu dan

outcome evaluation merupakan evaluasi individu terhadap konsekuensi

yang individu dapatkan dari sebuah perilaku. Menurut Ajzen (2005) setiap

behavioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil yang bisa didapat

dari perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh evaluasi

individu mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dan dengan

kekuatan hubungan dari kedua hal tersebut (Ajzen, 2005). Apabila individu

memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi

positif maka individu akan cenderung bersikap positif terhadap perilaku

tersebut. Dan sebaliknya, apabila individu memiliki evaluasi negatif maka

individu akan cenderung bersikap negatif terhadap perilaku tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

2. Norma Subjektif

Norma subjektif diasumsikan menjadi fungsi dari keyakinan, tetapi

dengan keyakinan dari jenis yang berbeda, yaitu keyakinan seseorang

bahwa individu atau kelompok dapat diterima atau ditolak ketika

menampilkan perilaku atau keterlibatannya dalam lingkup sosial.

Keyakinan yang mendasari norma subjektif adalah keyakinan normatif.

Norma subjektif menurut Ajzen (2005) adalah persepsi individu tentang

tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.

Menurut Ajzen (2005) norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan

normatif (normative belief). Normative belief merupakan harapan-harapan

yang berasal dari orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu

(significant others). Biasanya, apabila seseorang memiliki referensi sosial

yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan suatu perilaku maka

individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk

memunculkan perilaku tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki

referensi sosial yang tidak memotivasi atau menyetujui mereka untuk

melakukan suatu perilaku maka individu tersebut akan cenderung

merasakan tekanan sosial untuk tidak memunculkan perilaku tersebut.

3. Kontrol Perilaku yang Diterima

Kontrol perilaku yang diterima (perceived behavioral control) sebagai

fungsi yang didasarkan oleh belief yang disebut sebagai control beliefs,

yaitu belief individu mengenai ada atau tidak adanya faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

mendukung atau menghalangi individu untuk memunculkan sebuah

perilaku. Kontrol perilaku yang diterima (perceived behavioral control)

merupakan persepsi individu terhadap kontrol yang dimilikinya

sehubungan dengan perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Belief ini didasarkan

pada pengalaman masa lalu individu tentang suatu perilaku, tetapi

seringkali juga dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh individu tentang

suatu perilaku dengan melakukan observasi pada pengalaman yang dimiliki

orang lain, dan juga oleh berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan

ataupun menurunkan persepsi individu mengenai tingkat kesulitan dalam

melakukan suatu perilaku. Apabila individu merasakan banyak faktor

pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku,

maka individu merasakan adanya kontrol yang besar atas perilaku tersebut

dan begitu juga sebaliknya, apabila sedikit individu merasakan faktor

pendukung dan banyak faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu

perilaku, maka individu akan merasakan kurangnya kontrol atas perilaku

tersebut.

Selain teori dari Ajzen (2005) mengenai niat, terdapat teori dari Kotler

& Armstrong (2012) mengenai keputusan pembelian. Keputusan pembelian

dipengaruhi oleh gabungan antara faktor internal dan eksternal. Niat

membeli merupakan bagian dari keputusan untuk membeli, sehingga faktor

dari keputusan membeli tersebut mempengaruhi niat membeli. Kotler &

Armstrong (2012) menuliskan faktor-faktor dari perilaku membeli:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

a. Internal

1. Personal

a) Usia dan tingkat siklus kehidupan

Orang dapat membeli karena terbentuk oleh tingkat siklus hidup

keluarga. Tingkat kehidupan berubah biasanya dihasilkan dari

demografis dan peristiwa yang dapat mengubah kehidupan,

seperti menikah, memiliki anak, membeli rumah, perceraian,

anak mulai menjalani perkuliahan, perubahan pendapatan,

pindah rumah, dan pengunduran diri. Pemasar sering

mengartikan target pasar dalam tingkat siklus kehidupan dan

mengembangkan produk dan pemasaran yang tepat untuk

tingkatan tertentu.

b) Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang menggunakan kepribadian untuk mempengaruhi

perilaku membelinya. Kepribadian ialah karakteristik psikologis

yang unik yang dapat membedakan seseorang atau kelompok.

Kepribadian dapat sangat berguna untuk menganalisis perilaku

konsumen untuk beberapa pilihan produk dan merek. Banyak

para pemasar menggunakan konsep dihubungkan dengan

kepribadian yaitu konsep diri seseorang (yang juga disebut citra

diri). Oleh karena itu, untuk memahami perilaku konsumen,

pemasar harus memahami juga hubungan antara konsep diri dan

kepemilikan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

c) Gaya hidup

Seseorang yang datang dari sub-budaya, kelas sosial, dan

pekerjaan yang sama akan memiliki perbedaan gaya hidup.

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang

diekspresikan dalam psikografik yang mengukur beberapa

dimensi, antara lain: aktivitas, ketertarikan, dan opini. Konsep

gaya hidup dapat membantu pemasar memahami perubahan

nilai konsumen dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi

perilaku membeli. Konsumen tidak hanya membeli produk,

konsumen membeli nilai dan gaya hidup yang ditampilkan

produk.

2. Psikologis

a) Motivasi

Setiap orang mempunyai kebutuhan di setiap waktunya. Secara

biologis, muncul dari keadaan lapar, haus, atau tidak nyaman.

Hal lainnya secara psikologis, muncul dari kebutuhan untuk

diakui, dihargai, atau dimiliki. Kebutuhan menjadi suatu alasan

ketika hal tersebut muncul dalam intensitas level yang cukup.

Motive atau dorongan adalah kebutuhan yang ditekan untuk

mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Terdapat dua tokoh

yang mengembangkan teori human motivation yaitu Sigmund

Freud dan Abraham Maslow yang membedakan pengertian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

mengenai analisis konsumen dan pemasaran. Teori Freud

mengungkapkan bahwa keputusan membeli seseorang

dipengaruhi oleh motivasi bawah sadar yang membuat pembeli

tidak sepenuhnya mengerti. Abraham Maslow menjelaskan

mengapa seseorang terdorong oleh kebutuhan tertentu pada

waktu tertentu. Maslow menjawab bahwa kebutuhan manusia

diatur dalam susunan hirarki yaitu kebutuhan psikologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga

diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

b) Persepsi

Persepsi adalah proses yang terjadi selama seseorang memilih,

mengatur, dan menginterpretasikan informasi menjadi bentuk

gambar yang penuh arti di dunia. Orang dapat membentuk

persepsi yang berbeda dari stimulus yang sama karena tiga

proses perseptual: selective attention, selective distortion, dan

selective retention. Selective attention ialah kecenderungan

seseorang untuk menyaring informasi yang paling

mengarahkan. Selective distortion menjelaskan kecenderungan

seseorang untuk mengartikan informasi yang akan mendukung

apa yang telah orang tersebut percaya. Selective retention

mengartikan bahwa konsumen suka mengingat hal-hal baik

yang dibuatnya mengenai merek yang disukai dan melupakan

hal-hal baik mengenai merek pesaingnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

c) Pembelajaran

Ketika seseorang bertindak, orang tersebut belajar.

Pembelajaran menggambarkan perubahan pada perilaku

individu yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi

melalui pengaruh dari dorongan, stimuli, isyarat, respon, dan

penguatan. Secara praktis, teori pembelajaran untuk para

pemasar dapat membangun permintaan terhadap produk

dihubungkan dengan dorongan yang kuat, menggunakan isyarat

motivasi, dan menyediakan penguatan yang positif.

d) Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, seseorang memperoleh

keyakinan dan sikap yang akan mempengaruhi perilaku

membeli konsumen. Keyakinan adalah pikiran secara deskriptif

bahwa seseorang memiliki sesuatu. Para pemasar tertarik pada

keyakinan individu mengenai produk dan jasa karena keyakinan

tersebut dapat membuat citra produk dan merek yang

akanmempengaruhi perilaku membeli. Sedangkan sikap

menggambarkan konsistensi seseorang tentang evaluasi,

perasaan, dan kecenderungan terhadap objek atau gagasan.

Sikap dapat membuat seseorang masuk ke dalam bingkai

pikiran tentang hal yang disukai dan tidak disukai yang dapat

berpindah atau menjauhi hal-hal tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

b. Eksternal

1. Personal

a) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian barang dan jasa

yang akan dibeli. Pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok

pekerjaan dengan ketertarikannya pada barang dan jasa berada

di bawa rata-rata. Perusahaan dapat secara spesifik membuat

produk yang dibutuhkan kelompok pekerjaan tersebut.

b) Situasi ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan toko dan

produk. Pemasar melihat kecenderungan pada pendapatan,

tabungan dan tingkat ketertarikan seseorang. Mengikuti

kecenderungan tersebut, banyak perusahaan mengambil langkah

untuk mengganti desain, mengatur kembali posisi dan

mengganti harga produknya.

2. Kebudayaan

a) Budaya

Budaya adalah hal dasar yang menimbulkan kebutuhan dan

perilaku seseorang. Hidup di tengah masyarakat membuat

seorang anak belajar mengenai nilai dasar, persepsi, kebutuhan,

dan perilaku dari keluarganya serta lembaga penting lainnya.

Setiap kelompok masyarakat memiliki budaya, dan budaya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

tersebut mempengaruhi perilaku membeli yang dapat berubah-

ubah dari kelompok yang satu ke lainnya. Pengaruh dari budaya

itulah yang membuat para pemasar selalu mencoba untuk

berpusat pada pergeseran budaya untuk menemukan produk

baru yang diinginkan konsumen.

b) Sub-budaya

Setiap budaya terdapat budaya-budaya dalam kelompok yang

lebih kecil yang disebut sub-budaya atau sekelompok orang

dengan berbagi bersama nilai-nilai berdasarkan pengalaman

hidup dan situasi. Sub-budaya termasuk kebangsaan, agama,

kelompok suku bangsa dan kelompok wilayah geografis.

c) Kelas sosial

Kebanyakan dari setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk

struktur kelas sosial. Kelas sosial yaitu kelompok masyarakat

yang menetap dan terbagi dari beberapa anggota yang memiliki

kesamaan nilai, ketertarikan, dan perilaku. Kelas sosial tidak

hanya ditentukan oleh satu faktor, seperti pendapatan,

pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Oleh

karena itu, para pemasar tertarik dengan orang-orang yang

berada pada suatu kelas sosial dikarenakan orang-orang tersebut

cenderung memamerkan kesamaan perilaku mereka terhadap

pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3. Sosial

a) Kelompok referensi

Banyak kelompok kecil yang dapat mempengaruhi perilaku

seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh secara langsung

dan orang yang termasuk dalam kelompok tersebut akan disebut

dengan anggota kelompok. Orang sering terpengaruh oleh

kelompok referensi selama mereka belum menjadi bagian

kelompok tersebut. Kelompok referensi menunjukkan perilaku

seseorang dan gaya hidup baru yang mempengaruhisikap

seseorang dan konsep diri sehingga menimbulkan tekanan yang

akan mempengaruhi pilihan produk danmerek seseorang.

Pentingnya dari sebuah kelompok adalah dapat mempengaruhi

bermacam-macam produk dan merek. Kelompok tersebut dapat

melakukannya melalui informasi dari mulut ke mulut atau

jaringan sosial secara online.

b) Keluarga

Anggota keluarga dapat dengan kuat mempengaruhi perilaku

pembeli. Keluarga merupakan organisasi dalam hal pembelian

konsumen paling penting di masyarakat, dan telah diteliti secara

ekstensif. Para pemasar tertarik pada peran dan pengaruh dari

suami, istri, dan anak atas pembelian produk dan jasa yang

berbeda-beda. Hal tersebut ditunjukkan dengan keterlibatan

suami dan istri yang lebih memilih kategori produk lebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

bervariasi. Anak-anak juga memiliki pengaruh yang kuat pada

keputusan pembelian di dalam keluarga.

c) Peran dan status

Setiap orang termasuk dari berbagai kelompok, seperti keluarga,

klub (perkumpulan), organisasi, dan komunitas. Posisi

seseorang di kelompok tertentu dapat menentukan peran dan

statusnya. Peran terdiri dari kegiatan seseorang yang diharapkan

dapat sesuai untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang ada

disekitarnya. Orang biasanya memilih produk yang sesuai

dengan peran dan status mereka. Seorang perempuan yang

bekerja misalnya, ia akan membeli jenis pakaian yang

menunjukkan peran dan statusnya di perusahaan ia bekerja.

Berdasarkan dari faktor-faktor niat membeli dari Ajzen (2005) dan

Kotler & Armstrong (2012), terdapat kesamaan mengenai hal-hal apa saja

yang memiliki pengaruh terhadap niat membeli. Pada teori Ajzen (2005),

mengatakan bahwa memprediksi perilaku seseorang dipengaruhi oleh

faktor dasar yang dapat terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal meliputi personal (sikap, sifat kepribadian, nilai,

emosi dan inteligensi) dan informasi (pengalaman, pengetahuan, dan

liputan media), serta faktor eksternal meliputi sosial (usia, jenis kelamin,

ras, kebudayaan, pendidikan, pendapatan, dan agama). Faktor-faktor dasar

tersebut akan memberikan pengaruh pada keyakinan perilaku, normatif,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

dan kontrol seseorang. Kemudian keyakinan tersebut akan mempengaruhi

sikap, norma subjektif, dan kontrol yang selanjutnya akan mempengaruhi

niat seseorang untuk menampilkan perilaku.

Pada teori Kotler & Armstrong (2012), terdapat faktor-faktor

mengenai keputusan pembelian yang merupakan bagian dari niat membeli.

Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau merek

yang merupakan suatu perilaku, konsumen cenderung memunculkan niat

terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan dalam teori Ajzen (2005).

Faktor menurut Kotler & Arsmtrong (2012) dibagi menjadi dua yaitu faktor

internal (personal dan psikologis) dan eksternal (kebudayaan dan sosial).

Faktor-faktor inilah yang selanjutnya akan mempengaruhi niat membeli

konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk.

B. Self Congruity

1. Pengertian Self Congruity

Petty and Cacioppo’s (1986; dalam Kang, Tang, & Lee, 2012)

mengembangkan Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dapat

digunakan untuk menjelaskan proses informasi pada self congruity dan

functional congruity. Terdapat dua rute yang mendukung proses ELM

yaitu: central (pusat) dan pheriperal (sekeliling). Rute central terjadi

sebagai hasil dari ketelitian dan penuh pertimbangan pada atribut

fungsional, sedangkan rute pheripheral melibatkan hubungan afektif yang

terkait pada atribut simbolis (Cialdini, 1984; dalam Kang et al., 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Self congruity terjadi melalui evaluasi antara citra produk dan

pembentukan respon afektif (Sirgy et al., 1991; dalam Kang et al., 2012).

Hal ini menunjukkan bahwa pada saat konsumen melakukan self

congruity, konsumen menggunakan rute pheriperal dimana melibatkan

unsur perasaan terhadap produk. Functional congruity terjadi selama

proses konsumsi atau sesudah konsumsi, khususnya ketika

membandingkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dan pengalaman

(Sirgy et al., 1997; dalam Kang et al., 2012). Hal ini menunjukkan bahwa

pada saat konsumen melakukan functional congruity, konsumen

menggunakan rute central dimana menggunakan unsur pengetahuan

mengenai produk.

Arnould, Linda, & Zinkhan (2002) berpendapat bahwa kesesuaian

diartikan sebagai beragam asosiasi yang muncul pada sebuah produk

kemudian menjadi kongruen atau konsisten antara asosiasi yang satu dan

lainnya sehingga informasi cenderung menjadi lebih mudah diperoleh.

Biasanya konsumen cenderung melakukan kesesuaian diri terhadap produk

yang sedang diamati, sebelum benar-benar melakukan pembelian produk.

Lee, Kang & Tang (2011) menyatakan image congruence

didefinisikan sebagai tingkat kesesuaian antara gambaran konsumen

dengan gambaran produk atau merek. Konsumen membuat keputusan

untuk membeli melalui dua konsep dari alat ukur tentang image

congruence yaitu self congruity dan functional congruity (Sirgy & Samli,

1985; Sirgy et al., 1991; dalam Lee et al., 2011). Kedua konsep tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

digunakan untuk menjelaskan proses kognitif konsumen dalam

mengevaluasi produk dan jasa (Sirgy, et al., 2005; dalam Lee et al., 2011).

Pada self congruity menjelaskan perbandingan antara citra diri dan citra

produk yang dimiliki konsumen. Konsumen berfokus pada atribut

simbolis yang ada pada produk, yang dapat dijelaskan dengan berbagai

kata sifat seperti ramah, modern, atau tradisional yang merefleksikan

gambaran dari pengguna produk (Sirgy et al., 1997; dalam Lee et al.,

2011). Sirgy, Chebat & St.James (2006; dalam Koolivandi & Lotfizadeh,

2015) menjelaskan juga bahwa self congruity mencakup penilaian

kognitif dan afektif dari nama merek/jasa/produk dengan karakteristik

yang cocok dengan konsumen. Sedangkan pada functional congruity

menjelaskan perbandingan antara persepsi konsumen terhadap atribut

produk dan evaluasi konsumen terhadap produk. Contoh dari atribut

fungsional yaitu kualitas produk, harga, suasana toko, dan performansi

(Sirgy, Grewal, & Mangleburg, 2000; dalam Koolivandi & Lotfizadeh,

2015). Menurut He & Mukherjee (2007; dalam Lee et al., 2011) semakin

positif image congruence menunjukkan semakin besar gambaran

kesesuaian sehingga semakin positif pula perilaku konsumen.

Sirgy et al. (2000; dalam Kang et al., 2012) menjelaskan bahwa

functional congruity mengacu pada kesesuaian dan ketidaksesuaian antara

persepsi konsumen pada atribut produk sebelum pembelian dan evaluasi

aktual sesudah membeli. Kressman et al. (2006; dalam Kumar & Nayak,

2014) menjelaskan functional congruity dengan sudut pandang lain yaitu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

sebagai kecocokan antara harapan ideal konsumen dengan persepsi

konsumen mengenai fitur-fitur atau hal-hal yang sesuai dengan penilaian

konsumen terhadap suatu merek dan produk. Berbeda dari pandangan

Sirgy et al. (2000; dalam Kumar & Nayak, 2014) bahwa functional

congruity melibatkan proses evaluasi setelah konsumen melakukan

pembelian. Dilihat dari persamaan kedua penjelasan diatas menyatakan

bahwa persepsi konsumen digunakan pada saat functional congruity

dilakukan.

Sirgy (1982) mengembangkan teori kesesuaian dengan istilah self-

image/product-image congruity yang mengatakan bahwa konsumen

berpikir untuk lebih memilih produk dengan gambaran yang kongruen

dengan konsep diri mereka. Secara lebih singkat, Keller (2013)

mendefinisikan bahwa self-congruity merupakan kesesuaian antara citra

diri dan citra produk.

Arnould, Price, & Zinkhan (2002) mengemukakan model self

image congruence yaitu konsumen memilih produk ketika atribut-atribut

yang ada pada produk cocok dengan beberapa aspek diri konsumen.

Pengertian yang serupa juga diungkapkan oleh Solomon (2009) mengenai

model citra diri kongruen yang menyatakan bahwa konsumen memilih

produk ketika atribut barang tersebut cocok dengan beberapa aspek yang

ada pada diri.

Kressman et al. (2006) menjelaskan bahwa konsumen lebih

cenderung mengevaluasi merek dengan atribut simbolis terlebih dahulu,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

yang kemudian diikuti oleh evaluasi atribut fungsional pada merek.

Setelah merek diterima berdasarkan atribut simbolis, konsumen menjadi

sangat terlibat dengan produk (O'Cass, 2000; Zaichkowsky, 1985; dalam

Kressman et al., 2006). Keberhasilan dalam melihat atribut simbolis dari

suatu merek lebih besar dipengaruhi oleh pengaruh self congruity

(Aguirre-Rodriguez, et al., 2012; dalam Klipfel et al., 2014), dan pada

functional congruity adalah faktor yang menentukan keberhasilan dari

kegunaan merek (Shavitt, 1992; dalam Klipfel et al., 2014). Dijelaskan

pula oleh (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) bahwa

konsumen membeli produk dan merek yang mereka percaya untuk

memproses gambaran simbolis yang mirip atau melengkapi citra diri

mereka, yang nantinya akan mencapai kesesuaian diri. Berdasarkan dari

penjelasan diatas, dapat ditentukan bahwa self congruity lebih mampu

menjelaskan keterkaitan antara diri dengan suatu merek dan produk.

Sirgy dan Danes (1982) menggunakan rumus Interactive Congruen

Model untuk memperoleh skor self congruity, yaitu:

∑ ( )

keterangan:
Sij = Diri aktual
Pij = Citra merek
Iij = Diri ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, self congruity

merupakan kesesuaian antara suatu citra merek dengan gambaran diri yang

dibentuk konsumen ketika memilih suatu produk sehingga konsumen

merasa cocok atau sesuai dengan merek tersebut.

2. Komponen Self Congruity

Sirgy & Johar (1999) mengidentifikasi empat komponen dari self

congruity. Komponen tersebut antara lain:

a. Actual self-image:

bagaimana konsumen melihat diri yang sesungguhnya

b. Ideal self-image:

bagaimana konsumen melihat dirinya menjadi seperti yang

diinginkan

c. Social self-image:

bagaimana konsumen merasakan dirinya seperti apa yang dilihat

orang lain

d. Ideal social self-image:

bagaimana konsumen ingin menjadi apa yang dilihat orang lain.

Terkadang konsumen membentuk citra diri yang berbeda-beda

ketika sedang memilih berbagai merek dan produk. Contohnya, pada

saat konsumen membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari

konsumen cenderung dikendalikan oleh citra diri aktual, sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

untuk membeli produk yang menarik perhatian orang lain seperti pada

saat membeli tas bermerek dengan teman kelompok, konsumen

cenderung dikendalikan oleh citra diri sosial (Schiffman & Wisenblit,

2015).

3. Dampak dari Self Congruity

Konsep diri konsumen dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap

dan keputusan pembelian (Graeff, 1996; dalam Kleijnen, Ruyter, &

Andreassen, 2005) begitu juga dengan citra produk atau jasa yang

diciptakan oleh konsumen akan secara positif mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk atau jasa (Sirgy & Ericksen 1992; dalam

Kleijnen et al., 2005). Tariq et al. (2013) menambahkan penjelasan

mengenai citra merek dikatakan bahwa citra merek merupakan aspek yang

sangat penting terhadap niat pembelian, hal ini membantu konsumen untuk

menentukan merek yang baik dan selanjutnya akan mendorong konsumen

untuk membuat niat membeli. Apabila citra diri konsumen bersatu dengan

citra merek yang dibentuk oleh konsumen, akan mendorong konsumen

untuk membeli merek dan mengkonsumsi barang (Sirgy et al., 1997;

Sirgy, 1982; dalam Aghdaie & Khatami, 2014). Sirgy & Johar (1999)

mengungkapkan juga bahwa self congruity dan functional congruity dapat

memprediksi sikap terhadap merek. Semakin sesuai antara kegunaan

produk dan atribut simbolis, semakin positif evaluasi terhadap produk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

sehingga kedua atribut yaitu atribut kegunaan (fungsional) dan atribut

nilai-ekspresi (simbolis) dapat mempengaruhi pilihan produk.

Kesesuaian antara gambaran diri dengan gambaran produk yang

positif meningkatkan kesadaran konsumen terhadap citra dirinya dan

membantu konsumen mengevaluasi produk sehingga mempengaruhi

konsumen membeli produk (Graeff, 1996). Ketika citra merek dan citra

diri yang ada pada konsumen sesuai, kelekatan emosi konsumen pada

merek akan meningkat (Evanschitzky & Wunderlich, 2006; Oliver, 1999

dalam; Kang et al., 2012) yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku

membeli. Schiffman & Kanuk (2010) menjelaskan bahwa pada saat

konsumen ingin melakukan kegiatan membeli, konsumen akan berusaha

menaikkan citra dirinya saat sedang memilih merek dan produk yang

sesuai dengan citra atau kepribadian yang mereka percaya sesuai dengan

citra dirinya dan menjauhkan yang tidak sesuai.

Sirgy et al. (1997) mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri

telah digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan

niat pembelian. Sirgy (1982) juga mengemukakan bahwa konsumen akan

termotivasi untuk membeli produk yang bernilai positif dengan citra

dirinya dan akan termotivasi untuk menghindari pembelian produk yang

bernilai negatif dengan dirinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

4. Dinamika Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli

terhadap Sepatu Nike

Self congruity menjelaskan perbandingan antara citra diri dan citra

produk yang dimiliki konsumen. Arnould, Price, & Zinkhan (2002)

mengemukakan model self image congruence yaitu konsumen memilih

produk ketika atribut-atribut yang ada pada produk cocok dengan beberapa

aspek diri konsumen. Konsumen membeli produk dan merek yang

memiliki gambaran simbolis yang sama atau yang dapat melengkapi citra

diri mereka untuk mencapai gambaran kongruen (Heet & Scott, 1988;

dalam Aghdaie & Khatami, 2014). Apabila konsumen merasa sesuai

dengan atribut simbolis yang ada pada suatu merek atau produk,

selanjutnya hal tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam memilih

produk.

Merek sangat penting untuk membantu konsumen membangun

gambaran yang kongruen mengenai diri untuk memunculkan niat

pembelian. Kelekatan emosi konsumen akan meningkat ketika citra merek

dan citra diri yang ada pada konsumen sesuai (Evanschitzky &

Wunderlich, 2006; Oliver, 1999; dalam Kang et al., 2012). Peran merek

pada diri konsumen ini juga diungkapkan oleh Tariq et al. (2013) yang

menjelaskan bahwa apabila konsumen memiliki citra merek yang baik

maka konsumen akan terdorong untuk memiliki niat membeli terhadap

merek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Setiap individu memiliki faktor-faktor yang melatarbelakangi dirinya.

Menurut Ajzen (2005), faktor-faktor tersebut secara tidak langsung

mempengaruhi niat dan perilaku. Kemudian faktor dasar yang dimiliki

individu dapat mempengaruhi keyakinan perilaku, keyakinan normatif dan

keyakinan kontrol seseorang untuk mengarahkan berperilaku. Selanjutnya,

keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan

kontrol yang diterima konsumen dalam memunculkan niat yang kemudian

mengarahkan ke perilaku atau tindakan.

Menurut Ajzen (2005) terdapat tiga faktor penentu pada niat seseorang

untuk berperilaku. Sikap terhadap objek, ketika individu memiliki evaluasi

bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka

individu akan cenderung bersikap positif terhadap perilaku tersebut, dan

sebaliknya. Norma subjektif dimana ketika individu mendapatkan motivasi

dari sosial untuk melakukan suatu perilaku, maka individu tersebut akan

cenderung merasakan tekanan sosial untuk memunculkan perilaku tersebut

dan sebaliknya. Kontrol perilaku, ketika individu merasakan banyak faktor

pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku,

maka individu merasakan adanya kontrol yang besar atas perilaku tersebut

dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penjelasan diatas, ketiga faktor

tersebut akan mempengaruhi individu dalam memunculkan niat dan

perilaku.

Niat membeli merupakan salah satu aspek yang utama dari perilaku

konsumen yang muncul dari pertimbangan konsumen yang mencoba


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

membeli produk dan jasa (Rizwan et al., 2014). Telah diketahui juga

bahwa niat pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen dalam

tahap keputusan pembelian konsumen (Kotler & Armstrong, 2012). Sirgy

et al. (1997) mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri telah digunakan

untuk menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan niat pembelian.

Sirgy (1982) juga mengemukakan bahwa konsumen akan termotivasi

untuk membeli produk yang bernilai positif dengan citra dirinya dan akan

termotivasi untuk menghindari pembelian produk yang bernilai negatif

dengan dirinya. Ketika konsumen mendapatkan merek yang sesuai dengan

citra dirinya, konsumen akan terdorong untuk memunculkan niat membeli

dalam dirinya. Sebaliknya, apabila konsumen mendapatkan merek yang

tidak sesuai dengan citra dirinya, konsumen akan terdorong untuk

menghindari merek tersebut dan tidak memunculkan niat membeli

terhadap merek tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Gambar 3.
Skema Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike

Self-Congruity

Self-Congruity tinggi Self-congruity rendah

- Dapat membentuk - Tidak dapat membentuk


gambaran simbolis yang gambaran simbolis yang
sama dengan diri sama dengan diri
- Ada kelekatan emosi - Tidak ada kelekatan
konsumen terhadap merek emosi konsumen terhadap
merek
- Evaluasi positif terhadap - Evaluasi negatif terhadap
diri diri
- Merasakan tekanan sosial - Merasakan tekanan sosial
positif negatif
- Memotivasi konsumen - Tidak memotivasi
untuk membeli konsumen untuk membeli
(menghindar)

Niat membeli tinggi Niat membeli rendah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

5. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif

antara self congruity dan niat membeli sepatu lari Nike. Semakin tinggi self-

congruity konsumen, semakin tinggi niat membeli sepatu lari Nike.

Sebaliknya, semakin rendah self congruity konsumen, semakin rendah niat

membeli sepatu lari Nike.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional

bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan di antara variabel-variabel

yang diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel-

variabel yang bersangkutan (Azwar, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara self congruity dan niat membeli sepatu lari Nike.

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : kesesuaian citra merek dengan citra diri (self-

congruity)

2. Variabel tergantung : niat membeli sepatu lari Nike

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Self Congruity

Self congruity merupakan kesesuaian antara suatu citra merek

dengan gambaran diri yang dibentuk konsumen ketika memilih sepatu lari

Nike sehingga konsumen merasa cocok atau sesuai dengan merek tersebut.

Peneliti menggunakan dua belas karakteristik yang

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

diperoleh dari hasil survey kepada 119 konsumen dengan menuliskan kata-

kata sifat mengenai gambar sepatu lari Nike. Hasil survey tersebut telah

dipilih berdasarkan kata-kata sifat yang paling banyak muncul, antara lain:

elegant/sporty, sederhana/kompleks, colorless/colorful,

konservatif/modern, kurang menarik/menarik, general/unik, jelek/bagus,

kurang menyenangkan/menyenangkan, unstylish/stylish, dan

formal/casual. Kedua belas karakteristik tersebut sebagai alat untuk

mengukur citra merek, diri ideal dan diri aktual. Kemudian dari ketiga alat

ukur tersebut, pada masing-masing subjek akan mendapatkan skor yang

dihitung menggunakan rumus di bawah ini untuk tiap aitem dari tiga alat

ukur tersebut. Setelah mendapatkan skor tiap subjek dari tiap banyaknya

item pada ketiga alat ukut tersebut, kemudian dilakukan penghitungan skor

total untuk masing-masing subjek dari masing-masing item tiga alat ukur

tersebut. Skor self congruity untuk setiap subjek dihitung dengan

menggunakan rumus Interactive Congruen Model dari Sirgy dan Danes

(1982), yaitu:

∑ ( )

keterangan:

Sij = Diri aktual

Pij = Citra merek

Iij = Diri ideal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Semakin tinggi skor self congruity yang dimiliki subjek maka nilai self

congruity semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor self congruity

yang dimiliki subjek maka semakin rendah pula self congruity.

2. Niat Membeli Sepatu Lari Nike

Niat membeli sepatu lari Nike merupakan keinginan konsumen

untuk membeli sepatu lari Nike. Pada penelitian ini, alat ukur niat membeli

berdasarkan dari keempat elemen niat membeli, yaitu: action (tindakan),

target (sasaran), contex (konteks), dan time (waktu) dengan menggunakan

teknik Semantic Differential Scale. Semakin tinggi skor niat membeli yang

dimiliki subjek, maka semakin tinggi niat membeli subjek terhadap sepatu

lari Nike. Sebaliknya, semakin rendah skor niat membeli yang dimiliki

subjek, maka semakin rendah pula niat membeli subjek terhadap sepatu

lari Nike.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen baik laki-laki maupun

perempuan. Tidak ada batasan usia untuk konsumen yang ingin menggunakan

sepatu Nike. Akan tetapi, peneliti menggunakan rentang usia berdasarkan

Santrock (2014) yang mengatakan bahwa usia remaja dimulai dari usia 10

tahun sampai 22 tahun dan dewasa awal pada usia 23 tahun sampai 30 tahun.

Oleh karena itu, karakteristik usia yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah peneliti menggunakan rentang usia antara 12 tahun dimana subjek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

sudah mencapai masa remaja awal dan berada di bangku Sekolah Menengah

Pertama (SMP) sampai 30 tahun dimana subjek sudah mencapai masa dewasa

awal. Pertimbangannya ialah pada usia remaja dan dewasa awal, identitas diri

sudah terbentuk sehingga individu sudah mengenal karakteristik

kepribadiannya dan individu juga sudah mampu mengevaluasi dirinya baik

secara keseluruhan (citra diri) maupun secara fisik (citra tubuh) (Santrock,

2014). Kurang dari rentang usia tersebut menunjukkan bahwa individu masih

berada dalam tahap kanak-kanak dimana individu masih berfokus pada

pendeksripsian diri dan belum mengembangkan penggambaran diri berupa

karakteristik kepribadian (Santrock, 2014). Sedangkan, lebih dari rentang usia

tersebut individu sudah berada dalam tahap dewasa menengah dan akhir

dimana terjadi penurunan keterampilan fisik dan berfokus pada pencarian

makna hidup (Santrock, 2014).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini termasuk dalam kategori

non probability sampling dengan menggunakan sampling insidental. Sampling

insidental dilakukan berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara tidak

sengaja bertemu dengan peneliti dan dirasa cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2014).

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menyebarkan

skala. Terdapat dua skala yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

skala kesesuaian antara citra merek dengan citra diri (self congruity) dan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

niat membeli sepatu lari Nike. Kedua skala tersebut disusun dalam satu

booklet dengan memanfaatkan teknik skala Semantic Differential untuk

mengukur sikap dengan menunjukkan keadaan yang bertentangan (Siregar,

2014).

1. Skala Self Congruity

Skala kesesuaian antara citra merek dan citra diri bertujuan untuk

melihat kesesuaian citra merek konsumen mengenai sepatu lari Nike

dengan citra diri yang dimiliki konsumen. Skala tidak mengukur dengan

menggunakan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun atas sebuah garis

kontinum (Siregar, 2014). Pada sebuah garis tersebut terdapat nilai

ekstrem kiri yang menunjukkan skor terendah untuk suatu pernyataan.

Selain itu, terdapat nilai ekstrem kanan yang menunjukkan skor tertinggi

untuk suatu pernyataan. Skala ini menunjukkan keadaan yang

bertentangan, misalnya: kosong - penuh, kotor - bersih, dan lain

sebagainya. Pasangan kata sifat semacam ini dapat digunakan untuk

mengukur atau mengungkap cara orang memberikan makna terhadap

objek atau konsep tertentu, dalam bentuk penilaian (Supratiknya, 2014).

Skala ini memiliki rentang sebanyak tujuh poin untuk mewakili jawaban

dari nilai rendah yaitu poin 0 sampai nilai tinggi yaitu poin 7.

Data penelitian pada variabel ini menggunakan cara Sirgy (1982)

yaitu mencocokkan citra merek konsumen terhadap sepatu Nike dengan

dua aspek yang membentuk citra diri yaitu diri aktual dan diri ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Pengambilan data kesesuaian citra merek dan citra diri disajikan dengan

tiga perintah. Citra merek diukur dengan jawaban “tidak setuju – setuju”,

diri aktual diukur dengan jawaban “tidak mirip dengan diri saya – mirip

dengan diri saya”, sedangkan diri ideal diukur dengan jawaban “tidak

ingin – ingin”.

Peneliti menggunakan dua belas karakteristik yaitu elegant/sporty,

sederhana/kompleks, colorless/colorful, konservatif/modern, kurang

menarik/menarik, general/unik, jelek/bagus, kurang

menyenangkan/menyenangkan, unstylish/stylish, dan formal/casual.

Kedua belas pasang karakteristik tersebut diperoleh sebelumnya

dengan menunjukkan gambar berbagai macam sepatu lari Nike kepada

konsumen, kemudian konsumen menuliskan kata-kata sifat yang muncul

dalam pikiran konsumen ketika konsumen melihat gambar sepatu lari Nike

tersebut. Kedua belas pasang karakteristik tersebut dipilih berdasarkan

jumlah terbanyak yang dituliskan konsumen dari jumlah total 119

responden.

Kedua belas karakteristik tersebut sebagai alat untuk mengukur

citra merek, diri ideal dan diri aktual. Kemudian dari ketiga alat ukur

tersebut, pada masing-masing subjek akan mendapatkan skor yang

dihitung menggunakan rumus di bawah ini untuk tiap item dari tiga alat

ukur tersebut. Setelah mendapatkan skor tiap subjek dari tiap banyaknya

item pada ketiga alat ukut tersebut, kemudian dilakukan penghitungan skor

total untuk masing-masing subjek dari masing-masing item tiga alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

tersebut. Rumus yang digunakan adalah Interactive Congruen Model dari

Sirgy dan Danes (1982), yaitu:

∑ ( )

keterangan:

Sij = Diri aktual

Pij = Citra merek

Iij = Diri ideal

Tabel 1.
Sebaran Item Skala Self Congruity

Aspek
No. Karakteristik Citra Diri Diri
merek aktual ideal
1. Elegant/sporty 1 1 1
2. Sederhana/kompleks 1 1 1
3. Colorless/colorful 1 1 1
4. Konservatif/modern 1 1 1
5. Kurang menarik/menarik 1 1 1
6. General/unik 1 1 1
7. Jelek/bagus 1 1 1
8. Kurang
1 1 1
menyenangkan/menyenangkan
9. Unstylish/stylish 1 1 1
10. Formal/casual 1 1 1
TOTAL 10 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

2. Skala Niat Membeli Sepatu Lari Nike

Skala niat membeli sepatu lari Nike bertujuan untuk melihat niat

membeli konsumen terhadap sepatu lari Nike. Skala niat membeli

menggunakan teknik skala Semantic Differential. Skala ini memiliki

rentang sebanyak tujuh poin untuk mewakili jawaban dari nilai rendah

yaitu poin 0 sampai nilai tinggi yaitu poin 7. Skala tidak mengukur dengan

menggunakan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun atas sebuah garis

kontinum (Siregar, 2014). Pada sebuah garis tersebut terdapat nilai ekstrim

kiri yang menunjukkan skor terendah untuk suatu pernyataan. Selain itu,

terdapat nilai ekstrim kanan yang menunjukkan skor tertinggi untuk suatu

pernyataan. Skala ini menunjukkan keadaan atau kata sifat yang

bertentangan. Pasangan kata sifat semacam ini dapat digunakan untuk

mengukur atau mengungkap cara orang memberikan makna terhadap

objek atau konsep tertentu, dalam bentuk penilaian (Supratiknya, 2014).

Skala tersebut disusun berdasarkan elemen niat yang terdiri dari empat (4)

item, yaitu tindakan (action), sasaran (target), konteks (contex), dan waktu

(time).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 2.
Sebaran Item Skala Niat Membeli Sebelum Tryout

No. Elemen Indikator Nomor Item


1. Tindakan Tindakan yang akan dilakukan, 1, 2, 3, 4
yaitu membeli
2. Sasaran Sasaran yang akan dipilih, yaitu 1, 2, 3, 4
sepatu Nike
3. Konteks Tempat kejadian tindakan, yaitu 1, 2, 3, 4
toko sepatu Nike
4. Waktu Waktu tindakan yang akan 2, 3, 4
dilakukan meliputi sekarang,
waktu dekat, dan waktu yang
akan datang
Total 4

Format respon dalam skala ini :

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli membeli sepatu
sepatu Nike di Nike di toko
toko sepatu sepatu

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk segera segera membeli
membeli sepatu sepatu Nike di
Nike di toko toko sepatu
sepatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli segera membeli
sepatu Nike di sepatu Nike di
toko sepatu dalam toko sepatu dalam
waktu dekat waktu dekat
(beberapa hari ke (beberapa hari ke
depan) depan)

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli membeli sepatu
sepatu Nike di Nike di toko
toko sepatu di sepatu di masa
waktu yang akan yang akan datang
datang

Pada item 1, 2, 3 terdapat empat elemen niat, yaitu: tindakan, sasaran,

konteks, dan waktu. Sedangkan pada item 4 terdapat tiga elemen niat,

yaitu: tindakan, sasaran, dan konteks. Tindakan dari niat dalam skala

tersebut adalah membeli, sasaran dari niat dalam skala tersebut adalah

sepatu Nike, konteks dari niat dalam skala tersebut adalah toko atau

tempat penjualan sepatu Nike, dan waktu untuk mewujudkan niat dalam

skala tersebut meliputi waktu sekarang, waktu dekat, dan waktu yang akan

datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2014). Salah satu tipe validitas

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi

berkaitan dengan melihat kemampuan suatu alat ukur mampu mengungkap

isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Siregar, 2014).

Validitas penelitian ini dilakukan dengan mengkonsultasikan pernyataan-

pernyataan aitem kepada ahli atau seseorang yang lebih berkompeten atau

disebut sebagai professional judgement (Sugiyono, 2014). Ahli tersebut

merupakan dosen pembimbing dari peneliti.

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan dengan melihat daya beda atau daya

diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana aitem

mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang

memilki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2009).

Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien

korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala.

Penghitungan tersebut akan menghasilkan koefisien korelasi item-total

(riX). Besarnya koefisien korelasi aitem-total memiliki rentang angka dari

0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif (+) atau negatif (-). Semakin

baik daya beda item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

angka 1,00. Sedangkan koefisien korelasi yang mendekati angka 0

memiliki daya beda yang tidak baik (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan

item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan riX ≥ 0,30.

Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 berarti

memiliki daya beda yang memuaskan dan item yang mencapai koefisien

korelasi kurang dari 0,30 berarti memiliki daya beda yang kurang

memuaskan (Azwar, 2009).

Peneliti melakukan uji coba skala self congruity dan skala niat

membeli pada tanggal 16 Desember sampai dengan 21 Desember 2015.

Uji coba dilakukan pada 63 responden laki-laki dan perempuan yang

berusia antara 12 sampai 30 tahun. Berikut hasil analisis pada kedua skala

yang dilakukan dengan mengggunakan program IBM SPSS 22 Statistics:

a. Skala Self Congruity

Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item pada skala self-

congruity mencapai koefisien aitem total (rix) di atas 0,30 dan

mendekati angka 1,00 yang berarti item-item pada skala self congruity

memiliki daya beda yang memuaskan. Pada skala self congruity

terdapat tiga bagian skala yang masing-masing memiliki 10 item.

Kisaran koefisien korelasi item pada citra merek adalah 0,749 – 0,760.

Kisaran korelasi item pada diri aktual adalah 0.903 – 0.926. Kisaran

korelasi item diri ideal adalah 0,860 - 0,890. Dengan demikian, dilihat

dari hasil analisis skala self congruity tersebut tidak memerlukan

pengguguran item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

b. Skala Niat Membeli

Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item pada skala niat

membeli mencapai koefisien korelasi item total (rix) di atas 0,30. Pada

skala niat membeli terdiri dari empat item dan hasil korelasi pada

masing-masing item antara lain: (1). 0,712 (2). 0,682 (3). 0,581 (4).

0,410. Akan tetapi, secara manual skala niat membeli dilakukan

penyeleksian item yaitu menggugurkan item keempat dikarenakan

dapat mempengaruhi nilai reliabilitas menjadi semakin baik. Hasil

koefisien korelasi item 1, 2, dan 3 setelah penyeleksian item yaitu (1).

0,686 (2). 0,769 (3). 0,576.

Tabel 3.
Sebaran Item Skala Niat Membeli Setelah Tryout

No. Elemen Indikator Nomor Item


1. Tindakan Tindakan yang akan dilakukan, 1, 2, 3
yaitu membeli
2. Sasaran Sasaran yang akan dipilih, yaitu 1, 2, 3
sepatu Nike
3. Konteks Tempat kejadian tindakan, yaitu 1, 2, 3
toko sepatu Nike
4. Waktu Waktu tindakan yang akan 2, 3
dilakukan meliputi sekarang dan
waktu dekat
Total 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Format respon skala setelah tryout:

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk membeli membeli sepatu
sepatu Nike di Nike di toko
toko sepatu sepatu

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk segera segera membeli
membeli sepatu sepatu Nike di
Nike di toko toko sepatu
sepatu

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk membeli segera membeli
sepatu Nike di toko sepatu Nike di toko
sepatu dalam sepatu dalam
waktu dekat waktu dekat
(beberapa hari ke (beberapa hari ke
depan) depan)

3. Reliabilitas

Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila alat ukur tersebut

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama (Azwar, 2009). Reliabilitas mengacu pada

konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Pengukuran yang tidak reliabel

akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya (Azwar, 2012).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan internal consistency

(konsistensi internal) yaitu dengan cara mencobakan alat ukur hanya sekali

saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu

(Siregar, 2014). Teknik penghitungan reliabilitas menggunakan teknik

Alpha Cronbach untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur

sikap atau perilaku dan merupakan koefisien yang umum untuk

mengevaluasi internal consistency. Kriteria suatu instrument dalam

penelitian dikatakan reliabel bila koefisian reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar,

2014). Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan

1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya bila koefisien mendekati angka 0

berarti semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2009). Penghitungan

reliabilitas dilakukan menggunakan program IBM SPSS 22 Statistics.

a. Skala Self Congruity

Berdasarkan hasil tryout, terdapat 3 hasil reliabilitas dari tiap 3

bagian skala self congruity. Pada skala bagian citra merek, hasil

reliabilitas sebesar 0,776. Pada skala bagian diri aktual hasil reliabilitas

sebesar 0,918. Dan pada skala bagian diri ideal hasil reliabilitas

sebesar 0,882. Hasil reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa alat ukur

yang digunakan memiliki reliabilitas yang tergolong tinggi sehingga

hasil ukurnya dapat dipercaya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

b. Skala Niat Membeli

Berdasarkan hasil tryout, hasil reliabilitas sebelum dilaksanakan

seleksi item sebesar 0,781. Kemudian, setelah dilaksanakan seleksi

item hasil reliabilitas menjadi sebesar 0,816. Hasil reliabilitas tersebut

menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan memiliki reliabilitas

yang tergolong tinggi sehingga hasil ukurnya dapat dipercaya.

G. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah

data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau

tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov Smirnov dengan melalui program IBM SPSS 22 Statistics.

Jika p lebih kecil daripada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

yang dimiliki secara signifikan berdistribusi tidak normal. Sebaliknya,

jika p lebih besar dari 0,05 maka data yang dimiliki secara signifikan

berdistribusi normal (Santoso, 2010).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara

variabel tergantung dan variabel bebas mempunyai hubungan linier

(Siregar, 2014). Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

menggunakan test of linearity dalam program IBM SPSS 22 Statistics.

Jika nilai signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka

hubungan antar kedua variabel dapat dikatakan linear. Sebaliknya, jika

nilai signifikansi (p) lebih besar dari 0.05 (p > 0,05) maka hubungan

antar kedua variabel dapat dikatakan tidak linear (Santoso, 2010).

2. Uji Hipotesis

Analisis korelasi menggunakan koefisien korelasi product moment

Pearson apabila sebaran data pada penelitian berdistribusi normal.

Sedangkan, ketika distribusi data tidak normal, maka peneliti

menggunakan korelasi Spearman-Brown sehingga datanya diubah dari

data interval ke data ordinal (Santoso, 2010). Sarwono (2015) juga

menjelaskan korelasi Spearman cukup menggunakan data berskala ordinal

dan tidak harus berdistribusi normal.

Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan -1

yang menunjukkan kekuatan hubungan linear dan arah hubungan variabel.

Jika koefisien korelasi positif maka kedua variabel mempunyai hubungan

searah. Jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai

hubungan terbalik. Kekuatan hubungan antara dua variabel dapat dilihat

melalui kriteria di bawah ini menurut Sarwono (2015):


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Tabel 4.
Kriteria Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria


0 Tidak ada korelasi antara dua
variabel
> 0 – 0,25 Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5 Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Januari 2016 sampai

dengan 19 Januari 2016. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan

menyebar skala Semantic Differential dengan cara menyebar secara

langsung pada konsumen dan melalui online agar lebih banyak

menjangkau konsumen.

B. DESKRIPSI SUBJEK

Subjek pada penelitian ini adalah konsumen baik laki-laki dan

perempuan yang berada pada rentang usia 12 tahun sampai 30 tahun yaitu

remaja 12 tahun – 22 tahun dan dewasa awal 23 tahun – 30 tahun

(Santrock, 2014). Total subjek pada penelitian ini sebanyak 279 orang.

Berdasarkan dari penyebaran skala, berikut hasil data identitas subjek:

Tabel 5.
Deskripsi Identitas Jenis Kelamin dan Usia Subjek

Kriteria Frekuensi Presentase


Jenis Kelamin Laki-laki 126 45.2 %
V Perempuan
a 153 54.8 %
l Total 279 100.0 %
i
Usia 12 – 22 tahun 204 73.1 %
d
23 – 30 tahun 75 26.9 %
Total 279 100.0 %

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Diketahui bahwa usia subjek remaja (12 – 22 tahun) terdapat 204

orang dan usia dewasa awal (23 – 30 tahun) terdapat 75 orang. Pada

penelitian ini, subjek dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak

dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Diketahui bahwa total subjek laki-

laki berjumlah 126 orang sedangkan total subjek perempuan berjumlah

153 orang.

Tabel 6.
Deksripsi Pendidikan atau Pekerjaan Subjek

Pekerjaan Frekuensi Persentase


VSMP 20 7.2 %
aSMA 43 15.4 %
lPerguruan Tinggi 150 53.8 %
iPegawai 66 23.7 %
dTotal 279 100.0 %

Pada penelitian ini, pekerjaan subjek terbagi ke dalam 4 kategori,

yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),

Perguruan Tinggi/mahasiswa, dan pegawai/karyawan. Berdasarkan hasil

penyebaran skala, pekerjaan subjek terbanyak adalah subjek yang

menduduki pendidikan perguruan tinggi dengan berjumlah 150 orang

sedangkan pekerjaan subjek sebagai pegawai berjumlah 66 orang, lalu

subjek yang menduduki pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

berjumlah 43 orang dan subjek yang menduduki pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) berjumlah 20 orang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Deksripsi data penelitian menunjukkan tinggi rendahnya self

congruity dan niat membeli yang dimiliki subjek. Deskripsi data diperoleh

dengan membandingkan pengukuran antara mean teoritis dan mean

empiris. Mean teoritis adalah penghitungan manual untuk memperoleh

hasil rata-rata skor alat ukur penelitian. Mean empiris adalah penghitungan

secara statistik menggunakan program IBM SPSS 22 Statistics untuk

memperoleh hasil rata-rata skor data penelitian. Jika mean empiris lebih

besar dibandingkan mean teoritis, dapat disimpulkan bahwa subjek pada

penelitian ini memiliki kecenderungan self congruity dan niat membeli

yang tergolong tinggi. Sebaliknya, jika mean empiris lebih kecil

dibandingkan mean teoritis dapat disimpulkan bahwa subjek pada

penelitian ini memiliki kecenderungan self congruity dan niat membeli

yang rendah. Selain itu, deskripsi data penelitian menggunakan uji one

sample t-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan

antara mean teoritis dengan mean empiris.

Tabel 7.
Data Teoritis dan Empiris Kedua Variabel

Jenis Teoritis Empiris


N SD
Skala Xmin Xmax Mean Xmin Xmax Mean
Self 279 100 490 295 6 614 333,93 111,804
congruity
Niat 279 3 21 12 2 21 12,86 4,466
membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 8.
Uji One Sample t-test Self Congruity

One-Sample Test
Test Value = 295
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Difference
t Df tailed) Difference Lower Upper
SELF
5.816 278 .000 38.932 25.76 52.11
CONGRUITY

Tabel 9.
Uji One Sample t-test Niat Membeli

One-Sample Test
Test Value = 12
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t Df tailed) Difference Lower Upper
NIAT
3.231 278 .001 .864 .34 1.39
BELI

Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif tersebut, dapat diketahui

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dengan

mean teoritis pada skala self congruity. Perbedaan tersebut dapat dilihat

pada tabel 7 dan tabel 8 yang menunjukkan bahwa skala self congruity

memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 pada 279 subjek yang

menghasilkan skor mean empiris 333,93 dengan standar deviasi (SD)

111,804 sedangkan hasil skor mean teoritis 295. Data tersebut

menunjukkan bahwa nilai empiris dari skala self congruity lebih besar

dibandingkan mean teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa subjek

penelitian memiliki self congruity yang tergolong tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Diketahui pula pada tabel 7 dan tabel 9, terdapat perbedaan yang

signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis pada skala niat

membeli. Skala niat membeli memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001

pada 279 subjek dengan skor mean empiris sebesar 12,86 dan standar

deviasi (SD) 4,466 sedangkan pada hasil mean teroritis sebesar 12. Data

tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki niat membeli

yang tergolong tinggi.

D. HASIL PENELITIAN

1. Uji Asumsi

a. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak.

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan terpisah antara usia

remaja dan usia dewasa dengan menggunakan teknik Kolmogorov

Smirnov melalui program IBM SPSS 22.00 Statistics. Data

dikatakan normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Sebaliknya, data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 10.
Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
SC .052 204 .200 .976 204 .002
NB .066 204 .033 .985 204 .031
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 10. test of normality dapat dilihat bahwa

skala self congruity pada usia remaja memperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,200. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05 yang

secara signifikan sebaran data berdistribusi dengan normal.

Berbeda dengan skala niat beli pada usia remaja yang memperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,033. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

nilai p < 0,05 yang secara signifikan sebaran data tidak

berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 4.
Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia
Remaja

Gambar 4 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak

sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self

congruity dinyatakan tidak normal.

Gambar 5.
Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia
Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Gambar 5 menunjukkan bahwa persebaran item tidak sesuai

dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item niat beli

dinyatakan tidak normal.

Tabel 11.
Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Niat Beli .146 75 .000 .943 75 .002
Self .105 75 .039 .951 75 .005
Congruity
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 11. test of normality dapat dilihat bahwa

skala self congruity memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,39.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05 yang secara signifikan

sebaran data berdistribusi dengan normal. Berbeda dengan skala

niat beli yang memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 yang secara signifikan

sebaran data tidak berdistribusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Gambar 6.
Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia
Dewasa

Gambar 6 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak

sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self

congruity dinyatakan tidak normal.

Gambar 7.
Histogram dan Kurva Variabel Niat Beli pada Usia Dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 7 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak

sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self

congruity dinyatakan tidak normal.

b. Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara

variabel tergantung dan variabel bebas mempunyai hubungan yang

linear. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan terpisah antara

usia remaja dan usia dewasa dengan menggunakan test of linearity

program IBM SPSS 22.00 Statistics. Kedua variabel dikatakan

linear jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).

Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05)

dikatakan bahwa kedua variabel tidak linear. Berikut hasil uji

linearitas kedua variabel:

Tabel 12.
Hasil Uji Linearitas pada Usia Remaja

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
NB Between (Combined) 2611.972 142 18.394 1.438 .055
* SC Groups Linearity 376.391 1 376.391 29.421 .000
Deviation 2235.581 141 15.855 1.239 .173
from
Linearity
Within Groups 780.381 61 12.793
Total 3392.353 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai F sebesar

29,421 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel

self congruity dengan niat beli pada usia remaja.

Gambar 8.
Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Remaja

Tabel 13.
Hasil Uji Linearitas pada Usia Dewasa

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
niatbeli Between (Combined) 2014.547 62 32.493 3.277 .014
* Groups Linearity 458.707 1 458.707 46.256 .000
selfcon
Deviation 1555.840 61 25.506 2.572 .037
gruity
from
Linearity
Within Groups 119.000 12 9.917
Total 2133.547 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai F sebesar

46,256 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel

self congruity dengan niat beli pada usia dewasa.

Gambar 9.
Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Dewasa

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi diketahui bahwa sebaran data pada

penelitian ini tidak normal, maka uji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan teknik korelasi Spearman’s rank correlation coefficient

melalui program IBM SPSS 22.0 stastistics for windows.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 14.
Hasil Uji Korelasi pada Usia Remaja

Correlations
Niat Self
beli Congruity
Spearman's rho Niat Correlation Coefficient 1.000 .319**
Beli Sig. (1-tailed) . .000
N 204 204
Self Correlation Coefficient .319** 1.000
Congru Sig. (1-tailed) .000 .
ity
N 204 204
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho Correlation melalui

program IBM SPSS 22 Statistics, diperoleh angka koefisien korelasi

sebesar r = 0,319 dengan nilai signifikansi hitung p = 0,000 pada

probabilitas sebesar 0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara self

congruity dan niat beli pada usia remaja. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dan cukup kuat

antara self congruity dan niat beli konsumen usia remaja terhadap

sepatu Nike. Semakin tinggi self congruity maka niat beli konsumen

tinggi dan sebaliknya semakin rendah self congruity maka niat beli

konsumen rendah. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa

hipotesis pada penelitian ini diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Tabel 15.
Hasil Uji Korelasi pada Usia Dewasa

Correlations
Self
Niat Beli Congruity
Spearman's rho Niat Correlation Coefficient 1.000 .426**
Beli
Sig. (1-tailed) . .000
N 75 75
Self Correlation Coefficient .426** 1.000
Congrui Sig. (1-tailed) .000 .
ty
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho Correlation melalui

program IBM SPSS 22 Statistics, diperoleh angka koefisien korelasi

sebesar r = 0,426 dengan nilai signifikansi hitung p = 0,000 pada

probabilitas sebesar 0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara self

congruity dan niat beli pada usia dewasa. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dan cukup kuat

antara self congruity dan niat beli konsumen usia dewasa terhadap

sepatu Nike. Semakin tinggi self congruity maka niat beli konsumen

tinggi dan sebaliknya semakin rendah self congruity maka niat beli

konsumen rendah. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa

hipotesis pada penelitian ini diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

3. Analisis Tambahan

Analisis tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan antara niat

beli dan self congruity pada usia remaja dan usia dewasa. Selain itu,

untuk melihat peredaan antara niat beli dan self congruity pada jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Analisis tambahan ini dilakukan

dengan menggunakan teknik uji peringkat bertanda Mann-Whitney

Test (uji U). Teknik analisis ini digunakan paada analisis komparatif

untuk menguji dua sampel independent dengan data berjenis ordinal

(Siregar, 2013).

Tabel 16.
Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Usia Remaja dan
Dewasa

Ranks
Usia N Mean Rank Sum of Ranks
Niat Beli usia remaja 204 135.82 27707.50
usia dewasa 75 151.37 11352.50
Total 279

Test Statisticsa
Niat Beli
Mann-Whitney U 6797.500
Wilcoxon W 27707.500
Z -1.430
Asymp. Sig. (2-tailed) .153
a. Grouping Variable: usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 17.
Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Usia Remaja dan
Dewasa

Ranks
usia N Mean Rank Sum of Ranks
Self usia remaja 204 145.53 29689.00
Congruity usia dewasa 75 124.95 9371.00
Total 279

Test Statisticsa
Self Congruity
Mann-Whitney U 6521.000
Wilcoxon W 9371.000
Z -1.890
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Grouping Variable: usia

Hasil uji U pada variabel niat beli memperoleh p = 0,153 (p >

0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara niat beli usia remaja dan niat beli usia dewasa.

Diketahui pula, hasil uji U pada variabel self congruity memperoleh p

= 0,059 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara self congruity usia remaja dan self

congruity usia dewasa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabel 18.
Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Jenis Kelamin Laki-
Laki dan Perempuan

Ranks
Jenis kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Niat Beli laki-laki 126 136.73 17228.00
perempuan 153 142.69 21832.00

Total 279

Test Statisticsa
niatbeli
Mann-Whitney U 9227.000
Wilcoxon W 17228.000
Z -.616
Asymp. Sig. (2-tailed) .538
a. Grouping Variable: jeniskelamin

Tabel 19.
Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara antara Jenis
Kelamin Laki-Laki dan Perempuan

Ranks
Jenis kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Self laki-laki 126 139.15 17533.00
Congruity perempuan 153 140.70 21527.00
Total 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Test Statisticsa
Self Congruity
Mann-Whitney U 9532.000
Wilcoxon W 17533.000
Z -.160
Asymp. Sig. (2-tailed) .873
a. Grouping Variable: jeniskelamin

Hasil uji U pada variabel niat beli memperoleh p = 0,538 (p >

0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara niat beli laki-laki dan niat beli perempuan. Diketahui

pula, hasil uji U pada variabel self congruity memperoleh p = 0,873 (p >

0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara self congruity laki-laki dan self congruity perempuan.

4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan bahwa terdapat hubungan

positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat membeli. Hal ini

juga menyatakan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima.

Hipotesis yang diterima tersebut menunjukkan semakin tinggi serta

positif self congruity maka semakin tinggi pula niat membeli

konsumen terhadap sepatu Nike. Hal tersebut dibuktikan oleh

koefisien korelasi antara variabel self congruity dan niat membeli

sebesar r = 0,319 pada usia remaja dan r = 0,426 pada usia dewasa

dengan taraf signifikansi (p) di keduanya sebesar 0,000.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Hasil tersebut didukung oleh Sirgy (1982) yang mengemukakan

bahwa konsumen akan termotivasi untuk membeli produk yang

bernilai positif dengan citra dirinya dan akan termotivasi untuk

menghindari pembelian produk yang bernilai negatif dengan dirinya.

Konsumen cenderung memilih merek dimana konsumen telah

membentuk citra merek yang positif terhadap merek yang dipilih.

Selain citra merek, konsumen juga mempertimbangkan hal lain

sebelum memilih dan membeli suatu barang. Hal lain tersebut adalah

citra diri yang merupakan gambaran keseluruhan individu baik secara

fisik dan psikologis yang membedakannya dengan orang lain.

Schiffman & Wisenblit (2015) mengatakan bahwa persepsi tentang diri

sering berhubungan dengan pembelian produk atau jasa, karena

konsumen memilih produk yang sesuai dengan citra diri. Dari kedua

hal tersebut yaitu citra merek dan citra diri, konsumen membentuk

sebuah kesesuaian antara citra merek dan citra diri terhadap suatu

produk. Hal ini dinamakan self congruity yang merupakan kesesuaian

antara suatu merek dengan gambaran diri yang dibentuk konsumen

ketika memilih suatu produk sehingga konsumen merasa cocok atau

sesuai dengan merek tersebut.

Monty, Pero, & Lioy (2004; dalam Aghdaie & Khatami, 2014)

menjelaskan bahwa kesesuaian citra diri merupakan kerja sama antara

citra diri dan produk yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi

perilaku membeli individu. Selain itu, Sirgy et al. (1997)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri telah digunakan untuk

menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan niat pembelian.

Penjelasan tersebut sesuai dengan hasil dari penelitian ini yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kesesuaian

citra merek dengan citra diri (self congruity) konsumen dan niat beli

konsumen terhadap sepatu Nike.

Berdasarkan hasil analisis tambahan, diketahui bahwa tidak ada

perbedaan signifikan antara niat beli dan self congruity pada usia

remaja, usia dewasa, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pada usia

remaja dan usia dewasa, variabel niat beli memperoleh p = 0,153 (p >

0,05) sedangkan pada variabel self congruity p = 0,059 (p > 0,05).

Selain itu, pada analisis jenis kelamin laki-laki dan perempuan,

variabel niat beli memperoleh p = 0,538 (p > 0,05) sedangkan pada

variabel self congruity p = 0,873 (p > 0,05). Kedua hasil analisis

tersebut, menunjukkan bahwa perbedaan antara usia dan jenis kelamin

konsumen tidak mempengaruhi niat membeli serta self congruity

seseorang. Hal ini berbeda dari teori Ajzen (2005) yang menyatakan

bahwa faktor-faktor dasar sosial yaitu usia dan jenis kelamin dapat

mempengaruhi keyakinan konsumen dalam memunculkan niat dan

perilaku. Demikian pula berdasarkan Kotler & Armstrong (2012)

menyatakan bahwa faktor usia mempengaruhi keputusan pembelian

seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik

korelasi Spearman’s Rho Correlation, diperoleh hasil korelasi (r) sebesar

0,319 pada usia remaja dan 0,426 pada usia dewasa, keduanya memiliki

taraf signifikansi (p) 0,000 pada probabilitas 0,05 (p < 0,05). Hasil data

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini terdapat

hubungan yang positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli

konsumen terhadap sepatu lari Nike. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis

diterima. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi self congruity maka

semakin tinggi pula niat membeli konsumen. Begitu juga sebaliknya,

semakin rendah self congruity maka semakin rendah pula niat membeli

konsumen.

B. SARAN

1. Bagi Konsumen Remaja dan Dewasa Awal

Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara self

congruity dan niat membeli konsumen terhadap sepatu lari Nike.

Konsumen remaja dan dewasa awal terutama di Indonesia, sebaiknya

mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya dalam

mengevaluasi diri sebelum melakukan pembelian dengan

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

mempertimbangkan apakah merek dan produk yang akan dibeli sesuai

dengan karakteristik diri yang dimiliki konsumen.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyadari terdapat

kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu sebaran data

pada penelitian ini tidak normal. Hal ini disebabkan oleh data yang

dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya tidak normal atau

dianggap tidak mewakili populasi (Priyatno, 2014; Santoso, 2010) dan

terdapat data yang menunjukkan nilai-nilai ekstrem yaitu nilai yang

sangat tinggi atau sangat rendah (Santoso, 2010). Oleh karena itu,

diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan

komposisi subjek penelitian agar lebih dapat merepresentasikan

populasi. Selain itu, diharapkan peneliti menyeleksi data berdasarkan

jawaban subjek yang terdapat nilai-nilai ekstrem.

Pada penelitian ini terdapat kekurangan mengenai alat ukur citra

merek yang belum spesifik mengarah ke merek Nike sehingga

diharapkan pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti terkait

variabel self congruity, mampu membuat alat mengenai citra merek

yang lebih spesifik mengarah ke suatu merek yang akan diteliti. Selain

itu, terkait subjek diharapkan peneliti selanjutnya mempertimbangkan

Status Ekonomi Sosial (SES) subjek yang berbeda-beda dan

diharapkan rentang subjek yang akan digunakan dikelompokkan sesuai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

dengan usia tertentu sehingga rentang usia pada subjek tidak terlalu

luas dan lebih dapat mewakili populasi dari tiap kelompok usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Aghdaie, S. F. A., & Khatami, F. (2014). Investigating the Role of Self-


Confidence and Self-Image Proportion in Consumer Behavior.
International Journal of Marketing Studies, 6(4).

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior (Second Edition). England:


McGraw-Hill.

Al-Ekam, J. M. E., Mat, N. K. N., Salleh, S. Md., Baharom, N. B., Teh, T. R. B.,
Noh, N. A. B., & Hussain, N. E. B. (2012). The Influence of Trust,
Advertising, Family on Intention and Actual Purchase of Local Brand in
Yemen. Journal of Economics, 64-68.

Arnould, E. J., Price, L., & Zinkhan, G. M. 2002. Consumers. New York:
McGraw-Hill.

Azwar, S. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bhakar, S. S., Bhakar, S., & Bhakar, S. (2013) Relationship Between Country of
Origin, Brand Image and Customer Purchase Intentions. Far East Journal
of Psychology and Business, 10(2).

Birdwell, Al. E. (1968). A Study of the Influence of Image Congruence on


Consumer Choice. The Journal of Business, 41(1), 76-88.

Bouhlel, O., Mzoughi, N., Hadiji, D., & Slimane, I. B. (2011). Brand
Personality’s Influence on the Purchase Intention: A Mobile Marketing
Case. International Journal of Business and Management, 6(9).

Graeff, T. R. 1996. Image Congruence Effects on Product Evaluations: The Role


of Self Monitoring and Public Private Consumption. Journal of
Psychology & Marketing.Vol. 13(5), 481-499

Mengenalkan Era Retro Sepatu Running. Diunduh pada tanggal 03 Desember


2014, dari http://hypershoes.blogspot.com

http://news.nike.com/ diunduh pada tanggal 01 Desember 2014.

Irwan, K. 2013. Mengenal Era Retro Running Shoes. diunduh pada tanggal 01
Desember 2014, dari
http://www.talkmen.com/articles/read/1020/mengenal-era-retro-running-
shoes/

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Kang, J., Tang, L., & Lee, J. Y. 2012. Self Congruity and Functional Congurity in
Brand Loyalty. Journal of Hospitality & Tourism Research, 39 (1), 105-
131.

Keller, K. L. 2013. Strategic Brand Management (Fourth Edition). United States:


Pearson Education Limited.

Kleijnen, M., Ruyter, K., & Andreassen, T. W. 2005. Image Congruence and The
Adoption of Service Innovations. Journal of Service Research, 7 (4), 343-
359.

Klipfel, A. L., Barclay, A. C., & Bockorney, K. M. 2014. Self Congruity: A


Determinant of Brand Personality. Journal of Marketing Development and
Competitiveness. 8(3).

Kotler, P., & Armstrong, G. 2012. Principles of Marketing. New Jersey: Pearson.

Koolivandi, S., & Lotfizadeh, F. 2015. Effects of Actual Self and Ideal Self Image
on Consumer Responses: The Moderating Effect of Store Image. British
Journal of Marketing Studies, 3(8),1-16.

Kumar, V., & Nayak, J. K. 2014. The Role of Self Congruity and Functional
Congruity in Influencing Tourists Post Visit Behaviour. Advances in
Hospitality and Tourism Research (AHTR), 2(2), 24-44.

Kressman, F., Sirgy, M. J., Hermann, A., Huber, F., Huber, S., & Lee, D. J. 2006.
Direct and Indirect Effects of Self Image Congruence on Brand Loyalty.
Journal of Bussines Research, 59, 955-964.

Landon, E. L., Jr. (1974). Self Concept, Ideal Self Concept, and Consumer
Purchase Intentions. Journal of Consumer Research, 1(2), 44-51.

Lee, J., Kang, J., & Tang, L. 2011. The Role of Store Image and Functional Image
Congruity in Determining Brand Loyalty: Cognitive, Affective, and
Conative Brand Loyalty in the Context of Branf Coffee Shops. Presented
at The 16 th Annual Graduate Student Research Conference in
Hospitality and Tourism, Houston, Texas, January, 2011.

Mirabi, V., Akbariyeh, H., & Tahmasebifard, H. (2015). A Study of Factors


Affecting on Customers Purchase Intention. Journal of Multidisciplinary
Engineering Science and Technology (JMEST), 2(1).

Mocanu, R. (2013). Brand Image as a Function of Self-Image and Self-Brand


Connection. Management Dynamics in The Knowledge Economy, 1(3),
387-408.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Mowen, J. C., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen (Edisi 5, Jilid 1). Jakarta:
Erlangga.

Nugraha, I. 2013. The Story Behind: NIKE. Diunduh pada tanggal 29 April 2015,
dari http://kvltmagz.com/the-story-behind-nike/

Peter, J. P., & Olson, J. C. 1999. Consumer Behavior and Marketing Strategy
(Fifth Edition). United States of America: The McGraw-Hill Companies.

Peter, J.P., & Olson, J. C. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran (Edisi
9, buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Priyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: ANDI.

Rizwan, M., Qayyum, M., Qadeer, W., & Javed, M. (2014). The Impact on
Branded Product on Consumer Purchase Intentions. Journal of Public
Administration and Governance, 4(3).

Saleki, R., Saki, M., & Nekooei, M. J. 2014. A survey on the Relationship
Between Self/Functional Congruities on Customer’s Switching Intention.
Journal of Bussines and Management, 16(2),54-61.

Santoso, A. 2010. Statistika untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. 2014. Essentials of Life-Span Development: Third Edition. New


York: McGraw-Hill Education.

Sarwono, J. 2015. Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 untuk Riset Skripsi.


Yogyakarta: ANDI.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2010.Consumer Behavior (tenth edition).


New Jersey: Prentice Hall.

Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. 2015. Consumer Behavior (Eleventh Edition).


United States: Pearson Education Limited.

Siddiqui, N. A. 2014. TV Ads Impact on Purchase Intention. International


Conference on Marketing.

Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif (Edisi Pertama). Jakarta:


Kencana, Prenadamedia Group.

Siregar, S. 2014. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan


Manual dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Sirgy, M. J. 1982. Self-Concept in Consumer Behavior: A Critical Review.


Journal of Consumer Research, 9(3), 287-300.

Sirgy, M. J. & Danes, J. E. 1982. Self Image/Product Image Congruence Models:


Testing Selected Models. Advances in Consumer Research, 9, 556-561.

Sirgy, M. J., Grewal, D., Mangleburg, T. M., Park, J., Chon, K., Claiborne, C. B.,
Johar, J. S. & Berkman, H. 1997. Assessing the Predictive Validity of
Two Methods of Measuring Self-Image Congruence. Journal of the
Academy of Marketing Science, 25(3), 229-241.

Sirgy, M. J. & Johar, J. S. 1999. Toward an Integrated Model of Self-Congruity


and Functional Congruity. European Advances in Consumer Research, 4,
252-256.

Solomon, M. R. 2009. Consumer Behavior: Buying, Having and Being (Eight


Edition). New Jersey: Pearson.

Sugiyono. 2014. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran (Edisi 2). Bogor: Ghalia Indonesia.

Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata


Dharma.

Tariq, M. I., Nawaz, M. R., Nawaz, M. M., & Butt, H. A. (2013). Customer
Perception about Branding and Purchase Intention: A Study of FMCG in
an Emerging Market. Journal of Basic and Applied Scientific
Research, 3(2), 340-347.

Top Brand Index. 2012. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014, dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-
brand-index-2012

Top Brand Index. 2013. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014. Dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-
brand-index-2013

Top Brand Index. 2014. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014, dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-
result/top_brand_index_2014

VandenBos, G. R. 2007. APA Dictionary of Psychology. Washington DC:


American Psychology Association.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.
Skala Tryout

SKALA PENELITIAN

Ignatia Yulistyowati
119114055

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan hormat,
Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian terkait tugas akhir yang saat ini
sedang saya kerjakan. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya untuk
memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi
skala ini. Skala ini akan digunakan sebagai data penelitian tugas akhir saya. Skala
ini berisi beberapa pernyataan.
Skala ini tidak menilai jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap
Saudara/i menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Saudara/i.
Saya dapat menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Saudara/i mengenai skala
ini. Jika Saudara/i bersedia terlibat dalam skala ini, silahkan memberikan paraf di
bawah ini. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan bantuan Saudara/i
dalam mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,
Ignatia Yulistyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

ISILAH KOTAK DI BAWAH INI

Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan
jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri saya

Bandar Lampung, ______________________

____________________
(paraf tanpa nama)

SILAHKAN MENGISI IDENTITAS DI BAWAH INI

Isilah identitas di bawah ini !


Usia : ........ tahun
Jenis kelamin : L / P (*lingkari yang sesuai)
Pekerjaan : SMP / SMA / Perguruan Tinggi / Pegawai / dan lain-lain
………….. (*lingkari yang sesuai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

SKALA PENELITIAN

I. SKALA I

PETUNJUK PENGISIAN

Pada skala ini terdapat tiga (3) perintah yang berbeda pada masing-
masing kolom. Bacalah perintah dengan teliti dan seksama. Saudara/i
silahkan memberi tanda (X) pada lingkaran (O) yang tertera pada garis
kontinum tersebut sebagai bentuk penilaian diri Saudara/i terhadap
karakteristik yang ada pada kolom. Silahkan Saudara/i memberi
penilaian pada karakteristik yang mendekati diri Saudara/I.

Contoh:
Kotor bersih
N
Mendekati sangat kotor Mendekati sangat bersih

Keterangan:
N : netral (mencakup kedua-duanya)

 Dari gambar di atas, subjek memberi tanda silang pada lingkaran ke-6
yang menunjukkan bahwa subjek jawaban mendukung pernyataan
“bersih”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

A. Berilah penilaian dengan member tanda (X) pada simbol (O) yang menurut
Anda mewakili karakteristik pribadi sepatu olahraga / sepatu lari Nike
(Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Jawablah
semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

B. Bagaimana Anda melihat diri Anda? Sejauh mana pendapat Anda tentang diri
Anda sebagai individu yang memiliki karakteristik pribadi yang tercantum di
bawah ini? Mana karakteristik yang mirip dengan diri Anda? Berilah
penilaian dengan memberikan tanda silang (X) pada simbol (O) mendekati
karakteristik yang menurut Anda mirip dengan karakteristik pribadi Anda.
Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

C. Bagaimana dengan diri ideal Anda? Sejauh mana Anda ingin memiliki
karakteristik pribadi yang tercantum dalam kolom di bawah ini? Karakter
mana yang Anda inginkan? Berilah penilaian dengan memberikan tanda (X)
pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mewakili
karakteristik pribadi yang Anda suka dan Anda inginkan. Jawablah
semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

II. SKALA II

PETUNJUK PENGISIAN

Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda


terkait dengan sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max,
Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Bacalah pernyataan yang
tercantum pada tiap garis kontinum dengan teliti dan seksama. Semakin
menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat untuk
membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike. Sebaliknya, semakin menuju
angka 7 menunjukkan bahwa Anda semakin berniat membeli sepatu
olahraga / sepatu lari Nike.

Silahkan melingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda.

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk membeli membeli sepatu
sepatu lari Nike di lari Nike di toko
toko sepatu sepatu

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk segera segera membeli
membeli sepatu sepatu lari Nike di
lari Nike di toko toko sepatu
sepatu

(SKALA SELANJUTNYA ADA DIBALIKNYA)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli segera membeli
sepatu lari Nike di sepatu lari Nike di
toko sepatu dalam toko sepatu dalam
waktu dekat waktu dekat
(beberapa hari ke (beberapa hari ke
depan) depan)

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli segera membeli
sepatu lari Nike di sepatu lari Nike di
toko sepatu di toko sepatu di
waktu yang akan masa yang akan
datang datang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 2.
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Self Congruity

Hasil Reliabilitas Citra Merek

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.776 11

Item-Total Statistics
Scale Mean Corrected Cronbach's
if Item Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 105.5238 390.802 .692 .758
VAR00002 106.1111 385.455 .724 .754
VAR00003 105.7460 383.418 .564 .756
VAR00004 105.3016 380.859 .834 .749
VAR00005 105.2222 386.950 .749 .755
VAR00006 106.3651 391.752 .657 .759
VAR00007 105.2063 380.199 .798 .749
VAR00008 105.3651 387.397 .755 .755
VAR00009 105.4603 381.994 .822 .750
VAR00010 105.5556 392.638 .659 .760
VAR00011 55.5714 106.733 1.000 .912

Hasil Reliabilitas Diri Aktual

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's


if Item if Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00001 45.1111 115.262 .413 .926
VAR00002 45.7460 108.289 .690 .910
VAR00003 45.1746 111.275 .517 .921
VAR00004 45.2063 107.070 .762 .906
VAR00005 44.8254 104.566 .820 .903
VAR00006 45.0476 105.853 .742 .907
VAR00007 45.0476 104.498 .731 .908
VAR00008 44.6667 106.645 .787 .905
VAR00009 45.0317 105.580 .802 .904
VAR00010 44.7143 106.143 .734 .908

Hasil Reliabilitas Diri Ideal

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 10

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 50.4127 91.762 .415 .890
VAR00002 50.5079 89.802 .527 .879
VAR00003 50.4603 85.672 .620 .872
VAR00004 50.0635 90.867 .712 .865
VAR00005 49.6190 89.659 .812 .860
VAR00006 50.0317 92.063 .517 .878
VAR00007 49.4444 90.444 .810 .860
VAR00008 49.4127 92.633 .647 .869
VAR00009 49.8254 89.114 .750 .862
VAR00010 49.9365 92.964 .564 .874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 3.
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Niat Membeli

Hasil Reliabilitas Niat Membeli sebelum Seleksi Item

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.781 4

Item-Total Statistics

Scale Mean Corrected Cronbach's


if Item Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 12.4444 16.864 .712 .675
VAR00002 13.2063 15.070 .682 .675
VAR00003 14.0317 15.999 .581 .731
VAR00004 12.6984 18.408 .410 .816

Hasil Reliabilitas Niat Membeli setelah Seleksi Item

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 3

Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 7.6825 9.994 .686 .743
VAR00003 9.2698 9.039 .576 .848
VAR00002 8.4444 7.767 .769 .636
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 4.
Skala Penelitian

SKALA PENELITIAN

Ignatia Yulistyowati
119114055

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan hormat,
Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian terkait tugas akhir yang saat ini
sedang saya kerjakan. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya untuk
memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi
skala ini. Skala ini akan digunakan sebagai data penelitian tugas akhir saya. Skala
ini berisi beberapa pernyataan.
Skala ini tidak menilai jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap
Saudara/i menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Saudara/i.
Saya dapat menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Saudara/i mengenai skala
ini. Jika Saudara/i bersedia terlibat dalam skala ini, silahkan memberikan paraf di
bawah ini. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan bantuan Saudara/i
dalam mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya,
Ignatia Yulistyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

ISILAH KOTAK DI BAWAH INI

Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan
jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri saya

Bandar Lampung, ______________________

____________________
(paraf tanpa nama)

SILAHKAN MENGISI IDENTITAS DI BAWAH INI

Isilah identitas di bawah ini !


Usia : ........ tahun
Jenis kelamin : L / P (*lingkari yang sesuai)
Pekerjaan : SMP / SMA / Perguruan Tinggi / Pegawai / dan lain-lain
………….. (*lingkari yang sesuai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

SKALA PENELITIAN

III. SKALA I

PETUNJUK PENGISIAN

Pada skala ini terdapat tiga (3) perintah yang berbeda pada masing-
masing kolom. Bacalah perintah dengan teliti dan seksama. Saudara/i
silahkan memberi tanda (X) pada lingkaran (O) yang tertera pada garis
kontinum tersebut sebagai bentuk penilaian diri Saudara/i terhadap
karakteristik yang ada pada kolom. Silahkan Saudara/i memberi
penilaian pada karakteristik yang mendekati diri Saudara/I.

Contoh:
Kotor bersih
N
Mendekati sangat kotor Mendekati sangat bersih

Keterangan:
N : netral (mencakup kedua-duanya)

 Dari gambar di atas, subjek memberi tanda silang pada lingkaran ke-6
yang menunjukkan bahwa subjek jawaban mendukung pernyataan
“bersih”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

A. Berilah penilaian dengan member tanda (X) pada simbol (O) yang menurut
Anda mewakili karakteristik pribadi sepatu olahraga / sepatu lari Nike
(Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Jawablah
semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

B. Bagaimana Anda melihat diri Anda? Sejauh mana pendapat Anda tentang diri
Anda sebagai individu yang memiliki karakteristik pribadi yang tercantum di
bawah ini? Mana karakteristik yang mirip dengan diri Anda? Berilah
penilaian dengan memberikan tanda silang (X) pada simbol (O) mendekati
karakteristik yang menurut Anda mirip dengan karakteristik pribadi Anda.
Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

C. Bagaimana dengan diri ideal Anda? Sejauh mana Anda ingin memiliki
karakteristik pribadi yang tercantum dalam kolom di bawah ini? Karakter
mana yang Anda inginkan? Berilah penilaian dengan memberikan tanda (X)
pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mewakili
karakteristik pribadi yang Anda suka dan Anda inginkan. Jawablah
semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.

Elegant Sporty (aktif,


(anggun) energik)
Sederhana Kompleks
(kurang (bervariasi,
bervariasi) rumit)
Colorful
Colorless
(penuh warna,
(kalem)
bersemangat)
Konservatif
Modern (up-to-
(kuno,
date)
tradisional)
Kurang
Menarik
menarik
General
(umum, sama Unik (berbeda,
seperti yang lucu)
lain)
Jelek Bagus
Kurang
menyenangkan Menyenangkan
(kurang (nyaman)
nyaman)
Unstylish Stylish
(kurang (bergaya,
bergaya) penuh gaya)
Formal (kaku,
Casual (santai)
resmi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

SKALA II

PETUNJUK PENGISIAN

Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda terkait


dengan sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run,
Nike Flyknit, dan lain-lain. Bacalah pernyataan yang tercantum pada tiap garis
kontinum dengan teliti dan seksama. Semakin menuju angka 1 menunjukkan
bahwa Anda semakin tidak berniat untuk membeli sepatu olahraga / sepatu lari
Nike. Sebaliknya, semakin menuju angka 7 menunjukkan bahwa Anda semakin
berniat membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike.

Silahkan melingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda.

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk membeli membeli sepatu
sepatu lari Nike di lari Nike di toko
toko sepatu sepatu

1 2 3 4 5 6 7
Saya tidak berniat Saya berniat untuk
untuk segera segera membeli
membeli sepatu sepatu lari Nike di
lari Nike di toko toko sepatu
sepatu

1 2 3 4 5 6 7

Saya tidak berniat Saya berniat untuk


untuk membeli segera membeli
sepatu lari Nike di sepatu lari Nike di
toko sepatu dalam toko sepatu dalam
waktu dekat waktu dekat
(beberapa hari ke (beberapa hari ke
depan) depan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 5.
Hasil Uji Beda Mean One Sample t-test

1. Hasil Uji Beda Mean Self Congruity

One-Sample Statistics
Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean
SELFCONGRUITY 279 333.93 111.804 6.694

One-Sample Test
Test Value = 295
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
SELF
CONGRUITY 5.816 278 .000 38.932 25.76 52.11

2. Hasil Uji Beda Mean Niat Membeli

One-Sample Statistics
Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean
NIATBELI 279 12.86 4.466 .267

One-Sample Test
Test Value = 12
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean of the Difference
t Df tailed) Difference Lower Upper
NIATBELI 3.23
278 .001 .864 .34 1.39
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 6.
Hasil Uji Normalitas

1. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Self Congurity .052 204 .200 .976 204 .002
Niat Beli .066 204 .033 .985 204 .031
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

2. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Niat Beli .146 75 .000 .943 75 .002
Self Congruity .105 75 .039 .951 75 .005
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 7.
Hasil Uji Linearitas

1. Hasil Uji Linearitas antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia
Remaja

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Niat Beli Between (Combined) 2611.972 142 18.394 1.438 .055
* Self Groups
Linearity 376.391 1 376.391 29.421 .000
Congruity
Deviation 2235.581 141 15.855 1.239 .173
from Linearity
Within Groups 780.381 61 12.793
Total 3392.353 203

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
nb * sc .333 .111 .877 .770
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

2. Hasil Uji Linearitas antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia
Dewasa

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Niat Beli * Between (Combined) 2014.54 62 32.493 3.277 .014
Self Groups 7
Congruity Linearity 458.707 1 458.707 46.25 .000
6
Deviation 1555.84 61 25.506 2.572 .037
from 0
Linearity
Within Groups 119.000 12 9.917
Total 2133.54 74
7

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Niat Beli * Self .464 .215 .972 .944
Congruity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 8.
Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Korelasi antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja

Correlations
Niat Beli Self Congurity
Spearman's rho Niat Beli Correlation 1.000 .319**
Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000
N 204 204
Self Congruity Correlation .319** 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 .
N 204 204
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

2. Hasil Uji Korelasi antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa

Correlations

Niat Beli Self Congruity


Spearman's rho Niat Beli Correlation 1.000 .426**
Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000
N 75 75
Self Congruity Correlation .426** 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 .
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 9.
Hasil Analisis Tambahan

1. Hasil Uji-U Niat Beli antara Usia Remaja dan Dewasa

Ranks
usia N Mean Rank Sum of Ranks
Niat Beli usia remaja 204 135.82 27707.50
usia dewasa 75 151.37 11352.50
Total 279

Test Statisticsa
Niat Beli
Mann-Whitney U 6797.500
Wilcoxon W 27707.500
Z -1.430
Asymp. Sig. (2-tailed) .153
a. Grouping Variable: usia

2. Hasil Uji-U Self Congruity antara Usia Remaja dan Dewasa

Ranks
usia N Mean Rank Sum of Ranks
Self Congruity usia remaja 204 145.53 29689.00
usia dewasa 75 124.95 9371.00
Total 279

Test Statisticsa
Self Congruity
Mann-Whitney U 6521.000
Wilcoxon W 9371.000
Z -1.890
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
a. Grouping Variable: usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

3. Hasil Uji-U Niat Beli antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan

Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Niat Beli laki-laki 126 136.73 17228.00
perempuan 153 142.69 21832.00
Total 279

Test Statisticsa
Niat Beli
Mann-Whitney U 9227.000
Wilcoxon W 17228.000
Z -.616
Asymp. Sig. (2-tailed) .538
a. Grouping Variable: jenis kelamin

4. Hasil Uji-U Self Congruity antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan


Perempuan

Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Self Congruity laki-laki 126 139.15 17533.00
perempuan 153 140.70 21527.00
Total 279

Test Statisticsa
Self Congruity
Mann-Whitney U 9532.000
Wilcoxon W 17533.000
Z -.160
Asymp. Sig. (2-tailed) .873
a. Grouping Variable: jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai