Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak
berkomunikasi. We can’t not communicate begitupun halnya saat kita dalam
keluarga,kelompok dan masyarakat. Komunikasi seakan menjadi pengaruh
dalam sebuah keluarga,kelompok dan masyarakat. Salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu komunikasi pada
keluarga,kelompok dan masyarakat bergantung pada komunikasinya. Dalam
komunikasi sering kali ada kegiatan penting yang sangat menunjang
keberhasilan tersebut. Permasalahan komunikasi yang terjadi pun tak hanya
intern saja tapi juga eksternalnya.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi
dengan orang lain, akan terasingkan dari masyarakatnya. Teori dasar Biologi
menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyasuaikan diri dengan
lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan dari komunikasi keluarga,kelompok dan
masyarakat?
2. Apa tujuan komunikasi keluarga,kelompok dan masyarakat?
3. Bagaimana strategi pada prilaku keluarga,kelompok dan masyarakat?
4. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi keluarga,kelompok
dan masyarakat?
5. Apa saja model komunikasi keluarga,kelompok dan masyarakat?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan dari komunikasi keluarga,kelompok
dan masyarakat?
2. Untuk mengetahui tujuan komunikasi keluarga,kelompok dan
masyarakat?
3. Untuk mengetahui strategi pada prilaku keluarga,kelompok dan
masyarakat?
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi
keluarga,kelompok dan masyarakat?
5. Untuk mengetahui model dari komunikasi keluarga,kelompok dan
masyarakat?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan komunikasi pada keluarga,kelompok dan masyarakat
A. Keluarga
Keluarga merupakan mahkluk sosial pertama dalam kehidupan
manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam
interaksi.
Pada dasaranya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam “satu
atap”. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai suami istri
dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk
komunikasi baru yang disebut keluarga. Karenanya keluargapun dapat diberi
batasan sebagai sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan
wanita perhubungan mana sedikit banyak bertahan lama untuk menciptakan
dan membesarkan anak-anak.
Berikut tahap perkembangan komunikasi dalam kelurga :
a. Keluarga dengan anak - anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak-anak ada pada
tahun puncak untuk mempelajari bahasa. Kemampuan berbahasa terutama
diperoleh dari keluarga khususnya dari interaksi anatara anak dan
pengasuh utama, ibunya. Anak-anak memulai kemampuan berbahasa
dengan menggunakan kata-kata tunggal. Anatara usia 18-24 bulan,
ungkapan-ungkapan dua kata muncul. Menjelangn usia 3 tahun anak-
anak menguasai kira-kira seribu kata, dan mulai usia 4-5 tahun mereka
memperoleh kira-kira 50 kata setiap bulan.
b. Keluarga dengan anak-anak usia sekolah
Anak-anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan
pertambahan usia. Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi keluarga yang masih merupakan kekuatan dominan, tapi juga
lewat komunikasi dengan pihak – pihak di luar keluarga. Dua dimensi
komunikasi orang tua-anak menjadi penting ; penerimaan – penolakan
dan kontrol otonomi.

3
c. Keluarga dengan anak – anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik
sehubungan dengan bertambahya kebebasan anak – anak. Masalah –
masalah otonomi dan kontrol menjadi sangat tajam pada tahun –tahun ini.
Anak – anak remaja mulai mengalihkan komunikasi dari komunikasi
keluarga kepada komunikasi dengan teman- teman sebaya . Karena
perubahan – perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami remaja,
topik –topik tertentu menjadi perhatian mereka. Pendeknya, usia remaja
merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga. Bila orang tua
dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih
lancar. Selanjutnya dapat disimpulkan dengan pertambahan usia,
hubungan kita dengan saudara- saudara kandung  tetap penting. Misalnya,
penelitian di Universitas Purdue menunjukkan bahwa wanita yang
mempunyai hubungan akrab dengan seorang saudara perempuannya
mengalami kurang depresi dalam kehidupan lanjutnya. Klagsbrun
melaporkan, berdasarkan survey, bahwa wanita lebih cenderung merasa
akrab dengan saudara- saudara perempuannya dibandingkan dengan pria
terhadap saudara-sudara prianya dan bahwa saudara-saudara kandung
lebih cenderung akrab sebagai orang – orang dewasa bila perbedaan usia
mereka tidak lebih dari lima tahun antara yang satu dengan lainnya.
B. Kelompok
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam
Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi
secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas
mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki
susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

4
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Ruang lingkup komunikasi
kelompok lebih luas di bandingkan dengan komunikasi keluarga yang haya
berkomunikasi didalam keluarga saja.komunikasi kelompok dpat dilakukan
dengan orang di luar dari keluarga kita seperti teman dan rekan kerja.
C. Masyarakat
Menurur Everett M. Rogers ( 1986) dalam bukunya
Communications Technology; The New Media in Society, mengatakan
bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal ada empat era
komunikasi yaitu, era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi,
dan era media komunikasi interaktif.
Perkembangan komunikasi yang terjadi di lingkungan masyarakat
adalah pada awalnya masyarakat menggunakan media komunikasi secara
langsung dengan bertatap muka, kemudian dengan tulisan untuk
komunikasi jarak jauh dengan menulis surat. Sistem komunikasi dengan
radio juga digunakan masyarakat, terutama untuk mendengar suatu
kejadian atau informasi penting.Pada saat ini karena sudah adanya jaringan
sebagai saluran yang dapat menyampaikan informasi, sehingga mereka
dapat berkomunikasi dengan media telekomunikasi atau telepon seluler
dan menggunakan internet. Proses komunikasi di masyarakat tetap secara
langsung, namun media yang digunakan beralih dengan memanfaatkan
teknologi. Penggunaannya terutama untuk komunikasi jarak jauh dengan
keluarga atau kekerabatan. Namun hal yang paling penting adalah
bagaimana teknologi informasi bermanfaat untuk kemajuan masyarakat
tersebut.

5
2.2 Tujuan komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat

A. Kelurga

Tujuan komunikasi pada Keluarga adalah komunikasi yang terdiri atas


individu-individu yang berinteraksi dan saling bersosialisasi dan mengatur.
Keluarga merupakan tempat dimana sebagian besar dari kita mempelajari
komunikasi, bahkan bisa dikatakan tempat dimana sebagian besar dari kita
belajar bagaimana kita berpikir mengenai komunikasi. Dengan ini
menekankan bahwa hubungan-hubungan individu yang saling terkait
antara para anggota keluarga, walau hanya berdasarkan pada ikatan darah
sebagai dasar bagi sebuah keluarga. Oleh karena itu komunikasi sangat
penting dalam keluarga agar terciptanya keharmonisan dalam keluarga.

B. Kelompok

Tujuan komunikasi dalam kelompok adalah utuk menyelesaikan suatu


tujuan atau masalah yang harus diselesaikan secara kelompok, seperti
diskusi kelompok dan rapat kerja. Selain itu komunikasi pada kelompok
dapat menambah pengetahuan kita dari rekan kerja atau teman diskusi kita
mngenai masalah yang belum diketahui atau dipahami. Sehingga setelah
terjadinya komunikasi tersebut pengetahuan kita semakin bertambah.

C. Masyarakat

Tujuan komunikasi dalam masyarakat adalah untuk mempererat


hubungan antar masyarakat melalu suatu kegiatan. Kegiatan seperti
penyuluhan tentang kesehatan dapat memberi manfaat bagi masyarakat
untuk lebih mengetehui pentingnya kesehatan bagi masyarakat. Selain itu
untuk menambah pengetahuan masyarakat yang kurang peduli terhadap
setiap kegiatan yang diadakan.

6
2.3 Faktor yang mempengaruhi komunikasi pada keluarga, kelompok dan

Masyarakat

A. Keluarga

Berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat


berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Dilain waktu seseorang
mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Ada
sejumlah faktor-faktor  yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga,
seperti yang akan di uraikan berikut ini :

a. Citra diri dan citra orang lain

Citra diri, citra orang lain juga mempengaruhi cara dan


kemampuan orang berkomunikasi. Orang lain mempunyai
gambaran  khas bagi dirinya. Jika seorang ayah mencitrakan
anaknya sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak tahu apa-
apa, harus di atur, maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya,
citra diri dan citra orang lain harus saling berkaitan, saling
lengkap-melengkapai. Perpaduan kedua citra itu menentukan
gaya dancara komunikasi.

b. Suasana Psikologis

Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi.


Komunikasi sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan
sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati, diliputi
prasangka, dan suasana psikologis lainnya.

c. Lingkungan Fisik

Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan


kapansaja,dengan gaya, dan cara yang berbeda. Komunikasi
yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan yang terjadi
di sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda.

7
Suasana di rumah bersifat informal, sedangkan suasana di
sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang
berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat
memiliki norma yang harus diataati, maka komunikasi yang
berlangsungpun harus taat norma.

d. Kepemimpinan

Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan


yang sangat penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam
keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik
seorang pemimpin akan menentukan pola komunikasi
bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan yang
membentuk hubungan-hubungan tersebut.

e. Bahasa

Dalam komunikasi verbal orang tua atau anak pasti


menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan
sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan oleh
orang tua ketika secara kepada anaknya dapat mewakili suatu
objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi dilain kesempatan,
bahasa yang digunakan itu tidak  mampu mewakili suatu objek
yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam
berkomunikasi dituntut untuk menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti antara komunikator dan komunikasi.

f. Perbedaan Usia

Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang


tidak bisa berbicara sekehendak hati tanpa memperhatikan
siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda
ketika berbicara kepada remaja. Mereka mempunyai dunia
masing-masing yang harus dipahami.

8
B. Kelompok

Faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik


kelompok, yaitu:

a. Ukuran Kelompok

Makin banyak jumlah kelompok maka makin besar jumlah


ekerjaan yang diselesaikan. Dari segi omunikasi, makin besar
kelompok, maka makin besar kemungkinan sebagian besar anggota
tidak mendapat kesempatan berpartisipasi. Dalam kelmok yang besar,
partisipasi akan makin memusat pada orang yang
memberikankontribusi terbanyak. Komunikasi akan makin
tersentralkan pada orang- orang tertentu.

Makin banyak jumlah anggota, makin sedikit tersedia peluang


untuk berinteraksi dengan anggota lainnya dalam jarak waktu tertentu.
Akibatnya, sejumlah orang tidak mendapat kesempatan berinteraksi.

b. Jaringan Komunikasi.

Dalam sebuah ruangan, anda berbicara di depan, menghadapi


barisan kursi yang sejajar, diduduki oleh para hadirin. Pada
kesempatan lain, anda bersaa kawan- kawan anda duduk melingkar mi
meja bundar. Perbedaan pengaturan ruangan ini ternyata menimbukan
perbedaan pola komunikasi.

c. Kepemimpinan

Komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk


bergerak ke arah tujuan kelompok. Seorang pemimpin dapat di tunjuk
atau muncul setelah proses komunikasi kelompok. Apapun yang
terjadi, kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan
keefektifan komunikasi kelompok.

9
C. Masyarakat

a. Faktor Sender (komunikator), meliputi ketermpilan, sikap,


pengetahuan dan media saluran yang digunakan. Sebagai pengirim
informasi, ide, berita, pesan, komunikator perlu menguasai cara-cara
penyampaian, baik secara tertulis maupun lisan. Sikap komunikator
sangat berpengaruh terhadap komunikan. Keangkuhan dalam
komunikasi dapat mengakibatkan informasi yang diberikan akan
ditolak oleh komunikan. Demikian pula ragu-ragu apat menyebapkan
ketidakpercayaan terhadap informasi pesan yang disampaikan.

b. Faktor Receiver (komunikan), ketermpilan, sikap, pengetahuan dan


media saluran yang digunakan. Keterampilan komunikan dalam
mendengar dan membaca pesan sangat penting. Pesan yang diberikan
akan dapat dengan mudah dimengerti dengan baik jika komunikan
mempunyai keterampilan mendengar dan membaca. Sikap komunikan
yang berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi misalkan sikap
apriori, meremehkan, dan berprasangka buruk terhadap komunikator.

2.4 Model komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat

A. Keluarga

a. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan komunikasi yang


mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan efektif tidaknya
suatu kegiatan komunikasi bergantung dari ketepatan kata-kata atau
kalimat dalam mengungkapkan sesuatu. Kegiatan komunikasi verbal
menempati frekuensi terbanyak dalam keluarga setiap hari orang tua
selalu ingin berbincang-bincang kepada anaknya., canda dan tawa
menyertai dialog antara orang tua dan anak.

10
b. Komunikasi non verbal

Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga tidak hanya


dalam bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk nonverbal.
Walaupun begitu, komunikasi nonverbal suatu ketika bisa
berfungsi sebagai penguat komunikasi verbal. Fungsi komunikasi
verbal sangat terasa jika, komunikasi yang dilakukan secara verbal
tidak mampu mengungkapkan sesuatu secara jelas.

c. Komunikasi Individual

Komunikasi individual atau komunikasi interpersonal


adalah komunikasi yang sering terjadi dalam keluarga.
Komunikasi yang terjadi berlangsung dalam sebuah interaksi
antarpribadi, antara suami dan istri, antara ayah dan anak, antara
ibu dan anak, antar anak dan anak.

d. Komunikasi kelompok

Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting


untuk dibina dalam keluarga keakraban hubungan itu dapat dilihat
dari frekuensi pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu
waktu dan kesempatan. Suadahwaktunya orang tua meluangkan
waktu dan kesempatan untukduduk bersama dengan anak-anak,
berbicara, berdialog dalam suasana santai.

B. Kelompok

Model komunikasi kelompok :

a. Interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor


yang penting,karena melalui interaksi inilah,kita dapat
melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang di
sebut dengan coact.Coact adalah sekumpulan orang yang

11
secara serentak terikat dalam aktivitas yang sama namun
tanpa komunikasi satu sama lain.

b. Sekumpulan orang orang yang berinteraksi untuk jangka


waktu yang singkat,tidak dapat digolongkan sebagai
kelompok.Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam
jangka waktu yang panjang,karena dengan interaksi ini akan
dimiliki karekteristik atau ciri yang tidak di punyai oleh
kumpulan yang bersifat sementara.
c. Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi
kelompok.Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah
anggota dalam suatu kelompok.
d. terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian
bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok membantu
individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat
mewujudkan satu atau lebih tujuannya.

C . Masyarakat

Proses komunikasi pada prinsipnya meliputi pengiriman


dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil
masyarakat, atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan
untuk mempengaruhi perilaku dalam suatu masyarakat. Dengan
bahasa yang lebih sederhana, proses komunikasi dapat diartikan
sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (messages) dari
pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan
sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan
(feedback)  untuk mencapai saling pengertian (mutual
understanding) antara kedua belah pihak. Berikut model
komunikasi dalam masyarakat.

12
a. Source, seseorang dalam lingkungan masyarakat
sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-
pesannya.

b. Message, adalah suatu gagasan, ide berupa pesan,


informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau
ungkapan yang akan disampaikan komunikator
kepada komunikan. menuliskan bahwa pesan adalah
lambang bermakna yakni lambang yang
membawakan pikiran atau perasaan komunikator.

c. Receiver, merupakan pihak yang menerima pesan


dari komunikator. Receiver seringkali disebut
sebagai komunikan.

d. Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang


dipergunakan oleh komunikator, penyampaian
pesan-pesan kepada masyarakat. Definisi lain
menuliskan bahwa channel adalah sarana untuk
menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Media digunakan
dalam komunikasi apabila komunikan berada di
tempat yang jauh dari komunikator atau jika jumlah
komunikan banyak.

e. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses


penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat
berakibat positif maupun negatif menyangkut
tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil komunikasi
tersebut (Ruslan, 2006:71). Melengkapi pengertian
efek, Onong juga menjelaskan bahwa efek adalah
tanggapan, respon atau reaksi dari komunikan ketika
menerima pesan dari komunikator. Jadi, efek adalah

13
akibat dari proses komunikasi. Efek diklasifikasikan
menjadi efek kognitif, efek afektif, dan efek konasi
(behaviour). (Effendy, 1993:14)

Dalam kaitannya kegiatan komunikasi, public relations


menjalankan komunikasi dengan tujuan untuk menciptakan sebuah
efek, yaitu berupa citra perusahaan (corporate image).
Menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra korporasi
atau organisasi di mata pihak luar dimaksudkan untuk
menumbuhkan saling pengertian di antara korporasi atau organisasi
dan pihak luar itu. Bagi korporasi, pihak luar yang dimaksudkan
adalah masyarakat, baik sebagai konsumen, pemasok, agen, atau
rekanan korporasi. Saling pengertian antara korporasi atau
organisasi dan masyarakat, berkembang melalui hubungan baik
antara keduanya. Adapun hubungan baik ini terjadi apabila
terselenggara komunikasi yang baik pula (public relationship). Dari
situlah terbentuk citra korporasi atau organisasi (corporate image)
di mata pihak luar. (Siregar, 2000:42)

2.5 Strategi komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyaraka

A. Keluarga

Manusia dengan segala problemanya sangatlah komplesitas yang


semua berawal dari masalah komunikasi karena sesuai pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinterkasi dengan
lingkungan sekitarnya. Kematangan pribadi serta mindsetnya akan
sangat menentukan perilaku setiap manusia saat berkomunikasi untuk
pengambilan keputusan. Banyaknya permasalahan yang dihadapi
termasuk pendangan terhadap masalah itu sendiri justru akan
memperlebar inti dari pokok pemasalahan.
Keluarga sebagai suatu kesatuan yang utuh dimana pertama kali
seorang anak tumbuh berkembang sebelum mengenal dunia luar. Cara

14
pendidikan serta mindset anak-anak pertama kali diperkenalkan di
lingkungan keluarga. Orang tua lah sebagai cikal bakal terbentuknya
pribadi seorang anak yang membentuk karakter dan pola pikir seorang
anak sebagai pribadi yang utuh. Sudah sepantasnya orang tua selalu
memberi input serta pembelajaran bagi sang anak sebelum sang anak
menyerap hal-hal lain di luar lingkungan rumah.
Arah komunikasi yang tepat akan membuat keberlangsungan
komunikasi berjalan lancar dan tepat sasaran.

Jaman modern ini, dimana perkembangan anak seakan banyak


dipengaruhi arus informasi serta kebudayaan yang terkadang sangat
berbeda dengan mindset orang tua.Istilah kata, anak-anak jaman
sekarang lebih fleksible dan matang pemikirannya namun terkadang
mudah terbawa arus kebudayaan yang justru merugikan sebagai cara
mencari jati dirinya. Itulah peran orang tua, bagaimana pun sangat
penting menjadi barrier serta advisor untuk menjauhkan hal-hal
negatif dari kehidupan sang anak.
Anak-anak jaman sekarang telah memiliki ciri tersendiri saat
menyampaikan pendapat maupun keinginannya. Hal inilah yang harus
dipahami orang tua agar bisa menentukan sikap secara bijak. Perlunya
komunikasi dua arah, dimana anak-anak diberi ruang dan waktu untuk
menjadi dirinya sendiri adalah hal yang sangat bijak untuk
menghindari kekecewaan sang anak baik terhadap dirinya maupun
terhadap lingkungannya. Orang tua perlu cara selain pendekatan juga
memahami sifat dan karakter anak yang mulai berkembang
membentuk kepribadian. Agar tepat sasaran, harus dikondisikan
bagaimana penyampaian pendapat serta opini orang tua diterima sang
anak. Luangkan waktu, dan lakukan pendekatan persuasif walau
sekedar mendengarkan cerita dan pendapat sang anak tentang hal apa
pun. Bisa juga, menjalin kedekatan dengan bertamasya bersama agar
suasana kondusif untuk saling tukar pikiran antara orang tua dan sang

15
anak. Beri anak perhatian lebih, apalagi dimasa sang anak tumbuh
dewasa. Sesibuk apa pun, orang tua tetap berkewajiban menjaga dan
mendampingi tumbuh kembangnya jiwa dan jasmani sang anak.

B. Kelompok

Berikut strategi dalam kelompok

1. Menekankan pada bagaimana kelompok memiliki energi yang


digunakan untuk aktivitas pengambilan keputusan.

2. Menekankan pada kualitas komunikasi kelompok, membahas


kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh kelompok pada waktu
pengambilan keputusan
3. Menekankan pada aspek komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok. Bahwa output kelompok sangat ditentukan oleh
interaksi yang terjadi di dalam kelompok.
Kelompok kecil melaksanakan kegiatannya dengan berbagai
format. Format yang paling populer adalah panel atau meja-bundar,
seminar, simposium, dan simposium-forum.
Panel atau Meja Bundar. Dalam format panel atau meja
bundar, anggota kelompok mengatur diri mereka sendiri dalam pola
melingkar atau semi-melingkar. Mereka berbagi informasi atau
memecahkan permasalahan tanpa pengaturan siapa dan kapan mereka
berbicara. Anggota akan memberikan kontribusinya jika mereka
sendiri merasakan merasakan layak itu.
C. Masyarakat
Pelaksanaan strategi komunikasi hendaknya harus melihat situasi
dan kondisi dari setiap individu atau masyarakat, dengan demikian
strategi komunikasi yang dilakukan pada masing-masing individu atau
masyarakat tadi tidaklah sama. Sebagai contoh: strategi komunikasi
pengembangan masyarakat pantai akan berbeda dengan strategi
komunikasi pengembangan masyarakat kota.

16
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam menyusun strategi
komunikasi dlam masyarakat :
a. Siapa yang menjadi Komunikator?
Maksudnya adalah siapa yang akan menyampaikan
informasi kepada khalayak sasaran, bisa berupa individu bisa
pula berupa lembaga. Komunikator hendaknya memiliki
persyaratan yaitu memiliki kredibilitas dan keahlian (skill).
b. Pesan-pesan apa yang hendak disampaikan?
Berisikan hal-hal apa yang ingin diinformasikan kepada
khalayak sasaran. Apakah tentang gizi?, tentang perlunya
menjaga lingkungan.
c. Media apa yang dipergunakan?
Pesan-pesan yang telah disusun sedemikian rupa kita
informasikan kepada khalayak sasaran secara langsung
(ceramah, tatap muka, diskusi, urun rembug, lokakarya, dan
sebagainya melalui media (radio, TV, surat kabar, slide, film,
brosur, poster dan sebagainya). Hal yang patut diingat dalam
memilih media adalah media tersebut harus akrab, dekat dan
sesuai dengan kondisi khalayak sasaran.
d. Siapa yang menjadi khalayak sasaran kita?
Hal yang penting harus mendapat perhatian adalah kepada
siapa pesan tersebut kita rujukan? Apakah kepada masyarakat
yang tinggal diperkotaan, di desa, atau di sekitar hutan. Dari
sisi umur kita akan melihat apakah khalayak sasaran kita terdiri
dari anak-anak, remaja, atau dewasa. Dari sisi jenis kelamin
(laki-laki atau perempuan), pendidikan, tingkat ekonomi, adat
kebiasaan dan sebagainya.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi yang mencangkup keluarga,kelompok dan masyarakat adalah
komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang. Dalam komunikasi ada
prinsip dasar, yang terdiri dari empat elemen yaitu elemen pertama interaksi
dalam komunikasi merupakan hal yang sangat penting, elemen yang kedua
adalah waktu, elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam
komunikasi, elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian
bahwa akan membantu individu dapat mewujudkan satu atau lebih
tujuannya.Pengaruh pada komunikasi yaitu konformitas, fasilitasi sosial,
polarisasi. Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi yaitu ukuran,
jaringan komunikasi, kohesi, kepemimpinan.

3.2 saran
Berdasarkan simpulan di atas maka dalam komunikasi keluarga,kelompok
dan masyarakat agar memperhatikan tatacara dalam berkomunikasi sehingga
komunikasi yang dilakukan menjadi lebih efektif.

18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/affanputra/komunikasi-dalam-
hubunganmasyarakat_54f469bc745513802b6c8b08
https://www.google.com/search?
q=model+komunikasi+pada+keluarga&ie=uf-8&oe=utf-8

19

Anda mungkin juga menyukai