Disusun oleh :
1. Emilya Ananda Putri (1540120001)
2. Zolan Prananda (1540120006)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Komunikasi Terhadap Keluarga”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Komunikasi dalam praktik kebidanan.
Ucapan terima kasih sampaikan kepada KA. Prodi Kebidanan, dosen pendamping mata
kuliah Komunikasi dalam praktik kebidanan, orang tua kami dan teman – teman yang secara
langsung maupun yang tidak langsung telah mendukung selesainya makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan menggunakan metode pustaka dengan sumber berupa
buku dan dari internet. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi susunan maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah ini yang kami
susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan..............................................................................................................................4
3.1. Kesimpulan................................................................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1. Apa pengertian komunikasi keluarga?
2. Apa saja bentuk komunikasi dalam keluarga?
3. Bagaimanaka pola konsumsi dan interaksi di dalam keluarga?
4. Apasaja macam-macam komunikasi keluarga?
5. Bagaimanakah tahap perkembangan komunikasi di dalam keluarga?
6. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga?
7. Apasajakah hambatan yang terjadi dalam komunikasi keluarga?
1.3.2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dan mengetahui tentang
komunikasi di dalam keluarga.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
2.1. Pengertian komunikasi keluarga.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata
Latin yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama
di sini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi akan berlangsung selama ada
kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Percakapan tersebut akan
dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang
dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan (Effendy, 2011).
Menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid, komunikasi adalah suatu proses di mana dua
orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian mendalam (Cangara,
2014).
Lain halnya dengan Shannon dan Weaver yang mendefinisikan komunikasi sebagai
bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sma lainnya, sengaja
atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi (Cangara,
2014).
Sebelumnya sudah dijelaskan apa yang dimaksud dengan keluarga yaitu unit
terkecil masyarakat yang terdiri dari sekelompok orang yang terikat hubungan dan
tinggal bersama dalam satu atap. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dalam keluarga
merupakan interaksi antar anggota keluarga dalam melakukan pertukaran informasi yang
pada gilirannya akan tiba pada saling memiliki kesamaan makna, sehingga dapat
dikatakan komunikatif karena saling mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan
dengan terbuka setiap hal dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-maslah dalam keluarga dengan
5
6
pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta keterbukaam (Friendly,
2002). Dengan adanya komunikasi, permasalahan yang terjadi diantara anggota keluarga
dapat dibicarakan dengan mengambil solusi terbaik.
Komunikasi dalam keluarga adalah suatu kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan
keluarga. Tanpa komunikasi, kehidupan keluarga terasa hampa tanpa kehidupan
keluarga dari kegiatan berbicara, berdialog, bertukar pikiran akan hilang. Akibatnya
kerawanan hubungan antara anggota keluarga sukar dihindari, oleh karena itu
komunikasi antara suami dan istri, komunikasi antara orang tua dengan anak perlu
dibangun secara harmonis dalam rangaka membangun hubungan yang baik dalam
keluarga (Djamarah, 2014).
Komunikasi yang terjadi dalam keluarga diharapkan adalah komunikasi yang efektif,
karena komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh
pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan. Demikian juga dalam lingkungan
keluarga diharapkan terbina komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak,
sehingga akan terjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan dengan adanya hubungan
harmonis antara orang tua dan remaja, diharapkan adanya keterbukaan antara orang tua
dan remaja dalam membicarakan masalah dan kesulitan yang dialami oleh remaja
(Mulandar, 2003).
Komunikasi dalam keluarga dapat terbentuk bila hubungan timbal balik selalu terjalin
antara ayah, ibu dan anak (Gunarsa, 2006). Akan tetapi, tidak selamanya komunikasi
tersebut dapat berjalan dengan baik, banyak faktor penghambat yang mempengaruhi
dalam komunikasi keluarga, jika komunikasi keluarga tidak berjalan dengan baik dapat
mengakibatkan pertengkaran ataupun perceraian, karena komunikasi merupakan salah
satu aspek dari keharmonisan keluarga. Jadi, seberapa sehatnya kelurga dapat diukur
dari seberapa sehatnya komunikasi dalam keluarga tersebut.
Kalvin dan Brommel memberikan makna komunikasi (komunikasi keluarga) sebagai
suatu proses simbolik, transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan pengertian
dalam keluarga.3 Komunikasi dalam keluarga lebih banyak komunikasi antarpribadi.
Relasi antarpribadi dalam setiap keluarga menunjukkan sifat-sifat yang kompleks.
Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara
dua orang atau kelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan balik. Setiap
6
7
komponen harus dipandang dan dijelaskan sebagai bagian yang terintegrasi dalam
tindakan komunikasi antarpribadi.
Tujuan komunikasi dalam interaksi keluarga ditinjau dari kepentingan orang tua adalah
untuk memberikan informasi, nasihat, mendidik dan menyenangkan anak-anak. Anak
berkomunikasi dengan orang tua adalah untuk mendapatkan saran, nasihat, masukan
atau dalam memberikan respon dari pertanyaan orang tua. Komunikasi antar anggota
keluarga dilakukan untuk terjadinya keharmonisan dalam keluarga. informasi, ide, sikap,
pikiran dan/atau pendapat.
7
8
8
9
9
10
10
11
orang-orang dewasa bila perbedaan usia mereka tidak lebih dari lima tahun antara
yang satu dengan lainnya.
11
12
12
13
13
14
BAB III
PENUTUP
3.
3.1. kesimpulan.
1. Komunikasi adalah dimana ada masyarakat yang melakukan hubungan sosial disitu
ada kegiatan komunikasi.
2. Keluarga merupakan sebuah lembaga yang didalamnya hidup bersama pasangan
suami istri secara sah menurut hukum dan norma yang berlaku karena pernikahan.
3. Komunikasi dalam keluarga adalah sebuah penyampaian pesan atau informasi yang
berlangsung dalam keluarga. Disitu diperlukan keterbukaan di dalam berkomunikasi
antar anggota dalam suatu keluarga.
4. Segala perilaku orang tua dan lingkungannya dalam keluarga akan selalu
mendapatkan proses pendidikan sepanjang anak-anak masih diasah di dalamnya.
3.2. Saran
Peran orang tua sangatlah penting untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik
di dalam keluarga. Dari komunikasi yang baik dalam keluarga antar anak dengan orang
tua dapat diperoleh hubungan yang harmonis di dalam keluarga. Selain harmonis,
biasanya komunikasi yang baik dari orang tua akan mendidik anak-anaknya ke arah hal
yang lebih baik.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Sih Rini Handajani. 2016. Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan
Djamarah, Syaiful Bahri, 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga,
Jakarta : Rineka Cipta.
15