Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI PADA USIA REMAJA

KOMUNIKASI PADA USIA REMAJA


Makalah
Untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
Dosen Pengampu : Ainur Rochmah, S.Kep. Ns.

Di susun oleh kelompok 6 :


1. Ardiana Nur Aflah [2013011529]
2. Haqqi Ainun Q [2013011539]
3. Nur Lailatul Zulfa [2013011551]
4. Ryan Ade Sudarlan [2013011554]
5. Yayuk Lestari [2013011562]

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Komunikasi Terapeutik pada Pasien
Remaja.
Mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis
menyadari tugas ini masih membutuhkan kritik yang membangun. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan Ibu Ainur Rochmah, S.Kep.,
Ns selaku dosen pembimbing. Maka melalui kesempatan ini, perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada beliau.

Semoga Allah SWT melimpahkan semua bantuan dan keikhlasan beliau yang telah
membantu penulis dalam menyusun tugas makalah ini.

Kudus, Mei 2014

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Komunikasi pada Remaja................................... 3
2.2 Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja....................................... 4
2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja ........................................... 5
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pada Remaja................. 6
2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja ................................................. 6
2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja.................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ....................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan kesulitan untuk
melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa remaja untuk setiap anak
terkadang mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja mulai mengalami beberapa
hal dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas mereka sendiri secara individu. Adanya
perubahan biologis dan fisiologis , menghadapi tekanan dari teman sebayanya mengalami
ketertarikan pada lawan jenis, dll. Sementara orang tua juga mulai merasakan besarnya
kekhawatiran pada anak remaja mereka, baik terhadap pergaulannya maupun perkembangan
kepribadiannya. Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya?
Disaat ini, salah satu cara terbaik adalah orang tua. Orang tua berkomunikasi dengan anak
remaja. Komunikasi yang efektif dengan anak-anak sangat penting dilakukan karena akan
membuat hubungan antara orang tua dan anak tetap terjalin dengan baik meski pun saat ini
sering terjadi pertengkaran antara orang tua dengan anak ataupun komunikasi yang tidak
nyambung. Sebagai orang tua ada beberapa cara yang lebih baik yang dapat dilakukan dari
informasi mengenai remaja yang sedang bermasalah dengan komunikasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan membahas “Teori
Komunikasi pada Remaja”.

1.2 Rumusan Masalah


11. Apa pengertian Komunikasi pada remaja ?
22. Bagaimana proses prinsip komunikasi pada remaja ?
33. Bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Remaja?
44. Bagaimana Teknik Komunikasi pada Remaja?
55. Apa hambatan dalam Komunikasi pada Remaja?

1.3 TujuanPenulisan
11. Mengetahui pengertian komunikasipadaremaja.
22. Mengetahui proses prinsip komunikasipadaremaja.
33. Mengetahui Komunikasi Terapeutik pada Remaja
44. Mengetahui Teknik Komunikasi padaRemaja
55. Mengetahui hambatan dalam Komunikasi pada Remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator
atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima
berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli,
yaaitu :
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan
yang disampaikan melalui lambang - lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam mengirim dan
menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti.
5. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya informasi
dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxtord Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar
informasi, ide atau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup ekspresi wajah, sikap dan
gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.Bila stress,
diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya dan keluarganya. Menolak orang yang
berusaha menjatuhkan harga dirinya dengan memberi support penuh perhatian.(Nur Himam,
2012:1)

2.2 Prinsip Komunikasi pada Remaja


1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi.Dalam berkomunikasi, orang tua
ingin segera membantu menyelesaikan masalah remaja, ada hal-hal yang orang tua yang sering
lakukan, seperti :
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami remaja,
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap
remaja.
2. Kunci pokok berkomunikasi dengan remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang beranjak dewasa
seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara berbicara dan
caramendengar
3. Mengenal Diri Remaja
a. Pahami Perasaan Remaja
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua
kurang dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih
efektif orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan anak
sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu perasaan dan ungkapan
remaja terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia merasa nyaman dan mau
melanjutkan pembicaraan dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa yang sebenarnya
dirasakan remaja.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada Orang Tua Saat
Menghadapi Masalah Dan Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah.
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat perilaku anak terhadap orang
tua tetapi berpusat pada kesalahan anak cenderung tidak membedakan antara anak dan
perilakunya sehingga membuat anak merasa disalahkan, direndahkan dan di sudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua sebagai akibat perilaku anak
sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui
pesan saya akan mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga anak
akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita perlu mengetahui
masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena :
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam memecahkan masalahnya
sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa maka akibatnya siapa yang punya masalah harus bertanggung
jawab untuk menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah masalah remaja maka tekhnik yang
digunakan adalah mendengar aktif.

2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja


Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek
diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak remaja,
metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu proses
komunikasi dengn remaja sehingga bisa di dapatkan informasi yang benar dan akurat.
a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa
b. Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa Diluar keluarga dan
terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
d. Beri support penuh perhatian
e. Jangan melakukan intrupsi
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja


a. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung secara efektif.
b. Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara efektif.
c. Sikap
Sikap mempengaruhi dalam berkomunikasi.Bila komunikan bersifat pasif/tertutup maka
komunikasi tidak berlangsung secara efektif.
d. Usia tumbuh kembang status kesehatan anak
Bila ingin berkomunikasi, maka harus disesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi tersebut
berlangsung secara efektif.
e. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke komunikan
dengan baik.
f. Lingkungan

2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja


Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan
dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai
data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat diambil dalam menentukan masalah
keperawatan. Beberapa cara yang digunakan dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan kepercayaan diri
remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara
langsung yang sedangberada disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara
memberikan komentar tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah diterima,
mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya
sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui tulisan.
3. Memfasilitas
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau respon anak
remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan
perasaan dan tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang
disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan
negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada anak remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan
tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau mengetahui perasaan
dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan
negatif yang sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak
seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk
mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah
atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan diam.

2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja


Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan
interaksi dengan sesama.Kita pada suatu waktu merasakan komunikasi yang kita lakukan
menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang kita diterima.Hal ini
terjadi karena setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah komunikasi yang
disampaikan.
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik :
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi
yang berlangsung.
b. Gangguan. Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan
lain sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta).
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya yang dialami oleh
seorang Remaja. Terimalah mereka apa adanya. Mereka pasti memiliki potensi unggul lain yang
perlu digali. Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut seraya mencari cara
agar tidak terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan cara belajar
bahasa yang mereka dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk.
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali
pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh karena
itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu memiliki
modalitas belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk.
Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena komunikator tidak mampu
menjawab dengan baik.Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan dibiarkan.Pertanyaan justru
dijawab tidak tepat.Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator tidak
memberikan kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab oleh
komunikator.
f. Kurang menguasai materi.
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak menguasai materi, itulah hambatan
komunikasi.Kompetensi profesional salah satu maknanya adalah menguasai materi secara
mendalam bahkan ditambahkan lagi, meluas.
g. Kurang persiapan.
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat optimal jika tidak
menyiapkan perencanaan dengan baik
2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di
sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi
kita, itulah yang ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak sesuai dengan ide, gagasan dan
pandangan kita padahal kalau dicermati sangat berhubungan dengan ide kita, padahal ada
kalanya gagasan kita yang kurang benar.
c. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada seorang remaja yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau
informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
e. Kecurigaan.
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang.Hendaklah berpikir baik atau positif
bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja. Komunikator curiga pada komunikan akan
membawa suasana pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur.
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran komunikasi pada remaja
berlangsung dan juga di luar pembelajaran.Kita harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang
tidak tahu
g. Tertutup.
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses pembelajaran, sebaiknya
jangan menjadi komunikator. Sebab dalam proses itu diperlukan kerjasama, keterbukaan,
kehangatan, dan keterlibatan.
h. Destruktif.
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja. Cegahlah sedini
mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif itu muncul, lakukan segera penanganannya secara bijak
atau sesuai prosedur yang berlaku.
i. Kurang dewasa.
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran. Bedakan ketika kita
berbicara dengan anak-anak, karena kita berkomunikasi dengan seorang remaja.mampu, tetapi
ada hambatan psikologi.
3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berartilain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.
(Nailul Himmah, 2013:03)
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan
melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan
kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator
dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja,
perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan
anak, tehnik komunikasi, tahapan komunikasi dan faktor yang mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati dirinya,
dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa remaja
merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai
mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun non fisik dalam kehidupan mereka.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah mengetahui
bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja, serta mengetahui hambatan yang
akan ditemui pada saat akan berkomunikasi dengan remaja
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi, tahapan
komunikasi serta faktor yang menghambat komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Himam, Nur. “Komunikasi pada Anak dan


Remaja”.keperawatan19.blogspot/2012/12/komunikasi-pada-anak-remaja-bab-i.html(20 Mei
2014)
Himmah, Nailul. “Hambatan pada Komunikasi”. Nailul-

nailul.blogspot.com/2012/08.Hambatan-dalam-komunikasi.html(20 Mei 2014)


http://www.scribd.com/doc/250012222/Role-Play-Kelompok-Gina#scribd

Anda mungkin juga menyukai