“MENGANALISI INTERAKSI”
Disusun Oleh :
Kelompok
SEMESTER : IV
PRODI : PIAUD
RUANGAN :E
REGULER I
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “MENGANALIS INTERAKSI”.Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai keimanan dan
ketakwaan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan khusus nya kepada para
maha siswa di Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, atas segala dkungan yang diberikan kami mengucapka terima kasih
kepada dosen pembimbing sehingga makalah ini disusun dengan baik
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Kesimpulan........................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tren yang makin berkembang adalah memandang orang tua sebagai manajer
atas kehidupan anak. Orang tua memegang peranan penting sebagai manajer atas
kesempatan anak, dalam memantau hubungan anak dan sebagai inisiator dan pengatur
hubungan sosial. Orang tua perlu menyesuaikan pengasuhan mereka seiring dengan
bertambahnya usia anak, mengurangi penggunaan manipulasi fisik dan lebih
menggunakan logika dan prosesnya. Orang tua menghabiskan waktu yang lebih
2
sedikit dalam perawatan, instruksi, membaca, berbincang dan bermain dengan anak
pada pertengahan masa kanak-kanak dibandingkan dengan pada awal masa
perkembangan anak. Pada pertengahan dan akhir masa kanak-kanak, kontrol menjadi
lebih bersifat regulasi bersama. Otoritarian, otoritatif, mengabaikan dan menuruti
adalah empat kategori utama gaya pengasuhan. Pengasuhan otoritatif diasosiasikan
dengan perilaku sosial anak yang lebih kompeten dibanding dengan gaya yang lain.
Ada sejumlah alasan untuk tidak menggunakan hukuman fisik dalam mendisiplinkan
anak dan dibeberapa negara hukuman fisik telah dilarang. Perlakuan yang salah
terhadap anak adalah dengan banyak sisi. Memahami perlakuan yang salah terhadap
anak membutuhkan informasi tentang konteks budaya dan pengaruh keluarga.
Perlakuan yang salah terhadap anak membuat anak beresiko mengalami sejumlah
masalah perkembangan. Pengasuhan yang baik membutuhkan waktu dan usaha.
3
interaksi sosialnya. Komunikasi manusia tersebut juga terjadi dalam satu konteks
budaya tertentu dan mempunyai batas-batas (boundaries) tertentu (Ruben 1988 dan
Liliweri 1997 dalam Puspitawati 2006). Keluarga mempunyai interaksi kelompok
yang memberikan ikatan bonding (hubungan biologis dan hubungan intergenerasi
serta ikatan kekerabatan) yang jauh lebih lama dibandingkan dengan kelompok
asosiasi lainnya. Interaksi dalam keluarga ini lebih dipandang sebagai: (1) Suatu
interaksi umum antar anggota keluarga, (2) Suatu seri interaksi yang dilakukan oleh
dua pihak (dyadic), (3) Sejumlah interaksi antar sub kelompok keluarga: dyadic,
triadic, dan tetradic, dan (4) Sistem hubungan internal keluarga sebagai reaksi
terhadap kontrol sosial yang lebih luas (Klein dan White 1996 dalam Puspitawati
2006).
4
Permasalahan keluarga yang semakin rentan akhir-akhir ini dikarenakan
semakin melemahnya kualitas komunikasi antara anggota keluarga sehingga
memudarnya fungsi keluarga dalam melindungi anggotanya dari pengaruh pihak luar.
Pengaruh luar terhadap pribadi keluarga semakin kuat akibat peningkatan teknologi
komunikasi di era informasi globalisasi (Susanto-Sunario dalam Puspitawati 2006).
5
Kammeyer (1987) menemukan secara umum berhubungan positif antara self-
disclosure dengan kepuasan perkawinan.
Interaksi Ibu dan Anak
Pada keluarga yang suami-istri bekerja (dual erner), terutama istri, karena istri
juga berperan sebagai ibu maka perpisahan anak dan ibu akan berpengaruh
pada perkembangan anak. Penelitian Bowlby beberapa puluh tahun berselang
sampai pada kesimpulan bahwa bila dalam perkembangannya anak tidak
mendapatkan porsi kasih sayang yang cukup dari ibunya, anak akan menderita
apa yang disebut oleh Bowlby sebagai maternal deprivation yang
menyebabkan anak mengalami kesulitan emosional serta hambatan-hambatan
dalam pengembangan daya pikirnya. Bahkan perpisahan sementara atau
kondisi yang disebut partial seperetion sudah cukup mengganggu
perkembangan anak. Tidak dapat disangkal bahwa seseorang ibu yang bekerja
untuk jangka waktu tertentu akan menciptakan perpisahan dengan anaknya.
Perpisahan sementara tersebut dapat menyebabkan keterikatan secara
emosional (attachment) antara anak dengan ibunya menjadi terganggu,
padahal ikatan tersebut perlu ada untuk menjamin hubungan yang sehat antara
anak-ibu (Achir 1985).
Interaksi Ayah dan Anak
Keterlibatan atau kontribusi ayah di seluruh belahan dunia rendah dalam tugas
pengasuhan anak (United Nations 1995, Engel et al 1992 dalam Hastuti
2007). Namun dukungan sosial emosi amat diperlukan dari ayah ketika
kondisi ibu harus meninggalkan anak untuk waktu yang cukup lama. Interaksi
antara ayah dan anak menjadi sangat penting agar anak tidak terlalu
menderita, sehingga hal ini tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan tingkah
laku dalam perkembangan kepribadian anak selanjutnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa
khususnya, dan penulis mohon kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini
karena penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://dykaandrian.blogspot.com/2017/01/interaksi-pengasuhan-dalam-
keluarga.html?m=1