Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA BAYI DAN ANAK

OLEH:
ELMI WAHYUNI
NIM:22334026

DOSEN
NS.ROSMI ENI M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TP.2022/2033
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dangan
Rahmat,karunia,serta taufik dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap berharap makalah ini dapat
berguna dalam dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan tentang Komunikasi
Terapeutik.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari apa yang diharapkan.Untuk itu Saya berharap adanya kritikan,saran dan ulasan demi perbaikan
dimasa mendatang.Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan yang
telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang membacanya.Sebulumya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.Saya mohon kritikan dan saran
yang dapat membangun demi perbaikan dimasa depan.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latarbelakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan

BAB ll PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak.

2.2.Tujuan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

2.3.Perkembangan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

2.4.Bentuk Komunikasi Terapeutik Prabicara pada Bayi dan Anak

2.5.Tekni Komunikasi Terapeutik Dengan Bayi dan Anak

2.6.Peran Bicara Dalam Komunikasi Bayi dan Anak

2.7.Penerapan Starategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

BAB lll PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah komunikasi Terapeutik berasal dari bahasa latin yaitu communication yang artinya
pemberitaan atau pertukaran ide.Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam sebuah komunikasi
akan ada pembicara yang menyampaikan pernyataan dan pertanyaan yang dengan harapan akan
ada timbal balik atau jawaban dari pendengar(Suryani,2015).

Komunikasi Terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu


klien beradaptasi terhadap stres,mengatasi gangguan psikologi dan belajar berhubungan dengan
orang lain(Northouse,1998).

Komunikasi pada bayi dan anak merupakan suatu proses penyampaian dan tranfer
informasi proses ini yang melibatkan anak, baik sebagai pengirim pesan maupun penerima
pesan. Dalam ini melibatkan usaha yang mengelompokkan, memilih dan mengirim lambang-
lambang yang sedemikian rupa yang dapat membantu seorang pendengar atau penerima berita
mengamati kembali arti dan makna yang terkandung dalm pikiran komutator.

Pada bayi dan anak permasalahan yang dialaminya baik yang berhubungan dengan
sakitnya maupun karena takut dan kecemasannya terhadap situasi maupun prosedur tindakan,
membuat komunikasi menjadi terganggu.

Perawat yang mempunyai banyak waktu dengan pasien diharapkan dapat memulai
menciptakan komunikasi yang efektif. Keterlibatan perawat dalam komunikasi ini sangat lah
penting karena dengan demikian perawat mendapat informasi dan dapat membina rasa percaya
anak pada perawat serta membantu anak agar dapat mengungkapkan perasaannya.Berhungan
dengan itu perawat haris memiliki kemampuan komunikasi dalam memberikan askep pada anak
serata menguasai teknik-teknik komunikasi yang cocok bagi anak sesuai dengan
perkembangannya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak?

2. Apa tujuan Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak?

3. Bagaimana perkembangannya Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak?

4. Bagai mana bentuk komunikasi Terapeutik pra-bicara?

5. Bagaimana teknik Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak?

6. Apa peran bicara dalam Komunikasi Terapeutik?

7. Bagaimana penerapan strategi pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak.

2. Untuk mengetahui tujuan Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak.

3. Untuk mengetahui tentang perkembangan komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak.

4. Untuk mengetahui bangai mana bentuk Komunikasi Terapeutik Pra-bicara.

5. Untuk mengetahui bagaimana teknik Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak.

6. Untuk mengetahui apa peran bicara dalam komunikasi Terapeutik.

7. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pelaksanaan Komunikasi Terapeutik


pada bayi dan anak.
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Terapi pada Bayi dan Anak

Komunikasi Terapeutik merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi
yang dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses penyembuhan
pasien(Damayanti,2008).Komunikasi terapeutik pada bayi dan anak adalah komunikasi yang
dilakukan antara perawat dan klien(bayi dan anak)yang direncanakan secara sadar, tujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan bayi dan anak.

Kamunikasi dengan anak berdasarkan tumbuh kembang sebagai berikut:

• Usia Bayi (0-1 tahun)

Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan-
gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif, disamping itu komunikasi
pada bayi dapat dilakukan secara non verbal. Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai
dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi
akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi. Perkembangan komunikasi pada bayi
tersebut dapat dimulai pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu untuk melihat
objek atau cahaya,kemudian pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum. Pada
usia keenam belas bayi sudah mulai menolehkan kepala kepada suara yang asing bagi
dirinya.Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti a-
a,ba-ba,da-da dan lainya.

Selain melakukan komunikasi pada diatas terdapat komunikasi yang efektif pada bayi
yakni menggunakan komunikas nonverba dengan teknik sentuhan seperti
mengusap,menggendong,memangku, dan lainya.

• Usia pada(1-3 tahun)


Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa
anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun
ke dua sudah mampu 200-300 kata dan masih dengan kata-katan ulangan.Pada anak usia ini
khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu menguasai sembilan ratus kata dan banyak kata-kata
yang digunakan seperti mengapa, apa, kapan dan bagaimannya.

Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat egosentris, rasa ingin tahunya sangat tinggi,
inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat,mudah merasa kecewa dan rasa
bersalah karena tuntutan tinggi, setiap harus berpusat pada dirinya, takut terhadap ketidaktahuan
dan perlu diingat bahwa pada usiaini anak masih belum fasih dalam berbicara (Behrman, 1996).

Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberitahu apa
yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan
yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang
lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap mendesak untuk mengharuskan
menjawab.

• Usia Sekolah (5-11 tahun)


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak,
menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak
mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul.

• Usia Remaja (11-18 tahun

Perkembangan komunikasi pada usia ini ditunjukan dengan kemampuan berdiskusi atau bedebat
dan sudah malai berfikir secara konseptual, menunjukkan perasaan malu, dan sering merenungi
kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.Pada usia ini pola pikir
sudah mulai menunjukan kearah yang lebih positif,dan terjadi konseptualisasi.

2.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

Adapun tujuan yang diharap kan dalm melakukan komunikasi Terapeutik pada bayi dan
anak adalah:
1) Membantu anak untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal-hal yang
diperlukan.
2) Mengurangi keraguan,membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
3) Mempengaruhi orang lain,lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
4) Meningkatkan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pasien serta
mencapai tujuan yang realistik.
5) Kemampuan membina hubungan internasional yang tidak superfisial dan saling
bergantungan dengan orang lain.

2.3 Perkembangan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

A.Masa Bayi

1.Belum bisa berkomunikasi dengan kata-kata. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi
non verbal.
2.Mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan suara yang bisa diinterpretasikan oleh
orang-orang disekitarnya, seperti menangis, yang bisa jadi menunjukan lapar, sakit, pembatasan
gerak, atau kesepian. Adapun tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan mengusap, berbicara
halus, menggendong, ataudipangku.
3.Ketika bayi berumur 6 bulan, perilaku yang basa dilakukan adalah menggerak-gerakkan tangan
dan kaki. Gerakan itu dilakukan guna, menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Adapun
tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan menepuk tubuh dengan perasaan.
4.Ketika bayi berusia diatas 6 bulan, biasanya selalu berpusat pada diri dan ibunya. Saat itu, bayi
merasa takut pada orang asing.

B.Anak Usia Kurang 5 tahun

1.Sangat egosentris.Melihat sesuatu hanya dengan sudut pandangnya sendiri komunikasi yang
berpusat pada dirinya sendiri).
2.Takut ketidaktahuan. Guna mengatasinya, beritahukan apa yang akan terjadi pada dirinya,
bagaimana merasakannya serta diberi kesempatan guna menyentuh atau memegang alat yang
menarik perhatiannya.
3.Belum lancar dalam berbicara. Pergunakan kata-kata yang simpel, singkat, dan dikenal oleh
anak dalam berkomunikasi serta berikan pujian mengenai hal-hal yang sudah dicapainya.
4.Sering-seringlah berpandangan dengan mata sejajar kepada anak.

C.Usia Sekolah(5-11 tahun)


1.Pada umunya, saat menemui masalah, mereka hanya percaya pada apa yang dilihat dan
diketahui tanpa membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
2.Anak usia ini sangat memerhatikan keberadaan tubuhnya. Mereka sangat peka terhadap segala
sesuatu yang diasumsikan bisa mengancam atau menyakiti tubuhnya.

D.Anak usia remaja


1.Mulai memiliki pola pikir dan tingkah laku, sebagai penanda peralihan dari masakanak-kanak
menuju dewasa.

2.Apabila sedang mengalami stres, biasanya akan mendiskusikan masalah tersebut dengan teman
sebaya atau orang dewasa diluar keluarganya.

3.Menolak sesorang yang diasumsikan dapat menjatuhkan harga dirinya.Untuk ini, berikan
mereka support dan pengertian agar jangan melakukan interupsi. Selain itu,hindari ragam bentuk
pertanyaan yang berpotensi menimbulkan rasa malu.

2.4 Bentuk Komunikasi Terapeutik Prabicara Pada Bayi dan Anak

Selama satu setengah tahun pertama, sebelum anak mempelajari kata-kata sebagai, bentuk
komunikasi, mereka menggunakan empat bentuk komunikasi pra-bicara yakni : tangisan,
celoteh, isyarat, dan ekspresi emosional. Bentuk komunikasi pra-bicara sifatnya sementara ,
sehingga bentuk komunikasi pra- bicara ini sebaiknya ditinggalkan apabila kegunaannya sudah
berakhir .

1.Tangisan

Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama yang dapat
dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui tangisan dia memberitahu
kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas, lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan. Jika
kebutuhanya segera dipenuhi, bayi hanya akan menangis bila merasa sakit atau tertekan. Perawat
harus banyak berlatih mengenal macam-macam arti tangisan bayi karena ibu muda memerlukan
bantuan ini. Setelah berusia 2minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang tidak
cepat tanggap terhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam menanggapinya. Bayi yang
sehat dan normal frekuensi tangisan menurun pada usia 6 bulan karena keinginan dan kebutuhan
mereka cukup terpenuhi. Frekuensi tangisan seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya
kemampuan berbicara.

2.Ocehan dan Celoteh


Bentuk komunikasi prabicara disebut “ ocehan “ (cooing) atau “ celoteh “(babbling). Ocehan
timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh
perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi
seperti : merengek, menjerit, menguap, bersin, menangis, dan mengeluh.Sebagian ocehan akan
berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan hilang.Celotehan merupakan mekanisme otot
saraf bayi berkembang dan sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian
meningkat cepat antara bulan ke -6 dan ke-8. Nilai celoteh :
a.Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan gerakan terlatih
dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat keterampilan berbicara.
b.Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Berceloteh membantu bayi
merasakan bahwa dia bagian dari kelompok sosial.

3.Isyarat

Isyarat yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau
pelengkap bicara.

Contoh isyarat umum pada masa bayi:


a.Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang/tidak lapar.
b.Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong. c.Mengeliat, meronta,
menangis, selama berpakaian dan mandi artinya tidak suka akan pembatasan gerak.

4.Ungkapan Emosional

Ungkapan Emosional adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan roman
muka.Contoh :
a.Gembira: mengendurkan badan, mengangkat tangan/kaki, tersenyum dan marah.
b.Marah : menegakkan badan, gerak membanting tangan atau kaki, roman muka tegang dan
menangis.
2.5 Teknik Komunikasi Dengan Bayi dan Anak

A. Pada Bayi

1.Verbal

1. Dengan cara menimang-nimang saat tidur dan menyanyikannya lagu.

2. Dengan cara merespon tangisannya.

3. Mengajak bicara setiap akan melakukan suatu hal

2.Non-Verbal

1) Dengan cara sentuhan.

2) Dengan nada suara.

3) Dengan ekspresi.

B.Pada Anak

1.Verbal

1.Menulis

Adalah satu alternative pendekatan komunikasi bagi anak, remaja mudadan praremaja.
Untuk memulai suatu percakapan perawat dapat memeriksa/menyelidiki tentang tulisan dan
mungkin juga untuk membaca beberapa bagian.Dengan menulis anak-anak lebih riil dan nyata.
2.Menggambar

Menggambar adalah salah satu bentuk komunikasi berharga melalui pengamatan gambar.
Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah bahwa anak-anak mengungkapkan tentang
dirinya.

3.Gerakan Gambar Keluarga

Menggambarkan suatu kelompok, berpengaruh pada perasaan anak-anak dan respon


emosi, dia akan menggambarkan pikirannya tentang dirinya dan anggota keluarga yang lainnya.
Gambar kelompok yang paling berharga bagi anak adalah gambar keluarga.

4.Sosiogram

Menggambar tak perlu dibatasi bagi anak-anak, dan jenis gambar yang berguna bagi
anak-anak seusia 5 tahun adalah sosiogram (gambar ruang kehidupan) atau lingkaran keluarga.
Menggambar suatu lingkaran adalah untuk melambangkan orang-orang.

5.Menggambar bersama dalam keluarga

Menggambar bersama dalam keluarga merupakan satu alat yang berguna untuk
mengungkapkan dinamika dan hubungan keluarga.

6.Bermain

Bermain Adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi
teknik yang paling efektif untuk berhubungan dengan mereka.Dengan bermain dapat
dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik,intelektual dan sosial.

2.Non-Verbal

1.Teknik orang ketiga


Teknik semacam ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, semisal “ia”
atau“mereka”. Teknik tersebut sangat membantu guna mengurangi perasaan terancam pada diri
anak dibandingkan dengan bertanya secara langsung pada diri mereka. Cara semacam ini sangat
efektif guna memberikan kesempatan kepada anak guna memilih setuju tanpa ada keinginan
untuk bertahan.

2. NLP (Neuro Linguistik Programming)

Pendekatan ini dilakukan untuk mengerti proses suatu komunikasi, yaitu dengan
memperhatikan cara, gaya, atau kelakuan individu. Seorang perawat bisa menggunakan sensoris
yang sama guna meningkatkan hubungan sekaligus mengomunikasikan informasi yang lebih
efektif, seperti jenis orang :

a. Tipe Visual (penglihatan)Orang yang biasa memanfaatkan alat bantu visual, seperti
diagram dan ilustrasi.

b. Tipe Mendengar (Pendengaran)Orang yang biasa menggunakan kata-kata atau suara.

c. Tipe kinestetis Orang yang memiliki kecenderungan belajar dari manipulasi objek.

3.Facilitative Responding

Mendengarkan secara seksama sama sekaligus membayangkan kembali perasaan pasien


dan isi pernyataan anak.

4.Story Telling (Bercerita)

Fungsi cerita tidak hanya membantu membuka pikiran anak, tetapi berguna untuk
mengubah menghilangkan rasa takut dan persepsi anak.

5.Bibliotherapy

Adapun petunjuk umum bagi seorang perawat dalam menggunakan bibliotherapy adalah:
1) Jajaki perkembangan emosi serta pengetahuan anak.

2) Hayati isi buku serta sesuaikan dengan tingkat usia anak.

3) Menikmati buku tersebut besama anak.

6.Mimpi

Salah satu cara pada ilmu psikoterapi guna mengatasi penafsiran mimpi dengan
menanyakan kepada anak atau orang tua mengenai mimpi yang dialami bayi dan anak.

7.”Pertanyaan “bagaimana bila” mendorong anak untuk menjelajahi situasi dan


menentukan berbagai pemecahan masalah.Jenis komunikasi yang baik akan membantu anak
mempelajari ketermpilan pertahanan diri khususnya pada situasi-situasi yang berbahaya.

8.Three Wishes

Tiga permintaan merupakan salah satu teknik yang sangat efektif serta merupakansalah
satu strategi guna mengundang anak-anak kedalam suatu komunikasi.

9.Rating Game

Anak-anak pada tingkat usia sekolah dapat menggunakan cara ini yaitu denganmenulis
pengalaman/perasaan mereka selama dirawat dalam buku hariannya.

10.Word Assocation Game

Pendekatan dengan cara “permainan asosiasi kata” dapat dimulai dengan sejumlah kata-
kata kunci dan meminta anak untuk menyebut kata pertama yang dia kenal.

2.6 Peran Bicara Dalam Komunikasi bayi dan anak

A.Pada Bayi
1. Merupakan ungkapan sayang pada bayi.

2. Melatih bayi untuk mengucapkan kata-kata sederhana, sehingga lambat laun bayiakan
menirukannya.

3. Mengajak bicara bayi akan merangsang kinerja syaraf otak dan pendengaran untuk
merangsang syaraf pada indera pengecapan.

4. Membuat rasa nyaman pada bayi sehingga bayi tidak merasa diabaikan dan merasa selalu
diperhatikan.

B.Pada Anak

1.Persiapan fisik

Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam hal
kematangan mekanisme bicara. Pertumbuhan organ-organ bicara yang kurang sempurna sangat
mempengaruhi kemampuan bicara anak.

2.Persiapan mental

Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara 1sampai 18
bulan,saat yang tepat di ajak bicara. Meskipun bayi tidak dapat merespon dengan kata-kata,
namun suara atau bicara yang kita tunjukan pada bayi akan menjadi stimulus bayi dan akan
direspons dengan bahasanya sendiri, misalnya dengan senyum atau tertawa.

3.Model untuk ditiru Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara adalah stimulus
suara.

Ucapan-ucapan yang sering kita sampaikan kepada bayi menjadi model yang bisa ditiru
oleh bayi pada perkembangan bicara selanjutnya. Dengan demikian ucapan-ucapan yang kita
sampaikan hendaknya ucapan yang baik dan mendidik.
4.Kesempatan praktek/ untuk berlatih Agar bayi atau anak dapat segera bicara, maka bayi perlu
diajarkan atau diberikan untuk meniru kata-kata yang sering kita ucapkan.

5.Motivasi dan tantangan

Ajaran dan dorongan bayi untuk mengucapkan dan apa yang bisa diucapkan oleh bayi.
Dalam hal ini perlu disadari bahwa yang diucapkan bayi belum sempurna,mungkin yang keluar
baru berupa suara-suara atau kata-kata yang belum jelas sehingga membutuhkan kesabaran dan
ketelatenan dalam mengajar bicara pada bayi dan anak.

6.Bimbingan

Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat dilakukan dengan


cara:menyediakan model yang baik,mengatakan dengan perlahan dan jelas serta membetulkan
kesalahan yang diucapkan si anak.

2.7 Penerapan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak

1.Penerapan komunikasi pada bayi (0-1 tahun)

Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka
berkomunikasi. Bayi menyampaikan keinginanya melalui komunikasi non verbal.Bayi akan
tampak tenang dan merasa nyaman dan aman jika ada kontak fisik yang dekat terutama dengan
orang yang dikenalnya (ibu). Tangisan bayi itu adalah cara bayi memberitahukan bahwa ada
sesuatu yang tidak enak dia rasakan, lapar, popok basah, kedinginan,lelah dan lain-lain.
(Kemenkes, 2013)

2.Penerapan komunikasi pada kelompok todler (1-3 tahun) dan prasekolah (3-6tahun)

Pada usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal.Ciri
khas kelompok ini adalah egosentris, dimana mereka melihat segala sesuatuhanya berhubungan
dengan dirinya sendiri dan melihat segala sesuatu dengan sudut pandangnya sendiri.
Contoh penerapan komunikasi dalam perawatan :
1. Memberitahu apa yang terjadi pada diri anak
2. Memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yangakan
digunakan
3. Nada suara rendah bicara lambat. Jika tidak menjawab harus diulang lebih jelas dengan
pengarahan yang sederhana
4. Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata”jawab dong.
5. Mengalihkan aktifitas saat komunikasi misalnya dengan memberikan mainan saat
komunikasif)
6. Menghindari konfrontasi langsungg)Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anakh)
7. Bersalam dengan anak saat memulai interaksi, karena bersalaman dengan anak
merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemasi)
8. Mengajak anak menggambar, menulis atau bercerita untuk menggali perasaandan fikiran
anak. (Kemenkes, 2013 :15-16).

3.Komunikasi pada usia sekolah (5-11 tahun)

Pada masa anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan belajar
menyelesaikan masalah yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, berani
mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi yang tidak jelas baginya.Contoh penerapan
komunikasi dalam keperawatan :
1. Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik.
2. Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak.
3. Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi, maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya)Jangan menyakiti atau mengancam
sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara afektif. (Kemenkes, 2013).
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan
melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan
kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator
dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja,
perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan
anak, tehnikkomunikasi, tahapan komunikasi dan faktor yang mempengaruhi
komunikasi.Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan
dengan anak, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data
yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan
atau tindakan keperawatan. Dalam proses berkomunikasi dengan anak sangat perlu
memperhatikan prinsip-prinsip, strategi /tehnik, dan hambatan - hambatan yang mungkin akan
timbul / ada dalam komunikasi. Tehnik komunikasi dengan anak sangatlah bervariasi, tergantung
pada umur dari anak tersebut. Pembagian rentang 19 umur dapat dibedakan atas bayi (0-1),
toddler (1-3), anak-anak pra sekolah (3-5), anak usia sekolah (5-12).

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan pada
penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga
bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat menerapkan komunikasi terapeutik
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Suryani,2015.Istilah Komunikasi Terapeutik.

Nourthouse,1998.Pengertian Komunikasi Terapeutik.

Damayanti,2008.Pengertian Komunikasi Terapeutik.

Behrman,1996.Pengertian Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak.

Kemenkes,2013.Penerapan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak.

Kemenkes,(2013:15-16).Contoh Penerapan Komunikasi Dalam Keperawatan.

Annonym.http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/09/-makalah-komunikasi-terapeutik-pada-
bayi.html.

Tamsu Anal,2006.Komunikasi Dalam Keperawatan.Jakarta:BUKU KEDOKTERAN EGC.

Anda mungkin juga menyukai