Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING DENGAN MODEL


DICK DAN CAREY PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI
SMPN 5 MENDOYO
IGA Km. Nita Indah Pramita1, A. A, Gede Agung2, I Kadek Suartama3
1,2,3 JurusanTeknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {nitaindah788@yahoo.co.id1, agungtps2056@gmail.com2,


deksua@gmail.com3}

Abstrak

Permasalahan pembelajaran di SMP Negeri 5 Mendoyo adalah guru


kurang memanfaatkan media dalam pembelajaran, salah satunya yaitu
pada pelajaran IPA Biologi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
maka dikembangkan mobile learning dengan schoology. Penelitian ini
bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan
mobile learning menggunakan Model Dick dan Carey; 2) mengetahui
validitas pengembangan Mobile Leaning yang dikembangkan
berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba produk; 3) mengetahui
efektifvitas pengembangan Mobile Learning dengan Model Dick dan
Carey terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi untuk
siswa kelas VII di SMP N. 5 Mendoyo semester genap tahun pelajaran
2015/2016. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
dokumentasi, kuesioner, dan tes objektif pilihan ganda. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis deskriptif
kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) pengembangan mobile learning
dengan aplikasi schoology dikembangkan dengan model Dick dan Carey
melalui 10 tahapan; 2) validitas pengembangan mobile learning menurut
review para ahli diperoleh hasil sangat baik dengan persentase tingkat
pencapaian ahli isi, ahli desain dan ahli media yaitu 94%, 92%, 92%.
Berdasarkan uji coba produk diperoleh hasil sangat baik dengan
persentase tingkat pencapaian dari uji coba perorangan, kelompok kecil
dan lapangan yaitu 92,67%, 90,53%, 90,53%; 3) efektivitas
pengembangan mobile learning dengan schoology menunjukkan thitung
(16,345) > ttabel (2,021) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA Biologi sebelum dan setelah
menggunakan media. Dengan demikian, pengembangan mobile learning
dengan schoology efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.

Kata Kunci: IPA Biologi, mobile learning, schoology

Abstract
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

Learning problems in SMPN 5 Mendoyo is less teachers to use product


learning, one of which is the science subjects. To improve students
learning outcomes is development mobile learning with schoology. The
aim of this research are 1) Describing the design of mobile learning
development by usingmode dick and carey. 2) identitying the validity of
mobile learning development which is developmed by the result of the
review from the expert and product trials. 3) Identitying the effectiveness
of mobile learning development by using model dick and carey toward
the student’s learning outcome in biology subject for the students in the
seventh grade of second semester in the academic year 2015/2016 in
SMPN 5 Mendoyo.This research about the development of media
namely schoology application in the form of IPA Biology course. The
method in collecting data were documentation, questionn aire and
multiple choice. The data analysis technique was descriptive analysis,
qualitative descriptive analysis, quantitative descriptive analysis and
inferential statistical analysis. The result of this research were : 1) the
development of mobile learning by using schoology application which is
developed by model dick and carey though to steps. 2) the validity of
mobile learning development according to the expert, review obtained a
very good results with the percentage level of achievement content
experts, design experts and media experts is 94%, 92%, 92%. Based on
the producttrials obtained a very good results with the percentage level
of achievement individual trial, small group trial and field Were 92,67%,
90,53%, 90,53%. 3) the effectiveness of mobile learning development by
using schoology showed t count (16,345) > t table (2,021) so H0 is fail to
reject and H1 is reject. There were a significant differences to ward the
learning outcome of IPA Biology course beforehand and afterward used
the media. Therefore, the mobile learning development by using
schoology can improve the students learning outcome effectively.

