Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIOLOGI

TINGKAT INTERAKSI PARA REMAJA


KEPADA KELUARGA

Disusun Oleh :
Nama : Haikal Jaya Satria
Kelas : XII IPS 2
Guru Pembimbing : Reni Kurniati,S.Sos

SMA NEGERI 7 PRABUMULIH


Tahun ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang perbedaan kompensasi nasional dan internasional.
Shalawat serta salam saya limpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang dan dari alam kebodohan menuju alam
kepintaran.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru saya ibu Reni Kurniati,S.Sos. selaku
guru mata pelajaran sosiologi yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini dan
memberikan kami kesempatan untuk menjelaskannya.

Saya berharap makalah yang saya ambil dari beberapa sumber ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Saya mohon maaf atas ke tidak sempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, saya harap kepada semua pihak maupun bagi pembaca dapat memberi kritik dan
saran, karena kita tidak bisa belajar tanpa kesalahan.

Wassalamualaikum wr.wb

Prabumulih, November 2022

Penulis, Haikal Jaya Satria


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
D. Manfaat........................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................ 3
A. Keluarga....................................................................................................... 3
B. Remaja......................................................................................................... 5
C. Landasan Teori............................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 
A.Waktu dan Tempat........................................................................................
B. Populasi dan Sample....................................................................................
C. Metode.........................................................................................................
D. Tekhnik Pengumpulan Data.........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar
terhadap perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga,sebagai unit terkecil dalam
masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepada rumah tangga
sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga disamping
beberapa anggota keluarga lainnya.
Anggota keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak merupakan suatu
kesatuan yang kuat apabila terdapat hubungan baik antara Ayah-Ibu, Ayah-Anak, dan
Ibu-Anak. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan timbal
balik antar semua pribadi dalam keluarga. Interaksi antar pribadi yang terjadi dalam
keluarga ini ternyata berpengaruh terhadap keadaan bahagia (harmonis) atau tidak
bahagia (disharmonis) pada salah satu seorang atau beberapa anggota keluarga lainnya.
Sebuah keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa
bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas terhadap
seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi atau aktualisasi diri) yang meliputi
aspek fisik, mental, emosi, dan sosial seluruh anggota keluarga. Sebaliknya, keluarga
disebut disharmonis apabila ada seorang atau beberapa orang anggota keluarga yang
kehidupannya diliputi konflik, ketegangan, kekecewaan, dan tidak pernah merasa puas
dan bahagia terhadap keadaan serta keberadaan dirinya.
Anak sebagai generasi muda, merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan
bangsa. Anak merupakan modal pembangunan yang akan mempertahankan, memelihara,
dan mengembangkan hasil pembangunan yang ada. Oleh karena itu anak memerlukan
perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan
sosial secara utuh, serasi, dan seimbang. Kedudukan anak dalam hukum adalah sebagai
subyek hukum ditentukan dari bentuk dan sistem terhadap anak sebagai kelompok
masyarakat dan tergolong tidak mampu atau di bawah umur.
Di era modern seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah globalisasi,
kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi memberikan dampak yang
sangat besar kepada kehidupan masyarakat apalagi para remaja contohnya “Tingkat
Interaksi Para Remaja Kepada Keluarga”.
Karena era globalisasi kita para umat manusia membutuhkan adanya aturan-
aturan, nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman pegangan hidup yang diterima oleh
bangsa. Hal ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai diantara
manusia sehingga terbentuk saling tolong menolong dalam mewujudkan akhlak terpuji
terutama bagi para remaja dalam pergaulan sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya interaksi hubungan antara
orang tua dan anak. Terutama interaksi dalam hal membicarakan permasalahan atau
suatu kejadian yang di hadapi remaja. Sehingga dari kedua belah pihak, kurang saling
mengenali satu sama lain. Orang tua juga memiliki peran yang sangat penting bagi
perkembangan anak. Nilai-nilai moral, agama, dan norma-norma sosial dikenalkan
kepada anak melalui interaksi di dalam keluarga.
Jika hubungan interaksi antara anak dan orang tua tidak berjalan baik maka akan
membuat kenakalan remaja meningkat yang berupa penggunaan narkoba oleh para
remaja, kekerasan yang dilakukan oleh para remaja, pergaulan bebas yang akan
mengakibatkan angka pernikahan muda meningkat. Hal ini terjadi biasanya disebabkan
rasa bebasnya remaja untuk melakukan kenakalan remaja karena kurangnya perhatian
para orang tua untuk memberi tahu batas-batas melakukan hal kepada anak-anaknya

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi keluarga?
2. Bagaimana cara agar remaja lebih dekat dengan keluarga?
3. Apa faktor yang menyebabkan remaja lebih sering berbagi cerita kepada teman dari
pada keluarga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi keluarga terhadap anak.
2. Untuk mengetahui cara untuk berinteraksi dengan keluarga.
3. Untuk mengetahui penyebab kurangnya interaksi remaja kepada keluarga.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. KELUARGA
Keluarga dipahami sebagai kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang
yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan
perkawinan, dan adopsi. Definisi tersebut menunjukkan bahwa keluarga mensyaratkan
adanya hubungan perkawinan, hubungan darah, maupun adopsi sebagai pengikat.
Adapun fungsi keluarga yaitu :
1. Agama
Agama adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Keluarga adalah tempat pertama
penanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas agama pada setiap anak yang
lahir. Keluarga menumbuh kembangkan nilai-nilai agama sehingga anak menjadi
manusia yang berakhlak baik dan bertakwa. Keluarga mengajarkan seluruh
anggotanya untuk melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melaksanakan fungsi agama tidak boleh
mengabaikan toleransi beragama karena keluarga Indonesia menganut kepercayaan
dan agama yang beragam.
2. Ekonomi
Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan nilai-
nilai yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera. Keluarga
sebagai tempat untuk memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan
materi lainnya serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.
3. Pembinaan Lingkungan
Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara
lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan
mikro, meso, dan makro.Keluarga berperan untuk membina lingkungan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar. Keluarga dan anggotanya harus mengenal tetangga dan
masyarakat di sekitar serta peduli terhadap kelestarian lingkungan alam.Sikap peduli
keluarga terhadap lingkungan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi yang
akan datang.

4. Reproduks
Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana
sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang
berkualitas.Keluarga menjadi tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara
menyeluruh, termasuk seksualitas yang sehat dan berkualitas, dan pendidikan
seksualitas bagi anak.Keluarga juga menjadi tempat memberikan informasi kepada
anggotanya tentang hal-hal yang berkitan dengan seksualitas. Melanjutkan keturunan
yang direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan keluarga.
5. Cinta Kasih
Cinta dan kasih sayang merupakan komponen penting dalam pembentukan
karakter anak. Fungsi cinta kasih memiliki makna keluarga harus menjadi tempat
untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Fungsi cinta kasih dapat diwujudkan dalam
bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman serta memberikan perhatian di antara
anggota keluarga. Fungsi cinta kasih dalam keluarga menjadi landasan yang kukuh
terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan anaknya,
serta hubungan kekerabatan antargenerasi sehingga keluarga menjadi wadah utama
bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.
6. Pendidikan
Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada
semua anak untuk bekal masa depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga
meliputi pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter anak.
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat
untuk mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta
berkomunikasi secara baik dan sehat. Dengan interaksi intensif dalam keluarga,
proses pendidikan berjalan dengan efektif. Keluarga menyosialisasikan kepada anak
tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain, mengajarkan
tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang bbenar.
7. Perlindungan
Keluarga adalah tempat bernaung atau berlindung bagi seluruh anggota dan
tempat untuk menumbuhkan rasa aman serta kehangatan. Adanya suasana saling
melindungi, keluarga harus menjadi tempat yang aman, nyaman. dan menenteramkan
semua anggotanya. Jika keluarga berfungsi dengan baik, keluarga akan mampu
memberikan fungsi perlindungan bagi anggotanya serta dapat mengoptimalkan
tumbuh kembang anak. Keluarga melindungi setiap anggotanya dari tindakan-
tindakan yang kurang baik sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung
dari hal-hal yang tidak menyenangkan.

8. Sosial Budaya
Keluarga adalah wahana utama dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur
budaya yang selama ini menjadi anutan dalam tata kehidupan. Fungsi sosial budaya
memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
Dengan demikian, nilai luhur yang selama ini sudah menjadi anutan dalam kehidupan
bangsa tetap dapat dipertahankan dan dipelihara. Keluarga menjadi wahana pertama
anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, serta
belajar adat istiadat yang berlaku di sekitarnya. 8 Fungsi ini digunakan agar
terciptanya keluarga yang Harmonis, Rukun, dan Sejahtera.

B. REMAJA
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa.

C. LANDASAN TEORI
Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh suatu ikatan
perkawinan, lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai suatu gabungan yang khas dan
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan
ketentraman semua anggota yang ada di dalam keluarga.
Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang ditandai oleh tempat tinggal bersama,
kerjasama ekonomi, dan reproduksi yang dipersatukan oleh pertalian, perkawinan, atau
adopsi yang disetujui secara sosial, yang saling berinteraksi sesuai dengan peranan-
peranan sosialnya. (Safrudin, 2015:15)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT


Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan
Oktober 2022 sampai dengan bulan November 2022.

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa rumah di se-kota Prabumulih, yang


berjumlah lima rumah. Berikut merupakan daftar kelurahan dan lokasinya
No Kelurahan Lokasi Rumah

1. Muara Dua Jl. Singgalang, Rt.03/Rw.03, Kel. Muara Dua


2. Karang Raja Jl. Sedap Malam I, Kel. Karang Raja
3. Gunung Ibul Jl. Sungai Gambir IV
4. Prabujaya Jl. Nur Illahi, Prabujaya
5. Pasar Prabumulih II Jl. Alipatan No.93, Ps. II Prabumulih
Peneliti memilih beberapa lokasi tersebut, karena ingin mengetahui tingkat interaksi
para remaja kepada keluarganya di wilayah yang berbeda.

B. POPULASI DAN SAMPLE

C. METODE

D. TEKHNIK PENGUMPULAN DATA

Anda mungkin juga menyukai