Anda di halaman 1dari 8

EMBRYO VOL. 8 NO.

2 DESEMBER 2011 ISSN 0216-0188

PENGUKURAN GAYA GESEK STATIS


PADA BERBAGAI MACAM BERAS
Yazid Ismi Intara1, M. Sjahrul Annas2
1
Departemen Agroteknologi, FAPERTA Universitas Mulawarman
2
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti

Abstract

The force required for the initial transfer as a static friction. The objective of this research is to
calculate the magnitude of the coefficient of static friction of the various types of rice which is the object of
measurement, by measuring the static friction. The measurement results are the static frictional forces
between red rice and wood for 6.281 N/cm2 and 5.963 N/cm2 for rubber. Measurement of static friction
ordinary rice with wood 5.744 N/cm2 and with a rubber 5.670 N/cm2. Measurement of static friction for
white glutinous rice with the wood of 6.158 N/cm2 and rubber at 6.037 N/cm2. Measurement of static friction
for black glutinous rice with the wood amounted to 4.841 N/cm2 and the rubber of 5.549 N/cm2.

Key Words : static friction, rice, wood, rubber

Pendahuluan Gaya gesekan statis maksimum sama


dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar
Gesekan (friction) dalam banyak kasus benda mulai bergerak. Benda setelah mulai
sangat menentukan pada semua bidang bergerak, gaya gesekan antara kedua
mekanisasi pertanian. Gesekan selalu terjadi permukaan berkurang sehingga gaya yang
pada beberapa bentuk selama pergerakan diperlukan untuk menjaga benda agar tetap
bahan dan mempengaruhi gaya yang bergerak akan lebih kecil. Gaya gesekan antara
dihasilkan. Struktur penyimpanan di dalam dua benda yang bergerak ini dinamakan gaya
silo dan lainnya, beban vertikal pada dinding gesekan kinetik.
ditentukan oleh koefisien gesekan. Selama Perbandingan antara gaya gesek statik
pemindahan secara pneumatis, khususnya maksimum dengan besarnya gaya normal
pada bahan berkonsentrasi tinggi, gesekan disebut koefisien gesek statik . Jika Fs adalah
antara bahan dengan dinding merupakan gaya gesek statik maka
hambatan yang cukup penting. Elemen Fs = µ s .N
tertentu pada alat pengangkut misalnya screw Perbandingan antara gaya gesek kinetik
conveyor dapat dihitung jika koefisian dengan gaya normal disebut koefisien gesek
gesekan diketahui. Perilaku produk-produk kinetik. Jika Fk adalah gaya gesek kinetik maka
butiran (granular) dalam bentuk curah (bulk)
sangat tergantung pada nilai koefisien Fk = µ k .N
gesekan. Gesekan sangat berperan selama Koefisien gesek kinetik dapat didekati
proses pemotongan dan pengepresan produk- dengan pengukuran koefisien gesek statik.
produk pertanian. Besarnya koefisien gesek kinetik adalah ± 25%
Sebuah benda apabila diletakkan pada lebih kecil dari koefisien gesek statik (Giancoli,
sebuah permukaan datar maka benda tersebut 1992; Beer dan Johnston, 1990). Koefisien
dapat dipindahkan hanya jika ada gaya dorong gesek statik ( µs ) diperoleh dengan
yang melebihi gaya gesek benda. Gaya yang menggunakan persamaan :
dibutuhkan untuk perpindahan awal disebut τ
sebagai gaya gesek statis dan setelah mulai µ = max

bergerak, gaya gesek umumnya menurun dan


s
τ n
…….............................(1)
gerakan dapat dilakukan dengan gaya yang
lebih rendah. Gaya yang dibutuhkan untuk dimana : τmax = Tegangan gesek maksimum
mengatur gerakan atau perpindahan disebut (kg/cm2)
sebagai gaya gesek kinetik. τn = Tegangan Normal (kg/cm2)

118
Pengukuran Gaya Gesek... 118 – 125 (Yazid Ismi Intara, M. Sjahrul Annas)

Bahan dan Metode


Tujuan dari pengukuran ini adalah
untuk menghitung besarnya koefisien gesek Pengukuran gaya gesek ini dilakukan
statik dari berbagai jenis beras yang menjadi di Laboratorium Ilmu Keteknikan Pertanian
objek pengukuran, dengan cara mengukur gaya Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor. Alat ukur
gesek statik. yang digunakan pada pengukuran ini adalah
alat pengukur gaya gesek hasil rancangan
Suastawa dan Radite (1998).