Keywords: Science biology, mobile learning, schoology

PENDAHULUAN untuk berpartisipasi lebih optimal


Perkembangan teknologi dalam kegiatan belajar. . Salah satu
informasi dan komunikasi yang manfaat teknologi internet dalam
sangat pesat dapat dimanfaatkan bidang pendidikan adalah sebagai
dalam pembelajaran salah satunya sarana pembelajaran, teknologi
yaitu dengan menggunakan akses dalam bidang pembelajaran ini
internet (online). Internet pada dikenal dengan sebutan e-learning
dasarnya adalah kumpulan informasi melalui media elektronik. Melalui e-
yang tersedia di komputer yang bisa learning materi pembelajaran dapat
diakses karena adanya jaringan diakses kapan saja dan dimana
yang tersedia di komputer tersebut. saja. Meskipun e-learning dapat
Perbedaan jarak waktu dan ruang dilaksanakan dimana saja dan
tidak lagi menjadi persoalan. kapan saja, namun e-learning masih
Kemudahan ini memberikan memiliki kekurangan, jika e-learning
keuntungan tersendiri bagi kita yang yang dimanfaatkan harus
jauh dari sumber informasi. Namun berhadapan langsung oleh
berdasarakan realita yang ada, pengguna dengan peralatan
media pembelajaran berbasis elektronik yang tidak fleksibel untuk
internet masih belum banyak berpindah tempat.
dikembangkan. Padahal dengan Menanggapi masalah
fasilitas internet berbagai pola tersebut, maka perlunya
pembelajaran dapat dikembangkan. mengembangkan pembelajaran
Media pembelajaran yang dengan berbasis IT genggam dan
interaktif dapat mendorong siswa bergerak yang sering disebut
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

dengan istilah Mobile Learning. didik untuk mempelajari materi


Dimana dengan memanfaatkan setiap saat tanpa ada batasan
mobile learning akan dapat tempat dan waktu.
mendukung pembelajaran dalam Salah satu media pendukung
konteks mobile. Dalam sistem yang dapat mengatasi
pembelajaran Mobile Learning permasalahan pembelajaran di
ditekankan pada penggunaan kelas adalah adanya LMS (Learning
perangkat media portable seperti Management System). Salah satu
handphone, smartphone, PC Tablet, LMS yang dirasa cocok digunakan
IPhone, laptop dan perangkat media untuk mendukung kegiatan
portable bergerak lainnya yang pembelajaran adalah Schoology.
dapat dengan mudah dibawa Model pembelajaran yang
kemana saja. dikembangkan adalah model Dick
Dilihat dari kondisi di Dan Carey. Model ini
lapangan perkembangan perangkat memungkinkan warga belajar
telekomunikasi dan perangkat menjadi aktif berinteraksi karena
mobile saat ini sudah sangat pesat, menetapkan sebuah strategi dan
kini juga mulai muncul inovasi baru tipe pembelajaran yang disesuaikan
perangkat mobile melalui dengan konteks dan setting untuk
handphone, laptop dan tablet. mencapai tujuan pembelajaran yang
Seperti halnya, banyak kalangan sudah ditetapkan.
guru dan peserta didik memiliki Berdasarkan paparan diatas,
handphone sebagai alat komunikasi yang merujuk pada begitu
dan juga bisa akses ke internet. pentingnya media pembelajaran,
Tidak dapat dipungkiri bahwa peneliti tertarik untuk melakukan
handphone merupakan alat penelitian pengembangan dengan
komunikasi yang tidak bisa lepas judul “Pengembangan Mobile
dari kehidupan sehari-hari. Learning Dengan Model Dick Dan
Hasil observasi yang Carey Pada Mata Pelajaran Biologi
dilakukan oleh peneliti selama Untuk Siswa Kelas VII Di SMP N. 5
mengikuti pelaksanaan Mendoyo Tahun Pelajaran
pembelajaran dikelas VIIA di SMP 2015/2016”.
Negeri 5 Mendoyo yaitu guru lebih Berdasarkan pemaparan
menerapkan pembelajaran secara tersebut, maka rumusan masalah,
konvensional sehingga peserta didik sebagai berikut. (1) Bagaimanakah
tidak sepenuhnya memahami materi rancang bangun pengembangan
yang disampaikan oleh guru, selain Mobile Learning dengan
itu terbatasnya waktu dikelas untuk menggunakan Model Dick Dan
belajar. Salah satu mata pelajaran Carey pada mata pelajaran Biologi
yang perlu memanfaatkan media untuk siswa kelas VII di SMP N. 5
untuk membantu proses Mendoyo Tahun Pelajaran
pembelajaran yaitu pada mata 2015.2016. (2) Bagaimanakah
pelajaran IPA Biologi. Beberapa validitas pengembangan Mobile
materi ilmu biologi berlangsung Learning dengan menggunakan
secara fisiologis didalam tubuh Model Dick Dan Carey pada mata
manusia. Peserta didik tidak dapat pelajaran Biologi untuk siswa kelas
mempelajari materi tersebut secara VII di SMP N. 5 Mendoyo Tahun
langsung, maka perlunya media Pelajaran 2015.2016?, (3)
bantu untuk membantu Bagaimanakah efektivitas
penyampaian materi dengan jelas. pengembangan Mobile Learning
Dengan pengembangan media dengan menggunakan Model Dick
mobile learning diharapkan bisa Dan Carey pada mata pelajaran
memfasilitasi kebutuhan peserta Biologi untuk siswa kelas VII di SMP
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

