Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KOMUNIKASI KELUARGA

TERHADAP KARAKTER ANAK

Nama Kelompok:
FARINDA ADE STEVANI 2103110125
DIMAS NUR ASHRI 2103110126
NITA ANANTA YUFAN 2103110127

Program Studi
Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN 2022

1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Komunikasi.....................................................................................................5
B. Komunikasi & Konsep Diri...........................................................................7
C. Pentingnya Komunikasi..................................................................................8
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Keluarga...........................9
E. Efektifitas Berkomunikasi Dalam Interaksi Keluarga....................................10
F. Dinamika Komunikasi Dalam Interaksi Keluarga..........................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
A. Penutup............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

2
1.1 LATAR BELAKANG BAB 1
PENDAHULUAN
Di abad modern sekarang ini, kita telah merasakan ada banyak perubahan yang terjadi
terkait perubahan teknologi informasi. Kita juga melihat bermunculan berbagai penemuan
baru akibat kemajuan teknologi yang berkembang cepat. Teknologi memberikan manusia
berbagai macam kemudahan guna melakukan pekerjaan, dan lebih dari itu juga
memberikan kepada manusia kehidupan yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Teknologi saat ini yang telah memungkinkan terjadinya perubahan media komunikasi.
Media komunikasi adalah sarana atau alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Dalam
hal ini, sebuah media yang memfasilitasi komunikasi keluarga yang termediasi. Dahulu
ketika internet muncul di penghujung abad ke-21, pengguna internet dan masyarakat luas
masih mengidentikkannya sebagai ”alat” semata. Berbeda halnya sekarang, internet
menjadi ”media” tersendiri yang bahkan mempunyai kemampuan interaktif. Aspek
tersebut telah melahirkan ekstra kemudahan bagi para penggunanya. Dalam komunikasi
keluarga sekalipun yang terpisahkan dalam jarak, sifat interactivity dari penggunaan
media konvergen telah melampaui kemampuan potensi umpan balik (feedback), karena
seorang khalayak pengakses media konvergen secara langsung memberikan umpan balik
atas pesan-pesan yang disampaikan.
Perubahan tersebut mempengaruhi relasi sosial di keluarga secara mikro dan
masyarakat secara makro. Perubahan ini ditandai dengan meningkatnya penggunaan
media konvergen secara luar biasa. Di samping itu, berkat kemajuan teknologi informasi
pula, media komunikasi pun berubah, biaya maupun infrastruktur yang diperlukan untuk
dapat mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke tahun.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global dewasa ini telah menelan
berbagai dimensi keluarga harmonis. Dalam sebuah keluarga, khususnya yang tinggal di
perkotaan, berbagai aspek telah bergeser dari sejak nilai sampai simbol yang berseliweran
yang menghubungkan antar peran sebagai suatu relasi sosial dalam keluarga. Perubahan
pola komunikasi dalam keluarga perkotaan yang sedang terjadi ini dikhawatirkan akan
meruntuhkan bangunan keluarga yang berkualitas yang pada gilirannya akan menentukan
bagus tidaknya kualitas suatu bangsa.
Keluarga kini telah kehilangan dimensi fisik, yang diambil alih kehadirannya oleh
dimensi virtual. Dengan kehilangan itu, keluarga di perkotaan telah kehilangan aura, yaitu
pancaran spirit yang dipantulkan oleh keluarga sebagai lingkungan awal proses
pemanusiaan, tempat pendidikan dan pembentukan watak, moral, serta melatih
kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di dalam
keluarga digital interaksi dan komunikasi tatap muka kini diambil alih oleh komunikasi
yang dimediasi oleh teknologi informasi, dan sedang berbenah dalam budaya virtual.
Fenomena tersebut sudah diprediksi oleh Ogburn, ahli sosiologi keluarga, bahwa sistem
keluarga berubah sebagai akibat perubahan teknologi.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Seberapa besar pengaruh komunikasi keluarga terhadap konsep diri anak.
2.Seberapa penting komunikasi dalam keluarga.
3.Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Setiap kegiatan yang dilakukan umumnya tidak terlepas dari tujuan yang dicapai.
Maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh komunikasi keluarga
terhadap konsep diri anak dan untuk mengetahui pentingnya komunikasi dalam keluarga.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan komunikasi, karena manusia
adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk mempertahankan
hidupnya,Komunikasi memegang peranan penting bagi kelanggengan suatu hubungan.
Entah dalam ikatan teman, sahabat, kekasih ataukah hubungan terkecil dan terpenting
yaitu keluarga. Salah satu elemen dasar yang membuat kekokohan hubungan dalam
keluarga adalah komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan baik secara verbal maupun
nonverbal. Komunikasi verbal dalam keluarga seperti saling mencurahkan isi hati,
berpamitan untuk pergi ke sekolah atau kantor, mengajak makan bersama, dan
sebagainya. Sedangkan komunikasi secara nonverbal dalam keluarga dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala dan mengangkat bahu.
Komunikasi efektif dalam keluarga terkadang dianggap kurang penting. Sebagian
orang tua bahkan berpikir untuk lebih mementingkan bekerja, mencari harta, demi
kebahagiaan keluarga. Namun disanalah letak kesalahan terbesar yang akan berdampak
pada masa depan anak. Komunikasi kelurga erat kaitannya dengan dengan konsep diri
anak. Minimnya komunikasi dalam keluarga berdampak pada rendahnya konsep diri anak
atau cenderung ke arah negatif

Anak menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh keluarga, dalam
kehidupannya anak perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua baik ayah maupun
ibu, hal itu dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama yang menerima anak lahir
didunia. Tidak hanya hal itu keluarga juga menjadi tempat bagaimana anak belajar dalam
berkehidupan yaitu dari awal cara makan sampai anak belajar hidup dalam masyarakat.
Keluarga menjadi hal yang terpenting dalam membawa anak untuk menjadi seorang
individu yang baik.

Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain, dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala dan mengangkat bahu, yang cara
tersebut biasa disebut komunikasi nonverbal.

Praktik komunikasi yang berbeda di dalam keluarga bisa memengaruhi relasi dan
perkembangan hubungan pada masing – masing anggota keluarga. Selanjutnya jika
komunikasi memburuk biasa berdampak pada munculnya konflik. Ketika terjadi konflik
maka cara mengkomunikasikan dan mengelola konflik juga tidak terlepas dari faktor
budaya.

Komunikasi keluarga tidak sama dengan komunikasi antar anggota kelompok


biasa.Komunikasi yang terrjadi dalam suatu keluarga tidak sama dengan komunikasi
keluarga yang lain.Setiap keluarga mempunyai pola komunikasi tersendiri.Relasi antara
anak dan orang tua menunjukkan adanya keragaman yang luas.Relasi orang tua dan anak
dipengaruhi dan ditentukan oleh sikap orang tua.Sikap yang berhubungan dengan afeksi
dan dominasi; ada orang tua yang mendominasi, yang memanjakan, acuh tak acuk dan
oang tua akrab, terbuka, bersahabat .

5
Sikap orang tua yang berhubungan dengan ambisi dan minat yaitu sikapp orang tua
yang mengutamakan sukses social, milik keduniswian, suasana keagamaan dan nilai-nilai
artistic.Perbedaan struktur social dapat menyebabkan perbedaan relasi antara orang tua
dan anak.
1. Masyarakat industri modern : anak sering kurang melakukan relasi dengan
orang tuanya sehingga koordinasi relasi lemah.
2. Masyarakat pertanian : terdapat relasi yang dekat dengan tetangga dekat
3. Masyarakat yang mengenal pemisahan orang dewasa dan anak : banyak
menimbulkan prasangka
4. Kehidupan di rumah sewaan (di kota besar) dan rumah sederhana (di desa) :
Proses hidup dan kehidupan terbuka
Komunikasi dalam keluarga lebih banyak komunikasi antar pribadi. Relasi antar
pribadi dalam setiap keluarga menunjukkan sifat-sifat yang kompleks.Komunikasi antar
pribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau
kelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan balik.Setiap komponen harus
dipandang dan dijelaskan sebagai bagian yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi
antar pribadi.

Tujuan komunikasi yang akan dicapai dapat dilihat dari sudut kepentingan sumber
dan penerima, dari sudut kepentingan social dan pribadi . Tujuan komunikasi dari
sudut kepentingan sumber, yaitu untuk memberikan informasi , mendidik, menghibur dan
menganjurkan suatu tindakan. Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima yaitu
untuk memahami in formasi, mempelajari sesuatu, menikmati dan menerima atau
menolak suatu anjuran.

Tujuan komunikasi untuk kepentingan sosial adalah untuk mengendalikan apa yang
terjadi di lingkungan masyarakat dalam mencegah keresahan, memelihara ketertiban dan
keamanan; untuk fungsi sosialisasi dalam upaya pendidikan dan pewarisan nilai-nilai
budaya, norma-norma ; memberikan hiburan pada warga masyarakat. Tujuan komunikasi
untuk kepentingan pribadi yaitu untuk menentukan keputusan dalam bertindak sesuai
aturan social , memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat ;
menikmati hiburan , rileks dari kesulitan hidup sehari-hari.

Tujuan komunikasi dalam interaksi keluarga ditinjau dari kepentingan orang tua
adalah untuk memberikan informasi, nasihat,mendidik dan menyenangkan anak-anak.
Anak berkomunikasi dengan orang tua adalah untuk mendapatkan saran, nasihat,
masukan atau dalam memberikan respon dari pertanyaan orang tua. Komunikasi antar
anggota keluarga dilakukan untuk terjadinya keharmonisan dalam keluarga . Hasil
komunikasi atau akibat komunikasi dapat mencapai aspek kognitif menyangkut kesadaran
dan pengetahuan,aspek afektif menyangkut sikap dan persaan dan aspek psikomotor
menyangkut perilaku dan tindakan. Hasil komunikasi di antara anggota keluarga yaitu
terjadinya perubahan perilaku anggota keluarga dalam menjaga keharmonisan hubungan
keluarga.

B. Komunikasi Keluarga dan Konsep Diri


Menurut Karol Kumpfer dan Rose Alvarado, profesor dan asisten profesor dari
University of Utah, dalam penelitiannya, menyebutkan bahwa kenakalan dan kekerasan
yang dilakukan oleh anak dan remaja berakar dari masalah-masalah sosial yang saling
berkaitan. Di antaranya adalah kekerasan pada anak dan pengabaian yang dilakukan oleh
orangtua, munculnya perilaku seksual sejak usia dini, kekerasan rumah tangga,

6
keikutsertaan anak dalam geng yang menyimpang, serta tingkat pendidikan anak yang
rendah. Ketidakmampuan orangtua dalam menghentikan dan melarang perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja akan membuat perilaku kenakalan terus
bertahan.
Mengasuh, membina dan mendidik anak dirumah merupakan kewajiban bagi
setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Sosialisasi menjadi sangat penting
dalam pembentukan kepribadian anak. Lewat sosialisasi yang baik, anak merasa
diperhatikan oleh orang tuanya 3 sehingga dia mempunyai suatu motivasi dalam
membentuk kepribadian yang baik. Keluarga sangat berpengaruh besar terhadap
sosialisasi anak. Individu dapat menjadi makhluk sosial yang dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau alam dan faktor lingkungan atau asuhan.

. Peran orang tua dalam membina seorang anak ditentukan dari pola komunikasi.
Pola komunikasi yang baik akan berdampak baik pada anak, begitu juga sebaliknya
apabila orang tua tidak bisa menciptakan pola komunikasi yang baik maka akan
berdampak negatif juga terhadap anaknya. Dampak negatif yang muncul yaitu seorang
anak akan memiliki pola komunikasi yang buruk pada lawan bicaranya sehingga akan
memunculkan kesan yang buruk terhadap dirinya.
Manajemen komunikasi antar kedua orang tua yang memiliki budaya yang
berbeda harus memiliki sikap pengertian agar terjadinya toleransi antar individu satu
dengan individu lainnya 4 dengan budaya berbeda. Dalam arti lain pola komunikasi orang
tua yang baik akan membentuk kepribadian anak yang baik pula.
Faktor-faktor penyebab munculnya kenakalan remaja (Kumpfer dan Alvarado) :
a. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
b. Perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah yang menunjukkan perilaku
dan nilai-nilai anti-sosial.
c. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun
di luar sekolah, dan lainnya).
d. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
e. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
f. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
g. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
h. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
i. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan
baru.
j. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau
melakukan kenakalan rema

C. Pentingnya Komunikasi
Seorang komunikator sebagai penyampai pesan perlu memperhatikan penampilan
yang sesuai dengan tata karma, keadaan, waktu dan tempat.Selain penampilan , seorang
komunikator harus menguasai masalah dalam mencapai tujuan komunikasi. Penguasaan
bahasa bagi seorang komunikator penting agar tidak menimbulkan salah tafsir dan
ketidak percayaan . Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan . Pesan yang
memenuhi syarat berisikan hal-hal yang umum difahami para audien, jelas dan gamblang,
simpati dan menarik, seimbang dan sesuai dengan keinginan lomunikan.

Channel adalah saluran penyampaian pesan yang biasa disebut media.Efek adalah
hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang .Prosedur untuk
mendapat efek yang baik yaitu attention (perhatian), Interest(kepentingan), Desire

7
(keinginan), Decision (keputusan) dan Action (tindakan). Komponen-komponen atau
unsure-unsur dalam komunikasi keluarga , umumnya merupakan komunikasi antar
pribadi anggota keluarga saling berpengaruh dan terjadi keterpaduan. Komponen mana
yang awal dan akhir, tidak tertentu, sangat tergantung pada kondisi dan kebutuhan
anggota keluarga.

Komunikasi memainkan peranan penting terhadap kebahagiaan dan keutuhan


keluarga Anda. Bagaimana keluarga bisa bahagia dan utuh jika komunikasi antar
anggotanya tidak terjalin dengan baik? Berikut penjelasan ilmiah tentang pentingnya
komunikasi keluarga
1. Komunikasi penting untuk mempererat hubungan keluarga sehingga bisa lebih
saling mengenal,
2. Komunikasi menjadi jembatan untuk dapat mencari solusi terhadap permasalahan
yang muncul,
3. Komunikasi membangun kehangatan dan keceriaan sehingga dapat menambah
semangat hidup,
4. Komunikasi yang baik dan efektif akan membentuk kepribadian anak menjadi
terbuka, luwes, dan bersahabat

Komunikasi dalam interaksi keluarga sering terjadi komunikasi antar pribadi yang
dilakukan dengan spontan antar anggota keluarga, tidak mempunyai tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu.Komunikasi dalam interaksi keluarga dapat terjadi secara
kebetulan di antara anggota keluarga. Selain dari itu komunikasi dalam interaksi keluarga
dapat berlangsung berbalas-balasan.Orang yang terlibat dalam komunikasi dua sampai
empat orang.Apabila perckapan mereka semakin serius, maka dapat terjadi dialog, di
antara mereka.Kondisi demikian siapa yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi
komunikan menjadi tidak jelas. Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai saluran yang
dapat dipergunakan untuk berkomunikasi.

Seseorang menggunakan saluran tertentu, sebagai saluran sementara atau


sewaktu- waktu dalam interaksi dengan orang lain. Kadang-kadang saluran ini
dikembangkan sebagai hal yang menetap dan berakar bersama perkembangan
pribadinya.Saluran mana yang digunakan , tergantung pada pengalaman belajar
sebelumnya dan tergantung pada intensitas ancaman yang diperoleh dan dirasakannya
serta kecemasan yang menyertai tanggapan akan ancaman itu .

Saluran komunikasi tersebut meliputi :


1. Konsonan : adalah komunikasi dimana perasaan dan perilaku dinyatakan seiring dan
searti dengan pesan yang diberikan . Orang yang menggunakan saluran ini adalah
orang yang merasa aman untuk mengatakan apa saja yang ada dalam benaknya.
2. Celaan : reaksi yang biasa dilakukan oleh orang yang merasa dirinya selalu terancam,
dalam bentuk menggerutu, kritik yang berlebihan atau bersikap kasar. Orang pencela
ini biasanya menderita harga diri rendah, dan berusaha meningkatkannya dengan
mencela atau mencemoohkan orang lain.
3. Kepatuhan : Orang yang patuh biasanya cenderung untuk menyalahkan dirinya sendiri
apabila terjadi sesuatu yang menimpa diriya atau keluarganya .Biasanya anggota

8
keluarga lain mempergunakan saluran komunikasi celaan terhadap anggota keluarga
yang seperti ini.
4. Intelektualisasi : Saluran ini memusatkan memusatkan interaksi pada kemampuan
rasional, kemampuan mental dan kemampuan intelektual.Dalam perilakunya orang
semacam ini menampilkan diri sebagai orang tanpa perasaan. Orang semacam ini
melakukan tindakan tidak sesuai dengan perasaannya, atau ia dalam konflik antara
pikiran dan perasaannya.Penggunaan saluran ini dalam komunikasi antar keluarga,
terdapat jarak emosional yang menghambat hubungan mereka di antara anggota
tersebut.
5. Acuh tak acuh : Saluran ini merupakan saluran tidak sehat, yang bersumber pada
ketakutan, kemarahandan keinginan untuk memanipulasi orang lain.

Komunikasi ini sering muncul dalam bentuk bungkam, sikap tidak peduli ,tanpa
memperhatikan yang diajak berbicara Pola interaksi dalan keluarga menurut Don Jackson
ada empat kategori , yaitu : Relasi seimbang dan memuaskan, Tidak seimbang dan
memuaskan, Tidak seimbang dan tidak memuaskan, Seimbang dan tidak memuaskan.

D. Faktor –faktor yang mempengaruhi Komunikasi Keluarga


Berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat berkomunikasi
dengan baik kepada orang lain. Dilain waktu seseorang mengeluh tidak dapat
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Dalam keluarga, ketika dua orang berkomunikasi, sebetulnya mereka berada
dalam perbedaan untuk mencapai kesamaan pengertian dengan cara mengungkapkan
dunia sendiri yang khas, mengungkapkan dirinya yang tidak sama dengan siapapun.
Sekalipun yang berkomunikasi ibu adalah antara suami dan istri antara ayah dan anak
antara ibu dan anak, dan antara anak dan anak, hanya sebagian kecil mereka itu sama-
sama tahu, sama- sama mengalami, sama pendapat, dan sama pandangan.
Ada sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga,
seperti yang akan duraikan berikut ini :
a) Citra diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja. Ketika orang berhubungan
dan berkomunikasi dengan orang lain, dua mempunyai citra diri dia merasa dirinya
sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang mempunyai gambaran – gambaran tertentu
mengenai dirinya statusnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang
menentukan apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi menjaring bagi apa yang
dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap segala yang berlangsung
disekitarnya. Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang.
b) Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit
berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa,
merasa irihati, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
c) Lingkungan Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya, dan
cara yang berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan
yang terjadi di sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana di
rumah bersifat informal, sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga
komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki
norma yang harus diataati, maka komunikasi yang berlangsungpun harus taat norma.
d) Kepemimpinan

9
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting
dan strategis. Dinamika hubungan dalam keluarga dipengaruhi oleh pola
kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi
bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan yang membentuk hubungan-
hubungan tersebut. Menurut Cragan dan Wright, kepemimpinan adalah komunikasi
yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan
kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan keefektifan
komunikasi kelompok.
e) Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pastimenggunakan bahasa
sebagai alat untuk mengekspresikan sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang
dipergunakan oleh orang tua ketika secara kepada anaknya dapat mewakili suatu
objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi dilain kesempatan, bahasa yang
digunakan itu tidak mampu mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Maka
dari itu dalam berkomunikasi dituntut untuk menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti antara komunikator dan komunikasi.
f) Perbedaan Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang tidak bisa berbicara
sekehendak hati tanpa memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada
anak kecil berbeda ketika berbicara kepada remaja.

E. Efektivitas Berkomunikasi Dalam Interaksi Keluarga


Komunikasi dalam interaksi keluarga yang dianggap penting untuk mencapai tujuan
tertentu, biasanya direncanakan dan diutamakan.Komunikasi dikatakanberhasil kalau
menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Komunikasi demikian harus dilakukan dengan
efektif. Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga , dapat berperan sebagai
komunikator atau dapat menunjuk salah seorang anggota keluarga menjadi komunikator.
Fungsi komunikator adalah menyediakan sumber informasi.

Selanjutnya menjaring dan mengevaluasi informasi yang tersedia dan mengolah


informasi ke dalam suatu bentuk yang cocok dengan bagi beberapa anggota keluarga
sebagai penerima informasi. Peranan utama komunikator adalah menciptakan suasana
yang baik dalam proses komunikasi tersebut.Anggota keluarga lainnya menjadi
komunikan yang aktif berpartisipasi.
1. Dalam kominikasi , harus ada kemauan antara komunikator dan komunikan ,
tidak setengah-tengah dalam berlangsungnya komunikasi
2. Komunikasi akan mencapai hasil yang diharapkan apabila komunikator dapat
mempengaruhi dan mengubah perilaku orang lain
3. Pesan-pesan dalam komunikasi harus dapat dimengerti, difahami dan menjadi
jelas
4. Komunikai yang baik terjadi keselarasan dan kesesesuaian antara pesan dan
umpan balik
5. Komunikasi yang berhasil yaitu pesan yang diterima komuikan sesuai dengan
maksud pesan yang dikirim komunikator. Komunikasi yang berhasil
menggunakan komunikasi dua arah.
Komunikasi yang efektif menurut Cutlip dan Center, komunikasi yang efektif
harus dilaksanakan dengan melalui empat tahap , yaitu :

10
a. Fact finding : Untuk berbicara perlu dicari fakta dan ata tentang komunikan
berkenaan dengan keinginan dan komposisinya
b. Planning : rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana
mengemukakannya berdasarkan fakta dan data yang diperoleh
c. Communicating : berkomunikasi berdasarkan planning yang telah disusun
d. Evaluation :Penilaian dan analisis untuk melihat bagaimana hasil komunikasi
tersebut.
F. Dinamika Komunikasi Dalam Interaksi Keluarga
Kekurang mampuan dalam hubungan insasi , mengakibatkan timbulnya jurang
komunikasi, yang menimbulkan kesukaran dalam hidup.Manusia tumbuh dalam
kelompok apabila ia terbuka untuk kecam puji dan berani hadap diri.Sikap sabar untuk
menerima apa yang dapat dirubah, memberikan saham dalam kegiatan kelompok sesuai
dengan kemampuan dirinya.Kita harus berani mengambil risiko berinvestasi, berkarya
dalam kelompok. Sembilan cara untuk merubah pikiran orang tanpa menimbulkan rasa
kecewa dan mendongkol , yaitu :
1. Mulailah dengan memberikan pujian yang ikhlas
2. Jika menunjukkan kesalahan orang, lakukanlah dengan cara yang tidak
langsung
3. Berbicaralah tentang kesalahan diri sendiri, sebelum mengecam orang lain
4. Berilah perintah dalam bentuk usul
5. Usahakan jangan sampai menyinggung perasaan orang
6. Pujilah perbaikan-perbaikan yang bagaimanapun kecilnya dan jika
memberikan pujian lakukan dengan ikhlas
7. Berilah reputasi (nama baik) , supaya ia mempertahankannya
8. Bersikaplah seolah-olah kesalahan mereka mudah diperbaiki dan
pekerjaannnya mudah dilakukan
9. Usahakan supaya orang lain suka melakukan, apa yang kita inginkan. Dalam
interaksi keluarga dapat digunakan jenis-jenis komunikasi.
Jenis-jenis komunikasi dapat dikelompokaan dalam empat macam, yaitu:
a. Komunikasi tertulis : Komunikasi yang disampaikan secara tertulis.
Keuntungannya : telah dipersiapkan terlebih dahulu secara baik dan dapat
dibaca berulang-ulang, menurut prosedur tertentu dan mengurang biaya.
Kerugiannnya : memrlukan dokumentasi yang cukup banyak, kadang-
kadang tidak jelas dan tidak langsung mendapat umpan balik.
b. Komunikasi lisan : Komunikasi dilakukan secara lisan. Kebaikannya :
dilakukan cepat, langsung, terhindar dari salah faham, jelas dan informal.
c. Komunikasi nonverbal : Komunikasi dengan menggunakan mimik,
pantonim, bahasa isyarat. Kekurangannya menimbulkan salah tafsir
d. Komunikasi satu arah : Komunikasi berbentuk perintah, intruksi, memaksa
dengan menggunakan sanksi-sanksi.
e. Komunikasi dua arah lebih bersifat informative dan persuasive dan
memerlukan hasil.

11
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Komunikasi adalah dimana ada masyarakat yang melakukan hubungan sosial
disitu ada kegiatan komunikasi.Keluarga merupakan sebuah lembaga yang
didalamnya hidup bersama pasangan suami istri secara sah karena pernikahan.
Komunikasi dalam keluarga adalah sebuah penyampaian pesan atau informasi yang
berlangsung dalam keluarga. Disitu diperlukan keterbukaan di dalam berkomunikasi
antar anggota dalam suatu keluarga. Segala perilaku orang tua dan lingkungannya
dalam keluarga akan selalu mendapatkan proses pendidikan sepanjang anak – anak
masih di asah di dalamnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

DR Pratama1a, I. R. ( 2015 ). PENGARUH SOSIAL MEDIA KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU DAN


ANAK
DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR. Pengaruh Sosial Media, Volume 1 Nomor 2, .

Jefrey Oxianus Sabarua1, I. M. (2020). Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak. Jefrey
Oxianus Sabarua1, Imelia Mornene2, Vol. 4, No. 1.

Mira Agustina1, E. N. (, 2022). Pengaruh Pemberian Reward Animasi terhadap Motivasi Belajar Anak
Usia Dini selama Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 6 Issue 1.

Nurchayati, Z. (2018). KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK.


Komunikasi Kelarga, Vol. 01 No. 02.

13

Anda mungkin juga menyukai