Beban
F Motor
Karet/Kayu
Listrik

Ring
Bahan Transducer Dudukan
Gambar 1. Alat Ukur Gaya gesek statik (Suastawa dan Radite, 1998)

Bahan dan alat yang digunakan dalam signal listrik. Sensor gaya yang digunakan pada
pengukuran gaya gesek adalah: Beras biasa , pengukuran adalah 2 buah electrical resistance
beras merah, beras ketan putih, beras ketan strain gage KYOWA tipe KFC-1-C1-11.
hitam, alat pengukur gaya gesek statik , Kalibrasi transducer sangat penting
Interface (A/D converter), 1 unit komputer, dilakukan untuk mengecek nilai keluaran
strain amplifier, multimeter dan timbangan. terhadap suatu standar yang diketahui agar
kesalahan pengukuran yang dilakukan dapat
Tahapan yang dilakukan dalam pengukuran ini dibuat sekecil-kecilnya. Prosedur kalibrasi
adalah : adalah dengan membandingkan keluaran suatu
1. Kalibrasi Transducer instrumen dengan suatu standart primer,
Transducer adalah suatu alat standar sekunder, atau dengan input yang
electromechanical yang mengkonversi diketahui. Melalui kalibrasi akan diperoleh
perubahan mekanik seperti perpindahan, gaya, suatu formula yang menghubungkan nilai yang
dll menjadi signal listrik yang dapat dimonitor diketahui dengan nilai yang tidak diketahui.
selaku voltase. Jadi transducer gaya
mengkonversi besarnya perubahan gaya yang
terjadi pada objek yang diaplikasikan menjadi

Ring Strain
Strain Gage
Transducer Amp

Bridge
Box Multimeter
P

Gambar 2. Kalibrasi Transducer

119
EMBRYO VOL. 8 NO. 2 DESEMBER 2011 ISSN 0216-0188

Kalibrasi tranducer yang dilakukan pada Tabel 1. Hasil kalibrasi Transducer


pengukuran ini adalah dengan memberi Beban (kg) Voltase
berbagai beban yaitu : 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 0 0,00
3,0; 3,5; 4,0; 4,5 dan 5,0 kg secara tegak lurus 0,5 0,03
pada ring transducer , lalu voltase keluaran 1 0,05
pada setiap beban diukur. 1,5 0,07
2 0,09
Hasil kalibrasi yang didapat dapat dilihat pada 2,5 0,11
tabel. 1 dibawah ini : 3 0,13
3,5 0,15
4 0,17
4,5 0,19
5 0,21

Hasil kalibrasi di atas dapat dibuat menjadi grafik seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. Hasil Kalibrasi Transducer

Persamaan regresi yang diperoleh untuk hasil f. Gaya gesek statik antara beras ketan putih
kalibrasi yaitu : dengan karet.
Y = 24,408 X - 0,162 g. Gaya gesek statik antara (2)
…………………… beras ketan hitam
Dimana : Y = Beban (kg) dengan kayu
X = Tegangan (Volt) h. Gaya gesek statik antara beras ketan hitam
dengan karet
2. Tahap Pengukuran Gaya Gesek Bahan Uji
Tahapan pengukuran gaya gesek bahan Hasil dan Pembahasan
uji yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Gaya gesek statik antara beras merah 1. Pengukuran Gaya Gesekan Statik
dengan kayu. Gaya gesekan statik adalah sama
b. Gaya gesek statik antara beras merah dengan gaya yang diberikan agar benda
dengan karet tersebut mulai bergerak. Pengukuran dalam
c. Gaya gesek statik antara beras biasa penelitian ini adalah gaya gesek statik antara 4
dengan kayu jenis beras dengan karet serta kayu. Besarnya
d. Gaya gesek statik antara beras biasa gaya gesekan statik hasil pengukuran yang
dengan karet terbaca pada monitor komputer adalah berupa
e. Gaya gesek statik antara beras ketan putih voltase. Hasil pengukuran yang dilakukan
dengan kayu adalah sebagai berikut :

120
Pengukuran Gaya Gesek... 118 – 125 (Yazid Ismi Intara, M. Sjahrul Annas)

Gambar 4. Gaya Gesek Statis antara Beras Merah dengan Kayu

Gambar di atas menunjukkan bahwa Y = 24,408 (0,264) - 0,162


gaya maksimum yang diperlukan adalah = 6,281
sebesar 0,264 Volt. Besarnya gaya yang Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
diperoleh ini masih dalam Volt, untuk antara beras merah dengan kayu adalah sebesar
mengkonversi digunakan persamaan dari 6,281 N/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
kalibrasi yaitu persamaan (2). Data hasil gesekan beras merah sebesar 6,281 N pada
pengukuran selanjutnya digunakan cara yang bidang kayu seluas 1 cm2
sama. Beban pada gaya gesek statis antara
beras merah dengan kayu adalah :
.

