Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Pra Nikah
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberi kelancaran penyusun dalam menyelesaikan
makalah tentang “Cara Membina Komunikasi Yang Baik Antara Suami Istri”. Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai pimpinan umat menuju
jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang penuh anugrah beserta rahmat bagi alam semesta.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, mungkin penulisan makalah ini
tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapakan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan
di perguruan tinggi ini.
2. Ibu Al Riza Ayurinanda, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Pra Nikah
yang selalu memberi pengarahan serta bimbingan hingga kami mampu memahami dengan
benar mata kuliah ini.
3. Teman sekelas yang terus memotivasi khususnya anggota kelompok yang mampu bekerja
dengan baik selamiproses pembuatan makalah.
Dengan demikian, tentu terdapat kekurangan penulis dalam makalah ini baik dari segi materi
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran yang
dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang serta makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Tim Penyusun
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................................10
1. Kesimpulan............................................................................................................................10
2. Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, mustahil membangun rumah tangga seorang diri, ia
harus bergaul dan berinteraksi dengan saudara, keluarga, suami/ isteri, tetangga, teman-teman
kerja dan lain-lain. Kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak tersebut akan menunjang
kebahagiaan dalam berumah tangga kita. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.
Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam rumah tangga atau keluarga ataupun masyarakat.
Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berkomunikasi
memungkinkan terjadinya interaksi antara individu- individu. Dengan adanya intraksi
tersebut, maka sikap, pandangan atau kemauan dari seseorang kepada orang lain dan
menggunakan bahasa atau lambang sebagai alat penyalurnya.
Pentingnya komunikasi tidaklah dapat dipugkiri karena dengan adanya komunikasi yang
baik suatu hubungan di dalam ruang baik rumah tangga dapat berjalan dengan baik dan
harmonis sebaliknya jika komunikasi yang kurang baik maka hubungan di dalam keluargapun
akan menjadi berantakan.
Komunikasi dalam keluarga dapat disamakan dengan peran jantung dalam tubuh. Sama
seperti jantung yang memompa darah ke seantaro tubuh, komunikasi memompa kehidupan ke
seantaro keluarga. Jadi, seberapa sehatnya keluarga dapat di ukur dari berapa sehatnya
komunikasi dalam keluarga itu. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pasangan yang
terjebak di dalam konflik yang berkepanjangan, hanya karena tidak mampu mengungkapkan
keinginan dan perasaan secara lancar dan kepada pasangannya, yang berdampak muncul
kesalahpahaman dan memicu emosi serta kemarahan pasangan. Ini menunjukkan adanya
komunikasi yang tidak lancar, sehingga berpotensi merusak rumah tangga.
Komunikasi keluarga antara suami istri menjadi bagian yang sangat penting, bahkan
dianggap sebagai kebutuhan, makin sering berkomunikasi maka akan semakin memperkuat
hubungan. Maka dalam kehidupan rumah tangga atau keluarga sangat diperlukan komunikasi
yang efektif agar tidak ada kesenjangan komunikasi di dalam keluarga.
4
efektifitasnya dan kehidupan keseharian yang dijalan. Komunikasi yang baik dalam keluarga
perlu dilakukan secara terbuka dan dilakukan secara dua arah (suami dengan istri, dan
begitupun sebaliknya dan orang tua dengan anak).
Komunikasi terbuka dilakukan dengan menyampaikan apa yang menjadi maksud dan
tujuannya dengan hal yang jelas, sehingga mudah dipahami dalam mengungkapkannya dan
dilakukan secara berkesinambungan antara suami dengan istri, dan orang tua dengan anak.
Dengan demikian, mereka mampu memberikan umpan balik secara dua arah dalam memberi
dan menerima.
Komunikasi yang baik dapat pula menjadikan anggota keluarga merasa tentram berada di
rumah bersama orang-orang yang disayangi, rumah bagi mereka adalah teman yang
memberikan kedamaian dan kesejukan secara lahir dan batin. Sehingga dengan komunikasi
yang baik dapat mencapai tujuan perkawinan di dalam membentuk keluarga bahagia dan
tentram secara lahir dan batin (sakinah).
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna komunikasi dalam kehidupan ?
2. Apa makna komunikasi dalam keluarga ?
3. Apa syarat komunikasi yang sukses ?
4. Apa kendala dalam berkomunikasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna komunikasi dalam kehidupan
2. Untuk mengetahui makna komunikasi dalam keluarga
3. Untuk mengetahui syarat komunikasi yang sukses
4. Untuk mengetahui kendala dalam berkomunikasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Adanya hambatan psikologis, dimana seseorang sudah terlebih dahulu merasa takut
ditolak atau tidak diterima sebelum memulai komunikasi.
d. Hambatan gender yang melihat bahwa wanita dan pria masing-masing memiliki cara
berbeda dalam upaya berkomunikasi.
8
Kadang terjadi gangguan yang disebabkan oleh media yang dipergunakan dalam
komunikasi. Misalnya ketika sedang menelpon pasangan, terjadi gangguan signal, sehingga
suara telepon menjadi terputus-putus dan tidak jelas. Pada situasi seperti itu harus segera
ada pilihan lain untuk meneruskan komunikasi, misalnya dengan mengirim sms, "Maaf
sayang, signal sedang jelek di sini, nanti aku telepon lagi ya". Dengan cara itu,
pasangannya tidak memiliki perasaan curiga atau khawatir, karena sudah ada penjelasan.
Kadang suami isteri berada dalam suasana ketegangan. Mereka tidak bisa berbicara satu
dengan yang lainnya, karena tengah konflik. Dalam kondisi tidak bisa berkomunikasi
secara langsung dengan berbicara, seharusnya ada alternatif lain untuk menyalurkan pesan.
Misalnya melalui tulisan, apakah surat, atau email, atau chatting, atau sms dan lain
sebagainya. Dengan cara itu, komunikasi tetap berjalan lancar, walau tidak harus dalam
bentuk pembicaraan langsung.
6. No Feedback
Hambatan komunikasi bisa terjadi karena tidak adanya respon atau tanggapan sama sekali.
Misalnya seorang isteri yang merasa telah banyak berbicara, bercerita dan mencurahkan
perasaan, namun sang suami hanya diam saja. Tidak merespon sama sekali. Isteri menjadi
tersinggung dan akhirnya malas berbicara karena merasa tidak diperhatikan. Padahal
diamnya suami bukan karena tidak memperhatikan, namun ia tidak tahu akan bicara apa
pada waktu itu. Sesungguhnya respon tidak selalu berbentuk kalimat atau ungkapan-
ungkapan. Karena respon bisa berbentuk mimik wajah, bahasa tubuh, pelukan, belaian,
genggaman tangan dan seterusnya. Dengan cara itu isteri merasa telah diperhatikan oleh
suami, walaupun tidak ada pembicaraan dari suami.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan
dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan di dalamnya baik secara langsung
maupun tidak langsung. Keluarga menggunakan bentuk komunikasi keluarga dengan
orientasi konformitas (conformity orientation) yaitu interaksi keluarga yang menanamkan
kepada kesamaan antara anggota keluarga sehingga anak bisa terlibat dalam mengambil
keputusan, mempunyai karakter interaksi yang berfokus pada interaksi keluarga yang
menanamkan kesamaan anggota keluarga sehingga anak bisa terlibat dalam pengambilan
keputusan. Faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal dalam upaya
mencapai keberhasilan komunikasi interpersonal yaitu,
1) Adanya sikap percaya suami terhadap istri maupun sebaliknya.
2) Adanya sikap suportif atau sikap saling mendukung dan saling menghargai
sehingga keduanya dapat menghilangkan sikap defensif yang cenderung menutup
diri dalam setiap aktifitas komunikasi yang dilakukan
3) Adanya sikap terbuka
Berikut ini pembahasan pada lingkup hambatan komunikasi antara suami dan isteri.
1. Status Effect
2. Semantic Problems dan Perceptual Distortion
3. Cultural Differences
4. Physical Distractions
5. Poor Choice of Communication Channels
6. No Feedback
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari pada makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca berguna sebagai bahan perbaikan bagi kami.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/ettisal
Interpersonal Pasutri Dengan Keharmonisan Dalam Pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana 2013,
Vol. 1, No. 1, Hal. 22-31.
Muallimah, 2020. “Komunikasi Efektif Dalam Membina Keluarga Sakinah Di Desa Balebo”.
Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar
11