DOSEN : Hj,Nurjannah,SPD.,M.Kes
KELOMPOK 1
OLEH:
1.WA SERLIN (P00320023134)
2.ELSIANA (P0032002122)
3.IRMA FERNANDA (P0032002159)
4.GITA NINGSIH (P0032002120)
5.EKA NUR ROCHMAN (P0032002119)
6.MARSYA (P0032002111146)
7.FANDRI ARIANTO (P0032002154)
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Pada Bayi Dan Anak
2.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak
2.3 Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak
2.4 Bentuk komunikasi pra-bicara pada bayi dan anak
2.5 Teknik komunikasi dengan bayi dan anak
2.6 Peran bicara dalam komunikasi bayi dan anak
2.7 Penerapan strategi pelaksaan komunikasi pada bayi dan anak
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melaluigerakan-
gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif, disamping itu
komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal. Perkembangankomunikasi pada
bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatuyang menarik, ketika
bayi digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkansuara-suara bayi.
Perkembangan komunikasi pada bayi tersebut dapat dimulai pada usiaminggu ke delapan
dimana bayi sudah mampu untuk melihat objek atau cahaya,kemudian pada minggu
kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum. Pada usia keenam belas bayi sudah mulai
menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya.Pada pertengahan tahun pertama
bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada
bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya, mampu
melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku. Pada akhir tahun pertama bayi sudah
mampu mengucapkan kata-kata yangspesifik antara dua atau tiga kata.Selain melakukan
komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yangefektif pada bayi yakni dengan
cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tehniksentuhan seperti mengusap,
menggendong, memangku, dan lain-lain
Usia Todler dan Pra Sekolah todler (1-3 tahun) dan prasekolah (3-6
tahun)
Pada anak usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu menguasaisembilan ratus
kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti mengapa, apa, kapandan sebagainya.
Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat egosentris, rasa ingintahunya sangat tinggi,
inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat,mudah merasa kecewa dan
rasa bersalah karena tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut
terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usiaini anak masih belum fasih
dalam berbicara (Behrman, 1996).
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberitahu
apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuhalat
pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jikatidak
dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkansikap
mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”, mengalihkan aktivitas saat
komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudahdiajak
komunikasi dimana kita dalam berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak,
adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung,duduk yang
terlalu dekat dan berhadapan. Secara non verbal kita selalu memberidorongan penerimaan
dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpadisetujui dari anak, bersalaman
dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar,
menulis atau bercerita dalam menggali perasaan danfikiran anak si saat melakukan
komunikasi.
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuananak
mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa
yangdilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca
disini sudah muncul,pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai
melalui berfikir tentang kehidupan
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap
masihmemperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhanayang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak
atau sesuatuyang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan
proseduraldari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya,
maksud dantujuan dari sesuatu yang ditanyakn secara jelas dan jangan menyakiti atau
mengancamsebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
Adapun tujuan yang diharapkan dalam melakukan komunikasi terapeutik pada bayi
ataupun anak adalah :
1) Membantu anak untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yangada bila klien percaya pada hal-
hal yang diperlukan.
A. Masa Bayi
3.Ketika bayi berumur 6 bulan, perilaku yang basa dilakukan adalah menggerak-gerakkan
tangan dan kaki. Gerakan itu dilakukan guna, menarik perhatian orang-orang
disekitarnya. Adapun tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan menepuktubuh dengan
perasaan.
4.Ketika bayi berusia diatas 6 bulan, biasanya selalu berpusat pada diri dan ibunya.
Saatitu, bayi merasa takut pada orang asing.
1.Pada umunya, saat menemui masalah, mereka hanya percaya pada apa yang dilihatdan
diketahui tanpa membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
2.Anak usia ini sangat memerhatikan keberadaan tubuhnya. Mereka sangat pekaterhadap
segala sesuatu yang diasumsikan bisa mengancam atau menyakiti tubuhnya.
D.Anak usia remaja
1.Mulai memiliki pola pikir dan tingkah laku, sebagai penanda peralihan dari masakanak-
kanak menuju dewasa.
3.Menolak sesorang yang diasumsikan dapat menjatuhkan harga dirinya. Untuk hal ini,
berikan mereka support dan pengertian agar jangan melakukan interupsi. Selain
itu,hindari ragam bentuk ertanyaan yang berpotensi menimbulkan rasa malu.
Sebelum anak siap untuk belajar berbicara, alam telah menyediakan bentuk
komunikasitertentu yang sifatnya sementara. Selama satu setengah tahun pertama,
sebelum anakmempelajari kata-kata sebagai, bentuk komunikasi, mereka menggunakan
empat bentukkomunikasi pra-bicara yakni : tangisan, celoteh, isyarat, dan ekspresi
emosional.
1.Tangisan
Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara
pertamayang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Melalui tangisandia memberitahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas, lelah,
dan kebutuhanuntuk diperhatikan. Jika kebutuhanya segera dipenuhi, bayi hanya
akan menangis bilaia mmerasa sakit atau tertekan. Perawat harus banyak berlatih
mengenal macam-macam arti tangisan bayi karena ibu muda memerlukan bantuan
ini. Setelah berusia 2minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang
tidak cepat tanggapterhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam
menanggapinya. Bayi yangsehat dan normal frekuensi tangisan menurun pada
usia 6 bulan karena keinginan dankebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi
tangisan seharusnya menurun sejalandengan meningkatnya kemampuan berbicara.
otot saraf bayi berkembang dan sebagian bayimulai berceloteh pada awal bulan
kedua, kemudian meningkat cepat antara bulan ke -6 dan ke-8. Nilai celoteh :
3.Isyarat
Isyarat yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkapan bicara.
4.Ungkapan Emosional
b.Marah : menegakkan badan, gerak membanting tangan atau kaki, roman muka
tegang dan menangis.
2.5Teknik Komunikasi Dengan Bayi dan Anak
A. Pada Bayi1.
1.verbal
2.Non-Verbal
3.Dengan ekspresi
B.Pada Anak
1.Verbal
1.Menulis
2.Menggambar
4.Sosiogram
Menggambar tak perlu dibatasi bagi anak-anak, dan jenis gambar yang berguna
bagi anak-anak seusia 5 tahun adalah sosiogram (gambar ruang kehidupan)
ataulingkaran keluarga. Menggambar suatu lingkaran adalah untuk melambangkan
orang-orang.
6.Bermain
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan
dapatmenjadi teknik yang paling efektif untuk berhubungan dengan mereka.Dengan
bermain dapat dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik,intelektual
dan sosial.
2.Non-Verbal
Teknik semacam ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, semisal “ia”
atau“mereka”. Teknik tersebut sangat membantu guna mengurangi perasaan
terancam padadiri anak dibandingkan dengan bertanya secara langsung pada diri
mereka. Carasemacam ini sangt efektif guna memberikan kesempatan kepada anak
guna memilihsetuju tanpa ada keinginan untuk bertahan.
Orang yang bias memanfaatkan alat bantu visual, seperti diagram dan ilustrasi.
c.Tipe kinestetis
3.Facilitative Responding
Fungsi cerita tidak hanya membantu membuka pikiran anak, tetapi berguna
untukmengubah menghilangkan rasa takut dan persepsi anak.
5.Bibliotherapy
4.Menyisir secara lebih mendalam mengenai isi yang terkandung dalam bukutersebut
kemudian ceritakan kembali.
6.Fantasi
Bentuk khusus dari bibliotherapy adalah menggunakan dongeng fantasi, penting bagi
seorang perawat untuk memberikan penjelasan terhadap anak mengenai artidari cerita
dongeng tersebut.
7.Mimpi
Salah satu cara pada ilmu psikoterapi guna mengatasi penafsiran mimpi
denganmenanyakan kepada anak atau orang tua mengenai mimpi yang dialaminya.
9. Three Wishes
Tiga permintaan merupakan salah satu teknik yang sangat efektif serta
merupakansalah satu strategi guna mengundang anak-anak kedalam suatu
komunikasi.
10.Rating Game
Anak-anak pada tingkat usia sekolah dapat menggunakan cara ini yaitu
denganmenulis pengalaman/perasaan mereka selama dirawat dalam buku hariannya.
Pendekatan dengan cara “permainan asosiasi kata” dapat dimulai dengan sejumlah
kata-kata kunci dan meminta anak untuk menyebut kata pertama yang dia kenal.
A. Pada Bayi
3.Mengajak bicara bayi akan merangsang kinerja syaraf otak dan pendengaran
untukmerangsang syaraf pada indera pengecapan.
4.Membuat rasa nyaman pada bayi sehingga bayi tidak merasa diabaikan dan
merasaselalu diperhatikan
B. Pada Anak
1. Persiapan fisik
2.Persiapan mental
Agar bayi atau anak dapat segera bicara, maka bayi perlu diajarkan atau
diberikanuntuk meniru kata-kata yang sering kita ucapkan.
Ajaran dan dorongan bayi untuk mengucapkan dan apa yang bisa diucapkan oleh
bayi. Dalam hal ini perlu disadari bahwa yang diucapkan bayi belum
sempurna,mungkin yang keluar baru berupa suara-suara atau kata-kata yang belum
jelassehingga butuh kesabaran dan ketelatenan dalam mengajarkan bicara kepada
bayi/anak.
6.Bimbingan
Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat dilakukan dengan cara
:menyediakan model yang baik, mengatakan dengan perlahan dan jelas,
sertamembetulkan kesalahan yang diucapkan si anak.
Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka
berkomunikasi. Bayi menyampaikan keinginanya melalui komunikasi non
verbal.Bayi akan tampak tenang dan merasa nyaman dan aman jika ada kontak fisik
yangdekat terutama dengan orang yang dikenalnya (ibu). Tangisan bayi itu adalah
cara bayi memberitahukan bahwa ada sesuatu yang tidak enak dia rasakan, lapar,
popok basah, kedinginan,lelah dan lain-lain. (Kemenkes, 2013)
2.Penerapan komunikasi pada kelompok todler (1-3 tahun) dan prasekolah (3-
6tahun)
Pada usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non
verbal.Ciri khas kelompok ini adalah egosentris, dimana mereka melihat segala
sesuatuhanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan melihat segala sesuatu dengan
sudut pandangnya sendiri.
Pada masa anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan
belajarmenyelesaikan masalah yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang
dimilikinya, berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi yang tidak
jelas baginya.
Contoh penerapan komunikasi dalam keperawatan :
a) Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan menggunakan kata-
katasederhana yang spesifik
b) Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak
c) Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari
objektertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya
d) Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak
mampu berkomunikasi secara afektif. (Kemenkes, 2013)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapatkekurangan pada
penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan sarandari para pembaca. Semoga
bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa keperawatandapat menerapkan komunikasi
terapeutik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/09/makalah-komunikasi-terapeutik-pada-
bayi.html, akses pada 10 oktober 2016 jam 12.00 WIB
Anonym.https://indriana112.blogspot.co.id/2016/04/makalah-kelompok-komunikasi-
padabayi.html,akses pada 10 oktober 2016 jam 12.00 WIB
Mundakir.2006.
Pelayanan.Yogyakarta:Graha Ilmu