Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA BAYI DAN ANAK

Oleh
Kelompok I

I PUTU BAGUS ARDIKA KP 13.20.001


NI PUTU DIAH RATNASARI KP 13.20.013
NI WAYAN SUDIARTINI KP 13.20.016
I GUSTI PUTU SUDANA KP 13.20.028
I KETUT ALIT WIRA PERMANA KP 13.20.030

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IX/UDAYANA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 17 Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
COVER................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Pengertian dari komunikasi pada bayi dan anak............................................................2
2.2 Tujuan dari komunikasi terapeutik pada bayi dan anak................................................4
2.3 Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak............................................................4
2.4 Bentuk komunikasi pra-bicara pada bayi dan anak.......................................................5
2.5 Teknik komunikasi pada bayi dan anak.........................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkomunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh individu


dengan individu lainnya. Komunikasi merupakan satu cara untuk individu bisa
berinteraksi dengani ndividu lainnya, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
dengan baik. Komunikasi merupakan alat efektif yang digunakan antar individu untuk
bertukar pikiran, berpendapat,serta mempengaruhi atau mengetahui cara pikir orang lain,
tak terkecuali dalam dunia kesehatan.
Komunikasi merupakan bagian dari aktivitas kehidupan manusia yang memiliki
peranan sangat vital. Dalam kehidupan sosial, masing-masing manusia tidak bisa dilepas
dari jerat kebutuhan komunikasi. Begitu pula dengan perawat, yang tidak lain
merupakan salah satu profesi pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Bisa dikatakan
bahwa perawat memiliki waktu yang paling lama dalam berinteraksi dengan pasien
ketimbang petugas kesehatan lainnya (Pribadi Zen MH, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dari komunikasi pada bayi dan anak?
2. Tujuan dari komunikasi terapeutik pada bayi dan anak?
3. Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak?
4. Bentuk komunikasi pra-bicara pada bayi dan anak?
5. Teknik komunikasi pada bayi dan anak?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi pada bayi dan anak
2. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi pada bayi dan anak
3. Untuk mengetahui strategi/cara komunikasi pada bayi dan anak
4. Untuk mengetahui prinsip komunikasi pada bayi dan anak
5. Untuk mengetahui faktor penghambat komunikasi pada bayi dan anak

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi pada bayi dan anak


Komunikasi pada bayi dan anak merupakan suartu proses penyampaian dan transfer
informasi yang melibatkan anak, baik sebagai pengirim pesan maupun penerima pesan titik
dalam proses ini melibatkan usaha-usaha untuk mengelompokan, memilih dan
mengirimkan lambing-lambang sedemikian rupa yang dapat membantu seorang pendengar
atau penerima berita mengamati dan menyusun kembali dalam pikirannya arti dan makna
yang terkandung dalam pikiran komunikator.
Komunikasi terapeutik pada anak adalah komunikasi yang dilakukan anatara
perawat dan klien (bayi dan anak), yang direncakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan bayi dan anak.
Komunikasi dengan anak berdasarkan usia tumbuh kembang, antara lain:
 Usia Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan
melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang
efektif, di samping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara nonverbal.
Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk
melihat sesuatu yang menarik ketika bayi digerakkan maka bayi akan merespon
untuk mengeluarkan suara-suara bayi titik perkembangan komunikasi pada bayi
tersebut dapat dimulai pada usia minggu ke 8 di mana bayi sudah mampu untuk
melihat objek atau cahaya, Kemudian pada minggu ke 12 sudah mulai melakukan
tersenyum. Pada usia ke 16 bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang
asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan
kata-kata awal seperti ba-ba,da-da,dan lain-lain. Pada bulan ke-10 bayi sudah
bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya, mampu melihat beberapa gambar
yang terdapat dalam buku, titik pada akhir tahun pertama bayi sudah mampu
mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata. Selain melakukan
komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yang efektif pada bayi Yakni
dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan teknik sentuhan seperti
mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.