N. 5 Mendoyo Tahun Pelajaran berkaitan dengan materi ajar, (4)


2015.2016? Merumuskan tujuan performansi,
Berdasarkan pemaparan yaitu merancang tujuan yang harus
rumusan masalah tersebut, maka dikerjakan siswa dan memberikan
tujuan penelitian ini, sebagai berikut. arahan terkait dengan
(1) Untuk mendeskripsikan rancang pengembangan produk (5)
bangun pengembangan Mobile Mengembangkan butir-butir tes
Learning dengan Model Dick Dan acuan patokan, yaitu menyusun soal
Carey pada mata pelajaran Biologi prestest dan postest (6)
untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 Mengembangkan strategi
Mendoyo Tahun Pelajaran pembelajaran, yaitu merancang
2015.2016, (2) Untuk mengetahui strategi yang sesuai dengan
validitas pengembangan Mobile karakteristik peserta didik, (7)
Learning dengan Model Dick Dan Mengembangkan dan memilih
Carey pada mata pelajaran Biologi material pembelajaran, yaitu
untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 membuat flowchart, storyboard,
Mendoyo Tahun Pelajaran program mapping dan tampilan
2015.2016, (3) Untuk mengetahui desain media mobile learning
efektifvitas pengembangan Mobile dengan schoology. (8) Mendesain
Learning dengan Model Dick Dan dan melaksanakan evaluasi formatif,
Carey pada mata pelajaran Biologi yaitu melakukan uji validitas
untuk siswa kelas VII di SMP N. 5 produk yang direview oleh para
Mendoyo Tahun Pelajaran ahli, yaitu ahli isi pembelajaran,
2015.2016. ahli desain pembelajaran, dan
ahli media pembelajaran, (9)
METODE Merevisi bahan pembelajaran, (10)
Pada penelitian ini Mendesain dan melaksanakan
menggunakan model penetilan evaluasi sumatif, dilihat dari nilai
pengembangan model Dick dan hasil akhir setelah menggunakan
Carey yang bertujuan untuk produk, sehingga dapat diketahui
mengembangkan mobile learning efektivitasnya dalam meningkatkan
dengan schoology. hasil belajar siswa.
Model Dick dan Carey Tingkat validitas mobile learning
merupakan salah satu model desain diketahui melalui hasil analisis
pembelajaran yang sistematik dan kuesioner pada kegiatan review dan
berpijak pada landasan teoritis suatu uji coba yang dilaksanakan melalui
pembelajaran. Menurut Uno beberapa tahap, yaitu: (1) Review
Hamzah (2012:89) model ini terdiri oleh para ahli yang meliputi ahli isi
atas 10 langkah, yaitu. (1) bidang studi atau mata pelajaran,
Mengidentifikasi tujuan umum ahli desain pembelajaran dan ahli
pembelajaran, yaitu merancang media pembelajaran, (2) Uji coba
tujuan umum pembelajaran dengan produk yang meliputi uji perorangan
mempertimbangkan karakteristik berjumlah 3 orang siswa, uji coba
peserta didik dan kondisi lapangan, kelompok kecil berjumlah 5 orang
(2) Melaksanakan analisis siswa, dan uji coba lapangan
pembelajaran, yaitu mengumpulkan berjumlah 15 orang siswa. Dalam
dan beragam aktivitas pembelajaran penelitian pengembangan ini, teknik
dan merancang produk yang cocok analisis data yang digunakan, yaitu
diterapkan untuk pembelajaran, (3) teknik analisis deskriptif, analisis
Mengidetifikasikan tingkah laku deskriptif kualitatif, analisis deskriptif
masukan dan karakteristik siswa, kuantitatif dan analisis statistik
yaitu memberikan pengetahuan awal Infrensial. (1) Teknik analisis
dengan memberikan tes yang deskriptif digunakan untuk
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

mengumpulkan data yang sudah materi yang diujicobakan. Hasil


ada pada objek penelitian, sehingga pretest dan post-test kemudian
memperoleh catatan- catatan yang dianalisis menggunakan uji-t untuk
diuraikan secara menyeluruh sesuai mengetahui perbedaannya.
dengan persoalan yang akan Sebelum melakukan uji hipotesis
dipecahkan, (2) Teknik analisis (uji-t berkolerasi) dilakukan uji
deskriptif kualitatif ini digunakan prasyarat (normalitas dan
untuk mengolah data hasil uji coba homogenitas).
ahli isi mata pelajaran dan uji coba Uji normalitas menggunakan
pada siswa, (3) Teknik analisis rumus liliefors dan untuk menguji
deskriptif kuantitatif Teknik analisis homogenitas varians untuk kedua
ini digunakan untuk mengolah data kelompok digunakan uji Fisher (F),
yang diperoleh melalui angket dalam sebagai berikut.
bentuk deskriptif persentase. Rumus Varians terbesar
yang digunakan untuk menghitung F=
Varians terkecil
persentasi dari masing-masing
subjek adalah:
(Koyan, 2012:40)
Persentase :  x100%
X
SMI Kriteria pegujian H0 diterima jika
(Tegeh,dkk 2014:82) Fhitung < Ftabel yang berarti sample
Keterangan :  X = Jumlah skor homogeny dengan taraf signifikan
X5% , derajat kebebasan untuk
SMI = Skor
maksimal ideal pembilang yaitu n1-1 dan derajat
kebebasan untuk penyebut n2 – 1.
Selanjutnya, untuk menghitung Teknik analisis yang digunakan
persentase keseluruhan subjek untuk pengujian hipotesis adalah
digunakan rumus: teknik analisis uji-t berkorelasi atau
dependen.Teknik uji-t berkorelasi ini
Persentase : adalah menggunakan dua perlakuan
F:N yang berbeda terhadap satu sampel.
Keterangan : Pada penelitian ini akan menguji
F = jumlah persentase keseluruhan perbedaan hasil belajar siswa
subjek sebelum dan sesudah
N = banyak subjek menggunakan produk. Rumus untuk
Untuk dapat memberikan uji-t berkorelasi adalah sebagai
makna dan pengambilan keputusan berikut:
digunakan ketetapan sebagai t= X1  X 2
berikut. s1
2
s2
2
 s  s 2 
  2r   
n1 n2  n  n 
Tabel 1. Konvensi Tingkat Pencapaian  1  2 
dengan Skala 5 (Koyan, 2012:29)
Tingkat Pencapaian
Kualifikasi
(4) Analisis Statistik Inferensial ini (%)
digunakan untuk mengetahui tingkat 90-100 Sangat baik
efektivitas produk terhadap 80-89 Baik
peningkatan hasil belajar siswa di 65-79 Cukup
SMP N. 5 Mendoyo Kecamatan 55-64 Kurang
Mendoyo, Kabupaten Jembrana. 0-54 Sangat kurang
Data uji coba kelompok sasaran (Sumber: Agung, 2014:118)
dikumpulkan dengan menggunakan
pre-test dan post-test terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

