Disusun Oleh :
Kelompok 11
MEDAN
2021
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dialah Allah
yang Maha Pencipta, yang Maha pemilik dan yang Maha pemelihara, segala puji dan syukur atas
kehadirat Allah SWT. Sehingga atas kehendaknya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
“Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancrakan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak berterimakasih kepada semua belah pihak yang membantu kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, oleh karenanya saya menampung segala kritik dan saran untuk lebih meggali dan
mempelajari lebih lanjut tentang kesempurnaan isi makalah yang kami buat ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................8
A..Kesimpulan................................................................................................................... 13
B.. Saran ..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka memberikan pelayanan bimbingan dan konseling mengenai
masalah keagamaan diperlukan berbagai metode dan teknik yang sesuai agar dapat
mengembalikan motivasi peserta didik dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa dalam pelayanan bimbingan dan konseling selalu
berhubungan dengan teknik dan juga metode. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
penulis uraikan bahaimana metode memahami klien atau peserta didik, dan dalam bagian
ini akan dijelaskan pula mengenai teknik-teknik memberikan bimbingan dan bantuan.
B. RUMUSAN MASALAH
4
1. Apa Pengertian Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
2. Apa saja macam-macam Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
3. Bagaimana Aplikasi dari Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Pengertian Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
2. Mengetahui Macam-macam Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
3. Untuk mengetahui Aplikasi Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam
BAB II
PEMBAHASAN
1 Rahim Faqih, Aunur, Bimbingan Konseling Islam, Jogjakarta: UII Press, 2001
5
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode bimbingan Konseling secara
sepesifik.
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam penyelidikan-
penyelidikan pada umumnya, maupun dalam bimbingan dan penyuluhan. Penyuluhan
dapat diberikan dengan baik, kalau kita telah mengetahui data sekitar individu yang akan
disuluh. Oleh karena itu perlu sekali dikemukakan beberapa macam metode yang dapat
digunakan untuk memperoleh data dalam merealisasikan bimbingan dan penyuluhan.
6
2. Karya wisata, yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan
mempergunakan ajang karya wisata sebagai forumnya.
3. Sosiodrama, yakni bimbingan / konseling yang dilakukan dengan cara bermain
peran untuk memecahkan / mencegah timbulnya masalah (psikologis).
4. Psikodrama, yakni bimbingan / konseling yang dilakukan dengan cara bermain
peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah (psikologis).
5. Group teaching, yakni pemberian bimbingan / konseling dengan memberikan materi
bimbingan / konseling tertentu (ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.
7
Biaya yang tersedia
c. Metode Pembiasaan
Masalah yang sudah menjadi ketetapan dalam syariat Islam bahwa anak
diciptakan dalam keadaan tinta tauhid yang murni,agama yang kurus dan iman
kepada Allah. Dari sini peran pembiasaan pengajaran dan pendidikan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam menemukan tauhid yang murni.
d. Metode Mauidhoh hasanah
Metode yang lain yang penting adalah pendidikan mental spiritual.
Dengan mauidhoh hasanah dapat membuka mata anak untuk memahami
hakikat sesuatu, sehingga memudahkan untuk memahami ajaran-ajaran
prinsip islam.
e. Metode mujadalah
Berfungsi mengarahkan atau menguatkan, metode ini adalah suatu upaya
untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara mengutarakan argumentasi
yang kuat.
f. Metode keteladanan
Keteladanan merupakan metode yang meyakinkan berhasil dalam setiap
gerakan anak dalam mental spiritual. Hal ini karena guru merupakan contoh
terbaik bagi anak didiknya. Disadari atau tidak disadari, tindakan tingkah laku
seorang guru telah terletak dalam kejiwaan anak didiknya, baik ucapan,
perbuatan, dan moral spiritual.
g. Metode perhatian
Mencurahkan perhatian terhadap kebiasaan perkembangan anak didik
akan dapat membantu menumbuhkan akidah moral, dan merupakan persiapan
moral spiritual, dan tidak diragukan lagi bahwa dengan perhatian pendidikan
ini dianggap masa yang kuat untuk membantu manusia secara utuh dalam
meunaikan hak-hak kehidupan dan mendorong untuk bertanggung jawab
dalam kewajiban yang sempurna. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat
menjadikannya sebagai muslim hakiki dan juga pondasi keimanan yang kuat.
h. Metode hadiah dan hukuman
8
Dengan hukuman anak akan jera, berhenti dari perbuatan tercela dan peka
terhadap hawa nafsu. Dengan ini akan terhindar dari kenistaan dan
kemungkaran. Tetapi perlu diingat bahwa memberi hukuman kepada anak
bukan berarti menyakiti, menganiaya dan balas dendam, tetapi merupakan
peringatan yang halus.
9
5. Menangkap pesan, Menangkap pesan adalah teknik untuk menyatakan
kembali esensi atau inti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan pesan
utama kelien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana.
6. Pertanyaan terbuka, Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing
siswanya mau berbicara mengungkapkan pesan, pengalaman, dan
pemikirannya.
7. Pertanyaan tertutup, Dalam konseling tidak selamanya harus
menggunakan pertanyaan terbuka. Dalam hal tertentu, dapat pula
digunakan pertanyaan tertutup dengan kata ya atau tidak, atau dengan
kata-kata singkat.
8. Dorongan minimal, Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan
suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang talah di
kemukakan klien.
9. Mengarahkan, Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan
mengarahkan klien untuk melaksanakan sesuatu.
10. Menyimpulkan sementara, Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan
sementara pembicaraan, sehingga arah pembicaraan semakain jelas.
a. Latihan asensif
Latihan ini berguna untuk membantu individu yang tidak mamapu menggungkapkan perasaan
tersinggung, kesulitan mengatakan tidak, mengungkapkan afeksi, dan respon positif lainnya.
b. Desensitisasi sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang di alamai dengan cara
mengajarkan klien untuk rileks.
c. Pengkondisian aversi
10
Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Teknik ini dimaksud untuk
meninggaalkan kepekaan klien agar mengerti respons pada stimulus yang disenanginya dengan
kelebihan stimulus tersebut.
Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk prilaku baru pada klien dan memperkuat prilaku
yang sudah terbentuk.
e. Permainan dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialokkan dua kecendrungan
yang saling bertentangan.
Teknik ini merupakan teknik yang dinaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan
menerima perasaan-perasaannya daripada memproyeksikan perasaannya perasaannya itu kepada
orang lain.[4]
Pada garis besarnya teknik-teknik yang digunakan dalam bimbingan ada 2 macam, yaitu teknik
pendekatan secara kelompok (group guidance) dan teknik pendekat secara individual (individual
counseling).
3 Asmani, Jamal Makmur, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jogjakarta : Diva Press,
2005.
11
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-
muridnya lebih baik sehingga dapat membantunya secara efesien. Kegiatan ini dilakukan di
dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid di luar jam-jam pelajaran untuk
membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home room hendaknya
diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid mampu mengutarakan
perasaannya seperti di rumah.
b. Karya wisata
Karya wisata di samping berfungsi sebagai kegiatan rekreasi atau sebagai metode mengajar,
dapat berfungsi sebagai salah satu cara dalam bimbingan kelompok. Dengan karya wisata murid
meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapat informasi yang lebih baik dari objek itu. Di
samping murid-murid mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan
kelompok, misalnya, pada diri sendiri. Juga dapat mengembangkan bakat dan cita-cita yang ada.
c. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan salaha satu cara di mana murid-murid akan mendapat kesempatan
untuk memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid mendapat kesempatan untuk
menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi itu
dapat tertanam pula rasa tanggung jawab dan harga diri.
d. Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok merupakan cara yang baik dalam bimbingan karena individu
mendapat kesempatan Asmani,
untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang yang lebih berhasil
jika dilakukan dalam kelompok. Dengan kegiatan ini, anak dapat menyumbangkan pikirannya
dan dapat pula menggembangkan rasa tanggung jawab.
e. Organisasi murid
Organisasi murid, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luat lingkungan sekolah merupakan
salah satu cara dalam bimbingan kelompok. Melalui organisasi banyak masalah-masalah yang
12
sifatnya individual maupun kelompok dapat diselesaikan. Dalam organisasi, murid mendapat
kesempatan untuk belajar mengenai berbagai aspek kehidupan sosial. Ia dapat mengembangkan
bakat kepemimpinannya, di samping memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri.
Penyuluhan konseling merupakan salah satu cara pemberian bantuan secara perorangan dan
secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan dilaksanakan secara face to face
relationship (hubungan langsung muka kemuka, atau hubungan empat mata), antara counselor
dengan anak (kasus). Biasanya maslah-masalah yang dipecahkan melalui teknik atau cara ini
ialah masalah-masalah yang bersifat pribadi.
Dalam counseling hendaknya counselor bersikap penuh simpati dan empati. Simpati artinya
menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedabg dirasakan oleh counselle (kasus).
Dan empati artinya berusaha menempatkan diri dalam situasi diri counselee dengan masalah
ynag dihadapinya. Denngan sikap ini, counselee akan memberikan kepercayaan sepenuhnya
kepada counselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan dalam konseling.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode bimbingan dan konseling Islam berbeda halnya dengan metode dakwah.
Sebagai kita ketahui metode dakwah meliputi : metode ceramah, metode tanya jawab,
metode debat, metode percakapan antar pribadi, metode demonstrasi, metode dakwah
Rasulullah SAW, pendidikan agama dan mengunjungi rumah (silaturrahmi). Demikian
pula bimbingan dan konseling Islam bila dikalsifikasikan berdasarkan segi komunikasi,
Pengelompokannya menjadi:
1. Metode lansung
2. Metode tidak lansung
Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu
perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, dan mengajar bernuansa bimbingan.
13
B. Saran
Sekian makalah yang telah disusun, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh Karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat memabnangun
selalu pemakalah harapan demi kesempurnaan isi makalah kami. Akhir kata pemakalah
sampaikan terimakasi kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun
makalah ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Rahim Faqih, Aunur, Bimbingan Konseling Islam, Jogjakarta: UII Press, 2001
Juntika Nurihsan, Achmad, Bimbingan Dan Konseling, Bandung: PT Refika Aditama, 2007
14