FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
Kajian Teori........................................................................................................3
BAB III...................................................................................................................8
Pembahasan........................................................................................................8
Kesimpulan ............................................................................................................11
Daftar Pustaka ........................................................................................................12
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas pemberi pesan dalam komunikasi
2. Untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan kepada klien
3. Untuk mengetahui kesesuaian isi pesan terhadap komunikasi yang dilakukan
4. Untuk mengetahui pengaruh kejelasan pesan dalam berkomunikasi
1
5. Untuk mengetahui pengaruh kesinambungan dan konsistensi pesan dalam
berkomunikasi
6. Untuk mengetahui pengaruh saluran komunikasi dalam berkomunikasi
7. Untuk mengetahui pengaruh kapabilitas sasaran dalam memberikan pesan pada
komunikan
8. Untuk mengetahui etika dalam komunikasi
9. Untuk mengetahui konflik dalam komunikasi
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kredibilitas pemberi pesan dapat mempengaruhi komunikasi ?
2. Bagaimana isi pesan yang disampaikan kepada klien ?
3. Bagaimana kesesuaian isi pesan terhadap komunikasi yang dilakukan ?
4. Bagaimana kejelasan pesan dapat mempengaruhi dalam proses berkomunikasi?
5. Bagaimana pengaruh kesinambungan dan konsistensi pesan dalam berkomunikasi?
6. Bagaimana pengaruh saluran komunikasi dalam berkomunikasi ?
7. Bagaimana pengaruh kapabilitas sasaran dalam memberikan pesan kepada
komunikan ?
8. Bagaimana etika dalam berkomunikasi ?
9. Bagaimana konflik dalam berkomunikasi ?
BAB 2
KAJIAN TEORI
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communis
yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih, sedangkan menurut Cherry dalam Stuart (1983) komunikasi berasal dari kata
communico yang artinya membagi.
2
Pengertian Komunikasi berdasarkan beberapa tokoh :
Ada banyak faktor yang memengaruhi penafsiran seseorang dalam mengirim dan
menerima pesan dalam komunikasi. Potter dan Perry (1987) mengindikasi terdapat
tujuh faktor yang dapat memengaruhi proses komunikasi, yaitu :
3
Yaitu keyakinan seseorang tentang nilai suatu idea atau tingkah lagu (Potter
dan Perry, 1987). Nilai akan mempengaruhi bagaimana seseorang mampu
mengekspresikan ide-idenya dan juga bagaimana individu dapat
menginterpretasikan ide-ide yang datang dari orang lain.
3. Faktor Ketiga adalah Emosi.
Emosi yang mempengaruhi jalannya komunikasi dimaknai sebagai perasaan
subjektif seseorang tentang kejadian dan memengaruhi bagaimana individu
menggunakan kapasitas yang dimiliki dan bagaimana dia berhubungan
dengan orang orang lain ( Potter dan Perry,1987).
4. Faktor Keempat adalah Latarbelakang Sosial Budaya.
Bahasa, gerak-isyarat (gesture), dan sikap seseorang akan mencerminkan
budaya yang dimilikinya (cultural origin). Budaya yang yang dipunyai
seseorang akan membentuk pandangan umum dan persepsi yang dimilikinya
tentang dunia tempat mereka tinggal. Dalam berkomunikasi, harus
menghargai latarbelakang sosial budaya masing-masing individu.
5. Faktor Kelima adalah Pengetahuan Seseorang.
Semakin tinggi perkembangan dan pendidikan seseorang akan semakin
kompleks pula bahasa yang dipakai dalam proses komunikasi.
6. Faktor Keenam adalah Peran dan Pola Hubungan yang Dipunyai Seseorang.
Beberapa strategi dapat digunakan untuk mengatasi perbedaan peran dan pola
hubungan yang dipunyai seseorang misalnya dengan menentukan secara tepat
kapan menggunakan komunikasi secara formal dan informal dan lain-lain.
7. Faktor Ketujuh adalah Kondisi Lingkungan
Kondisi Lingkungan bisa berupa lingkungan fisik dan nonfisik atau mental-
psikologi. Proses komunikasi akan menjadi lebih efektif jika dilakukan pada
kondisi yang nyaman dan kondusif.
2.3 Syarat- Syarat Komunikasi
Agar terciptanya suatu komunikasi yang berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan
beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu :
1. Kredibilitas pemberi pesan dalam komunikasi
Dalam arti secara harfiah, credible diartikan seseorang mempunyai kelebihan dan
merupakan pengakuan komunikan terhadap keberadaan komunikator atau
sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh posisi dan kedudukan strata sosiokultural
tertentu sangat memengaruhi pengakuan dan kredibilitas seseorang.
2. Isi Pesan
Isi pesan merupakan inti dari kegiatan komunikasi. Hal ini sesuai dengan tujuan
komunikasi yang akan dilakukan, dengan harapan akan memberikan efek positif
yaitu terjadinya perubahan perilaku dari komunikan. Oleh karena itu, isi materi
sebaiknya bersifat menarik untuk diikuti atau disimak. Kemampuan yang harus
4
dimiliki oleh komunikator adalah bagaimana seorang komunikator
menyegmentasikan isi pesan menjadi menarik untuk didengar. Isi pesan harus well
tuned yaitu isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator dalam intensitasnya harus
cocok dan sesuai dengan luas lingkup daya tangkap komunikan. Selain itu terdapat
syarat isi pesan agar komunikasi berhasil dan efektif yaitu :
a. Isi pesan harus diatur agar menumbuhkan perhatian dan memberikan
kesan pada awal percakapan
b. Isi pesan harus menggunakan wadah dan volume yang sesuai dengan
luas lingkup pandangan komunikator dan pandangan komunikan
c. Isi pesan harus menumbuhkan keinginan pribadi dan dapat
menyampaikan saran-saran bagaimana memenuhi keinginan
d. Isi pesan harus membuka jalan untuk dapat mengatasi keinginan
tersebut yang sesuai dengan situasi.
e. Isi pesan yang berisi kata-kata yang dapat mencemarkan pihak lain
akan sulit diterima oleh komunikan.
3. Kesesuaian dengan isi pesan
Isi pesan yang akan disampaikan harus sesuai dengan topik pembahasan yang
dibicarakan dalam komunikasi tersebut. Suryani (2006) berpendapat bahwa materi
yang akan disampaikan hendaknya mengandung isi yang bermanfaat bagi sasaran.
4. Kejelasan Pesan
Kejelasan dari suatu pesan perlu dipertegas sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Hal tersebut penting karena
kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai penafsiran yang dapat
menimpulkan dampak negatif. Kejelasan dapat pula berarti keterbukaan atau
transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak
ada yang ditutupi atau disembunyikan) sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
dari penerima pesan.
5. Kesinambungan dan Konsistensi
Pesan yang disampaikan sebaiknya konsisten dan berkesinambungan serta tidak
menyimpang dari topik ataupun tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Satuan
Acara Pembelajaran merupakan salah satu cara agar penyampaian pesan tidak
menyimpang dari topik karena proses pembelajaran sudah dirancang dari awal, baik
sasaran, tema, maupun waktu termasuk di dalamnya kegiatan pembicara dan
respons atau umpan balik dari pendengar sehingga konsistensi tetap terjaga.
6. Saluran Komunikasi
Saluran yang digunakan dalam komunikasi sesuai dan memungkinkan penerimaan
yang baik dan cermat oleh komunikan. Pada seseorang dengan gangguan bicara
karena adanya gangguan fungsi syaraf, maka saluran yang dipakai adalah dengan
5
menulis di kertas, dan sebagainya. Intinya, saluran yang akan digunakandisesuaikan
dengan kondisi saat ini termasuk menggunakan alat atau tidak.
7. Kapabilitas sasaran komunikasi
Materi dan teknik penyampaian pesan disesuaikan dengan kemampuan penerimaan
sasaran, sedangkan pesan itu sendiri tidak membingungkan. Oleh karena
berorientasi pada kepentingan sasaran, materi yang dipersiapkan harus memandang
karakteristik dari komunikan antara lain bahasa yang biasa digunakan,tingkat
pendidikan, agama, serta kondisi emosi saat ini dan sosial budayanya. Di samping
itu, komunikator juga harus memperhatikan situasi dan kondisi. Hal ini dikarenakan
dalam proses komunikasi situasi dan kondisi sangat dibutuhkan dalam proses
transfer learning.
8. Etika berkomunikasi
Etika berkomunikasi dangat diperlukan agar komunikasi dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Beberapa etika dalam berkomunikasi yang penting yaitu:
a. Ramah
Hendaknya selalu mudah tersenyum dengan tulus, memilih kata-kata yang
halus, dan menggunakan intonasi yang tidak ketus
b. Salam
Membiasakan lebih dulu menyapa, tersenyum, dan sedikit berbasa-basi.
c. Kata yang Sopan
Tidak menggunakan kata-kata yang menyakitkan, menggurui, menyinggung dan
kasar. Hindari pula menggunakan kata-kata yang menyinggung sara.
d. Terbuka
Mau mendengarkan dan terbuka dengan pendapat orang lain.
e. Tidak Menyalahkan Orang Lain
6
BAB 3
PEMBAHASAN
7
Isi pesan merupakan hal yang penting dalam proses berkomunikasi.. Isi
pesan hendaknya jelas dan singkat, tidak menimbulkan keraguan, mudah
dimengerti dan dipahami, tidak memprovokasi keadaan.
3. Kesesuaian dengan isi pesan
Isi pesan yang disampaikan haruslah sesuai dengan topik yang
dibicarakan. Apabila menyimpang, hal tersebut dapat menghambat proses
berkomunikasi. Apabila pesan yang kita sampaikan sesuai dengan topik
yang dibicarakan, maka terjadi interaksi ketertarikan antara komunikator
dengan komunikan yang membuat komunikasi berjalan dengan efektif.
4. Kejelasan Pesan
Umumnya, seorang komunikan tidak menyukai pesan yang terlalu bertele-
tele. Hendaknya apabila kita mengolah suatu pesan yang akan
disampaikan, pesan tersebut haruslah jelas dan langsung mengarah pada
inti topik pembicaraan. Jika pesan yang kita sampaikan terlalu lama untuk
mengarah ke topic inti pembicaraan hal tersebut dapat membuat
komunikan menjadi tidak bersemangat dalam berkomunikasi dan proses
komunikasi berjalan tidak lancar.
5. Kesinambungan dan konsistensi
Pesan yang disampaikan haruslah berkesinambungan dan konsisten.
Tujuannya adalah agar proses berkomunikasi memiliki suatu tujuan.
Semisal, suatu komunikasi bertujuan untuk mennyelesaikan suatu masalah,
hendaknya pesan yang disampaikan membahas mengenai penyelesaian
suatu masalah tersebut. Apabila menyimpang, tujuan dari komunikasi
tersebut tidak akan tercapai karena pesan tersebut tidaklah sesuai dengan
topik dan tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.
6. Saluran Komunikasi
Saluran Komunikasi disebut juga sebagai media komunikasi. Media ini
bisa mencakup beberapa hal seperti media penyampaian, media tempat dan
lain-lain. Contoh media penyampaian yaitu proyektor dan lain-lain. Media
tempat yaitu Koran, handphone, email, dan lain-lain. Dengan adanya
media dalam komunikasi ini dapat memudahkan proses dalam
berkomunikasi. Dan juga dapat membantu komunikan ataupun
komunikator yang memiliki kesulitan dalam komunikasi karena terhalang
oleh sesuatu hal.
7. Kapabilitas sasaran komunikasi
Dalam berkomunikasi, kita harus memperhatikan sasaran yang akan kita
ajak untuk berkomunikasi. Baik dari komunikator maupun komunikan.
8
contoh, apabila seorang komunikator akan berkomunikasi dengan orang
dewasa seperti pejabat atau sejenisnya, maka alangkah baiknya
memperhatikan bahasa dan pemilihan kata-kata yang baik. Begitupun juga
seorang komunikan, apabila ia sedang berkomunikasi dengan anak-anak,
hendaknya menggunakan bahasa yang ringan dan menyenangkan.
8. Etika berkomunikasi
Sudah menjadi kewajiban dalam berkomunikasi haruslah menggunakan
etika. Kita sebagai makhluk sosial harus menghargai makhluk sosial
lainnya, sama seperti kita dalam berkomunikasi. Tujuannya yaitu agar
menciptakan proses komunikasi yang nyaman, lancar, dan terdapat
feedback yang baik antara komunikator dengan komunikan. Selain itu,
menggunakan etika dalam berkomunikasi juga bertujuan agar tidak
menyinggung perasaan yang lain.
9. Konflik dalam komunikasi
Konflik dalam komunikasi dapar timbul dari berbagai faktor. Mulai dari
adanya gangguan baik dari dalam maupun luar (suara dan teknis),
hambatan kejiwaan atau psikologis komunikator, adanya kecurigaan antara
komunikator maupun komunikan, dan lain-lain. Namun hal tersebut dapat
dihindari dengan mempersiapkan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam
berkomunikasi secara matang agar proses komunikasi berjalan dengan
lancar dan efektif.
9
SIMPULAN
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosial.
Kita sebagai manusia tidak dapat terlepas dari proses berkomunikasi. Namun tentunya kita
menginginkan suatu komunikasi yang baik dan efektif agar terciptanya suatu hubungan yang
baik. Oleh karena itu dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan faktor-faktor serta
syarat dalam berkomunikasi antara lain kredibilitas pemberi pesan, isi pesan, kesesuaian
dengan isi pesan, kejelasan pesan, kesinambungan dan konsistensi, saluran komunikasi,
kapabilitas sasaran komunikasi, etika berkomunikasi, dan konflik dalam berkomunikasi.
Tujuannya yaitu agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan lancar dan efektif serta
tidak merugikan pihak lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pieter, Herri Zan. 2017. Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Perawat. Jakarta: Kencana.
Malang.
Ratu, Mutialela Caropeboka. 2017. Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi. Yogyakarta:
Nasir, Abdul. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika.
11