Anda di halaman 1dari 35

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBIMBING

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS IV


DAN V SD NEGERI KALICARI 1 PEDURUNGAN
SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Annisa Rahmaniar S (2107030) 6. Mega Isnawati (2107052)


2. Eko Ristiarso (2107076) 7. Sujiyati (2107065)
3. Iwan Nurrozi (2107045) 8. Taufiq Adhy N (2107082)
4. Joni Wiyono (2107086) 9. Tyas Monik L. Z. (2107070)
5. Martiyastuti Gandarini (2107051) 10. Yulita Indraswari (2107072)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA
SEMARANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal . Penulisan
proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada program studi pendidikan Program Studi
Sarjana Keperwatan Stikes Karya Husada Semarang. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak dari masa perkuliahan
hingga penyusunan proposal ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
proposal. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns Witri Hastuti, M.Kep; selaku Ketua Program Studi Sarjana Keperwatan
Stikes Karya Husada Semarang
2. Ns Dwi Kustriyanti,M.kep; selaku pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
karya tulis ini;
3. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dan
dukungan baik material, moral dan spiritual yang tiada henti;
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung penulis selama menempuh studi.
Akhirnya kami menyadari bahwa karya akhir ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu sumbang saran dan kritik dari para guru serta pembaca lainnya
akan kami terima dangan senang hati demi perbaikan di masa mendatang. Penulis
berharap penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat dan memberikan
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Tak lupa kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila selama menempuh pendidikan maupun dalam
pergaulan sehari-hari ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan
melimpahkan berkat dan kemurahanNya kepada kita semua.
Semarang, 09 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................................5
B. Fokus Penelitian...............................................................................................6
C. Rumusan Masalah............................................................................................6
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................6
E. Manfaat Penelitian...........................................................................................7
D. Originalitas Penelitian......................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................9
A. Kerangka Teori..............................................................................................13
B. Kerangka Konsep...........................................................................................14
C. Hipotesis..........................................................................................................15
BAB III............................................................................................................................15
METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................15
A. Desain Penelitian...................................................................................................15
B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................15
C. Definisi Istilah.................................................................................................15
D. Partisipan........................................................................................................16
E. Instrumen Penelitian......................................................................................17
F. Tehnik Pengumpulan Data............................................................................17
G. Analisis Data...................................................................................................18
1. Pengolahaan data...........................................................................................18
H. Uji Keabsahan Data.......................................................................................19
I. Etika Penelitian..............................................................................................20
Daftar Pustaka................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit yang terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dibawah

suatu atap dalam keadaan saling membutuhkan. Keluarga dapat dibedakan

menjadi dua pengertian, secara psikologis adalah sekumpulan orang yang

hidup bersama dalam satu tempat tinggal dan masing-masing anggota

merasakan adanya ikatan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi,

memperhatikan dan saling menyerahkan diri. Secara biologis adalah

menunjukkan ikatan keluarga antar ayah, ibu dan anak yang berlangsung terus

yang tidak mungkin bisa dihapus karena adanya pertalian darah.

(Fitroturrohmah et al. 2019)

Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya

mengembangkan kepribadian anak. Peran keluarga menggambarkan

sekumpulan perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan

seseorang dalam posisi dan suasana tertentu. Selain peran, keluarga juga

memilik fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus

dilakukan didalam atau diluar keluarga. Terdapat 10 fungsi keluarga yaitu

fungsi pengaturan sosial, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi,

fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi pendidikan, fungsi rekreatif,

fungsi ekonomis, dan fungsi penentuan status. Keluarga inti adalah keluarga

4
yang terdapat 3 posisi sosial ayah, ibu, dan anak. Struktur keluarga yang

demikian menjadikan keluarga sebagai orientasi bagi anak.(Islamiyah dan

2020)

Dalam peranan yang berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang

diharapkan menjalankan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan

peranan yang dipegangnnya. Peran yang dalam kamus berarti proses, cara,

perbuatan memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitan dengan

seseorang. Tentunya tidak hanya memahami tetapi juga melakukan perilaku

tersebut. Demikian pula dengan orang tua yang mempunyai berbagai peran

dalam proses perkembangan anaknya. Peran orang tua mencakup beberapa

hal, yaitu pendidikan, bersosialisasi, kasih sayang, dan perlindungan. Salah

satu peran orang tua yaitu memberikan pendidikan. Seorang anak

mendapatkan pelajaran dalam kehidupan ini untuk pertama kalinya adalah dari

orang tua dan anak belajar dari apa yang mereka lihat.orang tua perlu

menyiapkan dan memberikan dasar pendidikan.Peran orang tua disini adalah

memberikan pendidikan yang tepat bagi anak baik formal maupun informal.

(Eliyawati et al. 2018)

Sebagai orang tua mendidik tidak hanya dengan memberikan ilmu

pengetahuan atau ketrampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dan norma-

norma susila yang tinggi dan luhur.7 Bentuk pendidikan yang diberikan kepada

anak dapat berupa pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan

formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang

dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf

5
dengannya, termasuk didalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi

akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional,yang

dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan non formal yaitu

jalur pendidikan yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan

pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang

hayat seperti yang tertera pada Undang Undang Republik Indonesia no 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan non formal

memiliki fungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan

penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan informal adalah

proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh

nilai, sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman

hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya ialah pengaruh

kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan, dan

permainan, pasar, perpustakaan dan media massa. (Iftitah 2020)

Pendidikan serta cara mendidik yang diberikan orang tua kepada anak

sangat mempengaruhi pada prestasi anak baik akademik maupun non

akademik. Prestasi belajar sendiri adalah tingkat kemampuan yang dimiliki

individu dalam mencerna informasi dari proses belajar mengajar. Prestasi

belajar dapat dituliskan dalam bentuk angka, huruf serta kalimat yang

menerangkan hasil belajar yang di capai oleh siswa. Aspek yang di ukur untuk

mengetahui prestasi seorang siswa adalah aspek kognitif, afektif, dan aspek

6
psikomotor yang akan diketahui setelah dilakukan suatu tes yaitu achievment

test. Prestasi belajar di bagi menjadi 2 jenis prestasi akademik dan non

akademik. Prestasi akademik adalah prestasi belajar yang didapatkan dari

proses belajar di sekolah dengan askpek kognitif yang dapat diketahui melalui

pengukuran serta penilaian. Hasil dari prestasi akademik bisa berupa nilai atau

peringkat akhir ujian.Prestasi akademik diketahui pada siswa siswi yang

belajar disekolah baik tingkat sekolah dasar, menengah pertama, dan

menengah atas. (Fitroturrohmah et al. 2019)

Pengertian sekolah dasar dapat dikatakan sebagai kegiatan yang

mendasari 3 aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga

aspek ini merupakan dasar pendidikan yang paling utama. Ketiganya adalah

rangkaian yang saling terkait dan tidak dapat pisahkan. Di sekolah dasar,

kegiatan pembekalan diberikan selama enam tahun secara berturut-turut. Pada

saat ini anak didik dikondisikan untuk mampu bersikap sebaik-baiknya.

Selama masa 6 tahun itu diharapkan siswa dapat terbentuk karakter dasarnya.

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, warga

berusia 7-15 tahun diwajibkan mengikuti pendidikan dasar 9 tahun, yaitu

sekolah dasar selama 6 tahun dan sekolah lanjutan pertama selama 3 tahun.

(Andriany et al. 2021)

Pendidikan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah yang

merupakan lembaga pendidikan formal, tetapi pendidikan juga dapat

dilakukan di lingkungan keluarga. Hal ini sesuai dengan UU Sikdiknas Nomor

7
20 Tahun 2005 bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah.(Cahyani 2017)

Perhatian orang tua atau keluarga juga tidak kalah penting dalam

mendidik anak, seperti dengan cara mengawasi, memotivasi, memberikan

waktu. Sepanjang pengetahuan kita, tidak ada orang tua yang dengan sengaja

mendidik anak supaya tidak berhasil dalam hidup. Namun dalam kenyataan,

tidak semua orang tua dan pendidik berhasil mencapai tujuan pendidikan.(Dini

dan 2022)

Peran orang tua dalam membimbing anak belajar dirumah mengatasi

masalah-masalah dalam belajar, memantau jadwal anak baik jadwal di sekolah

maupun di rumah, memperhatikan kesehatan anak, dan memberi hadiah

maupun peringatan. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan

anaknya, seperti mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam

belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi

alat belajar, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-

kesulitan yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat

menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Hasil

yang didapatkan, nilai ataupun prestasi belajarnya tidak akan memuaskan

melainkan mengecewakan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Peran orang

tua dalam hal ini sangat penting dan sangat berpengaruh dengan prestasi yang

akan diraih oleh anak. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Firma Citra

Verlina dengan judul “Hubungan Peran Orang Tua sebagai Pendidik dengan

8
Prestasi Belajar Siswa SD Negeri di Kecamatan Bugul Kidul Pasuruan”

dengan mendapatkan hasil bahwa ada korelasi antara peran orang tua sebagai

pendidik dengan hasil prestasi belajar anak.(Sholikah et al. 2021) Berpedoman

pada pengertian dan berpacuan pada penelitian sebelumnya.

Peneliti telah melakukan studi pendahuluan kepada 10 orang tua siswa

SD kelas VI. Di dapatkan hasil bahwa 4 dari 10 orang tua selalu mendampingi

anak setiap jam belajar dirumah, 3 orang tua kadang menemani, 2 orang tua

sama sekali tidak memberikan pendampingan, dan 1 orang tua yang

menyerahkan tanggung jawab kepada anak yang tertua dalam keluarga yang

dirasa mampu untuk membimbing. Prestasi yang didapatkan juga bervariasi

mulai dari yang selalu mendapatkan nilai memuaskan bagi anak yang

diberikan pendampingan oleh orang tuanya, nilai yang cukup memuaskan bagi

yang di dampingi tetapi hanya kadang-kadang saja bahkan tanpa

pendampingan sama sekali. Mendapatkan nilai yang tidak memuaskan pada

anak ini dialami oleh salah satu responden saat dilakukan studi pendahuluan.

Ny. A mengatakan tidak pernah membimbing anaknya saat belajar di rumah

dan setiap kali penerimaan hasil belajar nilai anaknya selalu saja tidak

memuaskan. Alasan Ny. A tidak membimbing anaknya dikarenakan sibuk

dengan urusannya sehingga untuk soal yang berhubungan dengan anaknya dia

kurang memperhatikan.

Bermacam cara yang dilakukan orang tua untuk memacu semangat

belajar anaknya seperti memberikan reward atau hadiah dan yang hanya

sekedar mengingatkan jam untuk anak belajar, serta memotivasi kepda anak

9
tentang pentingnya belajar. Semua hal tersebut dipengaruhi oleh usia,

pekerjaan, dan pendidikan orang tua yang akan berpengaruh tentang

bagaimana model pendampingan orang tua terhadap anak sewaktu belajar

dirumah serta kualitas dan kuantitas pendampingan anak dirumah.(Cahyati et

al. 2020)

Selain melakukan survei ke orang tua murid, penulis juga melakukan

wawancara singkat ke salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut yang

sedikit mengeluhkan prestasi beberapa anak didiknya. Beliau mengatakan ada

sebagian yang memuaskan namun ada juga yang sebagian kurang memuaskan

padahal cara didik dan materi pembelajaran yang diberikan porsinya sama.

Hal ini membuat guru tersebut menduga bahwa di rumah siswa yang

prestasinya kurang memuaskan tersebut kurang belajar dengan tekun.(Iftitah

et al. 2020)

B. Fokus Penelitian

Peneliti telah melakukan studi pendahuluan kepada 10 orang tua

siswa SD kelas VI. Di dapatkan hasil bahwa 4 dari 10 orang tua selalu

mendampingi anak setiap jam belajar dirumah, 3 orang tua kadang

menemani, 2 orang tua sama sekali tidak memberikan pendampingan, dan

1 orang tua yang menyerahkan tanggung jawab kepada anak yang tertua

dalam keluarga yang dirasa mampu untuk membimbing. Prestasi yang

didapatkan juga bervariasi mulai dari yang selalu mendapatkan nilai

memuaskan bagi anak yang diberikan pendampingan oleh orang tuanya,

nilai yang cukup memuaskan bagi yang di dampingi tetapi hanya kadang-

10
kadang saja bahkan tanpa pendampingan sama sekali. Mendapatkan nilai

yang tidak memuaskan pada anak ini dialami oleh salah satu responden

saat dilakukan studi pendahuluan. Ny. A mengatakan tidak pernah

membimbing anaknya saat belajar di rumah dan setiap kali penerimaan

hasil belajar nilai anaknya selalu saja tidak memuaskan. Alasan Ny. A

tidak membimbing anaknya dikarenakan sibuk dengan urusannya sehingga

untuk soal yang berhubungan dengan anaknya dia kurang memperhatikan.

Selain melakukan survei ke orang tua murid, penulis juga melakukan

wawancara singkat ke salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut

yang sedikit mengeluhkan prestasi beberapa anak didiknya. Beliau

mengatakan ada sebagian yang memuaskan namun ada juga yang sebagian

kurang memuaskan padahal cara didik dan materi pembelajaran yang

diberikan porsinya sama. Hal ini membuat guru tersebut menduga bahwa

di rumah siswa yang prestasinya kurang memuaskan tersebut kurang

belajar dengan tekun

Dari hasil penelitian sebelumnya serta studi pendahuluan yang

dilakukan oleh peneliti saat ini, peneliti menjadi ingin melakukan penelitian

untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peran orang tua dalam

membimbing belajar dengan prestasi siswa kelas IV dan V SD Negeri Kalicari

1 Pedurungan Semarang.

11
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, muncul pertanyaan sebagai

berikut: Apakah ada hubungan peran orangtua dalam membimbing belajar

dengan prestasi belajar anak kelas IV dan V SD Negeri Kalicari 1 Pedurungan

Semarang?

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan

peran orang tua dalam membimbing belajar dengan prestasi belajar anak

kelas IV dan V SD Negeri Kalicari 1 Pedurungan Semarang.

2. Tujuan Khusus

1. Mendiskripsikan karakteristik ( umur, pendidikan, dan pekerjaan) orang

tua murid kelas IV dan V SD Negeri Kalicari 1 Pedurungan Semarang.

2. Mendiskripsikan peran orang tua (motivasi, mengatasi masalah belajar

anak, memantau jadwal anak, memperhatikan kesehatan anak,

memberi hadiah atau peringatan, mengenal dan mengembangkan gaya

belajar anak) terhadap anak kelas IV dan V SD Negeri Kalicari 1

Pedurungan Semarang.

3. Mendiskripskan prestasi belajar murid kelas IV dan V SD Negeri

Kalicari 1 Pedurungan Semarang.

12
4. Menganalisa hubungan peran orang tua dalam membimbing

belajar dengan presasi belajar anak kelas IV dan V SD Negeri

Kalicari 1 Pedurungan Semarang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman melakukan penelitian secara langsung

serta menambah pengetahuan tentang pengaruh orang tua dalam membimbing

belajar dengan hasil prestasi belajar anak SD.

2. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian yang terkait dan dapat

dilakukan pengembangan dari isi dan konsep penelitian.

3. Manfaat Bagi Orang Tua

Memberikan informasi tentang pentingnya peran orang tua dalam hal

membimbing anak saat belajar di rumah yang akan mempengaruhi prestasi

anak baik secara akademik maupun non akademik.

13
F. Originalitas Penelitian

No Judul Tahun Tahun dan Rancangan Perbandingan dengan penelitian


penelitian tempat tempat Penelitian sebelumnya
peneliti penelitian
an
1 Hubungan Melida 2019 penelitian kuantitatif dengan Kesimpulannya adalah
Peran Orang SDN Kedung menggunakan desain maka hipotesis penelitian diterima
Tua Dengan 01 Jepara penelitian korelasional. dan dapat disimpulkan ada
Prestasi TeknikTeknik analisis data hubungan antara peran orang tua
Belajar Siswa menggunakan uji normalitas, dengan prestasi belajar siswa pada
Kelas Tinggi rumus korelasi product ranah psikomotor di kelas tinggi
Sdn Kedung moment, uji t dan indeks SDN Kedung 01 Jepara. .
01 Jepara determinasi. Hasil Perbandingannya dengan penelitia
sekarang adalah
penilitian - penelitian di atas
belum pernah diketahui tentang
apakah ada hubungan peran orang
tua dalam membimbing belajar
dengan prestasi belajar anak kelas
IV dan V SD Negeri Kalicari 1
Pedurungan Semarang

14
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah dua individu berbeda yang memasuki hidup

bersama dengan membawa pandangan, pendapat, dan kebiasaan sehari-hari.

Dari dua individu ini pasti memiliki perbedaan, mulai dari pola berpikir,

gaya dan kebiasaan, sifat dan kelakuan, tingkatan ekonomi dan pendidikan,

serta masih banyak perbedaan lainnya. Perpaduan perbedaan dari kedua

orang tua ini akan yang nantinya akan berpengaruh kepada anak-anak yang

dilahirkan di dalam keluarga tersebut.18 Orang tua adalah komponen yang

terdiri atas ayah dan ibu, dan merupakan hasil persatuan dari sebuah ikatan

perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua

memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing

anak-anaknya untuk mencapai tahap tertentu yang menghantarkan anak

untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.(Fitroturrohmah et al. 2019)

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan.

Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang

telah melahirkan kita, mengasuh, dan membimbing anaknya dengan cara

memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari - hari.

Orang tua juga memperkenalkan anak pada hal – hal yng terdapat di dunia

ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh

15
anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima anak adalah dari orang

tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani anak dan sebagai

penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak,

dan pemikirannya kedepan terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang

tuanya di permulaan hidupnya dahulu.(Islamiyah dan 2020)

1. Tipe Orang Tua

Beberapa cara yang dilakukan oleh orang tua tentang cara mereka

mendorong pengambilan keputusan secara bebas terhadap bimbingan dan

mendidik anaknya. Beberapa cara yang mungkin dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Orang tua yang melindungi secara berlebihan

Perlindungan orang tua yang berlebihan, mencakup pengasuhan

dan pengenalan anak terlalu berlebihan.

2. Premisivitas orang tua

Orang tua akan memberikan kebahagiaan penuh kepada anak untuk

melakukan suatu perbuatan. Sikap premisivitas pada orang tua

akan terlihat pada orang tua yang membiarkan anak untuk

melakukan perbuatan sesuka hati dengan hanya memberikan

sedikit larangan. Jika sikap ini tidal terlalu berlebihan, orang tua

akan mampu mendorong anak untuk menjadi cerdik, mandiri

dalam kepribadian, penyesuaian sosial yang baik, mampu

16
menumbuhkan rasa percaya diri anak dan daya kreatifitas serta

kematangan sikap pada anak.

3. Memanjakan anak

Sikap memanjakan seorang anak dapat menimbulkan sikap egois,

menuntut serta memaksakan kehendak pada anak.

4. Penolakan

Penolakan dapat dinyatakan dengan mengabaikan kesejahteraan

anak atau terlalu menuntut serta sikap permusuhan yang sangat

terbuka. Sikap demikian dapat memunculkan rasa dendam,

perasaan tidak berdaya, frustasi, gugup, dan sikap bermusuhan

dengan orang lain. Orang tua dengan tipe seperti ini disebut dengan

orang tua yang otoriter.

5. Penerimaan

Sikap penerimaan pada orang tua ditandai dengan adanya perhatian

dan kasih sayang yang besar terhadap anak. Orang tua akan

memperhatikan perkembangan kemampuan anak serta

memperhitungkan minat anak. Orang tua akan memotivasi anak

untuk mengatakan apa yang anak inginkan. Anak yang diterima

oleh orang tua biasanya mampu bersosialisasi dengan baik,

kooperatif, ramah, bergaul loyal, emosi stabil, dan penggembira.

17
6. Dominasi

Anak yang didominasi oleh salah satu orang tua, akan dapat

bersikap jujur, sopan, serta hati – hati. Tetapi anak akan cenderung

menjadi pemalu, patuh, mudah dipengaruhi oleh orang lain,

mengalah serta sangat sensitif.

2. Peran Orang Tua

Orang tua (ayah dan ibu) mempunyai peranan masing-masing antara


lain:(Sholikah et al. 2021)

1. Peran ayah

Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari

nafkah, pendidik pelindung dan rasa aman, sebagai kepala keluarga,

sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta anggota masyarakat dari

lingkungannya.

2. Peran ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempuyai peranan untuk

mengurus rumah tangga. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya. Peran

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya di-samping itu ibu juga

dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.

Peran orang tua selain dalam sosialisasi anak, memberikan kasih

sayang dan memberikan perlindungan, yang paling penting adalah

18
membimbing anak belajar dirumah dengan hal-hal yang bisa dilakukan

adalah sebagai berikut:(Eliyawati et al. 2018)

1. Memotivasi anak untuk berprestasi dalam belajar

Orang tua dapat membimbing untuk meningkatkan atau

membangkitkan motivasi belajar pada anak secara berkelanjutan

sesuai dengan situasi dan kondisi anak saat itu.

2. Mengatasi dan memperhatikan masalah-masalah yang

menghambat prestasi anak.

Orang tua dapat membimbing anaknya yang mengalami masalah

melalui:

a. Bersedia menjadi pendengar aktif ketika anak sedang mengalami

masalah

b. Memantau jadwal yang telah tersusun baik jadwal sekolah

maupun jadwal; dirumah

c. Memperhatikan kondisi fisik anak dengan memperhatikan

kesehatan anak

d. Memperhatikan kondisi psikis anak dengan memberikan hadiah

atau peringatan

3. Mengenali dan mengembangkan gaya belajar anak

Adapun karakter anak belajar dirumah adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik belajar visual antara lain: mementingkan

penampilan, berbicara dengan cepat, pembaca cepat dan tekun,

19
mencorat-coret tanpa arti ketika belajar dikelas atau berbicara

di telepon.

b. Karakteristik belajar auditorial antara lain: suka berbicara

sendiri, mudah terganggu oleh keributan, lebih suka erbicara

dari pada menulis, dan senang membaca dengan keras.

c. Karakteristik belajar kinestetik antara lain: berfikir lebih baik

ketika bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota

tubuh ketika berbicara dan merasa sulit untuk diam.

4. Memperhatikan kesehatan anak

5. Memantau jadwal anak dirumah atau sekolah

6. Memberi hadiah maupun peringatan

Sukses anak dalam pendidikan banyak tergantung pada pertolongan

orang tua di rumah. Hanya 4-5 jam anak belajar di sekolah setiap hari.

Dua puluh jam sisa mereka berada diluar sekolah. Orang tua

bertanggungjawab menolong anaknya belajar di rumah. Ada bebrapa

cara untuk membantu anak belajar dirumah:(Islamiyah 2020)

1. Waktu belajar : Tentukan waktu belajar setiap hari. Itu tergantung

pada keadaan masing-masing. Tetapi jika sudah di temtukan jam

belajarnya orang tua wajib mengingatkan anaknya setiap hari sampai

itu menjadi sebuah kebiasaan.

2. Alat-alat belajar : Sediakan alat-alat belajar sebelum anak duduk

dikursi hendak belajar.

20
3. Tempat belajar : Orang tua mengatur tempat di mana anak harus

belajar. Kursi dan meja seharusnya di cocokkan dengan keadaan

anak. Jangan dibiarkan anak memilih tempat belajar sesuka hatinya.

Dari sejak kecil anak harus di didik hidup dengan teratur.

4. Konsentrasi perlu : Ajaklah anak berkonsentrasi. Anak harus

membiasakan diri memusatkan perhatiannya kepada pelajaran

selama jam belajar. Segala sesuatu yang mungkin mengganggu

konsentrasi anak mesti di jauhkan.

5. Merangsang keinginan belajar : Bujuklah anak untuk belajar tetapi

tidak dipaksa. Memaksa anak belajar sangat merugikan. Tidak

mustahil anak akan membenci hal belajar. Itu akan memadamkan

selera belajarnya. Beritahukan pada anak pentingnya belajar.

6. Anak dilatih berdiri sendiri : Jangan menolong anak terlalu banyak.

Orang tua menolong anak memupuk kuasa pengendalian diri. Orang

tua hanya menolong menjelaskan persoalan pelajarannya. Segala

sesuatu yang belum di mengerti oleh anak perlu di terangkan. Setelah

di pahami maksud pelajaran tertentu biarlah anak itu mengerjakan

pelajarannya sampai selesai.

7. Jangan marah sementara mengajar : Jangan marah waktu menolong

anak belajar. Lebih tenang suasana anak belajar lebih baik. Amarah

dan bentakan tidak menolong anak, malah menyebabkan ia gugup

dan bingung.

21
8. Hargakan usaha anak : Berikan pujian atas segala kemajuan yang

telah dicapai. Rapor dengan angka yang baik patut mendapat

penghargaan. Tidak salah memberi sesuatu bagi anak yang naik

kelas. Sukses sekecil apaun harus mendapat perhatian. Jika orang tua

ingin di puji, apalagi anak masih di bawah umur.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh seseorang setelah

melakukan perubahan belajar, baik disekolah ataupaun diluar sekolah.22

Prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukkan

ukuran kecepatan yang dicapai dalam bentuk nilai. 22 Prestasi belajar yang

diharapkan setelah siswa mengikuti program pendidikan atau proses

belajar-mengajar adalah adanya perubahan perilaku siswa terhadap

informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku, serta ketrampilan

yang dicapai selama selang waktu tertentu. Kaitannya dengan pendapat

tersebut Bloom dalam Sudjana mengemukakan tentang 3 taksonomi ranah

prestasi, yaitu:(Eliyawati et al. 2018)

1. Ranah kognitif meliputi: ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan

evaluasi;

2. Ranah afektif meliputi: penerimaan, jabatan atau reaksi, penilaian,

organisasi, internalisasi;

3. Ranah psikomotor meliputi: gerakan refleks, ketrampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual.

22
Prestasi belajar di bagi menjadi 2 jenis prestasi akademik dan non

akademik. Prestasi akademik adalah prestasi pelajaran yang didapatkan dari

proses belajar di sekolah dengan askpek kognitif yang di dapat melalui

pengukuran serta penilaian. Hasil dari prestasi akademik dapat berupa nilai

atau peringkat akhir ujian.

4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah

bagaimana anak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan

rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari anak.

Berikut beberapa faktor yang memepengaruhi prestasi belajar siswa:23

1. Kesehatan

Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala,

pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak

bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran

dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi

proses belajar.

2. Intelegensi

Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar anak. MenurutGardner dalam teori Multiple

Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom,

yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik

fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.

23
3. Minat

Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan

mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi

merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi

bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.

4. Cara

Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana

bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta

fasilitas belajar.

5. Keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak.

Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan

orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua,

sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

6. Sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi

teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi

anak dalam proses belajar.

7. Masyarakat

Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan

dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat

sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

24
8. Lingkungan

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim

juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada

situasi 100% yang dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi

berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang

mustahil untuk dilakukan.(Na’im et al. 2021)

B. Hubungan Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak


Belajar Dengan Prestasi Belajar Anak
Keterkaitan antara peran orang tua dengan prestasi belajar anak yaitu

bagaimana cara orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak saat

belajar di rumah serta bagaimana orang tua dapat memahami model

pembelajaran anak. Sehingga dari semua hal itu akan mempengaruhi hasil

belajar anak ketika dilakukan tes pembelajaran.(Cahyati et al. 2020)

25
C. Kerangka Teori

Peran orang tua dalam Cara belajar anak SD:


membimbing belajar :
Visual
- Memotivasi anak Auditorial
- Mengenal dan Kinestetik
mengembangkan gaya
belajar anak
- Memberi hadiah atau
peringatan
- Memantau jadwal anak
- Mengatasi masalah dalam Prestasi belajar anak
belajar

Gambar 1.1 kerangka Teori

Sumber : Yudhan Murdiyanto, Evi Risa Mariana

26
Kerangka Konsep

Variabel Independent
Variabel Dependen

Peran Orang tua dalam


membimbing belajar : Prestasi belajar
siswa kelas IV
- Memotivasi anak dan V SD
- Mengenal dan
mengembangkan
gaya belajar anak Karakteristik orang tua:
- Memberi hadiah
- Umur orang tua
atau peringatan
- Pendidikan orang
- Memantau jadwal
tua
anak
- Pekerjaan orang tua
- Mengatasi masalah
dalam belajar

Gambar 1.2 Kerangka


Konsep

E. Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan antara peran orang tua dalam membimbing


belajar dengan prestasi belajar anak SD kelas IV dan V di SD Negeri
Kalicari 1 Pedurungan Semarang.

H1 : Ada hubungan antara peran orang tua dalam membimbing belajar


dengan prestasi belajar anak SD kelas IV dan V di SD Negeri Kalicari
1 Pedurungan Semarang.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
fenomenologi. Mendefinisikan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian
yang berusaha menggali informasi secara mendalam, serta terbuka
terhadap segala tanggapan dan bukan hanya jawaban ya atau tidak.
Penelitian ini mencoba untuk meminta orang-orang untuk
mengungkapkan berbagai pikiran mereka tentang suatu topik tanpa
memberi mereka banyak arahan atau pedoman bagaimana harus berkata
apa. (Sugiyono.2017)
B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalicari 1 Pedurungan


Semarang dengan menggunakan anak SD kelas IV dan V sebagai sampel.
Waktu penelitian dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah masyarakat
yang memiliki anak anak SD kelas IV dan V di Kecamatan Pedurungan .

C. Definisi Istilah
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang
akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya
mempermudah pembaaan dalam mengartikan makna penelitian.

28
Tabel. 2
Tabel Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Inform Informan


an Triangulasi
Utama
Variabel 1. motivasi : orang tua Cara mengukur Orang Guru Pembibing di
independent dapat membimbing untuk melalui:Penerim tua SD kalicari 1
Gambaran peran aan,gambaran,pa yang
orang tua dalam
meningkatkan keinginan ndangan, respon, memm
membimbing belajar anak pengalaman punya
belajar 2. mengatasi masalah bersosialisa i anak
yang menghambat : SD
menjadi pendengar aktif kelas
IV dan
ketika anak sedang V
mengalami masalah
3. memperhatikan
kesehatan anak : orang
tua selalu memperhatikan
keadaan fisik anak
4. memantau jadwal anak
: orang tua selalu
memastikan jadwal
sekolah maupun kegiatan
dirumah anak tersusun
dengan baik
5. memberi hadiah/
peringatan : orang tua
selalu memperhatikan
kondisi psikis anak
6. mengenal serta
mengembangkan gaya
belajar anak : orang tua
dapat memahami cara
belajar anak setelah itu
membimbing anak
dengan cara memeriksa
hasil belajar, membantu
belajar saat akan test,
dan mengingatkan akan
adanya PR.

29
Prestasi belajar adalah Melihat Guru
tingkat kemampuan yang indeks Orang tua Pembibing di
Variabel yang SD kalicari 1
dimiliki seseorang dalam prestasi siswa memmpunya
dependent
mencerna informasi di raport ( i anak SD
Prestasi belajar
sehingga meraih nilai semester kelas IV dan
anak
terbaik genap) V

>9,50: istimewa
8,0-9,49: amat
baik
6,5-7,99: baik
5,50-6,49:
cukup

D. Partisipan dan Teknik Sampling

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi dinamakan


sosial situation dan terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku
(actor),dan aktivitas (activity)yang berinteraksi secara sinergis. Sampel dalam
penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi dinamakan
narasumber, partisipan dan informan dalam penelitian. Selain itu sampel
bukan disebut sampel statistik melainkan sampel teoritis, karena mempunyai
tujuan peneliti kualitatif adalah untuk menghasilkan teori, penentuan
dilakukan saat peneliti memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung.
Subyek penelitian ini terdiri dari :
1. Informan Utama : Orang tua yang memmpunyai anak SD kelas IV dan
V di SD kalicari 1
2. InformanTriangulasi: Guru Pembimbing di SD kalicari 1
E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam


penelitian, dimana peneliti sekaligus sebagai perencana yang menetapkan
fokus, memilih informan, dan menganalisis data dilapangan yang alami tanpa
di buat-buat. (Sugiyono.2017)menyatakan bahwa peneliti sebagai instrumen

30
dalam penelitian kualitatif mengandung arti bahwa peneliti melakukan kerja
lapangan secara langsung dan bersama beraktivitas dengan orang yang diteliti
fungsinya untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dibutuhkan
manusia sebagai peneliti karena manusia dapat menyesuaikan keadaan
lingkungan, oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi
seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun di
lapangan.

F. Teknik pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut :


Pengumpulan data dalam penelitian kualiatatif terdapat banyak cara yang
dipakai untuk mengumpulkan data, namun yang paling sering digunakan
adalah wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah (DKT) dan
observasi. Tujuan dan jenis data yang diharapkan dari setiap cara
pengumpulan data tersebut. (Sugiyono.2017)
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1.Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya. Melakukan wawancara pada ibu yang mumpunyai
Orang tua yang memmpunyai anak SD kelas IV dan V
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah
ruang(tempat), pelaku, kegiatan, objeck, perbuatan, kejadian,
peristiwa,waktu, dan perasaan. Melakukan observasi ke pada orang
tua bagaimana dia membibing belajar anaknya.
3. Dokumentasi
Melakukan dokumentasi dalam proses penelitian mengunakan
headphone dan di catat di lembar obsevasi.

31
G. Analisis Data
Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dengan menggunakan
analisis kualitatif model interaksi adalah sebagai berikut:
1. Mengobservasi perilaku masyarakat
2. Melakukan wawancara dengan orang tua anak sesuai pedoman wawancara
yang telah dibuat;
3. Melakukan wawancara dengan Guru pembibing kelas dengan pedoman
wawancara yang telah dibuat
4. Membaca dan menjabarkan pertanyaan dari Orang tua , mencari definisi
dan postulat yang cocok, dengan mencatat hal-hal penting.Mengkategorikan
catatan-catatan yang diambil dari sumber data lalu mengklarifikasi kedalam
kategori yang sama
6. Mengkategorikan kategori yang telah disusun dan dihubungkan dengan
kategori lainnya sehingga hasilnya akan diperoleh susunan yang sistematis
dan berhungan satu sama lainnya
7. Menelaah relevansi data dengan cara mengkaji susunan pembicara yang
sistematik dan relevansinya serta tujuan penelitian
8. Melengkapi data dengan cara mengkaji isi dta baik berupa hasil observasi
dan hasil wawancara serta hasil dokumentasi dilapangan
9. Menjadikan jawaban, maksutnya adalah hasil kajian data kemudian
dijadikan jawaban setelah dianalisis
10. Menyusun laporan, setelah menjabarkan jawaban secara terperinci
kemudian menyusun dalam bentuk laporan

H. Uji keabsahan data


Validasi kepada peneliti sebagai instrumen meliputi pemahaman metode
penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik
maupun logistik. Selain itu peneliti juga dibantu dengan panduan observasi
dan panduan wawancara hal tersebut dilakukan untuk mempertajam serta
melengkapi hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. (Sugiyono.2017)

32
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu membawa rekomendasi dari
institusinya untuk pihak lain dengan cara mengajukan permohonan izin
kepada institusi/lembaga tempat penelitian yang dituju oleh peneliti. Setelah
mendapat persetujuan, barulah peneliti dapat melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Informed Consent
Informed consent diberikan kepada responden yang memenuhi criteria.
Tujuannya adalah subjek mengetahui judul, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika
subjek bersedia diteliti, maka mereka menandatangani lembar
persatujuan tersebut, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti,
maka peneliti tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak mereka
yaitu untuk menolak atau menerima menjaadi responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confidentially
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subjek peneliti dijamin
oleh peneliti dengan jalan tidak menyebarluaskan informasi yang didapat
dari responden kepada orang lain yang tidak berhak

33
DAFTAR PUSTAKA

Andriany PM, Pratiwi AR&, Pertiwi M, Andriany AR, Mulamukti A, Pratiwi A.


Gambaran Peran Orang Tua dalam Efektivitas Model Pembelajaran Daring
pada Siswa Berkebutuhan Khusus. jurnal.syntaxliterate.co.id [Internet]. 2021
[dikutip 9 Juni 2022];6(10). Tersedia pada:
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/4361
Cahyani I. Peran orang tua dan guru dalam mengembangkan literasi dini (early
literacy) di kabupaten sidoarjo. 2017 [dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia
pada: https://repository.unair.ac.id/54655/
Cahyati N, Age RK-JG, 2020 U. Peran orang tua dalam menerapkan
pembelajaran di rumah saat pandemi Covid 19. e-journal.hamzanwadi.ac.id
[Internet].
2020 [dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia pada: http://e-
journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/2203
Dini JD-JOJPAU, 2022 undefined. Optimalisasi Peran Guru dan Orang Tua
dalam Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19.
scholar.archive.org [Internet]. 2022 [dikutip 9 Juni 2022];6(4):3242–52.
Tersedia pada:
https://scholar.archive.org/work/a5sxjoaf5fbv7l2mtlfjhrhv2a/access/wayback
/https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/download/2327/pdf
Eliyawati R, Karya TM-JAJ, 2018 U. Peran orang tua terhadap prestasi belajar
anak. core.ac.uk [Internet]. 2018 [dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia pada:
https://core.ac.uk/download/pdf/229338669.pdf
Fitroturrohmah M, Purwadi P, JANACITTA MA-, 2019 undefined. Hubungan
Peran Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN Kedung
01 Jepara. jurnal.unw.ac.id [Internet]. 2019 [dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia
pada: http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/janacitta/article/view/258
Iftitah S, Education MA-J (Journal of C, 2020 U. Peran orang tua dalam
mendampingi anak di rumah selama pandemi Covid-19.
journalfai.unisla.ac.id [Internet]. 2020 [dikutip 9 Juni 2022];4(2):71–81.

34
Tersedia pada: http://journalfai.unisla.ac.id/index.php/jce/article/view/256
Iftitah SL. Kendala dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19. proceeding.unnes.ac.id [Internet]. 2020 [dikutip 9
Juni
2022]; Tersedia pada:
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/637/555
Islamiyah AH-T. Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak
dengan sistem daring pada masa pandemi di Desa Depokrejo, Kebumen.
ejournal.kopertais4.or.id [Internet]. 2020 [dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia
pada: http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/tasyri/article/view/
3552
Na’im Z, Pedagogika EA-, 2021 undefined. Peran Orang Tua Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring. ejournal-fip-ung.ac.id [Internet].
2021 [dikutip 9 Juni 2022];12(1):32–52. Tersedia pada: https://ejournal-fip-
ung.ac.id/ojs/index.php/pedagogika/article/view/621
Sholikah M, Pendidikan UH-PJI, 2021 U. Peran Orang Tua dalam Membantu
Belajar Anak di Masa Pandemi Covid-19. ojs.unm.ac.id [Internet]. 2021
[dikutip 9 Juni 2022]; Tersedia pada:
https://ojs.unm.ac.id/pembelajar/article/view/14694

35

Anda mungkin juga menyukai