Anda di halaman 1dari 10

KONSELING KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI

DALAM PERENCANAAN KEUANGAN RUMAH TANGGA MUDA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Keluarga

Dosen Pengampu: Kholilurrohman, M. Si.

Natasya Sephiana Dewanti (21121103)

BKI 5C

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
sertahidayahNya sehingga makalah yang berjudul “Konseling Keluarga untuk
Meningkatkan Komunikasi dalam Perencanaan Keuangan Rumah Tangga Muda”
ini dapat tersusun. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami
sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 11 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

A. Konseling Keluarga ...................................................................................... 5

B. Perencanaan Keuangan Keluarga ................................................................. 6

C. Konseling Keluarga untuk Meningkatkan Komunikasi dalam Perencanaan


Keuangan ...................................................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernikahan merupakan suatu acara sakral, maka hendaknya
pernikahan dijalankan oleh mereka yang sudah siap baik secara mental
maupun finansial. Bagi mereka yang telah berkeluarga maka kebutuhannya
akan semakin bertambah. Stabilitas ekonomi suatu keluarga menjadi salah
satu indikator kebahagiaan dalam keluarga. Jika kestabilan ekonomi telah
tercapai, maka keluarga dapat mencapai kesejahteraan.
Pasangan yang baru menikah akan cenderung mendiskusikan hal-
hal seperti tujuan dan rencana masa depan. Nah, hal ini akan melibatkan
pembicaraan mengenai alokasi keuangan rumah tangga ke depannya. Yang
mana kondisi keuangan atau ekonomi pasangan akan berpengaruh pada
perecanaan keuangan keluarga.
Dinamika perubahan kondisi ekonomi keluarga tentunya akan
memengaruhi perencanaan keuangan baik secara individu atau keluarga,
Hal ini sedikit banyak akan menimbukan perdebatan dalam keluarga. Maka
dari itu, makalah ini akan membahas mengenai pengaruh tingkat ekonomi
terhadap perencanaan masa depan rumah tangga baru.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu, seberapa berpengaruh


konseling keluarga untuk meningkatkan komunikasi dalam perencanaan
keuangan rumah tangga muda.

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh konseling keluarga untuk


meningkatkan komunikasi dalam perencanaan keuangan rumah tangga
muda.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konseling Keluarga

Konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada orang-


orang yang mengalami masalah atau kesulitan untuk keluar dari masalah
yang sedang dihadapi. Sedangkan konseling keluarga adalah upaya yang
dilakukan seorang konselor untuk membantu kliennya yang mengalami
masalah atau kesulitan dalam menghadapi gejolak atau masalah adalah
rumah tangganya.1 Menurut Perez, konseling keluarga yaitu suatu proses
interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai keseimbangan di mana
setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan.

Sedangkan menurut pendapat lain, konseling keluarga adalah usaha


membantu individu anggota keluarga untuk mengaktualisasikan potensinya
atau mengantisipasi masalah yang dialami oleh anggota keluarga, melalui
sistem kehidupan keluarga, dan mengusahakan agar terjadi perubahan
perilaku yang positif pada diri individu yang akan memberi dampak positif
pada setiap anggota keluarga.2

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling


keluarga merupakan proses pemberian bantuan kepada keluarga untuk
mengatasi atau mengantisipasi masalah yang dialami oleh keluarga demi
mencapai keseimbangan di mana setiap anggota keluarga merasakan
kebahagiaan.

Untuk memahami mengapa suatu keluarga bermasalah dan


bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa pendekatan. Pertama, pendekatan individual yaitu upaya

1 Abd Rahman, konseling keluarga muslim, (Jakarta:The Minangkabau Foundation, 2005), h.,49
2
Syofyan S, Will, Konseling Keluarga ,( Bandung: Alfabeta, 2015), h.,83-88

5
untuk menggali emosi, pengalaman serta pemikiran konseli. Kedua,
pendekatan kelompok (family counseling) yaitu diskusi dalam keluarga
yang dibimbing oleh keluarga.3

B. Perencanaan Keuangan Keluarga

Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuang yang


dilakukan oleh individu atau keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif
dan efisien. Secara umum, aktivitas yang dilakukan adalah proses
pengelolaan penghasilan untuk mencapai tujuan finansial seperti untuk
memiliki dana pendidikan anak, dana pensiun, dll. Perencanaan keuangan
keluarga merupakan upaya yang diakukan untuk membuat masa depan lebih
tertata. Sebagai manusia, kita tidak tau masa depan kita akan seperti apa,
apakah akan sukses dengan mempunyai bekal di masa tua, bisa
menyekolahkan anak sampai dengan jenjang tertinggi, serta bisa
mensejahterakan keluarga atau malah sebaliknya.

Perencanaan keuangan keluarga merupakan proses sistematik,


terinci, dan terencana dalam menilai serta menganalisisi kebutuhan akan
tujuan seseorang dalam keluarga jangka pendek, menengah, dan panjang.4
Perencanaan keuangan membantu setiap keluarga dalam mempersiapkan
kehidupan di masa depan sedini mungkin, guna mencapai tujuan keuangan
yang diinginkan melalui pengelolaan keuangan yang terorganisir,
terencana, dan bijak.5 Dalam merancang keuangan terlebih dahulu harus
mengenali kondisi keuangan kita dan pasangan, menentukan keinginan
serta kebutuhan, biaya yang perlu ditanggung, mengidentifikasi instrument

3 Sofyan Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling), (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 20.
4 Hazmi, Faiqul. 2018. “Nilai-Nilai Dasar Islam Pada Perencanaan Keuangan Keluarga.” ISTI’DAL: Jurnal
Studi Hukum Islam 5 (1): 62–76. https://ejournal.unisnu.ac.id/JSHI/article/view/986.
5 Wulandari, Fitria Adi, and Rosemarie Sutjiati. 2014. “Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Dalam

Perencanaan Keuangan Keluarga Terhadap Kesejahteraan (Studi Pada Warga Komplek BCP,
Jatinangor).” Jurnal Siasat Bisnis 18 (1): 21–31. https://doi.org/10.20885/jsb.vol18.iss1.art3

6
investasi, serta menentukan tujuan dan mengenali pola investasi yang akan
dimasuki.6

C. Konseling Keluarga untuk Meningkatkan Komunikasi dalam


Perencanaan Keuangan

Dalam sebuah pernikahan, komunikasi merupakan bagian


terpenting dari proses berjalannya sistem keluarga. Komunikasi akan
berpengaruh pada tingkat kepercayaan, kekuatan, saling menghargai
pasangan satu sama lain, serta keintiman pernikahan itu sendiri. Pola
komunikasi yang efektif mengambil peranan penting dalam keintiman
hubungan pernikahan. Untuk itu, proses perencanaan keuangan perlu
adanya komunikasi yang terbuka antara pihak suami maupun istri mengenai
kondisi keuangan, perencanaan masa depan keluarga, biaya yang perlu
ditanggung, serta keingan dan kebutuhan rumah tangga.

Dari beberapa narasumber yang saya dapatkan, pola komunikasi


yang kurang efektif menjadi masalah dalam perencanaan keuangan keluarga
mereka, Beberapa hambatan komunikasi dalam keluarga biasanya
disebabkan karena adanya minat yang berbeda, waktu yang tidak memadai,
perasaan bermusahan, ketakutan, pemikiran negatif, dalam menilai sesuatu,
tidak mendengarkan, terlalu mengkritik, mengomel, serta perbedaan
pandangan dan sikap.7

Intervensi yang dapat digunakan untuk menangani kasus seperti ini


yaitu dengan konseing pernikahan yang melibatkan relasi antar pasangan.
Melalui proses konseling, pasanga yang bermasalah akan dibantu untuk
mempelajari keterampilan interaktif yang baru, bagaimana meredakan

6 Subiaktono, Subiaktono. 2013. “Pengaruh Personality Traits Terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga.”
Jurnal Dinamika Manajemen (JDM) 4 (2): 149–60.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/view/2759
7 Oguchi, Ou.-A., O, A. E., Lekan, F., & Chigozirim, A. (2015). An empirical study on the causes and effects

of communication breakdown in marriages. Journal of Philosophy, Culture and Religion, 11(5),


1–10. https://doi.org/10.5539/ijps.v4n1p182

7
konflik, mencapai kesepakatan, saling memberi dan menerima satu sama
lain, dan menemukan cara berelasi yang baru.8

Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan cara memberikan


beberapa pertanyaan sirkuler yang dapat memberikan informasi lebih
banyak tentang relasi serta kondisi, seperti bagaimana perencanaan
keuangan yang sebenarnya diinginkan oleh masing-masing pasangan, lalu
hal apa saja yang dapat dikompromikan. Melalui pertanyaan sirkuler ini
pada akhirnya akan membuat konseli menyadari sudut pandang masing-
masing dan dapat menghargai sudut pandang pasangannya,9

Dengan adanya proses komunikasi di antara keduanya, konseli dapat


mengetahui apa yang sebenarnya ingin diubah dari masing-masing
perencanaan dan bagaimana pandangan pasangannya terkait perencanaan
keuangan tersebut. Selanjutnya, konseli dapat melakukan hal-hal kecil
untuk memberikan dampak psikologis bagi masing-masing pasangan
sebagai usaha untuk meningkatkan komunikasi. Berbagi komunikasi baik
verbal maupun nonverbal dapat meningkatkan dan mengekspresikan
intimasi antar pasangan.10

8 Rahayu, S. M. (2017). Konseling keluarga dengan pendekatan behavioral: Strategi Mewujudkan


keharmonisan dalam keluarga. Proceeding Seminar Dan Lokakarya Nasional Revitalisasi
Laboratorium Dan Jurnal Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan Dan Konseling
Berbasis KKNI, 264–272
9 Geldard, K., & Geldard, D. (2011). Konseling keluarga membangun relasi untuk saling memandirikan

antaranggota keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


10 Prager, K. J. (1989). Intimacy status and couple communication. Journal of Social and Personal

Relationships, 6(4), 435–449.

8
BAB III

KESIMPULAN

Dalam sebuah pernikahan, komunikasi merupakan bagian terpenting dari


proses berjalannya sistem keluarga. Komunikasi akan berpengaruh pada tingkat
kepercayaan, kekuatan, saling menghargai pasangan satu sama lain, serta keintiman
pernikahan itu sendiri. Pola komunikasi yang efektif mengambil peranan penting
dalam keintiman hubungan pernikahan. Untuk itu, proses perencanaan keuangan
perlu adanya komunikasi yang terbuka antara pihak suami maupun istri mengenai
kondisi keuangan, perencanaan masa depan keluarga, dll.

Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan cara memberikan beberapa


pertanyaan sirkuler yang dapat memberikan informasi lebih banyak tentang relasi
serta kondisi, seperti bagaimana perencanaan keuangan yang sebenarnya
diinginkan oleh masing-masing pasangan, lalu hal apa saja yang dapat
dikompromikan. Dengan adanya proses komunikasi di antara keduanya, konseli
dapat mengetahui apa yang sebenarnya ingin diubah dari masing-masing
perencanaan dan bagaimana pandangan pasangannya terkait perencanaan keuangan
tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman, konseling keluarga muslim, (Jakarta:The Minangkabau Foundation,


2005), h.,49
Geldard, K., & Geldard, D. (2011). Konseling keluarga membangun relasi untuk
saling memandirikan antaranggota keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hazmi, Faiqul. 2018. “Nilai-Nilai Dasar Islam Pada Perencanaan Keuangan
Keluarga.” ISTI’DAL: Jurnal Studi Hukum Islam 5 (1): 62–76.
https://ejournal.unisnu.ac.id/JSHI/article/view/986.
Oguchi, Ou A., O, A. E., Lekan, F., & Chigozirim, A. (2015). An empirical study
on the causes and effects of communication breakdown in marriages.
Journal of Philosophy, Culture and Religion, 11(5), 1–10.
https://doi.org/10.5539/ijps.v4n1p182
Prager, K. J. (1989). Intimacy status and couple communication. Journal of Social
and Personal Relationships, 6(4), 435–449.

Rahayu, S. M. (2017). Konseling keluarga dengan pendekatan behavioral:


Strategi Mewujudkan keharmonisan dalam keluarga. Proceeding Seminar
dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium dan Jurnal Ilmiah dalam
Implementasi Kurikulum Bimbingan dan Konseling Berbasis KKNI, 264–
272
Sofyan Willis, Konseling Keluarga (Family Counseling), (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 20.
Syofyan S, Will, Konseling Keluarga ( Bandung: Alfabeta, 2015), h.,83-88
Subiaktono, Subiaktono. 2013. “Pengaruh Personality Traits Terhadap Perencanaan
Keuangan Keluarga.” Jurnal Dinamika Manajemen (JDM) 4 (2): 149–60.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/view/2759
Wulandari, Fitria Adi, and Rosemarie Sutjiati. 2014. “Pengaruh Tingkat Kesadaran
Masyarakat Dalam Perencanaan Keuangan Keluarga Terhadap
Kesejahteraan (Studi Pada Warga Komplek BCP, Jatinangor).” Jurnal
Siasat Bisnis 18 (1): 21–31. https://doi.org/10.20885/jsb.vol18.iss1.art3

10

Anda mungkin juga menyukai