Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Psikologi Keluarga


Yang Dibimbing Oleh ST Sariroh, S. H. I. M.H

Oleh :
Kelompok II

Maisunah S20181120
Nadifatus Zuhro S20181129
Beer Ali Mubarok S20181127
Redi Taufiqurrahman S20181136

PROGRAM STUDI AL-AKHWAL ASY-SYAKHSIYYAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
September, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan tugas makalah ini dengan
judul Komunikasi Dalam Keluarga untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Keluarga.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi


Muhammad SAW. yang diturunkan Allah SWT. ke muka bumi, satu-satunya nabi
dan rosul yang berhak memberi syafaat. Semoga kami termasuk umat beliau yang
mendapat syafaat kelak dihari kiamat.

Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dengan


mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, sehingga lebih mudah bagi kami
dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dengan semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Jember, 20 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Komunikasi Verbal Dan Nonverbal..................................................... 2
B. Hambatan Dalam Komunikasi.............................................................. 4
C. Komunikasi Efektif............................................................................... 4
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan kunci utama apabila seseorang ingin
berhubungan dengan orang lain. Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi
misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi yang terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diucapkan.
Kesamaan kata yang dipergunakan dalam percakapan belum tentu dapat
dimengerti, sehingga orang perlu tahu makna dari kata-kata tersebut.
Dalam lingkungan keluarga pun komunikasi juga merupakan suatu hal
yang sangat penting, dimana komunikasi sebagai alat atau sebagai media
penjembatan dalam hubungan antar sesama anggota keluarga. Buruknya
kualitas komunikasi dalam keluarga akan berdampak buruk bagi keutuhan dan
keharmonisan dalam keluarga itu sendiri.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Oleh karena
itu, dalam suatu keluarga hendaknya memiliki komunikasi yang baik antar
anggota keluaraga, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana
komunikasi yang baik antar keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi komunikasi verbal dan nonverbal?
2. Bagaimana hambatan dalam komunikasi?
3. Bagaimana komunikasi yang efektif?

C. Tujuan makalah
1. Untuk mendeskripsikan definisi pengertian komunikasi verbal dan
nonverbal.
2. Untuk mendeskripsikan hambatan dalam komunikasi.
3. Untuk mendeskripsikan komunikasi yang efektif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi Verbal Dan NonVerbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-


simbol yang berlaku umum atau yang bisa digunakan oleh kebanyakan
orang dalam proses komunikasi. Simbol-simbol yang digunakan oleh
orang dalam komunikasi itu dapat berupa suara, tulisan atau dalam bentuk
gambar. Dalam hal ini bahasa adalah salah satu simbol yang banyak
digunakan.1

Kegiatan komunikasi verbal menempati frekuensi terbanyak dalam


keluarga. Setiap hari orang tua selalu ingin berbincang-bincang kepada
anaknya. Canda dan tawa menyertai dialog antara orang tua dan anak.
Perintah, suruhan, larangan, dan sebagainya merupakan alat pendidikan
yang sering dipergunakan oleh orang tua atau anak dalam kegiatan
komunikasi keluarga. Alat pendidikan tersebut tidak hanya dipakai oleh
orang tua terhadap anaknya, tetapi bisa juga dipakai oleh anak terhadap
anak yang lain.

Dalam hubungan antara orang tua dan anak akan terjadi interaksi.
Dalam interaksi itu orang tua berusaha mempengaruhi anak untuk terlibat
secara pikiran dan emosi untuk memperhatikan apa yang akan
disampaikan. Anak berusaha menjadi pendengar yang baik dalam
menafsirkan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh orang itu.2

Sedangkan komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa


kata-kata dan komunikasi nonverbal memberikan arti pada komunikasi
verbal. Dalam komunikasi nonverbal seseorang dapat mengambil suatu
kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang lain.
1
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 201.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2004), hlm. 44.

2
Komunikasi nonverbal sering digunukanp oleh orang tua dalam
menyampaikan satu pesan kepada anak. Sering tanpa berkata sepatah kata
pun, orang tua menggerakkan hati anak untuk melakukan sesuatu.
Kebiasaan orang tua dalam mengajarkan sesuatu dan karena anak sering
melihatnya, anakpun ikut mengerjakan apa yang pernah dilihat dan
didengarnya dari orang tuanya. Masalah pendidikan shalat misalnya,
karena anak sering melihat orang tuanya mengerjakan shalat siang dan
malam di rumah, anak pun menirukan gerakan salat yang pernah
dilihatnya dari orang tuanya. Dalam konteks sikap dan prilaku orang tua
yang lain, pesan nonverbal juga dapat menerjemahkan gagasan, keinginan
atau maksud yang terkandung dalam hati.

Tanpa harus didahului oleh kata-kata sebagai pendukungnya


pelukan atau usapan tangan di kepala anak oleh orang tua sebagai pertanda
bahwa orang tua memberikan kasih saying kepada anaknya. Tepukan
orang tua boleh jadi sebagai ekspresi kegembiraan orang tua atas
keberhasilan belajar anaknya di sekolah. Selain itu perasaan sedih,
kecewa, atau marah, sering membuat orang tidak mampu mengungkapkan
kata-kata dengan benar dan baik. Kegoncangan emosi yang luar biasa
membuat orang lebih banyak diam daripada berbicara. Sikap perilakulah
yang lebih banyak bicara. Oleh karena itu, perasaan atau emosi lebih
cermat disampaikan lewat pesan nonverbal daripada pesan verbal.

Tidak hanya orang tua, anak juga sering menggunakan pesan


nonverbal dalam menyampaikan gagasan, keinginan atau maksud tertentu
kepada orang tuanya. Malasnya anak untuk melakukan sesuatu yang
diperintahkan oleh orang tua adalah sebagai ekspresi penolakan anak atas
perintah. Kebiasaan anak mengucapkan salam ketika keluar masuk rumah
merupakan simbol keberhasilan orang tua dalam memberikan pendidikan
kepada anak melalui keteladanan dan pembiasaan. Pendidikan
menggunakan metode keteladanan dan metode pembiasaan sangat efektif
dalam mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Sebab dengan keteladanan

3
dan diperkuat dengan pembiasaan akan memperkuat tertanamnya pesan-
pesan nonverbal atau pesan-pesan verbal di dalam jiwa anak. Karena
seringnya dilakukan, pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan verbal itu
menjadi fungsional dalam kehidupan anak. Akhirnya, komunikasi
nonverbal sangat diperlukan dalam menyampaikan suatu pesan ketika
komunikasi verbal tidak mampu mewakilinya.3

B. Hambatan Dalam Komunikasi


Secara umum terdapat empat hambatan komunikasi yang dihadapi
kebanyakan orang, khususnya terkait komunikasi dengan keluarga.
1) Hambatan fisik atau lingkungan. Hal ini memang dirasakan dan
dihadapi banyak keluarga yang terpaksa terpisah satu sama lain akibat
jarak dan pekerjaan.
2) Hambatan situasional, misalnya saat seorang ibu hamil tengah moody
dan akhirnya orang di sekitarnya enggan melakukan komunikasi
dengannya akibat perilakunya yang kurang memberi kenyamanan bagi
orang di sekitarnya.
3) Adanya hambatan psikologis, dimana seseorang sudah terlebih dahulu
merasa takut ditolak atau tidak diterima sebelum memulai
komunikasi.
4) Hambatan gender yang melihat bahwa wanita dan pria masing-masing
memiliki cara berbeda dalam upaya berkomunikasi.
C. Komunikasi Efektif

D. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan


perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi
efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan
sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan

3
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2004), hlm. 43.

4
harapan. Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan
yang diberikan.4
Setiap keluarga mempunyai teknik atau cara berkomunikasi
sendiri. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan
perasaan melalui bahasa, pembicaraan, mendengar, gerak tubuh atau
ungkapan emosi. Untuk membangun komunikasi yang efektif dalam
keluarga, diharapkan perlakukan orang tua yang diharapkan anak yakni:
a. Memberi perhatian dan dukungan
b. Mau mendengarkan dan bisa empatik
c. Memberikan kasih sayang dan berperasaan positif
d. Menerima dan menghargai anak
e. Memberi kepercayaan terhadap anak
Relasi antara anak dan orang tua menunjukkan adanya keragaman
yang luas. Relasi orang tua dan anak dipengaruhi dan ditentukan oleh
sikap orang tua. Pada saat berkomunikasi orang tua harus memperhatikan
perasaan apa yang sedang dirasakan anak dan bahasa tubuh anak. Agar
komunikasi berjalan baik orang tua perlu memahami perasaan anak dan
menyampaikan kata-kata dengan cara yang baik. Orang tua memilih kata-
kata positif agar anak memiliki konsep diri yang positif dan memahami
pesan yang disampaikan orang tua.
Komunikasi disebut efektif apabila pesan yang diterima
komunikan (anak) sama maksudnya sesuai dengan apa yang disampaikan
komunikator (orang tua) Tujuan berkomunikasi efektif dengan anak adalah
untuk membangun hubungan yang serasi dengan anak, membentuk
suasana keterbukaan dan mendengar, membuat anak mau bicara pada
orang tua saat menghadapi masalah, membuat anak mau mendengar dan
menghargai saat orang tua bicara, serta membantu anak menyelesaikan
masalah.

4
Sofinas Z Asaari, dkk, Telaah Kebijakan (Pengaruh) Interaksi Komunikasi Efektif Antar Orang Tua
Dan Anggota Keluarga Terhadapketahanan Keluarga Di Provinsi DKI Jakarta, (Jakarta, 2016), hlm.
7

5
Sikap yang berhubungan dengan afeksi dan dominasi dimana ada
orang tua yang mendominasi, yang memanjakan, acuh tak acuk. Ada pula
orang tua yang akrab, terbuka, bersahabat. Sikap orang tua yang
berhubungan dengan ambisi dan minat yaitu sikap orang tua yang
mengutamakan kesuksesan di dalam kehidupan masyarakat, memilik hal-
hal yang bersifat keduniawian, suasana keagamaan dan nilai-nilai artistik.
Tetapi adapula sikap orang tua yang dapat menghambat komunikasi antara
anak dan orang tua yakni sikap atau gaya penghambat komunikasi yang
sering menyebabkan anak tidak mau berbicara, yaitu memerintah,
menyalahkan, meremehkan, membandingkan, memberi cap, mengancam,
serta membohongi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat


terlepas dengan aktivitas sosial baik itu dengan keluarga, kerabat,
atau pun masyarakat sekitar. Maka dari itu manusia pasti akan
saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan individu yang lain.
Sebelum seseorang terjun ke ke dalam lingkungan masyarakat, ia
akan lebih banyak melakukan komunikasi dan interkasi di
lingkungan keluarga terlebih dahulu. Komunikasi dalam keluarga
yang terjalin merupakan komunikasi yang dapat memberikan suatu
hal kepada setiap anggota keluarga lainnya. Dengan adanya
komunikasi, permasalahan yang terjadi diantara anggota keluarga
dapat dibicarakan dengan mengambil solusi terbaik.alam sebuah
keluarga sangat dianjurkan untuk dapat menumbuh kembangkan
komunikasi dan interaksi antar masing-masing anggota keluarga
demi terjalinnya komunikasi yang harmonis guna menciptakan
keluarga yang selalu hidup rukun.

B. Saran

Kami menyarankan untuk menambah refensi bacaan bagi


pembaca dikarenakan terbatasnya referensi yang kami dapat. Kami
juga mengharapkan kritik dan saran bagi penulis agar kedepannya
bisa lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam
Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Engkoswara. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Asaari, Sofinas Z dkk. 2016 Telaah Kebijakan (Pengaruh) Interaksi Komunikasi
Efektif Antar Orang Tua Dan Anggota Keluarga Terhadapketahanan Keluarga Di
Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai