DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX
UNIVERSITAS JAMBI
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 ACTINOGRAPH......................................................................................3
2.1.1 PENGERTIAN ACTINOGRAPH.............................................3
2.1.2 JENIS ACTINOGRAPH............................................................5
2.1.3 PRINSIP KERJA ACTINOGRAPH..........................................5
2.1.4 CARA PEMASANGAN ACTINOGRAPH..............................6
2.1.5 METODE OPERASI ACTINOGRAPH....................................6
2.1.6 DATA PENGAMATAN............................................................7
2.1.7 PEMBAHASAN........................................................................7
2.2 CAMPBELL STOKES.............................................................................9
2.2.1 PENGERTIAN CAMPBELL STOKES....................................9
2.2.2 PRINSIP KERJA CAMPBELL STOKES.................................9
2.2.3 METODE OPERASI CAMPBELL STOKES...........................10
2.2.4 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN........................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................16
3.2 SARAN.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca dan iklim merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat dalam periode
yang pendek. Iklim adalah rata-rata dari cuaca dalam periode yang panjang. Informasi
serta data-data mengenai cuaca dan iklim ini sangat diperlukan untuk perencanaan
yang didasarkan pada informasi cuaca dan iklim seperti ilmu pengetahuan alam,
penerbangan, pelayaran, pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
Pengetahuan tentang cuaca dan iklim sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari. Data dan informasi cuaca yang diperoleh melalui analisa meteorologi dan
klimatologi akan memberikan penjelasan tentang gejala serta perilaku cuaca serta
keadaan iklim setempat, dan membuat usaha yang optimal dalam melakukan
aktivitasnya. Manusia saat ini sudah dapat mengetahui perkiraan cuaca sebagai usaha
untuk mendekatkan kehidupan manusia dengan keadaan iklim dan cuaca serta unsur-
unsurnya yang terdiri atas radiasi matahari, lama penyinaran matahari, suhu udara,
kelembaban udara, dan lain-lainnya untuk kebaikan bersama. Sinar matahari yang
jatuh ke permukaan bumi sangat berpengaruh pada aktifitas seharihari manusia.
Pengaruh yang ditimbulkan dari sinar matahari diantaranya, lama penyinaran matahari
serta intensitas radiasi matahari yang diterima oleh bumi setiap harinya. Lama
penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari tersebut akan mempengaruhi iklim
dan cuaca di suatu daerah, apalagi disaat solstice atau posisi semu matahari tepat
diatas garis katulistiwa. Perbedaan panjang waktu malam dan siang mencapai
maksimum, ketika matahari berada di titik-titik solstice, sehingga penyinaran matahari
sangat panjang dan terik serta intensitas radiasi matahari yang besar. Pengaruh sinar
matahari saat solstice ini, mempengaruhi juga dengan lama penyinaran matahari, dan
intensitas radiasi matahari. Lama penyinaran matahari dapat direkam melalui kertas
pias di dalam alat bernama Campbell Stokes, sedangkan untuk intensitas radiasi
matahari dapat direkam melalui alat bernama Actinograph.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian Actinograph
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Actinograph
3. Untuk mengetahui cara penggunaan Actinograph
4. Untuk mengetahui prinsip kerja Actinograph
5. Untuk mengetahui cara mengukur Actinograph
6. Untuk mengetahui pengertian Campbell stokes
7. Untuk mengetahui prinsip kerja Campbell stokes
8. Untuk mengetahui metode operasi Campbell stokes
9. Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan pada Campbell stokes
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Actinograph
3
dihamburkan ke arah bawah oleh lapisan atmosfer (bagian kedua dari
radiasi global).
c. Radiasi solar yang dipantulkan yaitu radiasi solar yang dipantulkan ke atas
oleh permukaan bumi dan dihamburkan oleh lapisan atmosfer antara
permukaan bumi dan titik pengamatan.
2. Radiasi Terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan oleh planet bumi termasuk
atmosfernya.
3. Radiasi total adalah jumlah radiasi solar dan terrestrial.
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari
langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk
mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang
langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer.
Adapun Komponen-komponen utama dari Actinograph adalah sebagai berikut :
1. Sensor, terdiri dari masing-masing dua strip bimetal bercat putih dan hitam,
2. Glass dome,
3. Plat pengatur bimetal,
4. Mekanik pembesar,
5. Tangkai dan pena pencatat,
6. Drum clock,
7. Pengatur level (perata-rata air)
8. Kontainer silica-gel (penyerap uap air),
9. Bagian dasar,
4
10. Penutup/cover
5
(curvature) yang merepresentasikan intensitas radiasi yang datang dan secara
proporsional ditunjukkan oleh posisi pena dan kertas pias.
1. Meletakkan Actinograph pada permukaan datar atau rata diatas permukaan tanah.
Lokasi pemasangan harus bebas dari pohon maupun bangunan yang dapat
menghalangi sinar matahari ke arah alat dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
memantulkan sinar kuat ke arah alat.
2. Mengatur posisi bimetal persegi-persegi searah utara-selatan dan kaca jendela
kearah timur,
3. Mengatur leveling alat melalui kaki-kaki yang dapat diatur atau diputar,
4. Kebersihan alat harus selalu diperhatikan terutama bagian glass dome
5. Silika gel harus diganti secara periodik sesuai iklim dimana alat ditempatkan
6. Seal karet yang terletak pada bagian dasar secara periodik juga harus diganti
terutama jika sudah kurang elastis atau rusak.
1. Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat (saat matahari belum
belum bersinar)
2. Buka cover/penutup alat
7. Putar drumclock agar ujung pena tepat jatuh pada jam dan hari awal pengukuran
6
8. Tutup kembali cover/penutup
No Tahun Persentase %
Juni September
1 2005 66 70
2 2006 67 70
3 2007 73,5 90,6
2.1.7 Pembahasan
7
tertentu yaitu bulan Juni dan September, sudut datang sinar matahari tepat tegak lurus
ke bumi, sehingga lama penyinarannya semakin besar (Tukidi,2004:32).
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari
langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk
mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang
langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer.
Prinsip kerja alat tersebut adalah perbedaan panjang akibat adanya perbedaan
temperatur. Kemudian bimetal diatur sedemikian rupa sehingga bila kedua
lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan menunjukkan
angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang mengenai lempengan –
lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam akan menyerap panas lebih
banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang dibandingkan dengan logam
berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap panas.(1)
Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan secara mekanis. Pena bergerak
naik turun pada pias yang yang digulung pada silinder jam sehingga dapat membuat
jejak (grafik) pada kertas pias yang direkatkan pada silinder yang berputar. Kertas
pias tersebut terdapat skala waktu dan satuan luas dari kertas pias tersebut dapat kita
peroleh hasil rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu tempat selama waktu
tertentu ( harian atau mingguan).
8
2.2. Campbel Stokes
9
Sinar matahari yang datang menuju permukaan bumi, khususnya yang tepat
jatuh pada sekeliling permukaan bola kaca pejal akan dipokuskan ke atas permukaan
kertas pias yang telah dimasukkan ke celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar
sesuai posisi matahari saat itu. . Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai
alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika
matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Jumlah
kumulatif dari jejak titik bakar inilah yang disebut sebagai lamanya matahari bersinar
dalam satu hari (satuan jam/menit).
2. Memasang Pias
10
a. Pias terdiri dari 3 jenis yaitu : Pias lurus dipasang pada pasangan celah
yang ada ditengah mangkuk. Pias pendek pada pasangan celah bagian atas
dan Pias panjang pada pasangan celah bagian bawah.
b. Pias pendek dipergunakan dari pertengahan Oktober s/d akhir Pebruari.
Pias Lurus dari awal Maret s/d pertengahan April dan awal September s/d
pertengahan Oktober. Pias panjang dari pertengahan April s/d akhir
Agustus.
c. Pias dimasukkan ke-celah, sehingga garis tanda jam 12.00 benar-benar
tepat dengan tanda jam 12.00 pada mangkuk.
d. Pada titik tertentu (kira-2. garis jam 14.00 & 10.00) mangkuk dilengkapi 3
lubang. Masukkan pin logam yang tergantung dengan rantai dari sisi luar
kedalam salah satu lubang tersebut (sesuai pias), agar pias tidak berubah
posisi.
11
3. Pengaturan Utara – Selatan Dan Leveling
a. Atur agar skala derajat lintang pada alat menunjukkan lintang tempat alat
ditempatkan.
b. Perhatikan jejak pembakaran pada pias, bila pengaturan Utara-Selatan dan
leveling tepat maka jejak ini harus sejajar dengan garis tengah pias.
c. Jejak pembakaran yang tepat jatuh pada titik pusat pias (tengah hari), harus
sama dengan nilai True Solar Time, yaitu waktu matahari tepat berada pada
titik nadir/puncak.
d. Cara Menentukan True Solar Time (True Local Time).
Medium local time = Standard time ± (λs – λ) . 4 min.
Dimana :
Standard time = pukul -12
+ = bila alat ditempatkan disebelah Barat meridian (bujur) waktu.
- = bila alat ditempatkan disebelah Timur meridian (bujur) waktu
λs = Bujur standard waktu terdekat pada lokasi
λ = Bujur lokasi alat dipasang.
1. Posisi alat harus benar-benar rata udara, hal ini dapat dilihat dari waterpass
yang ada pada alat.
2. Salah satu kaki Campbell-stokes harus menghadap utara, agar pias melintang
Barat-Timur.
12
5. Kemiringan Bola Pejal harus sesuai dengan posisi stasiun lintang. Hal ini
dapat dilihat dari posisi kemiringan yang berada di bawah campbell-stokes.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Prinsip kerja alat tersebut adalah perbedaan panjang akibat adanya perbedaan
temperatur. Kemudian bimetal diatur sedemikian rupa sehingga bila kedua
lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan
menunjukkan angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang
mengenai lempengan – lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam
akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih
panjang dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang
menyerap panas.
4. Prinsip kerja Campbell stokes adalah Sinar matahari yang datang menuju
permukaan bumi, khususnya yang tepat jatuh pada sekeliling permukaan bola
14
kaca pejal akan dipokuskan ke atas permukaan kertas pias yang telah
dimasukkan ke celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar sesuai posisi
matahari saat itu. Jumlah kumulatif dari jejak titik bakar inilah yang disebut
sebagai lamanya matahari bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit).
15
DAFTAR PUSTAKA
Hael. 1986. Actinograph and Solar Effect. Sydney : United Nations Framework
Convention on Climate Change
16