Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KESEJAHTERAAN KELUARGA TERHADAP

TUMBUH KEMBANG ANAK REMAJA

XI MIPA 3

SMA NEGERI 7

DENPASAR
PENGARUH KESEJAHTERAAN KELUARGA TERHADAP

TUMBUH KEMBANG ANAK REMAJA

Oleh:

1. Anggita Suarini Putu (06)


2. Gede Bintang Meika Wikandana (14)
3. Ni Nyoman Mita Putrì Diarsih (40)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 15 Apri 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1


1.2 Rumusan Permasalahan...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................................2

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ......................................................................3

2.1 Teori dan Kajian Pustaka.........................................................................................3

BAB III HASIL PEMBAHASAN ....................................................................................5

3.1 Peran Keluarga Penting Bagi Perkembangan Anak Remaja ...................................5


3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .................................................6

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................8

4.1 Kesimpulan............................................................................................................8
4.2 Saran......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam sejarah hidup sang
anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter manusia itu sendiri. Untuk
menciptakan karakter yang kuat dan jiwa baik pada anak didalam keluarga, diperlukan
terciptanya suasana keluarga yang harmonis dan dinamis, hal tersebut dapat tercipta jika
terbangun koordinasi dan komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak. Keluarga
tanpa kekerasan adalah salah satu solusi efektif untuk membuat seorang anak merasa nyaman,
damai, tentram di rumah, namun yang terjadi belakangan ini para orang tua cenderung mendidik
anak-anak mereka dengan emosi tinggi, kurang perhatian bahkan menelantarkan mereka.

Banyak orang tua yang menghabiskan waktunya untuk berbagai urusan di luar rumah,
rutinitas kantor, janji dengan relasi atau mitra bisnis, aktivitas organisasi dan lainnya seakan
menjadi pembenar untuk mengabaikan keluarga, sehingga si anak merasa terabaikan. Ada juga
orang tua yang merasa cukup memberikan perhatian kepada anak dengan menuruti segala
keinginan mereka dengan memenuhi kebutuhan materi tetapi soal pendidikan, terutama akhlak
mulia, kasih sayang, cenderung dinomorduakan. Hasilnya anak akan memililiki sifat yang tidak
menyenangkan. Pendidikan yang baik dalam keluarga akan membentuk kepribadian anak yang
baik, perkembangan kepribadian anak dapat dikendalikan dan dibentuk dengan bimbingan dan
bantuan, terutama keluarga karena keluarga tempat pendidikan pertama kali bagi anak. Jadi kita
tidak boleh menyalahkan faktor bawaan atau lingkungan yang buruk yang menyebabkan
kepribadian seseorang itu buruk. Terdapat perbedaan yang Hyoscyamina, Peran Keluarga dalam
Membangun Karakter Anak sangat jelas sekali dalam hal watak atau kepribadian dari anak yang
dibina dalam keluarga sakinah dengan anak yang dibina dengan kekerasan. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap prestasi dan keberhasilan dari si anak tersebut. Oleh karena itu sudah
sepatutnyalah orang tua menyadari hal ini dan mengetahui bagaimana cara mendidik anak dan
menciptakan keluarga sakinah yang nantinya sangat menunjang keberhasilan anak.

1
1.2 Rumusan permasalahan

Dari latar belakang yang diuraikan diatas, muncul beberapa permasalahan yang terjadi,
antara lain :

1. Mengapa peran keluarga penting bagi perkembangan anak remaja ?


2. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulis karya tulis ini, antara lain :
1. Peran Keluarga Penting Bagi Perkembangan Anak Remaja
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

1.4 Manfaat penulisan

Bagi Penulis

Manfaat penulisan karya tulis untuk penulis adalah meningkatkan pemikiran kritis,
belajar berpikir sistematis, belajar bertanggung jawab dengan sumber yang dicantumkan, lebih
peka terhadap permasalahan di lingkungan sekitar, serta dapat menambah pengetahuan terkait
pengaruh kesejahteraan keluarga terhadap tumbuh kembang anak remaja.

Bagi Pembaca

Sementara bagi pembaca, makalah dapat dijadikan sumber penelitian selanjutnya serta
menambah ilmu pengetahuan agar lebih baik lagi kedepannya

2
BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Dan Kajian Pustaka


2.1.1 Remaja

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Remaja pada
masa ini mengalami masa pubertas yaitu terjadinya pertumbuhan yang cepat, timbul ciri-
ciri seks sekunder, dan tercapai fertilitas. Perubahan psikososial yang menyertai pubertas
disebut adolesen, Adolesen adalah masa dalam kehidupan seseorang dimana masyarakat
tidak lagi memandang individu sebagai seorang anak, tetapi juga belum diakui sebagai
seorang dewasa dengan seggala hak dan kewajibanya.15 Tumbuh kembang adalah
peristiwa yang terjadi sejak masa pembuahan sampai masa dewasa. Pertumbuhan
merupakan suatu proses biologis yang menyebabkan perkembangan fisik yang dapat
diukur. Perkembangan merupakan suatu proses seorang individu dalam aspek ketrampilan
dan fungsi yang kompleks. Individu berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
ketrampilan menggunakan anggota tubuh, serta perkembangan kepribadian, mental, serta
emosi.

2.1.2 Keluarga

Pengertian Keluarga Menurut Koerner dan Fitzpatrick (dalam Sri Lestari),


definisi tentang keluarga setidaknya dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu
definisi struktural, definisi fungsional, dan definisi intersaksional.

 Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran dan


ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Definisi memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari
perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebagai asal usul (families
of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation),
dan keluarga batih (extended family).
 Definisi fungsional. Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhunya
tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikologis. Fungsi-fungsi tersebut mencakup
perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan

3
peran-peran tertentu. Definisi ini memfokuskan pada tugas-ugas yang dilakukan
oleh keluarga.
 Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang
mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculka rasa
identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman
historis, maupun cita-cita masa 22 depan. Definisi ini memfokuskan pada
bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya

2.1.3 Pendidikan pada Remaja

Pendidikan anak dalam keluarga juga disebut sebagai lembaga pendidikan


informal.Dijelaskan dalam pasal 27 bahwa kegiatan pendidikan informal yang dilakukan
oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.Pendidik dalam
pendidikan informal ada di bawah tanggung jawab orang tua.Orang tua merupakan
pendidik pertama dan utama bagi anakanak mereka karena dari merekalah anak mula-mula
menerima pendidikan dengan demikian, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam
kehidupan keluarga. Setiap anak pasti akan meniru apa yang ia dapatkan dari lingkungan
kelurganya. Sehingga para orang tua harus memberikan pengaruh yang positif,
memberikan pendidikan agama, memberikan motifasi atau arahan, mengawasi
pergaulankan mereka dan memberikan nilai-nilai keagamaan.

Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang berkaitan
dengan perkembangan manusia.Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan,
pikiran, perasaan, kemauan, social, sampai kepada perkembangan iman, semuanya
ditangani oleh pendidik.Berati mendidik bermaksud membuat manusia menjadi lebih
sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dari kehidupan alamiah menjdai
berbudaya.

4
BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Peran Keluarga Penting Bagi Perkembangan Anak Remaja

Keluarga orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman,
memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan
sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua
memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.
Tumbuh kembang karakter anak tergantung pada didikan keluarga. Karena keluarga merupakan
lingkungan terkecil, terdekat dan terdiri dari orang-orang yang paling didengar serta dijadikan
contoh oleh anak-anak.

Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan
terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial,
emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua
dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia;
menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa
percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan
lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba. Pendidikan
mengenai kepemimpinan, misalnya, didapatkan anak ketika ia melihat ayahnya bekerja dan
memimpin keluarga. Sama halnya mengenai nilai-nilai kasih sayang, kelembutan dan
menghargai sesama, justru didapatkan oleh sang anak jauh sebelum mereka mengenal abjad,
melainkan melalui ibunya,

Budaya, kepercayaan, tradisi, dan nilai yang dianut dalam suatu keluarga juga
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada orangtua
Cina-Amerika menyebutkan bahwa para orang tua memiliki cukup andil dalam mengatur tingkah
laku anaknya, sehingga masalah terkait penyimpangan perilaku pada anak jarang dijumpai.

Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan
berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah
perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari
ketergantungan pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah. Tantangan

5
bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam
keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan
pada anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap mempertahankan
komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran lebih baik dalam kehidupan
sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih
sedikit daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa remaja-
dewasa muda.

Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi antar
orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas
anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan
panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan
kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal baru yang
dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Harapannya kelak
dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan produktif.

3.2 Faktor Keluarga Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat penting
dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian.
Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan
karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus
dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan
untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di
masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat
tinggal anak dibesarkan.

Keluarga berdampak besar bag tumbuh kembang anak khusunya anak remaja. Tentunya
terjadinya konflik dalam keluarga juga menjadi permasalahan bagi tumbuh kembang anak. Dalam
kenyataan sehari-hari tidak semua keluarga mencapai keluarga yang bahagia, banyak diantara keluarga
mengalami masalah dalam berkeluarga seperti masalah hubungan suami istri, pendidikan anak, ekonomi
keluarga, hubungan kemasyarakatan dan lain sebagainya. Konflik dalam keluarga akan tetap ada karena

6
manusia tidak akan pernah lepas dari masalah ( Wirawan, 1992, h.17). Kurangnya kemampuan
berinteraksi antar pribadi dalam menanggulangi masalah. Dalam usahanya untuk menghadapi masa
transisi dan krisis, banyak keluarga kesulitan menanggulangi masalah karena kurangnya pengetahuan,
kemampuan dan fleksibilitas untuk berubah, hal ini disebabkan karena masing-masing mengalami
kesulitas beradaptasi, yang menghalangi penyesuaian kembali dengan situasi yang baru.

Keluarga harus mengetahui dan menyadari bahwa keharmonisan keluarga sangat berpengaruh
terhadap tingkat kenakalan anak, dimana keluarga yang broken home, kurangnya kebersamaan dan
interaksi antar keluarga, orang tua yang otoriter, dan seringnya terjadi konflik dalam keluarga cenderung
menghasilkan remaja yang bermasalah. Peran orang tua dalam mendidik anak sangat besar
pengaruhnya dalam proses perkembangan anak, meskipun perlu didukung oleh lembaga-lembaga sosial
seperti sekolah dan juga lingkungan. Begitu juga sikap suami terhadap istri dan sebaliknya, sangat
berpengaruh dalam pendidikan di keluarga, karena hal ini akan dapat mempengaruhi karakteristik atau
perilaku 148 Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011 anak. Keberhasilan seorang anak, sangat
ditentukan oleh keluarga, karena di situlah anak pertama mendapat pendidikan. Orang tua yang
bijaksana, akan mendidik anak- anaknya dengan rasa cinta kasih dan sayang, agar menghasilkan anak-
anak yang berprestasi dan dapat diandalkan, dari pada dengan didikan yang didasarkan pada kewajiban
atau tugas-tugas saja. Anak adalah investasi yang tiada nilainya bagi orang tua untuk kebahagiaan dunia
maupun akhirat. Orang tua manapun tentu mengharapkan agar anak-anaknya mewarisi sifat-sifat atau
kepribadian yang baik, disamping kecerdasan yang memadai. Oleh karena itu orang tua dituntut untuk
belajar bagaimana membesarkan, mendidik dan merawat anak agar si anak dapat menjadi “permata“
dan bermanfaat bagi agama, keluarga, dan bangsa.

7
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat penting
dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian.
Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan
karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus
dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan
untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di
masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat
tinggal anak dibesarkan.

Keluarga merupakan faktor yang penting dalam pembentukan kepribadian anak. Anak
dapat diibaratkan seperti selembar kertas putih kosong yang harus diisi, dalam hal ini peran
orang tualah yang sangat dominan. Orang tua harus mendidik anak semenjak dini agar mereka
dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Komunikasi dua arah yang efektif sangat
diperlukan untuk membentuk hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Orang tua
harus berusaha mendengar dan memahami kemauan anak, dan orang tua harus mampu
mengarahkan dan membimbing anak, karena perilaku, tindakan dan sikap anak berawal dari
keluarga

3.2 Saran

Keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam sejarah hidup sang
anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter manusia itu sendiri. Untuk
menciptakan karakter yang kuat dan jiwa baik pada anak didalam keluarga, diperlukan
terciptanya suasana keluarga yang harmonis dan dinamis, hal tersebut dapat tercipta jika
terbangun koordinasi dan komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak. Maka dari
itu, sebagai orangtua seharusnya memberikan perhatian dan kasih sayang, serta kejujuran dan
saling pengertian dalam keluarga

8
9
DAFTAR PUSTAKA

CS, J. N. (2021). Kontribusi keberfungsian keluarga terhadap kesejahteraan subjektif pada remaja etnis
Minang. Jurnal Ilmiah psikologi terapan.

Hyoscyamina, D. E. (2011). PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK. Jurnal Psikologi
Undip .

10

Anda mungkin juga menyukai