Sesuai dengan model 1) Berdasarkan uji ahli isi yang


penelitian yang dijadikan pedoman dilakukan oleh guru ahli bidang studi
yaitu model Dick dan Carey. Pada IPA Biologi kelas VII di SMP Negeri
tahap desain atau rancangan 5 Mendoyo, Ir I Made Gunaarsa.
tersebut telah dibuat sebuah Persentase tingkat pencapaian hasil
flowchart, storyboard dan program ahli isi/materi bidang studi IPA
mapping. Flowchart merupakan alur Biologi adalah 94 % berada pada
media, sedangkan storyboard kualifikasi sangat baik, sehingga
merupakan papan cerita yang isi/konten media mobile learning
menggambarkan komposisi dan tata dengan Schoology ini tidak perlu
letak media. Apabila flowchart, direvisi. Tetapi berdasarkan
storyboard dan program mapping masukan yang diberikan oleh ahli isi
sudah dirancang dengan baik dan bidang IPA Biologi maka dilakukan
spesifik, maka mampu revisi demi menyempurnakan media
mempermudah perancangan desain yang dikembangkan.
media mobile learning dengan 2) Berdasarkan uji coba ahli media
schoology yang diinginkan. Setelah pembelajaran yang dilakukan oleh
itu, mengumpulkan materi pelajaran, salah satu staf dosen pengajar
seperti buku elektronik, website Jurusan Teknologi Pendidikan
terkait, gambar serta video terkait Undiksha yaitu Bapak Adrianus I
materi yang akan disampaikan Wayan Ilia Yuda Sukmana, S.Kom.,
dalam mobile learning dengan M.Pd. Persentase tingkat
Schoology. pencapaian hasil ahli media adalah
Penilaian yang didapatkan 92 % berada pada kualifikasi sangat
pada model Dick dan Carey meliputi baik, sehingga media media mobile
evaluasi formatif dan evaluasi learning dengan Schoology ini tidak
sumatif untuk mengetahui tingkat perlu direvisi. Tetapi berdasarkan
validitas produk dan efektivitas masukan yang diberikan oleh ahli
produk melalui hasil belajar siswa. media maka dilakukan revisi demi
Evaluasi formatif dilakukan menyempurnakan media yang
sepanjang proses pengembangan dikembangkan.
media seperti validasi uji ahli, uji
coba perorangan, kelompok kecil 3) Berdasarkan uji ahli desain
dan lapangan. Sedangkan, Evaluasi pembelajaran yang dilakukan
sumatif dilakukan setelah media oleh salah satu staf dosen
selesai dikembangkan untuk pengajar Jurusan Teknologi
mengetahui keefektifan produk yang Pendidikan Undiksha yaitu
sudah dikembangkan dengan Bapak Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,
melakukan tahap uji efektivitas hasil M.Pd. Persentase tingkat
siswa. pencapaian hasil ahli media
Adapun materi pembelajaran adalah 92 % berada pada
yang dipilih menjadi konten produk kualifikasi sangat baik, sehingga
yaitu terdiri dari dua SK (Standar desain media mobile learning
Kompetensi), yaitu: (1) Memahami dengan Schoology ini tidak perlu
Keanekaragaman Makhluk Hidup direvisi. Tetapi berdasarkan
dan (2) Memahami saling masukan yang diberikan oleh
ketergantungan dalam ekosistem. ahli desain maka dilakukan revisi
Kualitas mobile learning demi menyempurnakan media
dengan schoology dapat dilihat dari yang dikembangkan.
hasil review para ahli dan tanggapan 4) Uji Coba Perorangan,
siswa. Hasil evaluasi dari masing- Berdasarkan penilaian uji coba
masing tahapan uji coba dapat lapangan, tingkat pencapaian
dipaparkan sebagai berikut. hasil uji perorangan adalah
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

92,67 % berada pada kualifikasi Perolehan kualitas media dari


sangat baik, sehingga media aspek uji coba perorangan,
mobile learning dengan kelompok kecil dan lapangan
schoology ini tidak perlu direvisi. dengan kategori sangat baik
5) Uji Coba Kelompok Kecil, dikarenakan pemaparan materi jelas
Berdasarkan penilaian uji coba dilengkapi dengan buku elektronik
kelompok kecil, tingkat dan link yang sudah tersedia pada
pencapaian hasil uji kelompok materi . Selain itu sudah disediakan
kecil adalah 90,53 % berada video sebagai pendukung materi
pada kualifikasi sangat baik, agar kegiatan pembelajaran lebih
sehingga media mobile learning efektif, menarik dan memotivasi.
dengan schoology ini tidak perlu Uji normalitas dilakukan untuk
direvisi. menyajikan bahwa sampel memang
6) Uji Coba Lapangan, benar-benar berasal dari populasi
Berdasarkan penilaian uji coba yang berdistribusi normal.
lapangan, tingkat pencapaian Uji normalitas data dilakukan
hasil uji coba lapangan adalah dengan teknik liliefors. Apabila
90,53% berada pada kualifikasi selisih nilai yang terbesar lebih kecil
sangat baik, sehingga media dari kriteria liliefors nilai, maka dapat
mobile learning dengan disimpulkan bahwa sebaran data
schoology ini tidak perlu direvisi. berdistribusi normal
Revisi pengembangan mobile Homogenitas data dianalisis
learning dengan schoology melalui dengan uji-F, dengan kriteria data
enam tahapan yaitu uji ahli isi mata homogen jika Fhitung  Ftabel , dan
pelajaran, uji ahli desain
data tidak homogen
pembelajaran, uji ahli media
pembelajaran, uji coba perorangan, jika Fhitung  Ftabel . Hasil uji
uji coba kelompok kecil, dan uji coba homogenitas disajikan pada Tabel 2
lapangan. Dalam ke enam tahapan sebagai berikut.
tersebut hanya dilakukan revisi
sesuai saran dari ahli isi mata Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas
pelajaran, ahli media pembelajaran
dan ahli desain pembelajaran Fhitun Ftabe Keterang
Data
sedangkan untuk uji coba g l an
perorangan, kelompok kecil dan uji Pretest
Varians
coba lapangan tidak dilakukan revisi Posttes 1,52 1,94
Homogen
berdasarkan komentar atau saran t
dari siswa.
Kualitas media mobile Dari hasil pengujian
learning dengan schoology dalam diperoleh Fhitung = 1,52 sedangkan
pembelajaran IPA Biologi berada Ftabel= 1,94 dengan taraf signifikansi
pada katergori sangat baik dilihat 5% . Jadi dapat disimpulkan Fhitung <
dari uji coba perorangan, kelompok Ftabel = Fhitung (1,52) ≤ Ftabel (1,94)
kecil dan lapangan. Pada aspek uji sehingga H1 ditolak yang berarti
coba perorangan, kualitas produk sampel bersifat homogen.
pengembangan mencapai tingkat Efektifitas produk
persentase 92,67%. Pada aspek uji pengembangan mobile learning
kelompok kecil, kualitas dengan schoology pada
pengembangan produk mencapai pembelajaran IPA Biologi dalam
tingkat persentase 90,53%. Pada penelitian ini dapat diukur dengan
aspek uji coba lapangan, kualitas melakukan tahap pra eksperimen
produk pengembangan mencapai dengan menggunakan pretest
tingkat persentase 90,53%. (sebelum menggunakan produk) dan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

posttest (setelah menggunakan


produk) terhadap 30 orang peserta SIMPULAN DAN SARAN
didik kelas VIIA di SMP Negeri 5 Rancangan media mobile
Mendoyo. Berdasarkan nilai pretest learning dengan schoology
dan posttest 30 orang siswa dikembangkan berdasarkan pada
tersebut, maka dilakukan uji-t untuk model Dick dan Carey. Desain
sampel berkorelasi. Adapun hasil pengembangan media mobile
rerata pretest dan posttest pada learning dengan schoology
tabel 2 sebagai berikut. dilakukan terlebih dahulu melalui
analisis kebutuhan dan

