Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Problema Kesenjangan
Komunikasi dalam Keluarga” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya penulis tidak
mungkin akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr.
Ragwan Albaar, M.Fil.I pada mata kuliah Bimbingan Konseling Keluarga Sakinah, program
studi Bimbingan Konseling Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Problema Kesenjangan Komunikasi dalam Keluarga” bagi pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari, makalah
yang dptulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai pribadi maupun makhluk social akan saling berkomunikasi dan
saling mempengaruhi satu sama lain dalam hubungan yang beraneka ragam, dengan
gaya dan cara yang berbeda pula. Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi
antar manusia. Interaksi manusia baik antara perorangan, kelompok maupun organisasi
tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi. Begitupun dalam interaksi keluarga, baik antar
pribadi anggota keluarga, orang tua dengan anak maupun dengan keluarga yang lain
sebagai perorangan, kelompok maupun sebagai keluarga itu sendiri.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga,
yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota
keluarga lainnya, selain itu kemunikasi keluarga sebagai wadah dalam membentuk dan
mengembangkan nilainilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Komunikasi
dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka
setiap hal dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan,
juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang
dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan.
Jika dalam sebuah keluarga tidak dapat menjaga komunikasi atar terjadi hambatan
dalam komunikasi, maka akan mempengaruhi beberapa aspek dalam kehidupan
keluarga tersebut. Harmonisnya hubungan antara suami dan istri atau hubungan antara
orangtua dan anak akan terlihat dari seberapa berhasilnya komunikasi yang terjalin
dalam keluarga tersebut.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memahami lebih jauh mengenai
problema kesenjangan komunikasi dalam keluarga. Diharapkan baik pembaca atau
penulis mengerti dan memahami dengan apa yang dijelaskan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesenjangan komunikasi dalam keluarga?
2. Bagaimana hambatan komunikasi keluarga?
3. Apa saja pola komunikasi keluarga?
4. Bagaimana efektivitas komunikasi dalam keluarga?
PEMBAHASAN
Komunikasi dalam keluarga adalah komunikasi yang tertata melalui aturan pada
budaya keluarga itu sendiri, yang dibangun oleh orangtua untuk membentuk karakter
anak dan teladan orangtua. Pada setiap keluarga, komunikasi dapat dibina dengan baik
melalui pola komunikasi yang terdapat pada praktik sehari-hari yang biasa dilakukan
1
Dedy Djamaluddin Malik, Kesenjangan Komunikasi dan Kenakalan Remaja, dikutip dari
http://www.stikombandung.ac.id/file/karya_ilmiah_1562121819.pdf, pada tanggal 26 Maret 2022, hal. 2
1. Orientasi percakapan
Orientasi percakapan berasumsi bahwa setiap anggota keluarga memiliki
kebebasan untuk menyampaikan gagasan dan pikirannya. Keluarga yang memiliki
skema percakapan tinggi akan selalu senang berbicara atau ngobrol.
2. Orientasi kepatuhan
Orientasi kepatuhan menjelaskan bahwa keluarga memiliki dan menjalankan cara
hidup, pandangan, perilaku, dan nilainilai kehidupan yang sama.3
1. Kurang respect, jika orang tua memarahi atau mengkritik anak, lakukan itu dengan
penuh hormat atau respek terhadap harga diri anak
2. Kurang Emphaty, orang tua perlu saling memahami dan mengerti keberadaan,
perilaku dan keiinginan dari anak. Jadi sebelum membangun komunikasi dengan
anak orang tua perlu mengerti dan memahami dengan rasa empati
3. Tidak terbuka, sebagai orang tua kita harus mengembangkan sikap terbuka,
sehingga membantu menimbulkan sikap percaya diri pada karena tanpa
keterbukaan dapat menimbulkan kecurigaan hingga berakhir pada kesenjangan
komunikasi
2
Mark Febri Rincap, “Pentingnya Komunikasi Orangtua Pada Anak Dalam Menggunakan Bahasa
Tontemboan Di Desa Kanonang 1 Kecamatan Kawangkoan Barat”, Acta Diurna, Vol. VI, No. 2, (2017),
hal. 4.
3
Andy Corry Wardhany dan Morissan, Teori Komunikasi (Tentang Komunikatir, Pesan, Percakapan, dan
Hubungan), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hal. 183.
4
Yossita Wisman, “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan”, Jurnal Nomosleca, Vol. 3, No. 2, (Oktober
2017), hal. 651.
5
Albert Bandura, A social learning analysis. Englewood Cliffs, (NJ:Prentice-Hall, 1973), hal. 660
Rogers dan Kincaid menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama
lain,yang terjadi saling pengertian yang mendalam. Djamarah mengungkapkan bahwa
pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih
dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Mc Leod dan Chaffe membagi komunikasi keluarga kedalam empat pola yaitu:
6
Yulita Daru Priliantari, dkk., “Dinamika Komunikasi dalam Keluarga”, Ilmu Komunikasi dan Bisnis, Vol. 3
No. 1, (Oktober 2017), hal. 21-22
7
Afrina Sari, “Pola Komunikasi Keluarga, Fungsi Sosialisasi dan Bentuk Komunikasi Yang Telah Terjadi
Dalam Keluarga Di Perumahan Dan Perkampungan Kota Bekasi”, Makna, Vol. 1, No. 2, (September 2010),
hal. 8.
8
J. Devito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta: Profesional Books, 2007), hal. 277-278
9
Scott M. Cutlip, dkk., Effective Public Relations, Edisi Kesembilan. (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 51
10
Cecep Darmawan, Komunikasi dan interaksi keluarga, (Bandung : PKK FPTK UPI, 2007), hal. 12-13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesenjangan komunikasi berarti terjadinya kelangkaan proses dan kegiatan
komunikasi antar individu, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Kesenjangan
komunikasi bisa berakibat makin tumbuhnya prasangka individual dan sosial yang
berdampak pada beberapa perilaku sosial yang bisa melahirkan konflik, disharmoni dan
disintegrasi sosial.
Penyebab hancurnya komunikasi sangat beragam. Berbagai hambatan yang
timbul dalam komunikasi, yaitu : kebisingan, keadaan psikologis komunikan,
kekurangan komunikator atau komunikan, kesalahan penilaian oleh komunikator,
keterbatasan pengetahuan komunikator atau komunikan, bahasa, isi pesan berlebihan,
bersifat satu arah, faktor teknis, kepentingan atau interes, prasangka, serta cara
penyajian yang verbalistis.
Menurut Mc Leod dan Chaffe empat pola komunikasi keluarga yaitu pola laisses-
faire, pola protektif, pola pluralistic, serta pola konsensual. Sedangkan menurut Devito
empat pola komunikasi keluarga yaitu Pola komunikasi persamaan (equality pattern),
Pola komunikasi seimbang terpisah (balance split pattern), Pola komunikasi tak
seimbang terpisah (unbalanced split pattern), serta Pola komunikasi monopoli
(monopoly pattern).
Komunikasi dikatakan berhasil kalau menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Komunikasi demikian harus dilakukan dengan efektif. Orang tua sebagai pemimpin
dalam keluarga, dapat berperan sebagai komunikator atau dapat menunjuk salah
seorang anggota keluarga menjadi komunikator. Selanjutnya menjaring dan
mengevaluasi informasi yang tersedia dan mengolah informasi ke dalam suatu bentuk
yang cocok dengan bagi beberapa anggota keluarga sebagai penerima informasi.
B. Saran
Penulis menyadari makalah diatas masih banyak kesalahan dan minimnya
penjelasan karena tidak mencari materi dari berbagai sumber. Sehingga pemakalah akan
berusahan mencari lebih banyak referensi untuk makalah yang lebih baik dan agar
materi tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Cutlip, Scott M. dkk. 2009. Effective Public Relations. Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana
Darmawan, Cecep. 2007. Komunikasi dan interaksi keluarga. Bandung : PKK FPTK UPI
Malik, Dedy Djamaluddin. Kesenjangan Komunikasi dan Kenakalan Remaja. dikutip dari
http://www.stikombandung.ac.id/file/karya_ilmiah_1562121819.pdf pada tanggal 26
Maret 2022
Priliantari, Yulita Daru. dkk. 2017. “Dinamika Komunikasi dalam Keluarga”. Ilmu
Komunikasi dan Bisnis. Vol. 3. No. 1. (Oktober)
Rincap, Mark Febri. 2017. “Pentingnya Komunikasi Orangtua Pada Anak Dalam
Menggunakan Bahasa Tontemboan Di Desa Kanonang 1 Kecamatan Kawangkoan
Barat”. Acta Diurna. Vol. VI. No. 2
Sari, Afrina. 2010. “Pola Komunikasi Keluarga, Fungsi Sosialisasi dan Bentuk Komunikasi
Yang Telah Terjadi Dalam Keluarga Di Perumahan Dan Perkampungan Kota Bekasi”.
Makna. Vol. 1. No. 2. (September)
Wardhany, Andy Corry dan Morissan. 2013. Teori Komunikasi (Tentang Komunikatir,
Pesan, Percakapan, dan Hubungan). Bogor: Ghalia Indonesia
Wisman, Yossita. 2017. “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan”. Jurnal Nomosleca.
Vol. 3. No. 2. (Oktober)