Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI

KOMUNIKASI PADA REMAJA

OLEH :

KELOMPOK 14

2.1

NI WAYAN KAYUN INDRAYANI (P07120018151)

PUTU MUTIA ANGGRAENI (P07120019040)

KADEK SANTIKA DEWI (P07120019041)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Komunikasi Pada Remaja”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
membuat makalah selanjutnya dengan baik kedepannya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Komunikasi Pada


Remaja” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Denpasar, 07 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................iii

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................iii

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................iii

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................1

2.1 Pengertian Komunikasi...................................................................................1

2.2 Prinsip Komunikasi pada Remaja...................................................................2

2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja.............................................................4

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja..................................4

2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja...................................................................7

2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja...................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12

3.1 Simpulan......................................................................................................12

3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan kesulitan
untuk melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa remaja untuk
setiap anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja
mulai mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas
mereka sendiri secara individu. Adanya perubahan biologis dan fisiologis,
menghadapi tekanan dari teman sebayanya mengalami ketertarikan pada lawan jenis,
dll. Sementara orang tua juga mulai merasakan besarnya kekhawatiran pada anak
remaja mereka, baik terhadap pergaulannya maupun perkembangan kepribadiannya.
Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya?
Disaat ini, salah satu cara terbaik adalah orang tua. Orang tua berkomunikasi
dengan anak remaja. Komunikasi yang efektif dengan anak-anak sangat penting
dilakukan karena akan membuat hubungan antara orang tua dan anak tetap terjalin
dengan baik meski pun saat ini sering terjadi pertengkaran antara orang tua dengan
anak ataupun komunikasi yang tidak nyambung. Sebagai orang tua ada beberapa cara
yang lebih baik yang dapat dilakukan dari informasi mengenai remaja yang sedang
bermasalah dengan komunikasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan membahas
“Teori Komunikasi pada Remaja”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Komunikasi pada Remaja ?


2. Bagaimana Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja ?
3. Bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Remaja?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi pada Remaja?
5. Bagaimana Teknik Komunikasi pada Remaja?

iii
6. Apa Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengertian Komunikasi pada Remaja.


2. Mengetahui Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja.
3. Mengetahui Komunikasi Terapeutik pada Remaja
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi pada Remaja
5. Mengetahui Teknik Komunikasi pada Remaja
6. Mengetahui Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare – communicatio


dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem
penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya.
Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran,
penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang terlibat agar
komunikasi yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan harus ada
kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan adalah penting,
sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk memperhatikan dan
memahami makna informasi yang diterima serta memberikan respons yang sesuai.

Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:

1) Ross (1974), “communication is a transactional process involving a cognitive


sorting, selecting, and sending, of symbols in such a way as to help a listener
elicit from his own mind a meaning or response similar to that intended by
communicator”
2) McCubbin dan Dahl (1985), “komunikasi merupakan suatu proses tukar
menukar perasaan, keinginan, kebutuhan dan pendapat”.
3) Yuwono (1985), “komunikasi merupakan kegiatan mengajukan pengertian
yang dikirimkan dari pengirim pesan kepada penerima pesan dan
menimbulkan respon tingkah laku yang diinginkan dari penerima pesan”.
4) Burgerss (1988), “ komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna
dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan”.
5) Taylor, dkk (1993), “komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau
proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti”.

1
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang diinginkan oleh
pengirim pesan kepada penerima pesan dan menimbulkan respon tingkah laku sesuai
dengan informasi yang dicerna oleh penerima pesan.

2.2 Prinsip Komunikasi pada Remaja

1. Cara membangun hubungan yang harmonis dengan remaja. Dalam


berkomunikasi, orang tua selalu ingin segera membantu menyelesaikan
masalah remaja, ada hal-hal yang orang tua yang sering lakukan, seperti :
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan
yang dialami remaja,
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan
memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang
harus dilakukan terhadap remaja.

2. Kunci pokok berkomunikasi dengan remaja Adapun kunci pokok yang


dilakukan orang tua terhadap anaknya yang beranjak dewasa seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya didengar. Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar
dan berubah dalam cara berbicara dan cara mendengar.

3. Mengenal diri remaja


a. Pahami Perasaan Remaja.
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang
disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan
anaknya yang diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih efektif orang
tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami
perasaan anak sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja.
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu
perasaan dan ungkapan remaja terutama ketika ia sedang mengalami
masalah, agar ia merasa nyaman dan mau melanjutkan pembicaraan
dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa yang sebenarnya
dirasakan remaja.

4. Membuat remaja mau berbicara pada orang tua saat menghadapi masalah dan
membantu remaja menyelesaikan masalah.
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat
perilaku anak terhadap orang tua tetapi berpusat pada kesalahan anak
cenderung tidak membedakan antara anak dan perilakunya sehingga
membuat anak merasa disalahkan, direndahkan dan di sudutkan. Pesan
saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua sebagai
akibat perilaku anak sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku
mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui pesan saya akan
mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga
anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita
perlu mengetahui masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena :
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan
semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab
dalam memecahkan masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan
orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri Setelah mengetahui masalah siapa
maka akibatnya siapa yang punya masalah harus bertanggung
jawab untuk menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah
masalah remaja maka tekhnik yang digunakan adalah
mendengar aktif.

2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memperhatikan


berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi
dengan anak remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua
dalam membantu proses komunikasi dengan remaja sehingga bisa di dapatkan
informasi yang benar dan akurat.

a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa
b. Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa
Diluar keluarga dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
d. Beri support penuh perhatian
e. Jangan melakukan intrupsi
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja

1. Perkembangan
Proses berpikir seseorang tersebut berbeda. Cara berkomunikasi anak usia
remaja dengan usia balita jauh berbeda. Kepada remaja, Anda mungkin perlu
belajar bahasa “gaul” sehingga remaja yang kita ajak bicara akan merasa
mengerti dan komunikasi berjalan lancar.
2. Persepsi
Pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa, persepsi
dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat
mengakibatkan terhambatnya komunikasi. Misalnya “beton” menimbulkan
perbedaan persepsi antara ahli bangunan dan orang awam.

3. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting untuk
menyadari nilai seseorang. Berusaha mengetahui dan mengklarifikasi nilai
penting dalam membuat keputusan dan interaksi.

4. Latar belakang sosial budaya


Budaya akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja
yang berasal dari daerah lain ingin membeli makanan khas di suatu daerah.
Pada saat membeli makanan tersebut, remaja ini tiba-tiba menjadi pucat
ketakutan karena penjual menanyakan padanya berapa banyak cabai merah
yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa yang
terjadi? Remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena cara
menanyakan cabai itu seperti membentak, padahal penjual merasa tidak
memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat bicara
penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan marah bagi orang
dengan latar budaya yang berbeda.

5. Emosi
Merupakan perasaan subjektif terhhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah,
sedih, senang akan dapat mempengaruhi dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Perlu mengkaji emosi klien dengan tepat. Mengevaluasi emosi yang ada
pada diri agar dalam melakukan komunikasi tidak terpengaruh oleh emosi
bawah sadarnya.
6. Jenis kelamin
Mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Dari segi usia tiga tahun, wanita
bermain dengan teman baiknya atau dalam grupp kecil, menggunakan bahasa
untuk mencari kejelasan dan memilnimalkan perbedaan , serta membangun
dan mendukung keintiman. Laki-laki di lain pihak, menggunakan bahasa
untuk mendapatkan kemandirian dan aktivitas dalam grup yang lebih besar,
dan jika ingin berteman, mereka melakukannya dengan bermain. Tanned
(1990)

7. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikasi. Seseorang yang tingkat
pengetahuannya rendah akan sulit merespons pertanyaan yang mengandung
bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Mengetahui
tingkat pengetahuan seseorang dengan baik dan akhirnya dapat berkomunikasi
dengan benar.

8. Peran dan hubungan


Gaya dan komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berkomunikasi. Cara komunikasi seorang bidan dengan kolganya berbeda,
tergantung peran. Demikian juga antar orang tua dan anak.

9. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana
yang bising, akan menimbulkan keracunan dan ketidaknyamanan. Misalnya,
berdiskusi di tempat yang ramai tentu tidak nyaman perlu menyiapkan
lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum interaksi dengan seseorang.
Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari satu
tempat ke tempat lain misalnya saat seseorang berkomunikasi dengan
sahabatnya akan berbeda apabila berbicara dengan pimpinannya.
10. Jarak
Dapat mempengaruhi komunikasi jarak tertentu akan memberi rasa aman dan
kontrol. Misalnya, individu yang merasa terancam Ketika seseorang tidak
dikenal tiba-tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Untuk
itu perlunya menghitung jarak yang tepat pada saat melakukan komunikasi
dengan seseorang.

11. Citra diri


Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial,
kelebihan dan kekurangannya. Citra diri terungkap dalam komunikasi.

12. Kondisi Fisik


Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya, Indra
pembicaraan mempunyai andil terhadap kelancaran dalam berkomunikasi.

2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja

Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga


hubungan dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan
mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat
diambil dalam menentukan masalah keperawatan. Beberapa cara yang digunakan
dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain :

1. Melalui orang lain atau pihak ketiga


Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan
kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi
dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedangberada disamping
anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar tentang
sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat
mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita
yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan,
yang akan diekspresikan melalui tulisan.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak
atau respon anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi
kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan , tetapi
anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan
negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada anak remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta
anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang
dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran
anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang
menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat
anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan
perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan
lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan
sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
remaja yang jengkel, marah dan diam.
2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja

Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam
melakukan interaksi dengan sesama.Kita pada suatu waktu merasakan komunikasi
yang kita lakukan menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan
yang kita diterima.Hal ini terjadi karena setiap manusia mempunyai keterbatasan
dalam menelaah komunikasi yang disampaikan. Kesalahan dalam menafsirkan pesan
bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:

1. Hambatan Fisik :
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika
berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-,
mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan. Noises, gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada
saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta). Adanya gangguan fisik seperti
gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya yang dialami oleh
seorang Remaja. Terimalah mereka apa adanya. Mereka pasti
memiliki potensi unggul lain yang perlu digali. Sebagai perawat, kita
harus siap menerima kenyataan tersebut seraya mencari cara agar tidak
terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan
cara belajar bahasa yang mereka dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk. Ternyata kita yang tidak memiliki
kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali pemahaman orang
lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh
karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada orang lain.
Bahwa setiap individu memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk. Kesulitan seseorang memahami materi
yang disampaikan karena komunikator tidak mampu menjawab
dengan baik.Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan
dibiarkan.Pertanyaan justru dijawab tidak tepat.Salah satu teknik
menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan
kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab
oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi. Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita
tidak menguasai materi, itulah hambatan komunikasi.Kompetensi
profesional salah satu maknanya adalah menguasai materi secara
mendalam bahkan ditambahkan lagi, meluas.
g. Kurang persiapan. Bagaimana mungkin proses penyampaian materi
atau pembelajaran dapat optimal jika tidak menyiapkan perencanaan
dengan baik

2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar.
Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi
kita, itulah yang ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita
ketahui. Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita
tidak sesuai dengan ide, gagasan dan pandangan kita padahal kalau
dicermati sangat berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya
gagasan kita yang kurang benar.
c. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan
informasi.Jika ada seorang remaja yang memberikan informasi tentang
suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk
menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan,
tidak akan diterima dan ditanggapinya.
e. Kecurigaan. Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua
orang.Hendaklah berpikir baik atau positif bahwa materi ini bisa
dipahami oleh remaja. Komunikator curiga pada komunikan akan
membawa suasana pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur. Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama
pembelajaran komunikasi pada remaja berlangsung dan juga di luar
pembelajaran.Kita harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang
tidak tahu
g. Tertutup. Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert
dalam proses pembelajaran, sebaiknya jangan menjadi komunikator.
Sebab dalam proses itu diperlukan kerjasama, keterbukaan,
kehangatan, dan keterlibatan.
h. Destruktif. Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi
pada remaja. Cegahlah sedini mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif
itu muncul, lakukan segera penanganannya secara bijak atau sesuai
prosedur yang berlaku.
i. Kurang dewasa. Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses
pembelajaran. Bedakan ketika kita berbicara dengan anak-anak, karena
kita berkomunikasi dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada
hambatan psikologi.

3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam. (Nailul Himmah,
2013:03)
BAB III

PENUTUP

3.1. SIMPULAN

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang


disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan
yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam
melakukan komunikasi pada anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi,
tahapan komunikasi dan faktor yang mempengaruhi komuikasi. Seperti pada anak
dan remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati dirinya, dia akan lebih
diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa remaja
merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai
mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun non fisik dalam kehidupan
mereka.

3.2. SARAN

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :

1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah


mengetahui bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja,
serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan berkomunikasi
dengan remaja
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara
berkomunikasi, tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat
komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Nasir, Abdul, Muhith, Abdul dkk. 2011. Komunikasi Dalam Keperawatan : Teori
Dan Aplikasi. Tersedia: https://www.scribd.com/doc/295029509/Komunikasi-
Pada-Usia-Remaja. Diakses pada tanggal 1 September 2020.

Sarfika, Ns. Rika, Ns. Esthika Ariani, Ns. Windy Freska. 2018. Buku Ajar
Keperawatan dasar 2 Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan. Tersedia:
http://repo.unand.ac.id/18537/1/buku%20rika.pdf. Diakses pada tanggal 30
September 2020.

Anda mungkin juga menyukai