2
 Usia Todler dan Pra Sekolah toleransi (1-3 tahun) dan pra sekolah (3-6 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan
perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak Sudah mampu memahami
kurang lebih 10 kata, pada tahun kedua sudah mampu 200-300 kata dan sampai
terdengar kata-kata ulangan ke titik pada usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah
mampu menguasai 900 kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti mengapa,
apa, kapan dan sebagainya. Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat
egosentris rasa ingin tahunya sangat tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan
bahasanya mulai meningkat, mudah merasa kecewa dan merasa bersalah karena
tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, terhadap
ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usia ini anak masih belum fasih dalam
berbicara.
 Usia sekolah (5-11 tahun)
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan
kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar
dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan
anak membaca di sini sudah muncul, pada usia ke 8 anak sudah mampu membaca
dan sudah mulai berpikir tentang kehidupan titik komunikasi yang dapat dilakukan
pada usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan Tingkat kemampuan
bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan
sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak di ketahui,
pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek
tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti fungsi dan prosedur nya, maksud dan
tujuan dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau
mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara
efektif.
 Usia Remaja (11-18 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan
kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpikir secara konseptual,
sudah mulai menunjukkan perasaan malu, pada usus pada anak usia seringkali
merenungi kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi
titik pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif
rumah terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak
menjadi dewasa.

3
2.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Adapun tujuan yang diharapkan Dalam melakukan komunikasi terapiotik pada bayi
ataupun anak adalah:
1) Membantu anak untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien
percaya pada hal-hal yang diperlukan.
2) Mengurangi keraguan, membangun dalam hal mengambil tindakan yang efektif
dan mempertahankan kekuatan egonya.
3) Mempengaruhi orang lain lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
2.3 Perkembangan Komunikasi Pada Bayi dan Anak
A. Masa Bayi
1. Belum bisa berkomunikasi dengan kata-kata. Komunikasi yang
digunakan adalah komunikasi non verbal.
2. Mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan suara yang bisa
diinterpretasikan oleh orang-orang di sekitarnya, seperti menangis, yang
bisa jadi menunjukkan lapar, sakit, pembatasan gerak, atau kesepian titik
adapun tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan mengusap, berbicara
halus, menggendong, atau dipangku.
3. Ketika bayi berumur 6 bulan perilaku yang biasa dilakukan adalah
menggerak-gerakkan tangan dan kaki titik gerakan itu dilakukan guna,
menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Adapun tindakan yang bisa
dilakukan adalah dengan tubuh dengan perasaan.
4. Ketika bayi berusia diatas 6 bulan biasanya selalu berpusat pada diri dan
ibunya. Saat itu, bayi merasa takut pada orang asing.
B. Anak usia kurang 5 tahun
1. Sangat egosentris. Melihat sesuatu hanya dengan sudut pandangnya
sendiri( komunikasi yang berpusat pada dirinya sendiri).
2. Takut ketidaktahuan titik guna mengatasinya, beritahuan Apa yang akan terjadi
pada dirinya, Bagaimana merasakannya serta diberi kesempatan guna
menyentuh atau memegang alat yang menarik perhatiannya.
3. Belum lancar dalam berbicara. Pergunakan kata-kata yang simpel, singkat, dan
dikenal oleh anak dalam berkomunikasi serta berikan pujian mengenai hal-hal
yang sudah dicapai nya.
4. Sering-seringlah berpandangan dengan mata sejajar kepada anak.

