Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TOKOH KEPERAWATAN DOROTHEA E OREM

“SELF CARE DEFICIT NURSING TEORY”

Oleh:

Kelompok 7/ Kelas A

Icha Yusfi Namami (172310101007)

Yudha Ferdian Firmansyah (172310101018)

Mohammad Arif Kurniawan (172310101029)

Linda Winarti (172310101040)

Nova Dwi Saputri (172310101051)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta
hidayah-NYA .Tak lupa sholawat dan salam kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas Falsafah dan Teori Keperawatan dengan judul "Dorothea Orem".
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah makalah ini.

  Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa


bermanfaat .Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang
budiman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Terima kasih Ns. Alfid Tri Afandi, M.Kep. selaku penanggung jawab mata kuliah
dan Ns. Ahmad Rifa’i,S.Kep.,M.S selaku pembimbing mata kuliah.

Jember, 15 September 2017

penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.........................................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Latar Belakang Dorothea E Orem...........................................................................1

2.2 Sumber-Sumber Teoritis Dalam Ilmu Keperawatan.............................................. 1

2.2.1 Teori Self Care...............................................................................................4


2.2.2 Teori Self Care Deficit...................................................................................4
2.2.3 Teori Sistem Keperawatan (Nursing System)................................................5
2.2.3.1 Wholly compensatoru system .............................................................5
2.2.3.2 Partly Compensatory System .............................................................6
2.2.3.3 Supportive-Edukatif System ...............................................................6
2.2.4 Keyakinan dan Nilai-Nilai Orem Tentang Konsep Utama Keperawatan.....7
2.2.5 Hubungan Model Teori dengan Paradigma Keperawatan........................... 7

2.3 Asumsi-Asumsi Utama Pengaruh Terhadap Keperawatan ................................... 7

2.4 Aplikasi Teori Dalam Keperawatan ...................................................................... 8

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dorothea E Orem adalah seorang tokoh keperawatan yang mencetuskan


teori self care. Teori self care menekankan pada kebutuhan pasien tentang
perawatan diri sendiri. Perawatan diri sendiri sangat dibutuhkan oleh setiap
manusia. Perawatan diri merupakan suatu usaha yang dilakukan guna
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Hidayat,2009).
Salah satu contoh masalah yang terjadi di masyarakat tentang perawatan diri
adalah minimnya pengetahuan masyarakat mengenai perawatan diri pada penyakit
stroke. Menurut Brunner, penyakit stroke merupakan suatu kejadian hilangnya
fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak. Lebih
dari 5,47 juta jiwa didunia meninggal disebabkan oleh stroke (WHO, 2002). Di
Indonesia kasus stroke telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 72,3 %
(Riskesdas, 2007) setiap 1000 orang, 8 orang diantaranya terkena stroke (Depkes,
2010). Setiap 3 menit 1 orang meninggal karena stroke (American Heart
Assosiation, 2007). Seorang ilmuwan bernama Sahebalzamani et al (2009)
meneliti pasien stroke di Iran,terdapat 80 pasien yang menderita penyakit tersebut.
Penelitiannya menunjukan perbedaan yang signifikan pada hasil sebelum dan
sesudah tes kemampuan self care, selain itu ada perbedaan antara masyarakat
yang telah mendapat edukasi dan tidak mendapat edukasi. Masyarakat yang
mendapat edukasi dapat meningkatkan kemampuan dalam perawatan diri dan
mengubah diri mereka dari ketergantungan menjadi mandiri. Sedangkan
masyarakat yang tidak mendapatkan edukasi masih belum paham akan
kemampuan perawatan diri. Seharusnya pemerintah bisa lebih meningkatkan
pemberian edukasi kepada masyarakat tentang self care, sehingga masyarakat
mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri disaat sehat maupun sakit.
2

BAB II

TELAAH LITERATUR

2.1. Latar Belakang Dorothea E Orem


Dorothea E Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, beliau
mendapatkan ijasah keperawatan dari Rumah Sakit Providence di Washington,
DC. Lulus sarjana muda pada tahun 1930. Kemudian beliau melanjutkan studinya
di Bachelor of Science in Nursing dan mendapat gelar Master of Science in
Nursing pada tahun 1939. Pada tahun 1945 beliau bekerja di Universitas Katolik
Amerika di Washington, DC. Pada tahun 1958-1959 beliau bekerja sebagai
konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan
berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan. Konsep perawatan Orem
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1959, dan beliau bergabung dengan
Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
pada tahun 1965. Tahun 1968 Dorothea E Orem membentuk kelompok konfrensi
perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan
dan disiplin keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep
keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan
(Concept of Practice) pada tahun 1971. Beliau mendapat gelar Doctor Honoris
Causa pada tahun 1976. Selama karirnya beliau mendapatkan banyak
penghargaan beberapa diantaranya, Tahun 1980 beliau juga mendapat gelar
penghargaan dari alumni Universitas Amerika tentang teori keperawatan,Linda
Richard Award dari National League for Nursing pada tahun 1991, dan sebagai
anggota kehormatan American Academy of Nursing pada tahun 1992.

Pada tahun 1980 Orem mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang
edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dan pada
tahun 1985 Orem mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu ; theory self care, theory selfcare deficit, theory system keperawatan.
Dorothea Orem memiliki karir yang hebat dalam keperawatan. Beliau mendapat
3

gelar Doktor kehormatan dari Humane Lettersdan Illinois Wesleyan University


pada tahun 1988. Beberapa karya tulis Dorothea Orem adalah
Keperawatan:konsep praktik dan Dorothea Orem: Teori Defisit Keperawatan Diri
Sendiri (Catatan tentang Teori Keperawatan)

2.2. Sumber – Sumber Teoritis Dalam Ilmu Keperawatan


Dorothea E Orem mengembangkan ilmu keperawatan yang menekankan
tehnik perawatan diri sendiri kepada setiap pasien. Menurut Orem (1980)
Keperawatan Mandiri (Self Care) merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuha guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan
keadaan, baik sehat maupun sakit. Kebutuhan self care keperawatan mandiri (self
care) menurut Orem (1980) merupaka suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakaarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk dan mereka mempunyai
hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali apabila seseorang tersebut
merasa tidak mampu.

Tujuan dari teori Orem untuk membantu pasien melakukan perawatan


diri sendiri (Poter, 2015). Model self care Orem memberikan penjelasan tentang
bentuk pelayanan keperawatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan setiap
individu untuk memenuhi kebutuhan dasar yang bertujuan mempertahankan
kehidupan, kesejahteraan, kesehatan yang ditekankan pada kebutuhan pasien
tentang kebutuhan diri sendiri. Orem membagi kelompok dalam kebutuhan dasar
yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigen), pemeliharaan
pengambilan air, pemelihaaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan
kebutuhan elminasi, aktivitas dan istirahat, keseimbangan antara kesendirian dan
interaksi sosial, kebutuhan akan pencegahan resiko pada kehidupan manusia
dalam keadaan sehat serta kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial
sesuai dengan potensi yang ada, pengetahuan dan keinginan manusia. Pada
teorinya Orem mengembangkan 3 bentuk self care :
4

2.2.1 Teori Self Care

Self care adalah kegiatan indvidu untuk membentuk suatu perilaku dalam
memelihara kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan. Apabila hal ini di bentuk
dengan baik maka dapat membentuk integritas stuktur dan fungsi manusia yang
erat kaitannya dengan perkembangan manusia. Self care agensi merupakan suatu
kemampuan atau kekuatan manusia yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan
kesehatan, sistem keluarga, pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan
sumber.

Kebutuhan Self Care Therapeutik (Therapeutic Sel Care Demand)


merupakan tindakan maksimal yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self
care dengan menggunakan metode yang benar. Self Care Requisite merupakan
konsep lain yang berhubungan dengan teori self care, yang di identifikasi menjadi
tiga kategori :

a. Universal yang meliputi udara, air, makanan dan eliminasi, aktifitas,


dan istirahat, solitude dan interaksi sosial, pencegahan dan kerusakan
hidup, kesejahteraan, dan peningkatan fungsi manusia.
b. Developmental lebih khusus dari universal yang berhubungan dengan
kondisi meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan seperti
pekerjaan baru, perubahan struktur tubuh dan kehilangan rambut.
c. Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat
terjadinya kerusakan inergritas individu untuk melakukan self care
akibat suatu penyakit.

2.2.2 Teori Self Care Deficit

Self Care Deficit merupakan hal utama dari teori Orem. Teori ini
menjelaskan keperawatan diberikan apabila seseorang tidak mampu dalam
melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan apabila kemampuan
merawat berkurang dan tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.
5

Menurut Orem terdapat lima metode yang digunakan dalam melakukan self care
deficit atau Tindakan self care yang dilakukan untuk orang lain.

a. Tindakan untuk atau dilakukan untuk orang lain.


b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.
c. Membantu dalam bentuk dukungan fisik dan psikologis.
d. Memelihara lingkungan yang dapat mendukung pengembangan
personal
e. Perawat dapat memberikan edukasi kepada setiap individu tentang
metode dalam memenuhi self care.
Selain itu Orem (1991) mengindentifikasi 5 area aktifitas keperawatan yaitu:
1. Memelihara hubungan perawat antar individu, keluarga, kelompok.
2. Menentukan bagaimana pasien dapat dibantu dalam keperawatan
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan
untuk dibantu perawat
4. Melindungi pasien secara langsung dalam bentuk keperawatan
5. Menyatukan ilmu keperawatan dengan kehidupan sehari-hari pasien
serta memberikan pelayanan social dan edukasional yang dibutuhkan
atau yang akan diterima

2.2.3 Teori Sistem Keperawatan (Nursing System)

Nursing Agency adalah suatu properti lengkap yang diberikan kepada


orang-orang yang telah terdidik dan terlatih sebagai perawat yang dapat
melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan
self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan self care
agency. Orem mengidentifikasi nursing system menjadi tiga yaitu :

2.2.3.1 WHOLLY COMPENSATORY SYSTEM


Merupakan situasi dimana seseorang tidak mampu melakukan
tindakan self care, dan menerima self care secara langsung. Contohnya
pasien yang mengalami koma.
6

Tindakan perawat :
 Menyelesaikan therapeutic self care pasien
 Kompensasi ketidakmampuan self care
 Mendukung dan melindungi pasien

2.2.3.2 PARTLY COMPENSATORY SYSTEM


Merupakan situasi yang menunjukan perawat dan klien melakukan
perawatan atau tindakan lain dan keduanya memiliki peranan yang besar
untuk mengukur kemampuan self care.
Tindakan perawat :
 Menjalankan kegiatan self care
 Kompensasi keterbatasan untuk self care
 Membantu pasien sesuai kebutuhan
 Menjalankan self care measure
Tindakan pasien :
 Menjalankan self care measure
 Mengatur kemampuan self care
 Menerima asuhan dan bantuan nurse

2.2.3.3 SUPPORTIVE-EDUKAVIF SYSTEM


Merupakan system yang dapat membentuk seseorang secara
internal dan eksternal self care akan tetapi tidak dapat dilakukan tanpa
bantuan. Hal ini juga dikenal dengan supportive developmental system.
Tindakan pasien :
 Melakukan dan menyelesaikan self care
 Mengatur pelatihan dan pengembangan kemampuan self care
7

2.2.4 Keyakinan dan nilai-nilai Orem tentang konsep utama keperawatan

Keyakinan dan nilai-nilai Orem tentang konsep utama keperawatan dibagi


menjadi beberapa yaitu, yang pertama klien merupakan indivu atau kelompok
yang tidak mampu konsep self care untuk hidup dan sehat. Kedua sehat
merupakan kemampuan individu atau kelompok dalam memenuhi tuntutan self
care yang berperan sebagai fungsi perkembangan. Ketiga lingkungan merupakan
tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan self care dan perawat
termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik, dan yang terakhir adalah keperawatan
merupakan pelayanan yang dipilih dan dilakukan untuk membantu klien dalam
mempertahankan konsep self care.

2.2.5 Hubungan Model Teori dengan Paradigma Keperawatan

Teori Orem fokus membahas tentang manusia dan perawatan diri pada
manusia. Manusia disini berperan sebagai subjek yang melakukan pekerjaan yaitu
self care dan self care atau perawatan diri merupakan predikat atau suatu
pekerjaan. Selain itu lingkungan juga merupakan hal penting yang dibahas dalam
teori ini karena lingkungan merupakan tempat dimana kita dapat melakukan self
care dengan baik ataupun tidak baik. Sehat dan sakit juga merupakan hal yang
masuk dalam teori ini, penjelasan dalam Teori Orem mengatakan bahwa
seseorang yang sehat dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka
alami, begitupun sebaliknya orang yang sakit tidak dapat memenuhi sendiri deficit
perawatan diri dan mebutuhkan orang lain dalam melaksanakan perawatan diri
dan biasanya mendapatkan asuhan dari oeang lain. Keperawatan juga merupakan
salah satu hal penting yang dibahas dalam teori ini, seperti yang kia tahu bahwa
keperawatan merupakan cara asuhan yang dapat diberikan untuk teori self care.

2.3 Asumsi-Asumsi Utama Pengaruh Terhadap Keperawatan


8

Tomey dan Alligood (2006) mengatakan bahwa orem telah mengasumsikan


lima asumsi yang mendasar sebagai teori umum ilmu keperawatan yaitu:
1. Manusia memerlukan masukan-masukan berkelanjutan secara sengaja
bagi diri mereka dan lingkungannya agar bisa hidup dan berfungsi
alami.
2. Humant Agent memiliki kekuatan untuk dilatih dalam membentuk
perawatan bagi dirinya dan juga yang lain dalam upaya mengenali
kebutuhan dan bagaimana membuat masukan yang dibutuhkan.
3. Pengalaman manusia terkait dengan tindakan keperawatan bagi diri
sendiri dan orang lain melibatkan pengaturan fungsi masukan-
masukan.
4. Humant agent dilatih untuk menemukan,mengembangkan,dan
meneruskan ke berbagai jalan untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dan membuat masukan untuk dirinya dan orang lain.
5. Berbagai kelompok berhubungan dan bertanggung jawab menjaga
anggota kelompok yang kurang pengalaman untuk dapat memberikan
masukan.

Dari asumsi-asumsi diatas dapat diketahui bahwa teori self care


Orem memiliki banyak pengaruh dalam keperawatan. Pengaruh utama teori
Orem dalam keperawatan adalah seseorang dapat terbantu dalam hal
perawatan diri apabila dia menerapkan teori self care dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa manfaat self care bagi kehidupan kita. Pertama teori self care
dapat membantu kita dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia guna
meningkatkan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan baik keadaan sehat
maupun sakit. Kedua teori self care dapat membantu individu dan keluarga
untuk mempertahankan self care yang memenuhi integritas struktual, fungsi
dan perkembangan. Selain itu teori ini dapat membantu kita untuk mandiri
dan tidak ketergantuan disaat sehat maupun sakit, dan teori self care pun
dapat membantu kita untuk peka terhadap lingkungan dan suatu kelompok
dalam suatu komunitas.
9

2.4 Aplikasi Teori Dalam Keperawatan


Seorang perawat dapat menerapkan teori self care Orem kepada dirinya
dan pasiennya. Teori pertama orem yaitu self care agensi adalah teori yang
dapat di terapkan seorang perawat kepada dirinya sendiri, dimana seorang
perawat memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melakukan perawatan diri.
Sedangkan teori self care devisit merupakan teori orem yang diaplikasikan
kepada pasien oleh seorang peawat, tindakan ini dilakukan oleh seorang
perawat kepada pasien untuk memberikan petunjuk dan pengarahan serta
membantu pasien untuk menggunakan semua metode tersebut dalam
memenuhi self care. Sedangkan teori keperawatan sistem dapat diterapkan
kepada diri seorang perawat dan orang lain (pasien), dalam artian di teori ini
terjadi kerjasama antara perawat dengan pasien.
Perawat dapat menerapkan teori ini di keluarga atau komunitas.
Selain yang telah disebutkan diatas terdapat banyak aplikasi atau penerapan
dari teori Orem yang dapat dilakukan dalam keperawatan. Beberapa
diantaranya adalah, pertama teori Orem menunjukkan bahwa seseorang
perawat dapat menolong klien untuk melakukan keperawatan mandiri secara
terapeutik. Kedua seorang perawat dapat menolong klien bergerak ke arah
tindakan-tindakan asuhan mandiri. Ketiga seorang perawat dapat membantu
anggota keluarga klien yang mengalami penyakit serius.
Dengan penjabaran diatas kita tahu bahwa asuhan keperawatan pada
Orems yang diterakan dalam keperawatan keluarga atau komunitas berfokus
pada:
1. Aspek Interpersonal: hubungan di dalam keluarga
2. Aspek Sosial: hub keluarga dengan masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.
3. Aspek Procedural: melatih keterampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek Teknis: mengajarkan kepada keluarga mengenai teknik
dasar yang dilakukan d lingkungan rumah , seperti misalnya
10

melakukan tindakan keperawatan kompres yang benar kepada


penderita hipertermi.
BAB III

SIMPULAN

Dorothea E Orem adalah seorang tokoh keperawatan yang mencetuskan


teori self care. Teori self care adalah suatu teori yang menjelaskan tentang
kemampuan dan kekuatan untuk melakukan perawatan diri. Dorothea E Orem
membagi teori self care menjadi tiga bagian. Pertama teori self care agency
merupakan teori yang di terapkan kepada diri sendiri dimana seseorang memiliki
kemampuan untuk melakukan perawatan diri sendiri. Kedua self care deficit
merupakan teori yang dapat diaplikasikan guna membantu orang lain yang tidak
dapat memenuhi kebutuannya untuk melakukan perawatan diri. Ketiga sistem
keperawatan atau nursing system adalah teori yang digunakan untuk seorang
perawat kepada seorang pasien yang mana perawat tersebut dapat memberikan
bantuan dan layanan untuk memenuhi kebutuhan diri. Terdapat banyak manfaat
self care salah satunya untuk mengubah seseorang dari ketergantungan menjadi
mandiri, dan untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Perawat Sebagai seorang figur yang dapat melayani masyarakat
harus bisa menerapkan teori self care Orem kepada diri mereka sendiri dan orang
lain (pasien) yang tidak dapat memenuhi kebutuhan self care.
11

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, (2009), Dorothea E Orem.

Brunner, Pengertian Stroke.

WHO, (2002), Jumlah Orang Yang Meninggal Karena Stroke.

Riskesdas, (2007), Jumlah Kasus Stroke di Indonesia.

Depkes, (2010), Jumlah Kasus Stroke di Indonesia.

American Heart Assosiation, (2007), Jumlah Kasus Stroke di Dunia.

Sahebalzamani et al, (2009), Penyakit Stroke di Iran.

Poter, (2015), Dorothea E Orem.

Orem,(1980), Pengertian Keperawatan Self Care.

Orem, (1991), Mengindentifikasi 5 Area Aktifitas Keperawatan

Tomey dan Alligood,(2006), Asumsi Orem. 

Syairi,Abu.2013. Tingkat Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Self-care


(perawatan diri) pada anggota keluarga yang mengalami Stroke di RSU
Kabupaten Tangerang. Jakarta.uinjkt.ac.id

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25474/1/ABU
%20SYAIRI-FKIK.pdf (diakses pada hari selasa tanggal 5 september 2017 pukul
07.30)

Petiprin,Alice.2016. Dorothea Orem-Nursing Theorist. Nursing Theory.

http://nursing-theory.org/nursing-theorists/Dorothea-E-Orem.php (diakses pada


hari selasa tanggal 5 september 2017 pukul 08.00)
12

http://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:I4CjqedNPNkJ:scholar.google.com/
+fenomena+yang+berkaitan+dengan+teori+dorothea+e+orem&hl=id&as_sdt=0,5
(diakses pada hari selasa tanggal 5 september 2017 pukul 16.00)

Arinda,Rinawati. 2017. Asumsi Dasar Model Self Care Dorothea E. Scribd.

https://www.scribd.com/document/257602117/Asumsi-Dasar-Model-Self-Care-
Dorothea-E (diakses pada hari selasa tanggal 14 september 2017 pukul 13.00)

Latief, Ima. 2017.  Konsep Dan Aplikasi Model Keperawatan Menurutdorothea Orem Dalam
Keperawatan Komunitas. Scribd.

https://www.scribd.com/doc/153321345/Konsep-Dan-Aplikasi-Model-
Keperawatan-Menurut-Dorothea-Orem-Dalam-Keperawatan-Komunitas
(diakses pada hari selasa tanggal 14 september 2017 pukul 13.25)

Revianti,Dedek. 2017. Konsep Dan Aplikasi Model Keperawatan Menurut


Dorothea Oremdalam Keperawatan Komunitas. Scribd.

https://www.scribd.com/doc/223208372/Konsep-Dan-Aplikasi-Model-
Keperawatan-Menurut-Dorothea-Orem-Dalam-Keperawatan-Komunitas (diakses
pada hari selasa tanggal 14 september 2017 pukul 13.40)

Anda mungkin juga menyukai