PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak
berkomunikasi. We can’t not communicate begitupun halnya saat kita dalam
keluarga,kelompok dan masyarakat. Komunikasi seakan menjadi pengaruh
dalam sebuah keluarga,kelompok dan masyarakat. Salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu komunikasi pada
keluarga,kelompok dan masyarakat bergantung pada komunikasinya. Dalam
komunikasi sering kali ada kegiatan penting yang sangat menunjang
keberhasilan tersebut. Permasalahan komunikasi yang terjadi pun tak hanya
intern saja tapi juga eksternalnya.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi
dengan orang lain, akan terasingkan dari masyarakatnya. Teori dasar Biologi
menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyasuaikan diri dengan
lingkungannya.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan dari komunikasi keluarga,kelompok
dan masyarakat?
2. Untuk mengetahui tujuan komunikasi keluarga,kelompok dan
masyarakat?
3. Untuk mengetahui strategi pada prilaku keluarga,kelompok dan
masyarakat?
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi
keluarga,kelompok dan masyarakat?
5. Untuk mengetahui model dari komunikasi keluarga,kelompok dan
masyarakat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan komunikasi pada keluarga,kelompok dan masyarakat
A. Keluarga
Keluarga merupakan mahkluk sosial pertama dalam kehidupan
manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam
interaksi.
Pada dasaranya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam “satu
atap”. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai suami istri
dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk
komunikasi baru yang disebut keluarga. Karenanya keluargapun dapat diberi
batasan sebagai sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan
wanita perhubungan mana sedikit banyak bertahan lama untuk menciptakan
dan membesarkan anak-anak.
Berikut tahap perkembangan komunikasi dalam kelurga :
a. Keluarga dengan anak - anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak-anak ada pada
tahun puncak untuk mempelajari bahasa. Kemampuan berbahasa terutama
diperoleh dari keluarga khususnya dari interaksi anatara anak dan
pengasuh utama, ibunya. Anak-anak memulai kemampuan berbahasa
dengan menggunakan kata-kata tunggal. Anatara usia 18-24 bulan,
ungkapan-ungkapan dua kata muncul. Menjelangn usia 3 tahun anak-
anak menguasai kira-kira seribu kata, dan mulai usia 4-5 tahun mereka
memperoleh kira-kira 50 kata setiap bulan.
b. Keluarga dengan anak-anak usia sekolah
Anak-anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan
pertambahan usia. Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi keluarga yang masih merupakan kekuatan dominan, tapi juga
lewat komunikasi dengan pihak – pihak di luar keluarga. Dua dimensi
komunikasi orang tua-anak menjadi penting ; penerimaan – penolakan
dan kontrol otonomi.
3
c. Keluarga dengan anak – anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik
sehubungan dengan bertambahya kebebasan anak – anak. Masalah –
masalah otonomi dan kontrol menjadi sangat tajam pada tahun –tahun ini.
Anak – anak remaja mulai mengalihkan komunikasi dari komunikasi
keluarga kepada komunikasi dengan teman- teman sebaya . Karena
perubahan – perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami remaja,
topik –topik tertentu menjadi perhatian mereka. Pendeknya, usia remaja
merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga. Bila orang tua
dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih
lancar. Selanjutnya dapat disimpulkan dengan pertambahan usia,
hubungan kita dengan saudara- saudara kandung tetap penting. Misalnya,
penelitian di Universitas Purdue menunjukkan bahwa wanita yang
mempunyai hubungan akrab dengan seorang saudara perempuannya
mengalami kurang depresi dalam kehidupan lanjutnya. Klagsbrun
melaporkan, berdasarkan survey, bahwa wanita lebih cenderung merasa
akrab dengan saudara- saudara perempuannya dibandingkan dengan pria
terhadap saudara-sudara prianya dan bahwa saudara-saudara kandung
lebih cenderung akrab sebagai orang – orang dewasa bila perbedaan usia
mereka tidak lebih dari lima tahun antara yang satu dengan lainnya.
B. Kelompok
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam
Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi
secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas
mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki
susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
4
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Ruang lingkup komunikasi
kelompok lebih luas di bandingkan dengan komunikasi keluarga yang haya
berkomunikasi didalam keluarga saja.komunikasi kelompok dpat dilakukan
dengan orang di luar dari keluarga kita seperti teman dan rekan kerja.
C. Masyarakat
Menurur Everett M. Rogers ( 1986) dalam bukunya
Communications Technology; The New Media in Society, mengatakan
bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal ada empat era
komunikasi yaitu, era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi,
dan era media komunikasi interaktif.
Perkembangan komunikasi yang terjadi di lingkungan masyarakat
adalah pada awalnya masyarakat menggunakan media komunikasi secara
langsung dengan bertatap muka, kemudian dengan tulisan untuk
komunikasi jarak jauh dengan menulis surat. Sistem komunikasi dengan
radio juga digunakan masyarakat, terutama untuk mendengar suatu
kejadian atau informasi penting.Pada saat ini karena sudah adanya jaringan
sebagai saluran yang dapat menyampaikan informasi, sehingga mereka
dapat berkomunikasi dengan media telekomunikasi atau telepon seluler
dan menggunakan internet. Proses komunikasi di masyarakat tetap secara
langsung, namun media yang digunakan beralih dengan memanfaatkan
teknologi. Penggunaannya terutama untuk komunikasi jarak jauh dengan
keluarga atau kekerabatan. Namun hal yang paling penting adalah
bagaimana teknologi informasi bermanfaat untuk kemajuan masyarakat
tersebut.
5
2.2 Tujuan komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat
A. Kelurga
B. Kelompok
C. Masyarakat
6
2.3 Faktor yang mempengaruhi komunikasi pada keluarga, kelompok dan
Masyarakat
A. Keluarga
b. Suasana Psikologis
c. Lingkungan Fisik
7
Suasana di rumah bersifat informal, sedangkan suasana di
sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang
berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat
memiliki norma yang harus diataati, maka komunikasi yang
berlangsungpun harus taat norma.
d. Kepemimpinan
e. Bahasa
f. Perbedaan Usia
8
B. Kelompok
a. Ukuran Kelompok
b. Jaringan Komunikasi.
c. Kepemimpinan
9
C. Masyarakat
A. Keluarga
a. Komunikasi verbal
10
b. Komunikasi non verbal
c. Komunikasi Individual
d. Komunikasi kelompok
B. Kelompok
11
secara serentak terikat dalam aktivitas yang sama namun
tanpa komunikasi satu sama lain.
C . Masyarakat
12
a. Source, seseorang dalam lingkungan masyarakat
sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-
pesannya.
13
akibat dari proses komunikasi. Efek diklasifikasikan
menjadi efek kognitif, efek afektif, dan efek konasi
(behaviour). (Effendy, 1993:14)
A. Keluarga
14
pendidikan serta mindset anak-anak pertama kali diperkenalkan di
lingkungan keluarga. Orang tua lah sebagai cikal bakal terbentuknya
pribadi seorang anak yang membentuk karakter dan pola pikir seorang
anak sebagai pribadi yang utuh. Sudah sepantasnya orang tua selalu
memberi input serta pembelajaran bagi sang anak sebelum sang anak
menyerap hal-hal lain di luar lingkungan rumah.
Arah komunikasi yang tepat akan membuat keberlangsungan
komunikasi berjalan lancar dan tepat sasaran.
15
anak. Beri anak perhatian lebih, apalagi dimasa sang anak tumbuh
dewasa. Sesibuk apa pun, orang tua tetap berkewajiban menjaga dan
mendampingi tumbuh kembangnya jiwa dan jasmani sang anak.
B. Kelompok
16
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam menyusun strategi
komunikasi dlam masyarakat :
a. Siapa yang menjadi Komunikator?
Maksudnya adalah siapa yang akan menyampaikan
informasi kepada khalayak sasaran, bisa berupa individu bisa
pula berupa lembaga. Komunikator hendaknya memiliki
persyaratan yaitu memiliki kredibilitas dan keahlian (skill).
b. Pesan-pesan apa yang hendak disampaikan?
Berisikan hal-hal apa yang ingin diinformasikan kepada
khalayak sasaran. Apakah tentang gizi?, tentang perlunya
menjaga lingkungan.
c. Media apa yang dipergunakan?
Pesan-pesan yang telah disusun sedemikian rupa kita
informasikan kepada khalayak sasaran secara langsung
(ceramah, tatap muka, diskusi, urun rembug, lokakarya, dan
sebagainya melalui media (radio, TV, surat kabar, slide, film,
brosur, poster dan sebagainya). Hal yang patut diingat dalam
memilih media adalah media tersebut harus akrab, dekat dan
sesuai dengan kondisi khalayak sasaran.
d. Siapa yang menjadi khalayak sasaran kita?
Hal yang penting harus mendapat perhatian adalah kepada
siapa pesan tersebut kita rujukan? Apakah kepada masyarakat
yang tinggal diperkotaan, di desa, atau di sekitar hutan. Dari
sisi umur kita akan melihat apakah khalayak sasaran kita terdiri
dari anak-anak, remaja, atau dewasa. Dari sisi jenis kelamin
(laki-laki atau perempuan), pendidikan, tingkat ekonomi, adat
kebiasaan dan sebagainya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi yang mencangkup keluarga,kelompok dan masyarakat adalah
komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang. Dalam komunikasi ada
prinsip dasar, yang terdiri dari empat elemen yaitu elemen pertama interaksi
dalam komunikasi merupakan hal yang sangat penting, elemen yang kedua
adalah waktu, elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam
komunikasi, elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian
bahwa akan membantu individu dapat mewujudkan satu atau lebih
tujuannya.Pengaruh pada komunikasi yaitu konformitas, fasilitasi sosial,
polarisasi. Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi yaitu ukuran,
jaringan komunikasi, kohesi, kepemimpinan.
3.2 saran
Berdasarkan simpulan di atas maka dalam komunikasi keluarga,kelompok
dan masyarakat agar memperhatikan tatacara dalam berkomunikasi sehingga
komunikasi yang dilakukan menjadi lebih efektif.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/affanputra/komunikasi-dalam-
hubunganmasyarakat_54f469bc745513802b6c8b08
https://www.google.com/search?
q=model+komunikasi+pada+keluarga&ie=uf-8&oe=utf-8
19