4
C. Usia sekolah (5-11 tahun)
1. Pada umumnya saat menemui masalah, mereka hanya percaya pada apa yang
dilihat dan diketahui tanpa membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
2. Anak usia ini sangat memperhatikan keberadaan tubuhnya. Mereka sangat peka
terhadap segala sesuatu yang diasumsikan bisa mengancam atau menyakiti
tubuhnya.
2.4 Bentuk Komunikasi Pra-Bicara pada Bayi dan Anak
Sebelum anak siap untuk belajar berbicara alam telah menyediakan bentuk
komunikasi tertentu yang sifatnya sementara titik selama satu setengah tahun
pertama sebelum anak mempelajari kata-kata sebagai bentuk komunikasi, mereka
menggunakan empat bentuk komunikasi prabicara yakni: tangisan, Celoteh,
isyarat, dan ekspresi emosional. Bentuk komunikasi prabicara sifatnya sementara,
sehingga bentuk komunikasi prabicara ini sebaiknya ditinggalkan apabila
kegunaannya sudah berakhir.
1. Tangisan
Pada awal kehidupan pasca melahirkan menangis merupakan salah satu cara
pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Melalui tangisan dia memberitahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas,
lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan titik jika kebutuhannya segera dipenuhi,
bayi hanya akan menangis bila ia merasa sakit atau tertekan. Perawat harus
banyak berlatih mengenal macam-macam arti tangisan bayi karena ibu muda
memerlukan bantuan ini titik Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus
disebabkan karena orang tua yang tidak cepat tanggap terhadap arti tangis baiknya
dan tidak konsisten dalam menanggapi nya. Bayi yang sehat dan normal frekuensi
tangisan menurun pada usia 6 bulan karena keinginan dan kebutuhan mereka
cukup terpenuhi titik frekuensi tangisan seharusnya menurun sejalan dengan
meningkatnya kemampuan berbicara.
2. Ocehan dan Celoteh
Bentuk komunikasi prabicara disebut ocehan atau celoteh titik ocehan timbul
karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme
suara titik kerjaan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi seperti: merengek,
menjadi, menguap, bersin, menangis dan mengeluh. Sebagian ocehan akan
berkembang menjadi Celoteh dan sebagian akan hilang. Celotehan merupakan

5
mekanisme otot cara bayi berkembang dan sebagian bayi mulai berceloteh pada
awal bulan kedua kemudian meningkat cepat antara bulan ke-6 dan ke-8.
3. Isyarat
Syarat yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti
atau pelengkap bicara. Contoh isyarat umum pada masa bayi:
a. Mendorong puting susu dari mulut artinya kenyang atau tidak lapar
b. Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong
c. Mengeliat, meronta, menangis, selama berpakaian dan mandi artinya tidak suka
akan pembatasan gerak.
4. Ungkapan Emosional
Ungkapan emosional adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan
Roman muka. contoh:
a. Gembira: mengendurkan badan, mengangkat tangan atau kaki, tersenyum
dan marah.
b. Marah: menegakkan badan, gerak membanting tangan atau kaki, Roman
muka tegang dan menangis.
2.5 Teknik Komunikasi dengan Bayi dan Anak
A. Pada Bayi
1. Verbal
1. Dengan cara menimang-nimang saat tidur dan menyanyikannya lagu.
2. Dengan cara merespon tangisannya. 3 mengajak bicara setiap akan
melakukan suatu hal.
2. Non - Verbal
1. Dengan cara sentuhan.
2. Dengan nada suara.
3. Dengan ekspresi.
B. Pada Anak
1. Verbal
1. Menulis
2. Menggambar
3. Gerakan Gambar Keluarga
4. Sosiogram
5. Menggambar bersama dalam keluarga
6. Bermain

6
2. Non-Verbal
1. Teknik orang ketiga
2. NLP(Neuro Linguistik Programming)
3. Story Telling (Bercerita)
4. Fantasi
5. Mimpi

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung, arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam melakukan
komunikasi pada anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek
diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan
komunikasi dan faktor yang mempengaruhi komunikasi.
Komunikasi pada bayi dan anak merupakan suatu Proses penyampaian dan transfer
informasi yang melibatkan anak, baik sebagai pengirim pesan maupun penerima pesan titik
dalam proses ini melibatkan usaha-usaha untuk mengelompokkan, memilih dan
mengirimkan lambang-lambang sedemikian rupa yang dapat membantu seorang pendengar
atau penerima berita mengamati dan menyusun kembali dalam pikirannya arti dan makna
yang terkandung dalam pikiran komunikator.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan pada
penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga
bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat menerapkan komunikasi
terapeutik.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/369563871/Komunikasi-Terapeutik-Pada-Bayi-Dan-Anak
Zen, Pribadi. 2013. Panduan Komunikasi Efektif untuk Bekal Keperawatan Profesional.
Yogyakarta:D-Medika.
Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan
Dr.Irawan Effendi, MBiomed, SpA, Desember 14, 2011
Buku Saku Komunikasi Dalam Keperawatan (Ns. Anas Tampuri, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai