Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIKAP MENGHADAPI MASALAH DALAM KELUARGA

Disusun & Diajukan untuk tugas tersruktur dalam mata kuliah

BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

DISUSUN OLEH :

RISKA UTAMI

NIM : 1810207054

DOSEN PEMBIMBING :

DOSI JULIAWATI, M.Pd., Kons

MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN BKPI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI
T.A 2021/1442 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, puji beserta syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karuniannya kepada kami semua sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tempat pada waktuya. Shalwat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Makalah ini tentang penjelasan “sikap menghadapi
masalah dalam keluarga”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Allah swt senantiasa
meridhai segala usaha kita aminn.

Sungai penuh, 21 April 2021

Kelompok 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. Latar belakang…………………………………………………………………….1
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….1
C. Tujuan masalah…………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

Anak harapan dalam keluarga…………………………………………………………2

Pengembangan anak dan peranan keluarga……………………………………………3

Peranan pendidikan keluarga sebuah problem…………………………………………4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………6
B. Saran………………………………………………………………………….6

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga mengembangkan tugas yang semakin berat sejalan dengan


perkembanagan dan perubahan zaman, disuatu isis mereka dihadapakan dengan
kewajiban mebimbing, mengarahkan dan mendidik anak. Tampaknya tugas kedua saat
sekarang mulai tergeser. Baik karena kesalahpahaman maupun karena ambisi yang
berlebihan. Sementara ini mulai tampak cederung mengarakah tanggung jawab
sepenuhnya pembinaan anak pada sekolah, dan juga banyak keluarga yang kemudian
menelantarkan anak mereka karena kseibukan berprofesi, berprestasi, beroraganisasi, dan
sejenisnya.

Perkawinan merupakan tu1lang punggung terbentuknya keluarga dan merupakan


komponen pertama dalam pembangunan masyarakat. Dengan perkaiwianan lahirlah
generasi yang akan memperbanyak umat, memperkokoh kekuatannya, serta
meningkatkan perekonomian. Dengan demikian tujuan perkawinan buka sekedar saana
pelapiasan hawa nafsusyahwat, melainkan memiliki tujuan yang mulia.

Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan, sarana bagi
suami dan istri untuk saling menyayangi dan mencintai, memberikan perhatian untuk
keluarga.

B. Rumusan masalah
1. Perbedayaan apa saja yang ada dalam keluarga?
2. Bagaimana cara membina sikap positif dan berpikir positif ?
3. Bagaiman membangun komunikasi yang baik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja peberdayaan yang ada dalam keluarga ?
2. Untuk mengatahui apa saja cara pembinaan keluarga
3. Untuk mengetahui komunikasi apa saja yang baik
2

BAB II

1. Pengertian pemberdayaan keluarga

a. Pemberdayaan pontesi keluarga

( Hitchock, dkk,1999) pemeberdayaan adalah salah satu tujuan untuk menyampai


kesejahteraan masyarakat yang ada. Dan proses pemberian kekuatan/dorongan
sehingga membentuk intrekasi transformative kepada keluarga. Upaya fasilitasi agar
mampu berperan dalam pengambilan putusan dan tindakan strategis.

Upaya fasilitasi agar keluarga mengenal masalah yang dihadapi. Merencanakan


dan melakukan pemecahanan mmasalah dengan memanfaatkan potensi keluarga
sesuai kebutuhannya.

Keluarga adalah sekolompok terkecil dari masyarakatt terdiri dari ayah, ibu anak
dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul disuatu atap yang sama dan keadaan
saling ketergantungan.

b. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemeberdayaan keluarga


Lingkungan termasuk kelompok yang diajak berkerja sama situasi sosial politik
yang mendukung dan penglaman keluarga. Adanya hubungan saling percaya
ketertatikan anggota terhadap kemampuan mengambil langkah kompromi dari
keluarga.

Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang diterampil adanya ketersediaan


sumber dayadana memiliki tujuan yang jelas dengan peran masing-masing anggota
yang ada keterlibatan pengambilan kebijakan.

c. Tujuan pemberdayaan

Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat


berkembang.

Dengan cara : membangun daya kreasi masyarakat dengan mendorog, memotivasi, dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta untuk pengembangkannya.
3

Memperkuat pontesi atau daya yang dimiliki masyarakat melalui langkah-langkah nyata
dan menyangkut penyediaan input berupa dana pembangunan dan sarana sosial.

Melindungi agar yang lemah tidak menjadi bertambah banyak karna kurang berdaya
dalam menghadapi yang kuat.

2. Membina sikap dan berpikir positif dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
keluarga
a. Sikap positif
Dalam menjalani kehidupan keluarga yang diperlukan adalah sikap positif untuk
melewati berbagai peristiwa dan persoalan. Kita tidak mungkin berharap memiliki
keluarga yang tanpa masalah adalah bumbu kehidupan. Semua orang punya masalah.

Yang diperlukan adalah sikap yang postif dalam menghadapi permasalahan


kehidupan. Ekonomi itu adalah fasilitas hidup sama seperti kaki dan dua tangan
sebagai fasilitas dan sarana agar mampu melakukan berbagai kegiatan

Saling menghargai anntara satu anggota dengan yang lainnya karena dengan hal
demikian bisa membuat seorang menjadi saling memiliki satu dnfdan yang lainnya

Saling mencintai karena itu adalah hal yang utama dalam keluarga hal ini
membuktikan karena kita harus saling mencintai untuk menciptakan keluarga yang
bahagia

Saling melengkapi karena dengan hal ini semua anggota yang ada didalam keluarga
perlu support untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mendapatkan solusi
bersama dalam menghadapi oermalsahan yang dialami.

Dan nabi megajarkan sikap hidup positif dalam kehidpuan perhatikan ungkapan
beliau “sesungguh menakjubkan urusan oarng beriman, sesungguhnya seluruh
urusannnya baik baginya. Hal itu tidak akan dimiliki oleh seseorang kecuali bagi
orang beriman. Bila dia memperoleh kegembiraan baginya, namun bila dia tertimpa
penderitaa, dia sabar dan itu juga kebaikan baginya”

Syukur dan sabar demikian arahan nabi. Jadi yang lebih esensial adalah memperbaiki
sikap hidup agar selalu positif dan menghidari sikap negartif.
4
b. Berpikir positif
Adalah kemampuan berpikir seseorang untuk menilai pengalaman dalm hidupnya
sebagai bahan yang berharga untuk pengalaman selanjutnya dan menggap semua itu
sebagai proses hidup mendapatkan hasil yang positif (peale 2006).

• Sebagai anggota keluarga kita perlu ada saling percaya


• Mengalah demi kebaikan
• Lebih baik dibangung pikiran dan sikap mental mengedeppankan
mengalah, mengaku diri bersalah, agar lebih gampang dicairkan konflik
tersebut.
• Berpikir lebih dewasa untuk menyelesaikan suatu konlik didalam
keluarga.

3. Membangun pola komunikasi yang baik


Dalam kamus besar bahasa Indonesia komunikasi diartikan memeberikan hubungan atau
perhubungan menciptakan kebersamaan antara dua orang atau lebih saling mendukung,
saling menompang, saling mengkukuh .

Dari beberapa komponen komunikasi dijelaskan membicarakan unsur-unsur yang terkait


dalam proses dimana komunikasi berlangsung.
Komponen-komponen tersebut secara singkat sbb:
a. Pengiriman pesan adalah orang atau individu yang mngirim
b. Pesan adalah informan kepda sipenerima
c. Media aadalah perantara dalam menyampaikan secar tidak langsung atau

Model- model komunikasi

a. Komunikasi verbal adalah pesan yang disampaikan seseorang kepada satau atau lebih
penerima dengan maksud mempengaruhi tingkah laku penerima setiap bentuk
komunikasi setidaknya dua orang menfgirimkan lambing-lambang yang memiliki makna
tertentu. (suptratiknya,1995:30)
b. Komunikasi efektif dalam keluarga adalah komunikasi yang menginginkan makna yang
disampaikan mirip atau sma dengan kominaktor. Kepekaan dan keterampilan yang hanya
dapat dilakukan ketika kita sedang berkomunikasi
5

Terkadang kesulitan muncul bila orang tua menghadapi kemacetan dalam komunikasi
dengan anak mereka. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak semua orang yang
melakukan komunikasi efektif dapat melakukannya dengan mudah. Oleh karena itu untuk
terjadinya komunikasi yang efektif maka setidaknya setiap orang tua mampu
menciptakan suasana yang efektif pula.
c. Komunikasi antara orang tua dengan anak dalam rangka membangun komunikasi
keluarga dengan yang lain maka harus dapat mengenal dan memahami model komunikasi
masing-masing. Kmounikasi orang tua dan anak amat perlu dalam segala aspek
kehidupan untuk membantu mendewasakan diri anak- anak
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemberdayaan adalah salah satu tujuan untuk menyampai kesejahteraan masyarakat


yang ada.dan proses pemberian bantuan sehingga membentuk interaksi
transformative kepada keluarga. Sikap positif adalah sikap yang diperlukan secara
pikiran yang positif dan baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mencari
solusi untuk menyelasaikannnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia komunikasi
diartikan memberikan hubungan atau menciptakan kebersamaan antara dua orang
atau lebih.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih mininya pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan demi kesempurnaan penulis makalah kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, I, R (2003). Intervansi komunikasi dan pengembangan masyarakat sebagai upaya


pemeberdayaan masyarakat. Jakarta : PT Rajagraifindo Persada.

Anwar, O.M. (2013). Permberdayaan masyarakat di era global. Bandung : Alfabeta

Lliweri, Alo, Komunikasi antar pribadi Bandung : PT citra Aditya Bakti, 2007

Js. Badudu, kamus besar bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994

Suharto Edi, 2010, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bndung : Refika


Aditama.

Soetomo, 2013. Masalah Sosial Dan Upaya Pemecahannya Yogyakarta : Pustaka


Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai