Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL WAWANCARA KELOMPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Wawancara

Dosen Pengampu:

Istiqomah, S.Psi, M.Si, Psikolog.

Disusun Oleh:

1. Regina Elsie Meirella 2010811046


2. Anindya Firda Puspita 2010811049
3. Elma Malinda 2010811065
4. Muhammad Nur Jalaludin 2010811073
5. Sasikirani Trufi Wardhani 2010811083
6. Noni Febriani 2010811083

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………………………………………2
BAB II TINJAUANPUSTAKA……………………………………………………………...3
a) Keharmonisan Keluarga…………………………………………………………………………………………..3
b) Aspek - aspek………………………………………………………………………………………………………..3
c) Indikator……………………………………………………………………………………………………………….4
b) Hubungan Keluarga………………………………………………………………………………………………….5
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………….6
A. Identifikasi Variabel.....................................................................................................6
a) Variabel Bebas(X)…………………………………………………………..6
b) Variabel Terikat(Y)………………………………………………………...6
B. Sampel.........................................................................................................................6
C. Metode Pengambilan data............................................................................................7
a) Wawancara survei…………………………………………………………..7
b) Wawancara terstruktur……………………………………………………..8
c) Kuesioner…………………………………………………………………..8
GUIDE WAWANCARA…………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………17

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan tempat yang dapat memberikan atau mewujudkan
suasana yang menyenangkan, saling menghargai, menghormati, dan menghibur
masing-masing anggota keluarga sehingga tercipta hubungan harmonis, damai
dan kasih sayang. Sebagai suatu unit terkecil dari suatu kelompok masyarakat,
keluarga memiliki peranan, tugas dan fungsi yang dapat mengantarkan anggota
keluarganya untuk menjadi orang yang lebih baik. Dalam KBBI, disebutkan
beberapa pengertian keluarga yaitu a) Keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak-
anaknya, b) Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan, c) Sanak saudara, d)
Satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam kekerabatan. Dalam
kehidupan sosial, keluarga menempati peranan terpenting, karena fungsi dalam
institusi keluarga menjadi sebuah tolak ukur kebahagiaan dalam masyarakat.
Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peran-peran keluarga. Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang
tangguh dan berkualitas, diperlukan adanya usaha yang konsisten dan kontinu
dari orang tua di dalam melaksanakan tugas memelihara, mengasuh dan
mendidik anak-anak mereka baik lahir maupun batin sampai anak tersebut
dewasa dan atau mampu berdiri sendiri, dimana tugas ini merupakan kewajiban
orang tua. (Gunawan 2013 dalam Lisma 2017). Ayah sebagai suami dari istri
dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Ibu sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

1
lingkungannya di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Apabila semua peran dan tugas di atas dapat terlaksana, maka keluarga akan
menjadi tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan keharmonisan.
Keharmonisan keluarga adalah apabila seluruh anggota keluarga merasa
bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas
terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi dan aktualisasi
diri). Keharmonisan akan tercipta dalam kehidupan rumah tangga, apabila
saling menyayangi, memahami dan menyadari hak dan kewajiban masing-
masing (Gunarsa 2004 dalam Sadiyah dan Sholihah 2020). Jadi, dari uraian di
atas, keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dapat mengantarkan
seseorang hidup lebih bahagia, lebih layak dan lebih tenteram. Keharmonisan
keluarga ditandai dengan hubungan yang bersatu-padu, komunikasi terbuka dan
kehangatan di antara anggota keluarga. Keluarga yang harmonis merupakan
kondisi dimana seluruh anggota menjalankan hak dan kewajiban masing-
masing, terjalin kasih sayang, saling pengertian, komunikasi dan kerjasama
yang baik antara anggota keluarga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat ditentukan
dengan pernyataan “Apakah ada keharmonisan antara remaja akhir dengan
orang tua”.
C. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum wawancara survei ini adalah untuk
mengetahui ada tidaknya keharmonisan antara remaja akhir dengan orang tua.

2
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari praktikum wawancara ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan pemahaman bagi para pembaca mengenai keharmonisan antara remaja
akhir dan orangtua.

2. Manfaat Praktis
Hasil wawancara ini dapat memberikan gambaran kondisi nyata atau informasi
kepada pembaca mengenai keharmonisan antara remaja akhir dan orangtua.

3
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan keluarga menurut Gunarsa & Gunarsa (2004) merupakan suatu
keadaan keluarga yang utuh dan bahagia, serta didalamnya ada ikatan kekeluargaan
yang memberikan rasa aman dan tentram bagi setiap anggotanya. Dalam keluarga
harmonis terdapat hubungan yang baik antar anggota keluarga, yaitu hubungan
antara orang tua (ayah-ibu), dan anak-anaknya (dalam Handayani 2016).
a) Aspek-Aspek
Menurut Gunarsa (2000, dalam Siahaan dkk 2018) ada beberapa aspek
keharmonisan keluarga antara lain:
1. Kasih sayang antar anggota keluarga
Anggota keluarga menunjukkan saling menghargai dan saling menyayangi,
mereka bisa merasakan betapa baiknya keluarga. Anggota keluarga
mengekspresikan penghargaan dan kasih sayang secara jujur. Penghargaan itu
mutlak diperlukan, karena dengan demikian masing-masing anggota merasa
sangat dicintai dan diakui keberadaannya.
2. Saling pengertian sesama anggota keluarga
Selain kasih sayang, pada umumnya para remaja sangat mengharapkan
pengertian dari orangtuanya. Dengan adanya saling pengertian maka tidak akan
terjadi pertengkaran-pertengkaran antar sesama anggota keluarga.

3. Dialog atau komunikasi efektif yang terjalin di dalam keluarga

4
Anggota keluarga mempunyai keterampilan berkomunikasi dan banyak waktu
digunakan untuk itu. Dalam keluarga harmonis ada beberapa kaidah komunikasi yang
baik, antara lain :
i. Menyediakan cukup waktu
Anggota keluarga melakukan komunikasi yang bersifat spontan maupun tidak
spontan (direncanakan). Bersifat spontan, misalnya berbicara sambil melakukan
pekerjaan bersama, biasanya yang dibicarakan hal-hal sepele. Bersifat tidak spontan,
misalnya merencanakan waktu yang tepat untuk berbicara, biasanya yang dibicarakan
adalah suatu konflik atau hal penting lainnya. Mereka menyediakan waktu yang
cukup untuk itu.
ii. Mendengarkan
Anggota keluarga meningkatkan saling pengertian dengan menjadi pendengar
yang baik dan aktif. Mereka tidak menghakimi, menilai, menyetujui, atau menolak
pernyataan atau pendapat pasangannya. Mereka menggunakan feedback, menyatakan
atau menegaskan kembali, dan mengulangi pernyataan.
iii. Pertahankan kejujuran
Anggota keluarga mau mengatakan apa yang menjadi kebutuhan, perasaan serta
pikiran mereka, dan mengatakan apa yang diharapkan dari anggota keluarga.
iv. Mempunyai waktu bersama dan kerjasama dalam keluarga
Keluarga menghabiskan waktu (kualitas dan kuantitas waktu yang besar) di
antara mereka. Kebersamaan di antara mereka sangatlah kuat, namun tidak
mengekang. Selain itu, kerjasama yang baik antara sesama anggota keluarga juga
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Saling membantu dan gotong royong
akan mendorong anak untuk bersifat toleransi jika kelak bersosialisasi dalam
masyarakat.
b) Indikator
1) Kasih sayang antar anggota keluarga: menyanyangi, mengahargai, penghargaan.
2) Saling pengertian sesama anggota keluarga: pengertian.

5
3) Dialog dan komunikasi efektif yang terjadi di dalam keluarga: menyediakan
waktu, mendengarkan, kejujuran dalam komunikasi, mempunyai waktu bersama
dan kerjasama dalam keluarga.
B. Hubungan Keluarga
Hubungan keluarga menurut WHO (1969) yaitu sekumpulan anggota keluarga
yang berhubungan pertalian darah, perkawinan, adopsi. Menurut Duvall (1976)
keluarga disebut juga sekumpulan orang yang berhubungan, seperti hubungan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang tujuannya menciptakan dan mempertahankan
budaya umum, sosial dan emosional anggota, meningkatkan perkembangan mental
dan fisik.

6
BAB III

METODE PENELITIAN
A.
Penelitian survei merupakan suatu bentuk aktifitas yang sudah menjadi
kebiasaan pada masyarakat, dan banyak diantaranya berpengalaman dengan riset
ini sebagai suatu bentuk yang tersendiri atau yang lainnya. Survey riset
dikembangkan sebagai bentuk pendekatan positivist pada ilmu-ilmu sosial.
Sebagaimana dikatakan oleh Robert Groves, seorang ahli survey terkemuka,
“survey menghasilkan informasi yang secara alami bersifat statistik”. Survey
merupakan bentuk dasar kuantitatif”. Penelitian survey menanyakan kepada
beberapa. responden tentang kepercayaannya, pendapat-pendapat, karakteristik, dan
perilaku yang telah atau sedang terjadi.
Wawancara Survey menyediakan pertanyaan-pertanyaan untuk penelitian tentang
laporan keyakinan/kepercayaan atau perilaku diri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
menjadi lebih tajam ketika responden memberikan jawaban-jawaban atas suatu
pertanyaan-pertanyaan dengan variabel-variabel yang dikehendaki. Pada waktu
melakukan survey biasanya peneliti menanyakan tentang beberapa hal, antara
lain: ukuran beberapa variabel (seringkali dengan berbagai indikator), dan
beberapa uji hipotesis dalam suatu survey tunggal. Meskipun suatu kategori
bersifat tumpang tindih, beberapa pertanyaan dapat disertakan pada suatu
survey, yaitu berkenaan dengan : 1) perilaku; 2) sikap, pendapat,
keyakinan/kepercayaan; 3) karakteristik; 4) ekspektasi; 5) pengklasifikasian, dan
6) pengetahuan. Penelitian survey, titik beratnya diletakkan pada penelitian
relasional; yakni mempelajari hubungan variabel-variabel, sehingga - secara
langsung atau tidak langsung- hipotesa penelitian senantiasa dipertanyakan.

7
B. Jadwal Pelaksanaan Survei
No Nama Pelaksanaan Tempat
1 Regina Elsie Meirella Jumat, 14 Januari 2022 Di rumah Itee
2 Anindya Firda Puspita Kamis, 13 Januari 2022 Di rumah Itee
3 Elma Malinda Jumat, 14 Januari 2022 Di rumah Iter
4 Muhammad Nur Jumat, 14 Januari 2022 Di rumah itee
Jalaludin
5 Sasikirani Trufi Kamis, 13 Januari 2022 Di rumah Iter
Wardhani
6 Noni Febriani Jumat, 14 Januari 2022 Di rumah itee

C. Interviewee
Dalam Wawancara kelompok ini kami menwawancarai Objek
Pratikum yaitu remaja akhir yaitu periode usia 18-21 tahun. Dimana setiap
anggota kelompok akan memiliki 5 itee sebagai objek yang akan
diwawancarai mengenai kehidupan keluarganya. Dimana itee merupakan
bagian dari populasi sekaligus sampel dalam pratikum kali ini.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan peneilitian populasi,
studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Dengan demikian populasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah perilaku dari 30 orang remaja akhir dengan latar belakang keluarga
yang berbeda dan tempat tinggal berbeda yang akan menjadi titik
perhatian dalam pelaksanaan penelitian.

8
2. Sampel
Keluarga merupakan lingkungan dimana anak anak bertumbuh
dan berkembang secara psikis dan fisik, dalam keluarga terjadi interaksi
antar anggotanya yang di dasari dengan berbagai macam perilaku yang
dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Keharmonisan tidak
dapat terbentuk jika tidak ada interaksi antara satu sama lain dalam
keluarga. Namun tidak semua keluarga memiliki tingkat keharmonisan
yang tinggi karena adanya perbedaan dalam interaksi antara keluarga satu
dengan yang lainnya. Disini sampel yang digunakan adalah 30 orang
remaja akhir dengan latar belakang keluarga yang berbeda dan tempat
tinggal yang berbe. da

DAFTAR PUSTAKA

9
Adiyanta, (2019). Hukum dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode
Survey sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris. Volume 2
Issue 4.
Gunarsa S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2008). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Handayani, Nurfitri. 2016. Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan
Kecerdasan Emosional Pada Guru Bersertifikasi Sekolah Menengah
Atas Swasta Berakreditasi “A” Wilayah Semarang Barat. Jurnal Empati.
Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Empati/Article/Viewfile/1524
2/14738
KBBI Online. Pengertian keluarga.
Nul Hakim. (2013). Ulasan Metodologi Kualitatif: Wawancara Terhadap Elit:
Review Of Qualitative Method: Interview Of The Elite. Vol. 4 no. 2
Pujihastuti, (2010). Penulisan Kuesioner Penelitian. Vol. 2 No. 1
Siahaan, Ester Lia dkk. 2018. Hubungan Antara Keharmonisan Dalam Keluarga
Dengan Konsep Diri Pada Remaja Kelas X Dan Xi Di Sma Negeri 2
Siborongborong. Jurnal Psikologi koneseling.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/Konseling/article/view/
12183/11771
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta.
Wardani, Lisma (2017) Peranan orang tua dalam membina ibadah sholat wajib
anak di pekon Banding Agung Kabupaten Tanggamus. Master thesis,
UIN Raden Intan Lampung. Hlm 28.
http://repository.radenintan.ac.id/1669/
Wulansari, Solekah Agnes Dwi (2019) PENGARUH FUNGSI KELUARGA
TERHADAP STRES KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI
WILAYAH KABUPATEN PONOROGO. Skripsi (S1) thesis,
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. http://eprints.umpo.ac.id/5438/
Zhaharah, Richard. (2019). HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DALAM AL-
QUR’AN (KAJIAN TEMATIK). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.
Hlm 18-21. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41012/
LAMPIRAN

10
D. GUIDE WAWANCARA SURVEI

1. Why
Wawancara ini memiliki tujuan yakni untuk mengetahui dan
memahami keharmonisan antara anak dan orang tua

2. What
Teori yang digunakan yaitu Keharmonisan Anak dan Orang tua
 Pengertian
Keharmonisan keluarga menurut Gunarsa & Gunarsa (2004) merupakan
suatu keadaan keluarga yang utuh dan bahagia, serta didalamnya ada ikatan
kekeluargaan yang memberikan rasa aman dan tentram bagi setiap
anggotanya. Dalam keluarga harmonis terdapat hubungan yang baik antar
anggota keluarga, yaitu hubungan antara orang tua (ayah-ibu), dan anak-
anaknya.(dalam Handayani 2016)
 Aspek-aspek

Menurut Gunarsa (2000, dalam Siahaan dkk 2018) ada beberapa aspek
keharmonisan keluarga antara lain:
1. Kasih sayang antar anggota keluarga
Anggota keluarga menunjukkan saling menghargai dan saling
menyayangi, mereka bisa merasakan betapa baiknya keluarga. Anggota
keluarga mengekspresikan penghargaan dan kasih sayang secara jujur.
Penghargaan itu mutlak diperlukan, karena dengan demikian masing-
masing anggota merasa sangat dicintai dan diakui keberadaannya.

2. Saling pengertian sesama anggota keluarga


Selain kasih sayang, pada umumnya para remaja sangat
mengharapkan pengertian dari orangtuanya. Dengan adanya saling
pengertian maka tidak akan terjadi pertengkaran-pertengkaran antar
sesama anggota keluarga.

11
3. Dialog atau komunikasi efektif yang terjalin di dalam keluarga
Anggota keluarga mempunyai keterampilan berkomunikasi dan
banyak waktu digunakan untuk itu. Dalam keluarga harmonis ada
beberapa kaidah komunikasi yang baik, antara lain :

a. Menyediakan cukup waktu


Anggota keluarga melakukan komunikasi yang bersifat spontan
maupun tidak spontan (direncanakan). Bersifat spontan, misalnya
berbicara sambil melakukan pekerjaan bersama, biasanya yang
dibicarakan hal-hal sepele. Bersifat tidak spontan, misalnya
merencanakan waktu yang tepat untuk berbicara, biasanya yang
dibicarakan adalah suatu konflik atau hal penting lainnya. Mereka
menyediakan waktu yang cukup untuk itu.
b. Mendengarkan
Anggota keluarga meningkatkan saling pengertian dengan menjadi
pendengar yang baik dan aktif. Mereka tidak menghakimi, menilai,
menyetujui, atau menolak pernyataan atau pendapat pasangannya.
Mereka menggunakan feedback, menyatakan atau menegaskan
kembali, dan mengulangi pernyataan.
c. Pertahankan kejujuran
Anggota keluarga mau mengatakan apa yang menjadi kebutuhan,
perasaan serta pikiran mereka, dan mengatakan apa yang diharapkan
dari anggota keluarga.
d. Mempunyai waktu bersama dan kerjasama dalam keluarga
Keluarga menghabiskan waktu (kualitas dan kuantitas waktu yang
besar) di antara mereka. Kebersamaan di antara mereka sangatlah kuat,
namun tidak mengekang. Selain itu, kerjasama yang baik antara
sesama anggota keluarga juga sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Saling membantu dan gotong royong akan mendorong

12
anak untuk bersifat toleransi jika kelak bersosialisasi dalam
masyarakat.
 Indikator
a. Kasih sayang antar anggota keluarga : menyanyangi,
mengahargai, penghargaan, kejujuran
b. Saling pengertian sesama anggota keluarga : pengertian
c. Dialog dan komunikasi efektif yang terjadi di dalam keluarga :
menyediakan waktu, mendengarkan, kejujuran dalam komunikasi,
mempunyai waktu bersama dan kerjasama dalam keluarga

1. Who
Interviewer
Nama :
NIM :
Interviewee
1. Nama :
Usia :
Pendidikan :
2. Nama :
Usia :
Pendidikan :
3. Nama :
Usia :
Pendidikan :
4. Nama :
Usia :
Pendidikan :
5. Nama :

13
Usia :
Pendidikan :
6. Nama :
Usia :
Pendidikan :
2. When

No Nama Pelaksanaan
1 Regina Elsie Meirella Jumat, 14 Januari 2022

2 Anindya Firda Puspita Kamis, 13 Januari 2022

3 Elma Malinda Jumat, 14 Januari 2022

4 Muhammad Nur Jumat, 14 Januari 2022


Jalaludin

5 Sasikirani Trufi Kamis, 13 Januari 2022


Wardhani

6 Noni Febriani Jumat, 14 Januari 2022

3. Where

No Nama Tempat
1 Regina Elsie Meirella Di rumah Itee

2 Anindya Firda Puspita Di rumah Itee

3 Elma Malinda Di rumah Iter

4 Muhammad Nur Di rumah itee


Jalaludin

5 Sasikirani Trufi Di rumah Iter

14
Wardhani

6 Noni Febriani Di rumah itee

4. How
Alat-alat yang digunakan:
1. Guide wawancara
2. Alat tulis menulis
3. Alat perekam suara
4. Informed consent

Tema: Keharmonisan anak dan orang tua


No Aspek Indikator No item
1. Kasih sayang antar menyanyangi, menghargai, 3,6,7,8,
anggota keluarga penghargaan, kejujuran.
2. Saling pengertian sesama Pengertian 9, 10, 11, 12
anggota keluarga
3. Dialog atau komunikasi menyediakan waktu, 1, 2, 4, 5, 13, 14, 15
efektif yang terjalin di
mendengarkan, kejujuran
dalam keluarga
dalam komunikasi,
mempunyai waktu bersama
dan kerjasama dalam
keluarga

15
No. Pertanyaan Itee Ya Tidak
1. Apakah Saudara sering meluangkan waktu untuk Itee 1
berkumpul bersama keluarga? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
2. Apakah saudara selalu berkata jujur kepada orang Itee 1
tua? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
3. Apakah orang tua selalu mendengar dan Itee 1
menghargai pendapat saudara? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
4. Apakah orang tua sering berbicara santai atau Itee 1
bercanda dengan saudara? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
5. Apakah orang tua selalu membantu Saudara Itee 1
menemukan solusi dengan memberi saran dan Itee 2
masukan ketika Saudara kesulitan? Itee 3
Itee 4
Itee 5
6. Apakah saudara merasa keberadaan saudara sangat Itee 1
dibutuhkan dalam keluarga? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
7. Apakah keluarga memberi kasih sayang seperti Itee 1
pelukan, memberi pujian atau belaian kepada Itee 2
saudara? Itee 3
Itee 4
Itee 5
8. Apakah orang tua Saudara termasuk pendengar Itee 1
yang baik ketika Saudara berkeluh kesah dan Itee 2
bercerita kepada mereka? Itee 3
Itee 4
Itee 5

16
9. Menurut Saudara, apakah orang tua Saudara Itee 1
mengerti dan memahami (sifat, watak, kebutuhan) Itee 2
Saudara dengan baik? Itee 3
Itee 4
Itee 5
10. Apakah orang tua Saudara pernah memaksakan Itee 1
kehendak kepada Saudara? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
11. Apakah Saudara dan orang tua saling bersikap Itee 1
terbuka terkait dengan perasaan, pikiran, atau Itee 2
kegiatan sehari-hari? Itee 3
Itee 4
Itee 5
12. Apakah orang tua Saudara sering menanyakan Itee 1
terkait dengan Saudara yang sudah makan atau Itee 2
belum? Itee 3
Itee 4
Itee 5
13. Apakah saudara sering makan 1 meja bersama Itee 1
keluarga ? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
14. Apakah Saudara membantu orang tua Itee 1
menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa diminta? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5
15. Ketika anggota keluarga berada dalam kesulitan, Itee 1
apakah saudara memberi bantuan? Itee 2
Itee 3
Itee 4
Itee 5

17

Anda mungkin juga menyukai