Menurut kamus besar bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa
sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangan kata kasih, artinya
perasaan saying atau cinta (kepada )atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih
itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu,
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepda seseorang yang disertai dengan
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat
berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta
kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang
disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama
Cinta adalah perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati org yg mencintai
pada pihak yg dicintainya, dg semangat yg menggelora dan wajah yg selalu menampilkan keceriaan.
Cinta dalam pengertian seperti ini merupakan perasaaan mendasar dalam diri manusia, yang
tidak bisa terlepas dan merupakan sesuatu yg essensial. Dlm banyak hal, cinta muncul untuk mengontrol
keinginan ke arah yg lebih baik dan positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yang mencintai menjadikan
cintanya sebagai sarana untuk meraih hasil yg baik dan mulia guna meraih kehidupan sbgmn kehidupan
orang-orang pilihan dan suci serta orang-orang yg bertaqwa dan selalu berbuat baik.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan,
belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang sama, antar keduanya terdapat perbedaan,
yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan tasa, mengarah kepada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Apabila akan
dihubungkan dengan kata sayang, kata ini mengandung pengertian lebih nyata dalam mewujudkan cinta
seseorang.
Beberapa makhluk hidup juga mengenal cinta kasih. Tingkah laku tumbuhan memang sudah
lebih tinggi dari pada benda mati, tetapi gejala-gejala cinta kasih belum tampak pada tumbuhan. Tingkah
laku binatang sudah mulai menunjukkan adanya cinta kasih, terutama induk kepada anaknya. Hal itu
dapat dilihat ketika menyusui si anak, si ibu membelainya atau selalu melindunginya dari segala macam
bahaya yang mengancam. Tingkah laku manusia makin jelas menunjukkan adanya rasa cinta kasih yang
bukan hanya diwujudkan dalam menyusui atau pun belaian kasih sayang, tetapi sudah dengan kata-kata
dan mimik. Perwujudan itu makin jelas lagi apabila disingkapkan dalam bentuk tulisan yang merupakan
Seperti makhluk hidup lainnya, manusia juga mengalami perkembangan. Dalam hal ini,
perkembangan manusia terdiri atas tiga fase besar, yaitu anak-anak, dewasa, dan tua. Dalam setiap fase,
Pada fase anak-anak, mereka itu terutama baru dapat menerima cinta kasih dari saudara-
saudaranya dan cinta kasih yang lebih diperoleh dari orang tuanya
Kasih sayang merupakan konsep yang mengandung arti psikologis yang dalam, agak sulit
didefinisikan dengan untaian kata-kata. Mungkin baru dapat dipahami makna yang jelas apabila konsep
tersebut sudah diwujudkan dalam bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan manusia terhadap manusia
yang lainnya, atau terhadap lingkungannya, atau terhadap Tuhan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, manusia mempunyai akal, perasaan dan kehendak. Dengan unsur-unsur budaya itu,
manusia menilai, merasakan, dan menghendaki kebutuhan Kasih Sayang dalam hidup ini. Apabila kasih
sayang itu tidak ada atau tidak lagi dibutuhkan, sulit dibayangkan terjadinya perkembangan manusia
penghuni bumi dan sulit adanya kedamaian diantara manusia, kecuali kebencian yang merajalela.
Kasih sayanag bersumber dari “unsur rasa” dalam diri manusia, ungkapan perasaan yang
dibenarkan oleh akal dan direalisasikan oleh karsa dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan yang
bertanggung jawab. Kasih sayang yang dilengkapi dengan tanggung jawab menciptakan keserasian,
keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dan alam lingkungan, serta
antara manusia dengan Tuhan. Jika demikian halnya, bagaimana rumusan konsep “Kasih sayang” dalam
bentuk untaian kata-kata? Kasih sayang merupakan kata majemuk paduan dari dua istilah, “kasih” dan
“sayang” yang satu sama lain ada kesamaan makna walaupun bentuk katanya berbeda. Apabila kedua
istilah tersebut dipadu menjadi satu dalam bentuk kata majemuk, maknanya menjadi lebih berbobot
dan pas.
Menurut arti kata, “kasih sayang” adalah perasaan sayang kepada sesuatu, yang diungkapkan
secara nyata, dengan penuh tanggung jawab, serta pengabdian dan pengorbanan. Dalam rumusan
a. Perasaan sayang, yang meliputi cinta, senang, suka, dan belas kasihan.
b. Kepada sesuatu, yaitu objek yang disayangi meliputi Tuhan Sang Pencipta, manusia, dan alam
lingkungan.
c. Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan nyata yang dapat
diamati.
d. Penuh tanggung jawab, yaitu segala akibat yang timbul atau terjadi adalah baik, berguna,
e. Pengabdian dan pengorbanan, yaitu keikhlasan atau kerelaan semata-mata, beban pengeluaran
Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat
menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari
rasa kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia.
1. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah SWT, Rosulullah SAW dan berjihad kepada Allah SWT.
Cinta yang mengharuskan mencintai apa-apa yang dicintai Allah, yang dilakukan berlandaskan cinta
kepada Allah dan RasulNya. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi
larangan-Nya, maka orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami/istri, kerabat serta
a) Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan
anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya
b) Cinta kasih anatara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis
dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia
c) Cinta kasih antar sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang
sedang sakit dan membawa obat kepadanya, berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap
d) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah,
memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul
dengan teratur, tidak berburu hewan dengan semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh
3. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan harta dan tempat tinggal. Yaitu, cinta
yang menomorduakan Allah SWT dan Rasul- Nya. Cinta yang motifnya karena ingin mendapatkan
sesuatu dari yang dicintainya, baik dalam bentuk kedudukan, harta, pengajaran dan bimbingan, ataupun
kebutuhan biologis. Cinta yang seperti itu akan hilang bersama hilangnya apa-apa yang ingin didapatnya
dari orang yang dicintai. Yakinlah bahwa orang yang mencintaimu karena sesuatu akan meninggalkanmu
Adapun cinta lainnya adalah cinta yang berlandaskan adanya kesamaan dan kesesuaian antara yang
mencintai dan yang dicinta. Cinta jenis ini tidak akan sirna kecuali jika ada sesuatu yang
menghilangkannya. cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh dan jiwa, oleh karena itu tidak terdapat
pengaruh yang begitu besar baik berupa rasa was-was, hati yang gundah gulana maupun kehancuran
Sedangkan menurut Ulama Ibnu Qayim Al Jauziah macam tingkatan cinta ada tiga, yaitu
sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda
dengan materi. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang paling rendah. Jika keinginannya tidak
terpenuhi maka kadar cinta pecinta golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi
oleh bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi harapan-harapannya
yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali berujung pada perselisihan, bahkan
perpisahan.
Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata
mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara
sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan.
Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam
melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan.
Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela
melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya itu, dia tidak
mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat
tulus agar kekasihnya senang dan bahagia, itu saja. Dan inilah yang disebut "Cinta Tulus". Dan ketika
kekasih tersenyum senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia,
Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut
melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang
Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian
adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah
kesenangan jangka pendek dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat maghrib hampir habis dan dia
membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau mengganggu kesenangannya. Atau dia
terus menerus memanjakannya dengan selalu membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan
berfoya-foya menghamburkan uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya nilai ibadah).
Itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang tindakannya bertentangan dengan
aturanNya tidak akan menemukan ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan
kebahagiaan dan ketenangan hidup kedalam hati manusia hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di
dunia ini adalah ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan
Itulah kenapa cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan. Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta
jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang dilakukan haruslah
sesuai dengan jalur pencarian ridhoNya terlebih dulu, baru ridho kekasihnya.
Tanda-tanda cinta menurut ulama Ibnu Qayim Al Jauziah mendefinisikan seseorang dikatakan sedang
a) Menghujamkan pandangan mata, yaitu orang yang dimabuk cinta akan selalu memandang kepada
yang dicinta.
Itulah salah satu sebab mengapa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam melarang shalat dengan
menengadah ke atas , namun haruslah menunduk ke bawah sebagai adab menghadap Yang Maha
Tinggi. Bahkan rajapun akan marah bila pengikutnya berani menatap wajahnya dan tidak menunduk ke
Dalam surat Al Anfal ayat 45 yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi
pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar
kamu beruntung.
d) Tunduk pada perintah yang dicinta dan mendahulukannya dari pada kepentingan sendiri
Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.