Gambar 5. Gaya Gesek Statik antara Beras Merah dengan Karet

Hasil pengukuran gaya gesek statis Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
antara beras merah dengan karet seperti tampak antara beras merah dengan karet adalah sebesar
pada gambar 5 menunjukkan bahwa gaya 5,963 N/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
maksimum yang diperlukan adalah sebesar gesekan beras merah sebesar 5,963 N pada
0,251 Volt. Jadi beban pada gaya gesek statik bidang karet seluas 1 cm2.
yang terjadi adalah :
Fs = 24,408 (0,251) - 0,162
= 5,963

121
EMBRYO VOL. 8 NO. 2 DESEMBER 2011 ISSN 0216-0188

0.3
0.25
0.2

Volt
0.15
0.1
0.05
0
0 50 100 150 200

Waktu (Dtk)

Gambar 6. Gaya Gesek Statik antara Beras Biasa dengan Kayu

Beras yang digunakan pada = 5,744


pengukuran ini adalah beras Cianjur. Gambar 6 Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
menunjukkan bahwa gaya maksimum yang antara beras biasa dengan kayu adalah sebesar
diperlukan adalah sebesar 0,242 Volt. Jadi gaya 5,744 N/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
gesek statik yang terjadi adalah : gesekan beras biasa sebesar 5,744 N pada
Fs = 24,408 (0,242) - 0,162 bidang kayu seluas 1 cm2.

Gambar 7. Gaya Gesek Statik antara Beras Biasa dengan Karet

Gambar 7 menunjukkan bahwa gaya Gambar 8 menunjukkan bahwa


maksimum yang diperlukan adalah sebesar gaya maksimum yang diperlukan adalah
0,239 Volt. Jadi gaya gesek statis yang terjadi sebesar 0,259 Volt. Jadi gaya gesek statik yang
adalah : terjadi adalah :
Fs = 24,408 (0,239) - 0,162 Fs = 24,408 (0,259) - 0,162
= 5,670. = 6,158
Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
antara beras biasa dengan karet adalah sebesar antara beras ketan putih dengan kayu adalah
5,670 N/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa gaya sebesar 6,158 N/cm2. Hal ini menunjukkan
gesekan beras biasa sebesar 5,670 N pada bahwa gaya gesekan beras ketan putih sebesar
bidang karet seluas 1 cm2. 6,158 N pada bidang kayu seluas 1 cm2.

122
Pengukuran Gaya Gesek... 118 – 125 (Yazid Ismi Intara, M. Sjahrul Annas)

Gambar 8. Gaya Gesek Statik antara Beras Ketan Putih dengan Kayu

Gambar 9. Gaya Gesek Statik antara Beras Ketan Putih dengan Karet

Gambar 9 menunjukkan bahwa gaya Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
maksimum yang diperlukan adalah sebesar antara beras ketan putih dengan karet adalah
0,254 Volt. Jadi gaya gesek statik yang terjadi sebesar 6,037 N/cm2. Hal ini menunjukkan
adalah : bahwa gaya gesekan beras ketan putih sebesar
Fs = 24,408 (0.254) - 0,162 6,037 N pada bidang karet seluas 1 cm2.
= 6,037

Gambar 10. Gaya Gesek Statik antara Beras Ketan Hitam dengan Kayu

123
EMBRYO VOL. 8 NO. 2 DESEMBER 2011 ISSN 0216-0188

Gaya maksimum yang diperlukan Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis
adalah sebesar 0,205 Volt seperti yang tampak antara beras ketan hitam dengan kayu adalah
pada gambar 10. Jadi gaya gesek statik yang sebesar 4,841 N/cm2. Hal ini menunjukkan
terjadi adalah : bahwa gaya gesekan beras ketan hitam sebesar
Fs = 24,408 (0,205) - 0,162 4,841 N pada bidang kayu seluas 1 cm2.
= 4,841

Gambar 11. Gaya Gesek Statik antara Beras Ketan Hitam dengan Karet

Gambar 11 menunjukkan bahwa gaya = 0.03140506 kg/cm2


maksimum yang diperlukan adalah sebesar
0,234 Volt. Jadi gaya gesek statik yang terjadi Hasil perhitungan untuk jenis yang lain dengan
adalah : menggunakan cara yang sama pula dapat
Fs = 24,408 (0,234) - 0,162 dilihat pada Tabel 2.
= 5,549
Oleh sebab itu besarnya gaya gesek statis Tabel 2. Tegangan Maksimum
antara beras ketan hitam dengan karet adalah Kayu Karet
sebesar 5,549 N/cm2. Hal ini menunjukkan Beras merah 0,03141 0.02982
bahwa gaya gesekan beras ketan hitam sebesar Beras biasa 0.02872 0.02835
5,549 N pada bidang karet seluas 1 cm2. Beras ketan putih 0.03080 0.03019
Beras ketan hitam 0.02421 0.02774
2. Perhitungan Tegangan Maksimum dan
Tegangan Normal Tegangan normal adalah tegangan
Tegangan Maksimum untuk benda- yang arahnya tegak lurus bidang di mana gaya
benda di atas dapat dihitung dengan itu bekerja. Tegangan normal dalam
menggunakan persamaan sebagai berikut : pengukuran ini dihitung dengan persamaan
Fs sebagai berikut :
τm =
A Fn
τn =
A
dimana : τm = Tegangan maksimum yang dimana : τn = Tegangan Normal
terjadi Fn = Gaya Normal yang bekerja
Fs = Gaya Gesek statik A = Luas penampang
A = Luas penampang wadah
bagian dalam. Tegangan normal yang terjadi adalah :
2,964
Tegangan maksimum yang terjadi antara beras τn = kg/cm2
merah dengan kayu adalah :
200
= 0.01482 kg/cm2
6,281012
τm = kg/cm2
200

124
Pengukuran Gaya Gesek... 118 – 125 (Yazid Ismi Intara, M. Sjahrul Annas)

Wadah dan beban yang diberikan pada


pengukuran ini adalah sama untuk semua jenis Daftar Pustaka
beras dan perlakuan yang ada maka tegangan
normal yang terjadi adalah sama untuk semua Bueche, F.J. 1996. Teori dan soal-soal Fisika;
jenis beras dan perlakuan yang diberikan. Schaum Series. Erlangga. Jakarta

3. Perhitungan Koefisien Gesek Statik Darma, 2001. Disain dan Analisa kebutuhan
Koefisien gesek dihitung berdasarkan tenaga alat pemarut sagu tipe silinder,
persamaan (1) . Hasil perhitungannya dapat Thesis, Pascasarjana IPB, Bogor
dilihat pada Tabel 3. dibawah ini :
Giancoli, D. C. 1991, Phisic : Principles With
Tabel 3. Koefisien gesek statik Application. Prentice Hall International
Kayu Karet Inc London.
Beras Merah 2.1194 2.0122
Beras Biasa 1.9379 1.9130 Halliday,D and Resnick, R. 1985. Fisika.
Beras Ketan Putih 2.0783 2.0371 Erlangga. Jakarta
Beras Ketan
1.6336 1.8718 Nash, W. A , 1957, Strenght of Materials,
Hitam
Schaum Series. McGraw-Hill Book
Kesimpulan Company, New York.

Pengukuran yang dilakukan Smith, H. P and Wilkes, L. H. 1976. (Tri


menunjukkan bahwa pada dasarnya koefisien Purwadi. 1996). Mesin dan Peralatan
gesek statik antara beras dan kayu lebih besar Usaha Tani. Gajah Mada University
dari pada koefisien gesek statik antara beras Press. Yogyakarta.
dan karet. Penyimpangan pada beras ketan
hitam terjadi mungkin karena wadah beras juga Suastawa, I dan Radite P A S. 1998. Rancang
bergesek dengan karet sehingga terjadi Alat Percobaan untuk Menentukan Gaya
penambahan gaya gesek. Namun hal ini dapat Gesek Biji Kacang-kacangan dengan
juga terjadi karena sebagian beras ketan hitam Berbagai Permukaan Material. Laporan
yang bersentuhan dengan permukaan kayu Penelitian Mandiri (tidak
bukan bergeser tetapi menggelinding sehingga dipublikasikan). Departemen Teknik
terjadi penurunan gaya gesek. Pertanian. FATETA IPB. Bogor.

125

Anda mungkin juga menyukai