Anda di halaman 1dari 12

PANDANGAN PRESPEKTIF STRUCTURAL FUNGSIONAL TERHADAP

KELUARGA

DOSEN PENGAMPU: Drs. IKHWAN,M.Si

DISUSUN OLEH:

IRVAN RASYID (23058167)

MUHAMMAD ZAKI ISMANT (23058092)

IRWAN SYAPUTRA (23058029)

MUHAMMAD FRANS (23058027)

RAHMAT ILAHI (23058115)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak ter curahkan kepada Allah SWT. , karena atas
limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga ter curahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang
seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Penulis menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi Penulis
dan pembaca pada umumnya.

Padang, 9 November 2023

Kelompok 3

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................III
BAB I.....................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................................4
A. Pengertian Keluarga.................................................................................................................................4
B. Peran Keluarga Dalam Mendidik Anak.................................................................................................4
C. Prespektif Structural Fungsional............................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................................. 8
KESIMPULAN.....................................................................................................................................................8
SARAN.................................................................................................................................................................. 8
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................................................9

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan dunia keakraban yang diikat oleh tali batin, sehingga menjadi
bagian yang vital dari kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai
kehidupannya. Keluarga membentuk suatu hubungan yang sangat erat antara ayah, ibu,
maupun anak. Hubungan tersebut terjadi dimana antar anggota keluarga saling
berinteraksi. Interaksi tersebut menjadikan suatu keakraban yang terjalin di dalam
keluarga, dalam keadaan yang normal maka lingkungan yang pertama yang
berhubungan dengan anak adalah orang tuanya, saudarasaudaranya serta mungkin
kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Melalui lingkungan itulah anak mulai mengenal
dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari; melalui lingkungan
itulah anak mengalami proses sosialisasi awal (Soerjono, 2004: 70-71).

Keluarga sebagai institusi sosial terkecil, merupakan fondasi dan investasi awal
untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas menjadi
lebih baik. Sebab, di dalam keluarga internalisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial
jauh lebih efektif dilakukan daripada melalui institusi lainnya di luar lembaga keluarga.
Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat diperlukan terutama pada saat
mereka masih berada dibawah usia lima tahun. Seorang bayi yang baru lahir sangat
tergantung dengan lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga khususnya orang tua ayah dan
ibunya (Diana, 2010: 86). Peran aktif orang tua merupakan sebuah usaha yang secara
langsung dalam memberikan sosialisasi terhadap anak dan juga menciptakan lingkungan
rumah sebagai lingkungan sosial yang pertama dijumpai oleh anak.

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Sejak timbulnya
peradaban manusia sampai sekarang, keluarga selalu berpengaruh besar terhadap
perkembangan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar
pendidikan, sikap, dan ketrampilan dasar seperti budi pekerti, sopan santun, estetika,
kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasaan-
kebiasaan. Pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak telah disadari oleh
banyak pihak.

IV
Mengasuh, membina dan mendidik anak dirumah merupakan kewajiban bagi setiap
orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Sosialisasi menjadi sangat penting
dalam pembentukan kepribadian anak. Lewat sosialisasi yang baik, anak merasa
diperhatikan oleh orang tuanya sehingga dia mempunyai suatu motivasi dalam
membentuk kepribadian yang baik. Keluarga sangat berpengaruh besar terhadap
sosialisasi anak. Individu dapat menjadi makhluk sosial yang dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau alam dan faktor lingkungan atau asuhan (Ihromi, 2004:31)

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju bagi keluarga saat ini
akan lebih senang jika suami dan istri menjadi sosok manusia karier yang pergi pagi
pulang sore atau malam hari, sementara anak cukup dititipkan di lembaga-lembaga
pendidikan dalam waktu keseharian atau ditinggalkan bersama pembantu dan baby
sitter. Orang tua merasa sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
orangtua ketika kebutuhan anak-anak mereka secara material sudah terpenuhi. Sehingga
banyaknya kegiatan dan pekerjaan menjadikan anak kurang mendapatkan perhatian.

Kondisi ini akhirnya membuat intensitas komunikasi atau kondisi bertatap muka
antara anak dan orang tua semakin jarang. Sebab, pagi hari masing-masing sudah
beraktifitas sesuai kesibukannya. Banyaknya kegiatan atau pekerjaan maupun orang tua
yang enggan dalam mengurus anak menjadikan sosialisasi yang seharusnya diterima
anak dalam keluarga tergeser oleh suatu lembaga pendidikan di luar keluarga.
Kebanyakan orang tua mengira bahwa sosialisasi yang dilakukan lembaga lebih baik
dari pada yang dilakukan di dalam keluarga. Orang tua mungkin tidak sadar bahwa
terjadi adanya suatu pergeseran sosialisasi yang seharusnya diterima anak dalam
keluarga yang mengakibatkan adanya disfungsi sosialisasi dalam keluarga. Oleh karena
itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai pandangan permasalahan Pendidikan
anak dalam keluarga menggunakan perpektiff structural fungsional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, permasalahan yang akan di bahas pada
makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?


2. Apa peran keluarga yang seharusnya dalam mendidik anak?

V
3. Apa yang dimaksud prespektif structural fungsional dan bagaimana cara
pandangnnya mengenai permasalahan yang terjadi di keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan massalah yang telah ditetapkan maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dan peran keluarga dalam mendidik anak
dan bagaimana cara pandang prespektif structural fungsional dalam melihat
permasalahan yang terjadi di keluarga.

VI
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas, dengan
pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya tergantung pada eksistensinya. Ciri utama
lain dari sebuah keluarga ialah bahwa fungsi utamanya dapat dipisahkan satu sama lain.
Keluarga menyumbangkan kelahiran pemeliharaan fisik anggota keluarga, penempatan
anak dalam masyarakat, pemasyarakatan, dan kontrol sosial (Goode, 2007: 7-8).

Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Suatu keluarga terdapat
ayah, ibu, anak dan kesemuanya itu mempunyai tugas dan fungsi masing-masing,
apabila tidak di jalankan tugas serta fungsinya dengan baik maka akan terjadi suatu
ketimpangan antar anggota keluarga yang terkadang memicu konflik. Salah satu anggota
keluarganya yang kurang paham bahkan tidak melakukan tugas dan tanggungjawabnya
dengan baik, maka keluarga tersebut akan mengalami gangguan dalam perjalanan
kehidupan berkeluarga. Keluarga tersebut akan mengalami berbagai persoalan yang
membuat hubungan kekeluargaan tersebut retak dan tidak sehat. Keluarga dapat
dikatakan harmonis yaitu apabila keluarga tersebut saling mengerti dan paham akan
tugas, fungsi dan tanggungjawabnya.

Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Anak merupakan titipan dari Tuhan yang harus dijaga oleh keluarga. Keluarga
mempunyai tanggung jawab yang besar untuk merawat dan mengasuh anak sampai
akhir hayat. Keluarga merupakan sebuah lembaga awal dalam kehidupan seorang anak,
karena keluarga mempunyai waktu yang lebih lama dibandingkan dengan lembaga yang
lainnya. Tentu saja keluarga mempunyai peran yang besar dalam proses perkembangan
anak.
B. Peran Keluarga Dalam Mendidik Anak
Pendidikan adalah mata uang yang berlaku di setiap masa dan segala tempat. Ini
adalah kata yang paling tepat digunakan untuk mendeskripsikan fungsi dan peran
pendidikan dan kalimat ini pula dapat diartikan bahwa pendidikan adalah modal utama
yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi
kemajuan zaman.

VII
Zaman yang menuntut diri untuk bisa menguasai informasi dan teknologi yang selalu
berpacu dalam mengalami perubahan setiap masa juga setiap individu pastinya, ingin
mendapat pendidikan yang layak, sejahtera, dan cemerlang dikemudian hari, sebagai
tolak ukur untuk menyaingi dunia era globalisasi sekarang ini yang menuntut segalanya
serba cepat, instan, dan mudah.

Berbicara mengenai pendidikan dewasa ini, lingkunagan keluarga merupakan


lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah setiap individu atau
seorang anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan..

Dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan individu
atau anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima
oleh individu atau anak adalah dalam keluarga dan keluarga juga sebagai peletak
pengetahuan dasar dari etika dan norma terhadap dirinya.

Entah karena peran teknologi yang semakin maju, atau tingkat pendidikan orang tua
zaman sekarang yang lebih tinggi faktanya, orang tua zaman sekarang semakin
menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak.

Sejumlah upaya dilakukan orang tua untuk mendukung pendidikan anak-anaknya.


Misalnya, dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, penerapan
waktu khusus belajar bagi anak dan melakukan pendampingan saat anak belajar, bahkan
tak sedikit pula orang tua yang mengalokasikan anggaran khusus untuk les tambahan
yang diharapkan bisa meningkatkan prestasi anak di sekolah. Apapun upaya yang
dilakukan itikadnya satu, yaitu peduli pada pendidikan anak.

Peran orang tua (ibu dan ayah) sebagai pendidik utama di keluarga pun diklaim
harus saling bekerja sama untuk mendidik anaknya. Bagi seorang ayah yang
mempunyai kelebihan ilmu dan keterampilan mendidik, harus mengajarkan kepada
istrinya dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian antara ayah dan ibu saling
menutupi kelemahannya masing-masing adapun, Peran utama dari keluarga bagi
pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan
hidup keagamaan

Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari
anggota keluraga yang lainnya. Di samping itu keluarga merupakan tempat belajar bagi

VIII
anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup
yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua
dalam sebuah keluarga Namun bagaimana seandainya jika peran orang tua tidak
diterapkan secara maksimal dalam mendidik dan membina anak, maka yang akan terjadi
adalah anak tersebut bisa menjadi ancaman bagi kedua orang tuanya. Mengapa hal ini
bisa terjadi?. Ini disebapkan karena lalainya orang tua dalam memberi pembinaan
kepada anaknya di dalam ranah keluarga. Oleh karena itu penulis ingin menggunakan
prespektif structural fungsional yang biasa digunakan dalam mengkaji suatu fenomena
permasalhan yang terjadi di kehidupan social.
C. Prespektif Structural Fungsional
Pemikiran perspektif stuktural fungsional meyakini bahwa tujuan pendidikan adalah
mensosialisasikan generasi muda menjadi anggota masyarakat untuk dijadikan tempat
pembelajaran, mendapatkan pengetahuan, perubahan perilaku dan penguasaan tata nilai
yang diperlukan agar bisa tampil sebagai bagian dari warga negara yang produktif
(Sunarto, 1993:22). Dalam perspektif teori fungsional struktural ini masyarakat
merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling
berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan . perubahan yang terjadi pada suatu
bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain.

Teori Struktural Fungsional mengatakan bahwa Setiap manusia pasti akan


berhubungan dengan manusia lainnya, baik itu dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam
pendidikan, dan lingkungan-lingkungan lainnya. Untuk bisa berhubungan dengan baik
antar setiap manusia, maka dibutuhkan yang namanya peran atau fungsinya masing-
masing. Dari fungsi manusia pada suatu lingkungan itulah memunculkan tugas-tugas
yang harus dapat diselesaikan dengan baik. Tugasnya yang tidak dapat diselesaikan bisa
menyebabkan suatu lingkungan masyarakat menjadi tidak harmonis dan tidak teratur.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembagian tugas yang diberikan oleh
setiap manusia disesuaikan dengan fungsi dari manusia itu sendiri dalam lingkungan
masyarakat. Rasanya akan sulit untuk diterima oleh setiap manusia jika tugas-tugas yang
diberikan tidak sesuai dengan fungsi atau peran manusia dalam lingkungan masyarakat.

IX
Bukan hanya fungsi dari setiap manusia yang perlu diperhatikan, tetapi struktur
sosial dalam lingkungan masyarakat juga perlu diperhatikan. Struktur sosial yang baik
dan benar akan menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis dan teratur. Apabila
struktur sosial dalam suatu lingkungan masyarakat berantakan, maka anggota
masyarakat tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga bisa terjadi
saling menyalahkan antara anggota yang satu dengan yang lainnya.

Dan hal inilah yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi di dalam
keluarga, dikarenakan peran orang tua yang seharusnya mengayomi dan memberikan
dasar Pendidikan yang layak pada anak namun tdiak berjalan sebagaimana
mestinya ,sehingga mengakibatkan berbagai macam dampak kepada sang anak ,seperti
kebiasaan perilaku menyimpang, durhaka kepada orang tua, dan lain sebaginya.

X
BAB III

KESIMPULAN

Keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas,
dengan pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya tergantung pada eksistensinya. Ciri
utama lain dari sebuah keluarga ialah bahwa fungsi utamanya dapat dipisahkan satu
sama lain. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Suatu keluarga
terdapat ayah, ibu, anak dan kesemuanya itu mempunyai tugas dan fungsi masing-
masing, apabila tidak di jalankan tugas serta fungsinya dengan baik maka akan terjadi
suatu ketimpangan antar anggota keluarga yang terkadang memicu konflik. Salah satu
anggota keluarganya yang kurang paham bahkan tidak melakukan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik, maka keluarga tersebut akan mengalami gangguan
dalam perjalanan kehidupan berkeluarga. Keluarga tersebut akan mengalami berbagai
persoalan yang membuat hubungan kekeluargaan tersebut retak dan tidak sehat.
Keluarga dapat dikatakan harmonis yaitu apabila keluarga tersebut saling mengerti dan
paham akan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya Keluarga, sekolah dan masyarakat
merupakan tri pusat pendidikan namun keluarga yang memberikan pengaruh pertama
kali terhadap anak.

SARAN

Setelah melakukan penelitian dan Analisa terhadap peran keluarga dalam


mendidik anak serta dampak negative dari Pendidikan keluarga yang salah dan kurang
memperhatiakan terhadap anak, penulis memberikan saran kepada setiap manusia yang
akan memiliki keluarga. Berikanlah Pendidikan dan kasih sayang terbaik kita pada
setiap anggota keluarga yang kita miliki. terutama anak, dikarenakan anak yang
diberikan Pendidikan yang layak oleh keluarganya ,akan merespon dan menangkap
segala hal yang ia dapatkan selama ia menjadi bagian dari keluarga tersebut dan akan ia
teruskan ke keluarganya berikutnya.

XI
DAFTAR RUJUKAN

https://eprints.uny.ac.id/24785/2/2.%20BAB%20I.pdf Mengenai peran keluarga diakses


pada 09/11/2023

https://eprints.uny.ac.id/8578/2/BAB%201%20-%2008413241010.pdf pdf Mengenai


peran keluarga diakses pada 09/11/2023

http://repository.uinbanten.ac.id/7513/3/BAB%20I.pdf diakses pada 09/11/2023

https://www.gramedia.com/literasi/teori-struktural-fungsional/ Pengertian Teori


Struktural Fungsional Menurut Beberapa Ahli

XII

Anda mungkin juga menyukai