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji-t


Rata-
Data N s2 Db thit ttab
rata
Pretest 62,23 32.81 58
30
16,345 2.021
Posttest 87,20 58
49,93
permasalahan pembelajaran yang
Berdasarkan hasil uji-t ditemukan di SMP Negeri 5
diperoleh thitung = 16,345 dan ttabel = Mendoyo.
2,021 untuk db = 58 dari taraf Selanjutnya merancang
signifikansi 5%. Hal ini berarti thitung > flowchart, storyboard dan program
ttabel, sehingga H0 ditolak dan mapping. Flowchart bertujuan untuk
H1diterima. Rata-rata nilai pretest menspesifikasikan alur kerja media
adalah 62,23 dan rata-rata nilai dari tahap pembuka hingga penutup,
posttest adalah 87,20. Setelah storyboard bertujuan untuk
dilakukan penghitungan secara mempermudah membuat tampilan
manual diperoleh hasil t hitung desain dan pengaturan tata letak
sebesar 16,345. Kemudian harga t konten di dalam media, program
hitung dibandingkan dengan harga t mapping bertujuan untuk
pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 mengumpulkan bahan yang akan
= 30 + 30 – 2 = 58. Harga t tabel disajikan pada schoology sehingga
untuk db 58 dan dengan taraf proses pembuatan produk akan
signifikansi 5% (α = 0,05) adalah lebih mudah dan cepat setelah
2,021. Dengan demikian, harga thitung membuat program mapping. Media
lebih besar daripada harga ttabel mobile learning dengan schoology
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. dirancanga atau dikemas dalam
Ini berarti, terdapat perbedaan yang bentuk course yang selanjutnya
signifikan hasil belajar IPA Biologi diberikan identitas mata pelajaran
siswa antara sebelum dan sesudah IPA Biologi kelas VII dalam course
menggunakan media mobile itu sendiri.
learning dengan schoology. Kelayakan hasil
Peningkatan rata-rata nilai siswa ini pengembangan media mobile
juga dapat dilihat berdasarkan learning dengan schoology pada ahli
jawaban-jawaban siswa saat isi mata pelajaran berpredikat
menjawab tes setelah sangat baik (94%), ahli media
menggunakan produk. Sehingga pembelajaran berpredikat sangat
daat disimpulkan bahwa baik (92%), ahli desain
pengembangan mobile learning pembelajaran berpredikat sangat
dengan schoology dapat membantu baik (92%), uji coba perorangan
meningkatkan hasil belajar siswa. berpredikat sangat baik (92,67%), uji
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

coba kelompok kecil berpredikat (3) Saran kepada kepala


sangat baik (90,53%), dan uji coba sekolah,yaitu Perkembangan
lapangan berpredikat sangat baik teknologi informasi dan komunikasi
(90,53%). yang semakin berkembang harus
Mobile learning dengan diupdate oleh sekolah, khususnya
schoology terbukti efektif secara untuk memfasilitasi proses
signifikan dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Salah satunya
belajar mata pelajaran IPA Biologi pengintegrasian teknologi informasi
kelas VII semester genap tahun dan komunikasi dalam pembelajaran
pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri dengan menggunakan mobile
5 Mendoyo. Skor rata rata siswa learning dengan schoology sehingga
setelah setelah menggunakan tidak akan mengenal batas ruang
mobile learning dengan schoology dan waktu dalam proses
adalah 87,20 lebih besar dari skor pembelajaran, (4) Saran kepada
rata-rata sebelum menggunakan peneliti lain, yaitu Hasil penelitian ini
media mobile learning dengan diharapkan dapat dijadikan referensi
schoology yaitu 62,23. bagi peneliti lain dalam melakukan
Saran-saran yang penelitian media selanjutnya.
disampaikan dalam pengembangan
mobile learning dengan schoology
pada mata pelajaran IPA Biologi UCAPAN TERIMA KASIH
kelas VII semester II tahun pelajaran Penulis mengucapkan
2015/2016 dikelompokkan menjadi terimakasih kepada;
empat bagian diantaranya: (1) 1) Kepala SMPN 5 Mendoyo, I
kepada guru, (2) kepada siswa,(3) Made Sardita, S.Pd.. atas ijin
kepada kepala sekolah, dan (4) yang diberikan untuk
kepada peneliti lain. (1) Saran mengambil data di sekolah
kepada guru, yaitu Guru disarankan yang dipimpinnya.
agar menggunakan mobile learning 2) Guru pengajar IPA kelas VII
dengan schoology pada mata yaitu Ir I Made Gunaarsa
pelajaran IPA Biologi, mengingat beserta siswa kelas VII dan
fasilitas lingkungan sekolah dan VIII.
siswa sangat mendukung serta 3) Prof.Dr. A. A. Gede Agung,
untuk mengatasi keterbatasan ruang M.Pd selaku pembimbing I
dan waktu dalam penyampaian dan yang membimbing selama
penyerapan materi dalam proses pembuatan skirpsi.
pembelajaran IPA Biologi kepada 4) I Kadek Suartama, S.Pd.,
siswa; (2) Saran kepada siswa, yaitu M.Pd. selaku pembimbing II
Siswa diharapkan dapat yang membimbing selama
memanfaatkan mobile learning proses pembuatan skripsi.
dengan schoology pada mata 5) Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,
pelajaran IPA Biologi secara optimal M.Pd.selaku ahli desain
sehingga media mobile learning pembelajaran.
dengan schoology tidak hanya 6) Adrianus I Wayan Ilia Yuda
dimanfaatkan di sekolah saja, Sukmana, S.Kom., M.Pd.,
namun dapat dimanfaatkan di selaku ahli media
rumah, sehingga materi yang pembelajaran yang telah
diserap akan menjadi lebih optimal membantu mereview produk
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. yang dikembangkan.
Dengan pemanfaatan media mobile 7) Serta semua pihak yang
learning dengan schoology secara telah membantu dalam
optimal, prestasi belajar siswa penyelesaian artikel
diharapkan akan lebih meningkat; penelitian ini.
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)

Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model


DAFTAR PUSTAKA Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Agung, A. A. G. 2014. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Uno, Hamzah B. 2012. Model
Malang: Aditya Media Pembelajaran: Menciptakan
Publising. Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif.
Georgi ev, Tsvetozar., Evgeniya
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Georgieva., Angel Smrikarov.
2006. A General
Classification of Mobile
Learning
Systems, International
Conference on
Computer Systems and Tech
nologies CompSysTech’.
Tersedia pada:
http://ecet.ecs.ru.acad.bg/cst
05/Docs/cp/sIV/IV.1 4.pdf.
Diakses tanggal 2 Desember
2015.
Holzinger, Andreas., Alexander
Nischelwitzer., dan Matthias
Meisenberger. 2005. Mobile
Phones as a Challenge for
m-Learning:Experiences with
the Mobile Learning Engine
(MLE) using Mobile
Interactive Learning Objects
(MILOs). Tersedia pada: http:
//dmt.fhjoanneum.at/kd3/obje
cts/application_pdf/percom20
04%20hawaii_PerIL_ah_nis.
pdf 2005. Diakses tanggal 2
Desember 2015.
Indra, K. 2015. Media E-Learning
Schoology: Mudah, Praktis,
bisa di Mana
Saja, dan Penggunaan mirip
Facebook. Tersedia pada: htt
p://www.proenglishteacher.co
m/2015/04/media-e-learning-
schoology-mudah.html.
Diakses tanggal 17
Desember 2015.
Koyan, I Wayan. 2012. Statistik
Pendidikan Teknik Analisis
Data Kuatitatif. Singaraja:
Universitas Pendidikan
Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai