Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING DENGAN MODEL
DICK DAN CAREY PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMPN 5 MENDOYO IGA Km. Nita Indah Pramita1, A. A, Gede Agung2, I Kadek Suartama3 1,2,3 JurusanTeknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Permasalahan pembelajaran di SMP Negeri 5 Mendoyo adalah guru
kurang memanfaatkan media dalam pembelajaran, salah satunya yaitu pada pelajaran IPA Biologi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dikembangkan mobile learning dengan schoology. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan mobile learning menggunakan Model Dick dan Carey; 2) mengetahui validitas pengembangan Mobile Leaning yang dikembangkan berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba produk; 3) mengetahui efektifvitas pengembangan Mobile Learning dengan Model Dick dan Carey terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 Mendoyo semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi, kuesioner, dan tes objektif pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) pengembangan mobile learning dengan aplikasi schoology dikembangkan dengan model Dick dan Carey melalui 10 tahapan; 2) validitas pengembangan mobile learning menurut review para ahli diperoleh hasil sangat baik dengan persentase tingkat pencapaian ahli isi, ahli desain dan ahli media yaitu 94%, 92%, 92%. Berdasarkan uji coba produk diperoleh hasil sangat baik dengan persentase tingkat pencapaian dari uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan yaitu 92,67%, 90,53%, 90,53%; 3) efektivitas pengembangan mobile learning dengan schoology menunjukkan thitung (16,345) > ttabel (2,021) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA Biologi sebelum dan setelah menggunakan media. Dengan demikian, pengembangan mobile learning dengan schoology efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: IPA Biologi, mobile learning, schoology
Abstract e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
Learning problems in SMPN 5 Mendoyo is less teachers to use product
learning, one of which is the science subjects. To improve students learning outcomes is development mobile learning with schoology. The aim of this research are 1) Describing the design of mobile learning development by usingmode dick and carey. 2) identitying the validity of mobile learning development which is developmed by the result of the review from the expert and product trials. 3) Identitying the effectiveness of mobile learning development by using model dick and carey toward the student’s learning outcome in biology subject for the students in the seventh grade of second semester in the academic year 2015/2016 in SMPN 5 Mendoyo.This research about the development of media namely schoology application in the form of IPA Biology course. The method in collecting data were documentation, questionn aire and multiple choice. The data analysis technique was descriptive analysis, qualitative descriptive analysis, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The result of this research were : 1) the development of mobile learning by using schoology application which is developed by model dick and carey though to steps. 2) the validity of mobile learning development according to the expert, review obtained a very good results with the percentage level of achievement content experts, design experts and media experts is 94%, 92%, 92%. Based on the producttrials obtained a very good results with the percentage level of achievement individual trial, small group trial and field Were 92,67%, 90,53%, 90,53%. 3) the effectiveness of mobile learning development by using schoology showed t count (16,345) > t table (2,021) so H0 is fail to reject and H1 is reject. There were a significant differences to ward the learning outcome of IPA Biology course beforehand and afterward used the media. Therefore, the mobile learning development by using schoology can improve the students learning outcome effectively.
Keywords: Science biology, mobile learning, schoology
PENDAHULUAN untuk berpartisipasi lebih optimal
Perkembangan teknologi dalam kegiatan belajar. . Salah satu informasi dan komunikasi yang manfaat teknologi internet dalam sangat pesat dapat dimanfaatkan bidang pendidikan adalah sebagai dalam pembelajaran salah satunya sarana pembelajaran, teknologi yaitu dengan menggunakan akses dalam bidang pembelajaran ini internet (online). Internet pada dikenal dengan sebutan e-learning dasarnya adalah kumpulan informasi melalui media elektronik. Melalui e- yang tersedia di komputer yang bisa learning materi pembelajaran dapat diakses karena adanya jaringan diakses kapan saja dan dimana yang tersedia di komputer tersebut. saja. Meskipun e-learning dapat Perbedaan jarak waktu dan ruang dilaksanakan dimana saja dan tidak lagi menjadi persoalan. kapan saja, namun e-learning masih Kemudahan ini memberikan memiliki kekurangan, jika e-learning keuntungan tersendiri bagi kita yang yang dimanfaatkan harus jauh dari sumber informasi. Namun berhadapan langsung oleh berdasarakan realita yang ada, pengguna dengan peralatan media pembelajaran berbasis elektronik yang tidak fleksibel untuk internet masih belum banyak berpindah tempat. dikembangkan. Padahal dengan Menanggapi masalah fasilitas internet berbagai pola tersebut, maka perlunya pembelajaran dapat dikembangkan. mengembangkan pembelajaran Media pembelajaran yang dengan berbasis IT genggam dan interaktif dapat mendorong siswa bergerak yang sering disebut e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
dengan istilah Mobile Learning. didik untuk mempelajari materi
Dimana dengan memanfaatkan setiap saat tanpa ada batasan mobile learning akan dapat tempat dan waktu. mendukung pembelajaran dalam Salah satu media pendukung konteks mobile. Dalam sistem yang dapat mengatasi pembelajaran Mobile Learning permasalahan pembelajaran di ditekankan pada penggunaan kelas adalah adanya LMS (Learning perangkat media portable seperti Management System). Salah satu handphone, smartphone, PC Tablet, LMS yang dirasa cocok digunakan IPhone, laptop dan perangkat media untuk mendukung kegiatan portable bergerak lainnya yang pembelajaran adalah Schoology. dapat dengan mudah dibawa Model pembelajaran yang kemana saja. dikembangkan adalah model Dick Dilihat dari kondisi di Dan Carey. Model ini lapangan perkembangan perangkat memungkinkan warga belajar telekomunikasi dan perangkat menjadi aktif berinteraksi karena mobile saat ini sudah sangat pesat, menetapkan sebuah strategi dan kini juga mulai muncul inovasi baru tipe pembelajaran yang disesuaikan perangkat mobile melalui dengan konteks dan setting untuk handphone, laptop dan tablet. mencapai tujuan pembelajaran yang Seperti halnya, banyak kalangan sudah ditetapkan. guru dan peserta didik memiliki Berdasarkan paparan diatas, handphone sebagai alat komunikasi yang merujuk pada begitu dan juga bisa akses ke internet. pentingnya media pembelajaran, Tidak dapat dipungkiri bahwa peneliti tertarik untuk melakukan handphone merupakan alat penelitian pengembangan dengan komunikasi yang tidak bisa lepas judul “Pengembangan Mobile dari kehidupan sehari-hari. Learning Dengan Model Dick Dan Hasil observasi yang Carey Pada Mata Pelajaran Biologi dilakukan oleh peneliti selama Untuk Siswa Kelas VII Di SMP N. 5 mengikuti pelaksanaan Mendoyo Tahun Pelajaran pembelajaran dikelas VIIA di SMP 2015/2016”. Negeri 5 Mendoyo yaitu guru lebih Berdasarkan pemaparan menerapkan pembelajaran secara tersebut, maka rumusan masalah, konvensional sehingga peserta didik sebagai berikut. (1) Bagaimanakah tidak sepenuhnya memahami materi rancang bangun pengembangan yang disampaikan oleh guru, selain Mobile Learning dengan itu terbatasnya waktu dikelas untuk menggunakan Model Dick Dan belajar. Salah satu mata pelajaran Carey pada mata pelajaran Biologi yang perlu memanfaatkan media untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 untuk membantu proses Mendoyo Tahun Pelajaran pembelajaran yaitu pada mata 2015.2016. (2) Bagaimanakah pelajaran IPA Biologi. Beberapa validitas pengembangan Mobile materi ilmu biologi berlangsung Learning dengan menggunakan secara fisiologis didalam tubuh Model Dick Dan Carey pada mata manusia. Peserta didik tidak dapat pelajaran Biologi untuk siswa kelas mempelajari materi tersebut secara VII di SMP N. 5 Mendoyo Tahun langsung, maka perlunya media Pelajaran 2015.2016?, (3) bantu untuk membantu Bagaimanakah efektivitas penyampaian materi dengan jelas. pengembangan Mobile Learning Dengan pengembangan media dengan menggunakan Model Dick mobile learning diharapkan bisa Dan Carey pada mata pelajaran memfasilitasi kebutuhan peserta Biologi untuk siswa kelas VII di SMP e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
N. 5 Mendoyo Tahun Pelajaran berkaitan dengan materi ajar, (4)
2015.2016? Merumuskan tujuan performansi, Berdasarkan pemaparan yaitu merancang tujuan yang harus rumusan masalah tersebut, maka dikerjakan siswa dan memberikan tujuan penelitian ini, sebagai berikut. arahan terkait dengan (1) Untuk mendeskripsikan rancang pengembangan produk (5) bangun pengembangan Mobile Mengembangkan butir-butir tes Learning dengan Model Dick Dan acuan patokan, yaitu menyusun soal Carey pada mata pelajaran Biologi prestest dan postest (6) untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 Mengembangkan strategi Mendoyo Tahun Pelajaran pembelajaran, yaitu merancang 2015.2016, (2) Untuk mengetahui strategi yang sesuai dengan validitas pengembangan Mobile karakteristik peserta didik, (7) Learning dengan Model Dick Dan Mengembangkan dan memilih Carey pada mata pelajaran Biologi material pembelajaran, yaitu untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 membuat flowchart, storyboard, Mendoyo Tahun Pelajaran program mapping dan tampilan 2015.2016, (3) Untuk mengetahui desain media mobile learning efektifvitas pengembangan Mobile dengan schoology. (8) Mendesain Learning dengan Model Dick Dan dan melaksanakan evaluasi formatif, Carey pada mata pelajaran Biologi yaitu melakukan uji validitas untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 produk yang direview oleh para Mendoyo Tahun Pelajaran ahli, yaitu ahli isi pembelajaran, 2015.2016. ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran, (9) METODE Merevisi bahan pembelajaran, (10) Pada penelitian ini Mendesain dan melaksanakan menggunakan model penetilan evaluasi sumatif, dilihat dari nilai pengembangan model Dick dan hasil akhir setelah menggunakan Carey yang bertujuan untuk produk, sehingga dapat diketahui mengembangkan mobile learning efektivitasnya dalam meningkatkan dengan schoology. hasil belajar siswa. Model Dick dan Carey Tingkat validitas mobile learning merupakan salah satu model desain diketahui melalui hasil analisis pembelajaran yang sistematik dan kuesioner pada kegiatan review dan berpijak pada landasan teoritis suatu uji coba yang dilaksanakan melalui pembelajaran. Menurut Uno beberapa tahap, yaitu: (1) Review Hamzah (2012:89) model ini terdiri oleh para ahli yang meliputi ahli isi atas 10 langkah, yaitu. (1) bidang studi atau mata pelajaran, Mengidentifikasi tujuan umum ahli desain pembelajaran dan ahli pembelajaran, yaitu merancang media pembelajaran, (2) Uji coba tujuan umum pembelajaran dengan produk yang meliputi uji perorangan mempertimbangkan karakteristik berjumlah 3 orang siswa, uji coba peserta didik dan kondisi lapangan, kelompok kecil berjumlah 5 orang (2) Melaksanakan analisis siswa, dan uji coba lapangan pembelajaran, yaitu mengumpulkan berjumlah 15 orang siswa. Dalam dan beragam aktivitas pembelajaran penelitian pengembangan ini, teknik dan merancang produk yang cocok analisis data yang digunakan, yaitu diterapkan untuk pembelajaran, (3) teknik analisis deskriptif, analisis Mengidetifikasikan tingkah laku deskriptif kualitatif, analisis deskriptif masukan dan karakteristik siswa, kuantitatif dan analisis statistik yaitu memberikan pengetahuan awal Infrensial. (1) Teknik analisis dengan memberikan tes yang deskriptif digunakan untuk e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
mengumpulkan data yang sudah materi yang diujicobakan. Hasil
ada pada objek penelitian, sehingga pretest dan post-test kemudian memperoleh catatan- catatan yang dianalisis menggunakan uji-t untuk diuraikan secara menyeluruh sesuai mengetahui perbedaannya. dengan persoalan yang akan Sebelum melakukan uji hipotesis dipecahkan, (2) Teknik analisis (uji-t berkolerasi) dilakukan uji deskriptif kualitatif ini digunakan prasyarat (normalitas dan untuk mengolah data hasil uji coba homogenitas). ahli isi mata pelajaran dan uji coba Uji normalitas menggunakan pada siswa, (3) Teknik analisis rumus liliefors dan untuk menguji deskriptif kuantitatif Teknik analisis homogenitas varians untuk kedua ini digunakan untuk mengolah data kelompok digunakan uji Fisher (F), yang diperoleh melalui angket dalam sebagai berikut. bentuk deskriptif persentase. Rumus Varians terbesar yang digunakan untuk menghitung F= Varians terkecil persentasi dari masing-masing subjek adalah: (Koyan, 2012:40) Persentase : x100% X SMI Kriteria pegujian H0 diterima jika (Tegeh,dkk 2014:82) Fhitung < Ftabel yang berarti sample Keterangan : X = Jumlah skor homogeny dengan taraf signifikan X5% , derajat kebebasan untuk SMI = Skor maksimal ideal pembilang yaitu n1-1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n2 – 1. Selanjutnya, untuk menghitung Teknik analisis yang digunakan persentase keseluruhan subjek untuk pengujian hipotesis adalah digunakan rumus: teknik analisis uji-t berkorelasi atau dependen.Teknik uji-t berkorelasi ini Persentase : adalah menggunakan dua perlakuan F:N yang berbeda terhadap satu sampel. Keterangan : Pada penelitian ini akan menguji F = jumlah persentase keseluruhan perbedaan hasil belajar siswa subjek sebelum dan sesudah N = banyak subjek menggunakan produk. Rumus untuk Untuk dapat memberikan uji-t berkorelasi adalah sebagai makna dan pengambilan keputusan berikut: digunakan ketetapan sebagai t= X1 X 2 berikut. s1 2 s2 2 s s 2 2r n1 n2 n n Tabel 1. Konvensi Tingkat Pencapaian 1 2 dengan Skala 5 (Koyan, 2012:29) Tingkat Pencapaian Kualifikasi (4) Analisis Statistik Inferensial ini (%) digunakan untuk mengetahui tingkat 90-100 Sangat baik efektivitas produk terhadap 80-89 Baik peningkatan hasil belajar siswa di 65-79 Cukup SMP N. 5 Mendoyo Kecamatan 55-64 Kurang Mendoyo, Kabupaten Jembrana. 0-54 Sangat kurang Data uji coba kelompok sasaran (Sumber: Agung, 2014:118) dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
Sesuai dengan model 1) Berdasarkan uji ahli isi yang
penelitian yang dijadikan pedoman dilakukan oleh guru ahli bidang studi yaitu model Dick dan Carey. Pada IPA Biologi kelas VII di SMP Negeri tahap desain atau rancangan 5 Mendoyo, Ir I Made Gunaarsa. tersebut telah dibuat sebuah Persentase tingkat pencapaian hasil flowchart, storyboard dan program ahli isi/materi bidang studi IPA mapping. Flowchart merupakan alur Biologi adalah 94 % berada pada media, sedangkan storyboard kualifikasi sangat baik, sehingga merupakan papan cerita yang isi/konten media mobile learning menggambarkan komposisi dan tata dengan Schoology ini tidak perlu letak media. Apabila flowchart, direvisi. Tetapi berdasarkan storyboard dan program mapping masukan yang diberikan oleh ahli isi sudah dirancang dengan baik dan bidang IPA Biologi maka dilakukan spesifik, maka mampu revisi demi menyempurnakan media mempermudah perancangan desain yang dikembangkan. media mobile learning dengan 2) Berdasarkan uji coba ahli media schoology yang diinginkan. Setelah pembelajaran yang dilakukan oleh itu, mengumpulkan materi pelajaran, salah satu staf dosen pengajar seperti buku elektronik, website Jurusan Teknologi Pendidikan terkait, gambar serta video terkait Undiksha yaitu Bapak Adrianus I materi yang akan disampaikan Wayan Ilia Yuda Sukmana, S.Kom., dalam mobile learning dengan M.Pd. Persentase tingkat Schoology. pencapaian hasil ahli media adalah Penilaian yang didapatkan 92 % berada pada kualifikasi sangat pada model Dick dan Carey meliputi baik, sehingga media media mobile evaluasi formatif dan evaluasi learning dengan Schoology ini tidak sumatif untuk mengetahui tingkat perlu direvisi. Tetapi berdasarkan validitas produk dan efektivitas masukan yang diberikan oleh ahli produk melalui hasil belajar siswa. media maka dilakukan revisi demi Evaluasi formatif dilakukan menyempurnakan media yang sepanjang proses pengembangan dikembangkan. media seperti validasi uji ahli, uji coba perorangan, kelompok kecil 3) Berdasarkan uji ahli desain dan lapangan. Sedangkan, Evaluasi pembelajaran yang dilakukan sumatif dilakukan setelah media oleh salah satu staf dosen selesai dikembangkan untuk pengajar Jurusan Teknologi mengetahui keefektifan produk yang Pendidikan Undiksha yaitu sudah dikembangkan dengan Bapak Dr. I Made Tegeh, S.Pd., melakukan tahap uji efektivitas hasil M.Pd. Persentase tingkat siswa. pencapaian hasil ahli media Adapun materi pembelajaran adalah 92 % berada pada yang dipilih menjadi konten produk kualifikasi sangat baik, sehingga yaitu terdiri dari dua SK (Standar desain media mobile learning Kompetensi), yaitu: (1) Memahami dengan Schoology ini tidak perlu Keanekaragaman Makhluk Hidup direvisi. Tetapi berdasarkan dan (2) Memahami saling masukan yang diberikan oleh ketergantungan dalam ekosistem. ahli desain maka dilakukan revisi Kualitas mobile learning demi menyempurnakan media dengan schoology dapat dilihat dari yang dikembangkan. hasil review para ahli dan tanggapan 4) Uji Coba Perorangan, siswa. Hasil evaluasi dari masing- Berdasarkan penilaian uji coba masing tahapan uji coba dapat lapangan, tingkat pencapaian dipaparkan sebagai berikut. hasil uji perorangan adalah e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
92,67 % berada pada kualifikasi Perolehan kualitas media dari
sangat baik, sehingga media aspek uji coba perorangan, mobile learning dengan kelompok kecil dan lapangan schoology ini tidak perlu direvisi. dengan kategori sangat baik 5) Uji Coba Kelompok Kecil, dikarenakan pemaparan materi jelas Berdasarkan penilaian uji coba dilengkapi dengan buku elektronik kelompok kecil, tingkat dan link yang sudah tersedia pada pencapaian hasil uji kelompok materi . Selain itu sudah disediakan kecil adalah 90,53 % berada video sebagai pendukung materi pada kualifikasi sangat baik, agar kegiatan pembelajaran lebih sehingga media mobile learning efektif, menarik dan memotivasi. dengan schoology ini tidak perlu Uji normalitas dilakukan untuk direvisi. menyajikan bahwa sampel memang 6) Uji Coba Lapangan, benar-benar berasal dari populasi Berdasarkan penilaian uji coba yang berdistribusi normal. lapangan, tingkat pencapaian Uji normalitas data dilakukan hasil uji coba lapangan adalah dengan teknik liliefors. Apabila 90,53% berada pada kualifikasi selisih nilai yang terbesar lebih kecil sangat baik, sehingga media dari kriteria liliefors nilai, maka dapat mobile learning dengan disimpulkan bahwa sebaran data schoology ini tidak perlu direvisi. berdistribusi normal Revisi pengembangan mobile Homogenitas data dianalisis learning dengan schoology melalui dengan uji-F, dengan kriteria data enam tahapan yaitu uji ahli isi mata homogen jika Fhitung Ftabel , dan pelajaran, uji ahli desain data tidak homogen pembelajaran, uji ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, jika Fhitung Ftabel . Hasil uji uji coba kelompok kecil, dan uji coba homogenitas disajikan pada Tabel 2 lapangan. Dalam ke enam tahapan sebagai berikut. tersebut hanya dilakukan revisi sesuai saran dari ahli isi mata Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas pelajaran, ahli media pembelajaran dan ahli desain pembelajaran Fhitun Ftabe Keterang Data sedangkan untuk uji coba g l an perorangan, kelompok kecil dan uji Pretest Varians coba lapangan tidak dilakukan revisi Posttes 1,52 1,94 Homogen berdasarkan komentar atau saran t dari siswa. Kualitas media mobile Dari hasil pengujian learning dengan schoology dalam diperoleh Fhitung = 1,52 sedangkan pembelajaran IPA Biologi berada Ftabel= 1,94 dengan taraf signifikansi pada katergori sangat baik dilihat 5% . Jadi dapat disimpulkan Fhitung < dari uji coba perorangan, kelompok Ftabel = Fhitung (1,52) ≤ Ftabel (1,94) kecil dan lapangan. Pada aspek uji sehingga H1 ditolak yang berarti coba perorangan, kualitas produk sampel bersifat homogen. pengembangan mencapai tingkat Efektifitas produk persentase 92,67%. Pada aspek uji pengembangan mobile learning kelompok kecil, kualitas dengan schoology pada pengembangan produk mencapai pembelajaran IPA Biologi dalam tingkat persentase 90,53%. Pada penelitian ini dapat diukur dengan aspek uji coba lapangan, kualitas melakukan tahap pra eksperimen produk pengembangan mencapai dengan menggunakan pretest tingkat persentase 90,53%. (sebelum menggunakan produk) dan e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
posttest (setelah menggunakan
produk) terhadap 30 orang peserta SIMPULAN DAN SARAN didik kelas VIIA di SMP Negeri 5 Rancangan media mobile Mendoyo. Berdasarkan nilai pretest learning dengan schoology dan posttest 30 orang siswa dikembangkan berdasarkan pada tersebut, maka dilakukan uji-t untuk model Dick dan Carey. Desain sampel berkorelasi. Adapun hasil pengembangan media mobile rerata pretest dan posttest pada learning dengan schoology tabel 2 sebagai berikut. dilakukan terlebih dahulu melalui analisis kebutuhan dan
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji-t
Rata- Data N s2 Db thit ttab rata Pretest 62,23 32.81 58 30 16,345 2.021 Posttest 87,20 58 49,93 permasalahan pembelajaran yang Berdasarkan hasil uji-t ditemukan di SMP Negeri 5 diperoleh thitung = 16,345 dan ttabel = Mendoyo. 2,021 untuk db = 58 dari taraf Selanjutnya merancang signifikansi 5%. Hal ini berarti thitung > flowchart, storyboard dan program ttabel, sehingga H0 ditolak dan mapping. Flowchart bertujuan untuk H1diterima. Rata-rata nilai pretest menspesifikasikan alur kerja media adalah 62,23 dan rata-rata nilai dari tahap pembuka hingga penutup, posttest adalah 87,20. Setelah storyboard bertujuan untuk dilakukan penghitungan secara mempermudah membuat tampilan manual diperoleh hasil t hitung desain dan pengaturan tata letak sebesar 16,345. Kemudian harga t konten di dalam media, program hitung dibandingkan dengan harga t mapping bertujuan untuk pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 mengumpulkan bahan yang akan = 30 + 30 – 2 = 58. Harga t tabel disajikan pada schoology sehingga untuk db 58 dan dengan taraf proses pembuatan produk akan signifikansi 5% (α = 0,05) adalah lebih mudah dan cepat setelah 2,021. Dengan demikian, harga thitung membuat program mapping. Media lebih besar daripada harga ttabel mobile learning dengan schoology sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. dirancanga atau dikemas dalam Ini berarti, terdapat perbedaan yang bentuk course yang selanjutnya signifikan hasil belajar IPA Biologi diberikan identitas mata pelajaran siswa antara sebelum dan sesudah IPA Biologi kelas VII dalam course menggunakan media mobile itu sendiri. learning dengan schoology. Kelayakan hasil Peningkatan rata-rata nilai siswa ini pengembangan media mobile juga dapat dilihat berdasarkan learning dengan schoology pada ahli jawaban-jawaban siswa saat isi mata pelajaran berpredikat menjawab tes setelah sangat baik (94%), ahli media menggunakan produk. Sehingga pembelajaran berpredikat sangat daat disimpulkan bahwa baik (92%), ahli desain pengembangan mobile learning pembelajaran berpredikat sangat dengan schoology dapat membantu baik (92%), uji coba perorangan meningkatkan hasil belajar siswa. berpredikat sangat baik (92,67%), uji e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
coba kelompok kecil berpredikat (3) Saran kepada kepala
sangat baik (90,53%), dan uji coba sekolah,yaitu Perkembangan lapangan berpredikat sangat baik teknologi informasi dan komunikasi (90,53%). yang semakin berkembang harus Mobile learning dengan diupdate oleh sekolah, khususnya schoology terbukti efektif secara untuk memfasilitasi proses signifikan dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Salah satunya belajar mata pelajaran IPA Biologi pengintegrasian teknologi informasi kelas VII semester genap tahun dan komunikasi dalam pembelajaran pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri dengan menggunakan mobile 5 Mendoyo. Skor rata rata siswa learning dengan schoology sehingga setelah setelah menggunakan tidak akan mengenal batas ruang mobile learning dengan schoology dan waktu dalam proses adalah 87,20 lebih besar dari skor pembelajaran, (4) Saran kepada rata-rata sebelum menggunakan peneliti lain, yaitu Hasil penelitian ini media mobile learning dengan diharapkan dapat dijadikan referensi schoology yaitu 62,23. bagi peneliti lain dalam melakukan Saran-saran yang penelitian media selanjutnya. disampaikan dalam pengembangan mobile learning dengan schoology pada mata pelajaran IPA Biologi UCAPAN TERIMA KASIH kelas VII semester II tahun pelajaran Penulis mengucapkan 2015/2016 dikelompokkan menjadi terimakasih kepada; empat bagian diantaranya: (1) 1) Kepala SMPN 5 Mendoyo, I kepada guru, (2) kepada siswa,(3) Made Sardita, S.Pd.. atas ijin kepada kepala sekolah, dan (4) yang diberikan untuk kepada peneliti lain. (1) Saran mengambil data di sekolah kepada guru, yaitu Guru disarankan yang dipimpinnya. agar menggunakan mobile learning 2) Guru pengajar IPA kelas VII dengan schoology pada mata yaitu Ir I Made Gunaarsa pelajaran IPA Biologi, mengingat beserta siswa kelas VII dan fasilitas lingkungan sekolah dan VIII. siswa sangat mendukung serta 3) Prof.Dr. A. A. Gede Agung, untuk mengatasi keterbatasan ruang M.Pd selaku pembimbing I dan waktu dalam penyampaian dan yang membimbing selama penyerapan materi dalam proses pembuatan skirpsi. pembelajaran IPA Biologi kepada 4) I Kadek Suartama, S.Pd., siswa; (2) Saran kepada siswa, yaitu M.Pd. selaku pembimbing II Siswa diharapkan dapat yang membimbing selama memanfaatkan mobile learning proses pembuatan skripsi. dengan schoology pada mata 5) Dr. I Made Tegeh, S.Pd., pelajaran IPA Biologi secara optimal M.Pd.selaku ahli desain sehingga media mobile learning pembelajaran. dengan schoology tidak hanya 6) Adrianus I Wayan Ilia Yuda dimanfaatkan di sekolah saja, Sukmana, S.Kom., M.Pd., namun dapat dimanfaatkan di selaku ahli media rumah, sehingga materi yang pembelajaran yang telah diserap akan menjadi lebih optimal membantu mereview produk tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. yang dikembangkan. Dengan pemanfaatan media mobile 7) Serta semua pihak yang learning dengan schoology secara telah membantu dalam optimal, prestasi belajar siswa penyelesaian artikel diharapkan akan lebih meningkat; penelitian ini. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)
Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Agung, A. A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Uno, Hamzah B. 2012. Model Malang: Aditya Media Pembelajaran: Menciptakan Publising. Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Georgi ev, Tsvetozar., Evgeniya Jakarta: PT Bumi Aksara. Georgieva., Angel Smrikarov. 2006. A General Classification of Mobile Learning Systems, International Conference on Computer Systems and Tech nologies CompSysTech’. Tersedia pada: http://ecet.ecs.ru.acad.bg/cst 05/Docs/cp/sIV/IV.1 4.pdf. Diakses tanggal 2 Desember 2015. Holzinger, Andreas., Alexander Nischelwitzer., dan Matthias Meisenberger. 2005. Mobile Phones as a Challenge for m-Learning:Experiences with the Mobile Learning Engine (MLE) using Mobile Interactive Learning Objects (MILOs). Tersedia pada: http: //dmt.fhjoanneum.at/kd3/obje cts/application_pdf/percom20 04%20hawaii_PerIL_ah_nis. pdf 2005. Diakses tanggal 2 Desember 2015. Indra, K. 2015. Media E-Learning Schoology: Mudah, Praktis, bisa di Mana Saja, dan Penggunaan mirip Facebook. Tersedia pada: htt p://www.proenglishteacher.co m/2015/04/media-e-learning- schoology-mudah.html. Diakses tanggal 17 Desember 2015. Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuatitatif. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.